Interupsi!
Pikiran pertama Fang Minghua tentu saja ini, tapi Xiao Ge Ziruo-nya adalah seorang Pastor yang sama sekali tidak memiliki skill untuk memutuskan chanting Yicunhui secara instan. Chanting Ghost Array Yicunhui kali ini sudah mendekati akhir, kekuatan dewa telah terkumpul, tinggal menunggu chanting selesai untuk membentuk formasi.
"Hantu!"
Yang bisa dilakukan Fang Minghua hanyalah memberikan notifikasi ini. Tapi Sun Xiang dan Wu Qi yang keduanya adalah karakter jarak dekat, sudah dijauhkan. Wu Lang milik Jiang Botao adalah target utama Xingxin saat ini, jarak yang terpisah bahkan lebih jauh dari kedua orang tadi, meskipun dia bukan kelas jarak dekat, tetap tidak cukup.
Hanya tersisa Zhou Zekai dengan Yiqian Chuanyun-nya.
Perhatian Zhou Zekai sebenarnya sudah fokus ke area pertahanan Wu Lang milik Jiang Botao. Dia berharap bisa sepenuhnya menghalangi rencana Xingxin, asalkan bisa membantu Jiang Botao merebut sedikit kesempatan, pasti Jiang Botao bisa menghadapinya.
Tapi, tidak ada!
Ye Xiu membuat Jun Moxiao nekad tank damage, menyelesaikan penghindaran di celah yang nyaris tidak terlihat, lalu terus menjalankan rencananya dengan teguh. Singkatnya, Zhou Zekai tidak bisa langsung berhasil, masih perlu melanjutkan. Tiba-tiba, dia menerima notifikasi dari Fang Minghua.
Zhou Zekai pasrah, terpaksa memutar Yiqian Chuanyun dengan cepat. Interupsi ini harus dilakukan, kalau tidak, jika kena Ghost Array, pasti akan merusak serangan kuatnya ke Jun Moxiao.
Operasional Zhou Zekai sangat cepat, putaran dan tembakan Yiqian Chuanyun juga kilat. Tapi bagaimanapun, membagi satu serangan seperti ini pasti mempengaruhi rentetan tembakan padatnya ke Jun Moxiao.
Ghost Array kembali diinterupsi. Kali ini, bukan hanya Zhou Zekai, bahkan para atlet profesional di luar arena merasa seperti menelan lalat, sangat memuakkan.
“Penempatan Ghost Array ini terlalu jitu, meski tidak berhasil, tapi cukup mengganggu ritme Zhou Zekai di titik krusial. Bagi Ye Xiu, ini adalah bantuan yang sangat tepat waktu. Jika aku yang melakukannya, paling hanya bisa segini juga.” Li Xuan, Ghostblade No.1 Glory, tak menyembunyikan kekagumannya pada Ghost Array Qiao Yifan ini, memuji dari segala sisi.
“Jangan sok pamer! Apa kamu perhatikan teknik pemilihan posisinya?” sambung Chu Yunxiu.
Banyak pemain buru-buru mengamati formasi posisi Yicunhui. Li Xuan sudah melanjutkan: “Tentu. Yizhiyeqiu dan Wu Qi posisi membelakangi, membentuk garis lurus dengan Wu Lang dan Yiqian Chuanyun. Taktik ini memanfaatkan Yiqian Chuanyun untuk menghalangi sudut pandang Wu Lang. Jika Fang Minghua's Xiao Ge Ziruo terlambat satu langkah keluar dari Dark Array, Ice Array ini mungkin benar-benar berhasil.”
“Bagaimana jika Phantom Demon yang melakukannya?” Zhang Xinjie dari Dominant Hero tiba-tiba bertanya.
“Hmm, di situlah sayangnya.” Li Xuan mengangguk. Phantom Demon-nya dijuluki Ghostblade No.1. Semua skill Ghost Array membutuhkan chanting, tentu sangat mengutamakan kecepatan chanting. Ghostblade No.1 dalam hal ini jelas lebih unggul dari Yicunhui-nya Qiao Yifan. Dengan kecepatan chanting Phantom Demon, Xiao Ge Ziruo Fang Minghua bahkan tidak akan sempat mendapat notifikasi selangkah pun sebelum terkunci.
