Kena!
Flame Wave Sword mengenai!
Berkat instruksi singkat Zhou Zekai di channel tim, mengandalkan intuisi dan feeling-nya, Jiang Botao sama sekali tidak menyangka bahwa dalam status buta Wu Lang, Flame Wave Sword ini berhasil menghantam Han Yanrou.
Meski Wu Lang-nya akhirnya gagal menghindari serangan Dou Po Shan He ini, tidak ada respons yang lebih baik dari yang telah dia lakukan. Dalam kondisi bertahan pasif total, dia bahkan berhasil memaksakan pertukaran serangan, itu pun pertukaran yang sangat luar biasa.
Energi pertempuran meledak, api membakar hebat.
Kedua skill yang saling ditukar itu masing-masing menghujamkan damage mereka. Gempa bumi dan gunung berguncang dari Dou Po Shan He membuat Wu Lang terhuyung-huyung, sementara Han Yanrou tersapu Flame Wave Sword menjadi bola api raksasa yang jatuh ke tanah.
**“Kena Api!”**
Di channel Lun Hui, Zhou Zekai kembali mengirim pesan. Dia memberitahu Jiang Botao bahwa Flame Wave Sword telah mengenai, ini juga berarti memberikan posisi Han Yanrou yang lebih akurat kepada Jiang Botao.
Jiang Botao langsung paham. Wu Lang yang masih terhuyung, mengangkat pedangnya.
Penonton biasa hanya berteriak-teriak histeris, tapi para pemain profesional saat ini benar-benar terkesima.
Bukan karena serangan Flame Wave Sword yang berhasil sebelumnya, melainkan karena aksi mengangkat pedang ini.
Karena kali ini, Wu Lang sedang menerima serangan Dou Po Shan He yang terus-menerus menyembur dari bawah tanah, membuat langkah Wu Lang terhuyung-huyung. Wu Lang sedang dalam status buta! Dalam kondisi seperti ini, Jiang Botao bisa mempertahankan keseimbangan Wu Lang tanpa terjatuh saja sudah level tinggi, tapi dia bahkan masih bisa mempertahankan orientasi arah yang sudah dibangun sebelumnya!
Pedang terangkat, tembakan meletus!
Yiqian Chuanyun menembak.
Zhou Zekai tidak hanya fokus pada kondisi Tang Rou dan Jiang Botao di sini. Sebagai satu-satunya anggota Lun Hui yang tidak terkena buta saat ini, dia harus mengobservasi situasi lapangan sebanyak mungkin.
Yizhiyeqiu milik Sun Xiang dan Cruel Silence milik Wu Qi melakukan serangan mendadak. Seperti dugaan, Su Mucheng dan An Wenyi memilih mundur. Mereka telah mengantisipasi bahwa ketika dua karakter keluar dari Dark, kedekatan berlebihan akan merugikan, sehingga terpaksa bertahan. Namun dalam proses mundur, mereka juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan. Muyu Chengfeng milik Su Mucheng tanpa ampun menghujani dua karakter malang yang buta dengan serangan berat.
Doron! Doron! Doron!
Tembakan meriam Muyu Chengfeng menghantam Yizhiyeqiu.
Fans Lun Hui tidak merasakan apa-apa, namun di antara fans Xingxin, banyak yang sebelumnya merupakan fans Jia Shi. Adegan di depan mata ini terasa sangat tidak selaras bagi mereka.
Yizhiyeqiu, Muyu Chengfeng, pasangan terbaik Liga Glory selama empat tahun berturut-turut. Bagi fans Jia Shi, mereka sudah terbiasa melihat Muyu Chengfeng memberikan perlindungan tembakan untuk Yizhiyeqiu, sementara Yizhiyeqiu bertahan dari serangan jarak dekat untuk melindungi Muyu Chengfeng.
Tapi sekarang, rentetan tembakan Muyu Chengfeng menghujani Yizhiyeqiu tanpa ampun...
Ini bukan pertama kalinya, dan pasti bukan yang terakhir.
Adegan dua karakter bertarung bersama, mungkin tak akan pernah lagi terlihat. Tapi sungguh, kita tidak tahu kapan mereka bisa benar-benar beradaptasi dengan pemandangan ini. Mungkin selamanya, ketika melihat dua karakter ini muncul di arena, kesan pertama yang muncul di benak semua orang tetap "partner", bukan "lawan".
Mereka adalah lawan...
Setiap fans Glory yang memiliki kesan mendalam tentang pasangan ini, kini harus terus-menerus mengingatkan diri sendiri. Kemudian menyaksikan Yizhiyeqiu melesat ke arah Muyu Chengfeng - bukan untuk melindungi, tapi memberi tekanan; melihat Muyu Chengfeng terus-menerus melepaskan tembakan presisi ke Yizhiyeqiu - bukan untuk memberi perlindungan, tapi menghalanginya dengan hujan peluru.
