"Fang Rui Xingxin akan maju." Pan Lin berkomentar saat melihat gerakan di area pemain Xingxin dari siaran langsung. Nada suaranya mengandung penyesalan.
“Di pertandingan sebelumnya, dia merasa Fang Rui seharusnya tampil, tapi Xingxin mengirimkan Mo Fan. Li Yibo juga sempat berdiskusi tentang kelebihan dan kekurangan keikutsertaan Mo Fan. Setelah melihat ritme tenang Mo Fan di arena, mereka sempat menganggap keputusan mengirim Mo Fan tidak ada masalah.”
“Tapi kemudian situasi berbalik 180 derajat. Jika dinilai dari hasil akhir, keikutsertaan Mo Fan jelas salah besar. Selain kalah di ronde krusial, kekalahannya begitu total. Semangat tim sendiri terpukul, sedangkan lawan? Lihat saja emosi penonton Lun Hui di lokasi yang sudah terlihat sangat percaya diri seolah kemenangan di tangan.”
“Di arena pertandingan, skor 4 vs 2. Sejak playoff menerapkan format baru, bahkan di final sekalipun, belum pernah ada selisih sebesar ini di babak arena. Yang lebih parah, dalam skor 4 vs 2 ini, Zhou Zekai dari Lun Hui yang sudah menang 3 ronde berturut-turut masih memiliki 45% HP.”
“1 vs 4!!”
“Slogan ini sudah diteriakkan penonton. Sebelum hari ini, tak ada yang percaya 1 vs 4 bisa terjadi di dunia profesional. Tapi hari ini, performa Zhou Zekai dan sisa HP/MP Yiqian Chuanyun membuat semua orang merasa 1 vs 4 mungkin benar-benar terjadi.”
“Perbedaan nyata antara Xingxin dan Lun Hui akhirnya terungkap...” Tiba-tiba Li Yibo berkomentar.
“Xingxin hanya punya Ye Xiu, tapi di samping Zhou Zekai Lun Hui sekarang ada Sun Xiang,” lanjut Li Yibo.
“Sun Xiang.”
Dianggap sebagai potongan terakhir yang melengkapi tim Lun Hui, bersama Zhou Zekai menjadi pasangan terbaik musim ini.
Sun Xiang mengintercept Ye Xiu yang paling sulit ditangani dari Xingxin, lalu Zhou Zekai menghabisi sisa-sisa HP Jun Moxiao milik Ye Xiu, kemudian mengalahkan Su Mucheng, mengalahkan Mo Fan. Setelah itu, Yiqian Chuanyun masih memiliki 45% HP, mengintai lawan berikutnya dengan rakus.
Fang Rui?
Di pertandingan sebelumnya, Pan Lin sempat berpikir Xingxin harus mengirim Fang Rui untuk menstabilkan situasi. Sekarang Fang Rui tampil, tapi Pan Lin tidak lagi memiliki keyakinan seperti sebelumnya terhadap Fang Rui.
Karena dominasi Zhou Zekai yang begitu kuat, bahkan pemain sekelas All-Star seperti Fang Rui pun dianggap tidak mungkin menghentikan ketajamannya, malah dianggap seperti umpan belaka.
Ini pun terjadi saat mereka tidak sepenuhnya tahu kondisi sebenarnya Fang Rui.
"Kamu bisa tidak?" Ye Xiu tersenyum pada Fang Rui yang akan maju ke arena.
Bagi anggota Xingxin lain yang tidak tahu bahwa Fang Rui memang tidak dalam kondisi prima, ucapan ini biasa saja. Di tim ada empat senior, selain Su Mucheng ketiganya sering bercanda kasar, saling ejek sudah jadi hal biasa.
Tapi Fang Rui tahu, di balik candaan yang terlihat biasa ini, hari ini ada makna sebenarnya dari ucapan Ye Xiu.
"Tidak bisa pun harus maju. Ternyata tim memang harus bergantung padaku." Kata Fang Rui dengan penuh kesombongan.
"Para anggota Xingxin masih tidak menganggap serius, tapi Ye Xiu juga memahami makna di balik perkataan Fang Rui: Ya, saat ini sudah tidak ada pilihan lain, bagaimanapun juga, dia harus maju."
Ye Xiu tidak berkata lebih banyak. Dia tidak sepenuhnya memahami kondisi Fang Rui, namun dia tahu Fang Rui bukan pemain yang tidak bertanggung jawab. Mustahil dia menerima pertarungan dengan status yang mustahil untuk menunjukkan performa. Keikutsertaannya membuktikan dia masih bisa bertarung. Sebelumnya tidak maju mungkin karena ingin menyimpan tenaga untuk momen paling kritis, dan sekaranglah saatnya.
"Lihat bagaimana aku mengintimidasi dia!" Fang Rui mengangkat tinggi Tangan Kanan Emas-nya yang terkepal, lalu maju. Namun kali ini canda ringan Ye Xiu maupun Fang Rui gagal meredakan ketegangan. Ekspresi para anggota Xingxin masih tegang, mereka semua sadar betapa sulitnya mengejar ketertinggalan ini.
Mo Fan yang sama sekali tidak berkontribusi selama di arena kembali dengan wajahnya pucat seperti mayat, bahkan mengabaikan hiburan dari rekan setim.
"Jangan dipikirkan," Ye Xiu menatapnya.
Mo Fan mengabaikan, langsung lewat. Perkataan ini terlalu dangkal, mana mungkin kekalahan seperti ini bisa dianggap remeh?
"Rekanmu masih berusaha," Ye Xiu melanjutkan.
Mo Fan menoleh. Ye Xiu sudah tidak menatapnya. Arah pandangan Ye Xiu mengarah ke Fang Rui yang sudah berjalan cukup jauh, masih mengangkat tinggi tangan kanannya yang terkepal.