"Kupikir adegan ini akan membuat banyak orang merasa pilu..." Komentator televisi Pan Lin tak kuasa menahan komentar di luar konteks pertandingan, "Tapi inilah salah satu kekejaman liga profesional."
Penonton menyaksikan kekejaman di luar arena, sementara pemain merasakannya langsung di lapangan.
Tembakan berbunyi.
Peluru melesat dari laras senjata Yiqian Chuanyun, menuju Muyu Chengfeng.
Zhou Zekai berusaha membatasi rentetan tembakan Muyu Chengfeng, upaya untuk menginterupsi kekejaman ini. Tapi Su Mucheng, yang berada di pusat badai kekejaman, justru harus bertahan dalam situasi ini. Menghindar dari serangan Yiqian Chuanyun, sembari terus menghujani Yizhiyeqiu dengan hujan peluru.
"Kamu benar-benar tangguh..."
Ye Xiu juga ada di lapangan, menyaksikan semua ini. Dia tahu, menghadapi Yizhiyeqiu, mungkin lebih sulit bagi Su Mucheng daripada dirinya. Bagi Ye Xiu, melihat Yizhiyeqiu setidaknya membuatnya sadar bahwa dirinya sudah tidak ada di sana. Tapi bagi Su Mucheng? Yizhiyeqiu yang dulu selalu berdiri di sampingnya, kini justru menyerangnya dengan tombak Quexie yang penuh semangat.
"Yizhiyeqiu bukan lagi partner, tapi aku masih di sini!"
Senjata Yiqian Chuanyun terus meletus, menembak Muyu Chengfeng; pedang pendek Tian Lian milik Wu Lang terayun, serangan intuitif berkat kecepatan tangan yang hendak menyapu Han Yanrou. Tiba-tiba, bayangan seseorang muncul tanpa tanda-tanda di hadapannya.
Ye Xiu, Jun Moxiao!
Jun Moxiao yang bergerak memutar di sayap kiri dan lebih banyak menggunakan serangan jarak jauh untuk mengeksploitasi celah pertahanan Lun Hui, tiba-tiba meninggalkan Klon bayangan di lokasi tersebut sementara tubuh aslinya langsung bergerak ke jalur tengah.
Charge Stab!
Jun Moxiao bertindak, Jiang Botao sama sekali tidak tahu apa yang terjadi. Zhou Zekai yang sedang mendukung Sun Xiang dan Wu Qi, menghadapi perubahan mendadak ini dengan tergesa mengubah arah laras senjata Yiqian Chuanyun. Mengirim pesan ke Jiang Botao melalui channel sekarang pasti sudah terlambat.
Doron!
Pedang mengenai. Qianji San bertabrakan dengan armor berat Wu Lang.
Tian Lian masih berusaha mengumpulkan energi gelombang, namun akhirnya hanya meleset di samping Han Yanrou.
Jiang Botao menyadari Wu Lang sedang bergerak, menyadari Wu Lang sedang diserang.
Siapa itu? Apa itu?
Charge Stab! Jun Moxiao menekan pedangnya ke Wu Lang, berusaha membawanya pergi.
Semburan api senjata Yiqian Chuanyun akhirnya tiba, tapi anggota Xingxin lainnya juga sudah sampai.
Qiao Yifan, Yicunhui-nya berkoordinasi dengan Jun Moxiao Ye Xiu di sayap kanan. Jun Moxiao Ye Xiu masuk formasi, tapi Yicunhui-nya tidak - diam-diam menyelinap ke belakang Yiqian Chuanyun.
Saat ini, Lun Hui hanya memiliki satu pasang mata. Zhou Zekai harus menghadapi terlalu banyak hal, sudut pandangnya tak terhindarkan menjadi terbatas. Xingxin sengaja mengarahkan pertempuran ke satu sisi, celah terakhir disisakan untuk Qiao Yifan menjalankan tugas.
Mendekati, hampir sampai, Chanting!
Kekuatan dewa terkumpul di mata pedang, Qiao Yifan juga merasa sangat gugup.
Akankah serangan ini mengenai?
Ia menatap punggung Yiqian Chuanyun, takut tiba-tiba karakter itu berbalik arah dan mengarahkan laras senjata ke arahnya.
Yiqian Chuanyun tidak berbalik, namun tiba-tiba bergerak memutar. Dua pistolnya menyemburkan peluru gila-gilaan ke setiap sudut arena.
Quick Shot! Barrage Tembak Liar!
Zhou Zekai ternyata ingin menggunakan ledakan kekuatan ini untuk memberikan bantuan ke seluruh arena sendirian!