"Karena itu kita belum kalah," Ye Xiu menoleh dan berkata padanya.
Kita belum kalah, kita...
Mo Fan terduduk kembali di posisinya dengan bingung, sudut yang selalu menjadi tempat khususnya, sudut yang tidak pernah diganggu oleh siapa pun.
Tapi saat ini, Mo Fan tiba-tiba ingin maju sedikit ke depan. Apakah dengan begitu pertandingan akan terlihat lebih jelas?
Arena pertandingan babak kelima dimulai.
Baru babak kelima, Xingxin sudah kehilangan tiga orang, pemain keempat maju. Zhou Zekai yang menjadi urutan kedua di Lun Hui masih memiliki 45% HP.
Teriakan "1 vs 4" langsung bergema di stadion. Fans Xingxin merasa kesal. Saat ini mereka benar-benar tidak punya keyakinan untuk melawan fans Lun Hui. Mereka hanya bisa menggigit gigi, mengepal tinju, dan memantau pertandingan yang akan segera dimulai.
Map selesai loading, karakter melakukan penyegaran.
Meski sudah babak kelima, selain pertarungan Ye Xiu vs Sun Xiang, tiga pertandingan sebelumnya berakhir sangat cepat. Tidak ada satupun yang melebihi dua menit.
Bagaimana dengan babak ini?
Semua orang pertama-tama fokus pada Zhou Zekai dan Yiqian Chuanyun-nya. Kali ini siaran televisi bahkan memberikan close-up penuh ke Yiqian Chuanyun sejak awal, mengabaikan Hai Wu Liang-nya Fang Rui.
Karena dialah yang pertama kali menciptakan rekor 1 vs 3 di final kejuaraan, pencapaian yang belum pernah dilakukan oleh shen manapun sebelumnya. Ini saja sudah cukup untuk dicatat dalam sejarah Glory. Tapi sekarang, dia bisa melangkah lebih jauh - di sini dia akan mencoba melakukan 1 vs 4 yang bahkan lebih sulit dipercaya.
Pada momen ini, Zhou Zekai adalah yang paling bersinar, menjadi pusat perhatian semua orang. Fang Rui? Hai Wu Liang? Saat ini mungkin hanya dianggap sebagai rintangan, penghalang lahirnya sejarah, semua orang menunggu dia dihancurkan langsung!
Hasilnya, rintangan yang bahkan tidak mendapat cuplikan layar di awal pertandingan, malah mengingatkan keberadaan mereka di channel publik: "Sangat arogan ya, sepertinya pertandingan sebelumnya belum membuatmu menyerah!"
Semua orang tertawa.
Ini situasi seperti apa lagi, masih bicara besar seperti itu, benar-benar tidak humoris sama sekali.
Jangan pedulikan dia!
Seruan seperti itu bergema di hati semua orang. Zhou Zekai ternyata memang tidak mempedulikan, Yiqian Chuanyun langsung dash.
Dash lagi!
Seluruh arena bergemuruh dengan jeritan histeris.
Ye Xiu, Su Mucheng, Mo Fan, sampai Fang Rui, Zhou Zekai tetap begitu teguh, tetap begitu tegas, tetap dengan sikap pantang mundur.
Seluruh lingkup Glory, kecuali yang mendukung Xingxin, mungkin telah terbakar semangatnya.
Siaran langsung akhirnya memberikan sedikit cuplikan layar, dalam kondisi Zhou Zekai kembali menyerang begitu menggebu, semua orang tentu penasaran dengan gerakan lawannya.
Maka adegan di layar pun membeku.
Tidak ada tebing yang terus terlempar ke belakang saat karakter bergerak cepat, juga tidak ada goyangan adegan saat karakter memutar kamera dengan cepat. Adegan terhenti, orang dalam adegan juga diam. Kamera seolah berputar, tapi sangat lambat, sesekali melihat ke kiri, sesekali ke kanan, sesekali memandang ke belakang, menatap papan kayu bertuliskan "Wilayah Militer Rahasia, Masuk Tanpa Izin = Mati".
Hai Wu Liang tidak melakukan aksi apapun. Arena pertandingan ini telah menyelesaikan empat ronde, akhirnya untuk pertama kalinya muncul sosok yang sama sekali tidak aktif menyerang, memilih berdiri di tempat menunggu kehadiran lawan. Setelah mengamati sekeliling, Hai Wu Liang mulai berputar-putar di tempat.
Ini mau ngapain?
Semua orang tak bisa menahan diri untuk memikirkan pertanyaan ini, lalu menyadari identitas rintangan di depan mata ini, si "umpan" yang mereka anggap remeh.
Fang Rui, Master Kecerdikan Fang Rui. Selain licik, apa lagi yang bisa dia lakukan!
Segera semua orang teringat momen sebelumnya, papan kayu yang pernah muncul dalam sudut pandang utama Fang Rui di kamp NPC netral.
Wilayah Militer Rahasia, Masuk Tanpa Izin = Mati!
Si pemalas ini, sedang merencanakan ide gila untuk langsung melontarkan Yiqian Chuanyun milik Zhou Zekai ke area yang ditandai sistem "Masuk Tanpa Izin = Mati"?
Tapi mana mungkin semudah itu?
Pertama, formasi posisi Hai Wu Liang lebih dekat; Kedua, Yiqian Chuanyun adalah Sharpshooter yang jarang memberi kesempatan lawan untuk mengendalikannya dalam jarak tempel. Strategi licik macam apa yang bisa digunakan untuk menjebaknya masuk zona terlarang?
Semua merasa ini mustahil, tapi tanpa sadar mulai cemas...