Diskusi para atlet profesional ini hanya memakan beberapa detik. Tapi dalam tempo beberapa detik itu, ritme pertempuran total antara Xingxin dan Lun Hui sudah mengalami perubahan tak terhitung jumlahnya.
Lun Hui yang sebelumnya terlihat pasif akhirnya lebih leluasa setelah dua Dark menghilang karena durasi skill habis. Dua area gelap ini, meski tak menjebak karakter Lun Hui, tetap menjadi zona terlarang yang memisahkan hubungan antar karakter mereka.
Kini zona terlarang itu lenyap, pemain Lun Hui akhirnya bisa bergerak ke area tersebut. Xiao Ge Ziruo Fang Minghua langsung menginjakkan kaki di tanah yang sebelumnya terlarang. Sun Xiang dan Wu Qi yang menekan Su Mucheng dan An Wenyi kini tinggal Sun Xiang saja. Cruel Silence Wu Qi telah berbalik menuju lokasi Wu Lang.
Berkat gangguan brilian dari Ghost Array Qiao Yifan, Zhou Zekai akhirnya gagal membendung serangan Jun Moxiao Ye Xiu. Ketika Han Yanrou Tang Rou ikut menggempur, semakin sulit bagi Yiqian Chuanyun Zhou Zekai sebagai karakter jarak jauh untuk menahan dua lawan sekaligus.
Dengan hilangnya Dark dan pergerakan Xiao Ge Ziruo serta Cruel Silence, formasi Lun Hui yang sebelumnya tercerai-berai kini terlihat rapi. Wu Lang yang terisolasi tiba-tiba terhubung kembali dengan formasi.
Dua kali Dark berhasil menjebak empat lawan, awal duel Xingxin ini sangat menguntungkan. Namun pemanfaatan awal yang brilian ini ternyata kurang optimal.
Mereka tidak berhasil memberikan damage yang signifikan pada lawan selama efek Dark, dan upaya untuk memisahkan Wu Lang akhirnya juga tidak tuntas setelah dua Dark menghilang.
Apakah Xingxin bermain buruk?
Tidak ada yang berpikir demikian.
Dari awal dengan formasi dua sayap maju dan dua orang tertinggal di belakang, strategi Xingxin sangat efektif. Setiap pemain juga menyelesaikan misi masing-masing dengan luar biasa.
Tapi, meski Xingxin hebat, respons Lun Hui sama sekali tidak kalah. Mereka berada dalam posisi tidak menguntungkan, tapi akhirnya meminimalisir kerugian. HP mereka terkuras lebih banyak daripada Xingxin, tapi mereka tidak membiarkan Xingxin sepenuhnya mengontrol situasi.
Saat dua Dark yang sangat penting untuk kontrol Xingxin ini pudar, perbedaan semakin terasa. Lun Hui mulai aktif merebut kembali inisiatif.
Kemampuan Lun Hui untuk tidak kehilangan momentum di awal yang buruk sangat berkat Zhou Zekai. Tanpa kehadiran dan kekuatan dominannya, Lun Hui tidak mungkin bisa mencerna awal yang buruk sampai level ini dengan cepat.
Saat ini status Quick Shot Yiqian Chuanyun masih aktif, tapi Barrage Tembak Liar telah berakhir karena durasi skill habis, mengurangi rentetan tembakan secara signifikan. Tapi sekarang Lun Hui tidak perlu lagi mengandalkan drop-nya untuk menahan situasi - tim mereka sudah mulai beroperasi secara menyeluruh.
Tapi siapa sangka Zhou Zekai tiba-tiba menggunakan Double Cancel, langsung membatalkan cooldown Barrage Tembak Liar Yiqian Chuanyun, dan seketika: Barrage Tembak Liar!
Lanjutkan drop?
Semua orang terkejut.
Pertukaran serangan sesaat di awal pertandingan sangat sengit. Meski Xingxin terlihat tidak mampu menguasai keunggulan dominan, namun akhirnya mereka berhasil merebut momentum dan sementara memimpin di atas Lun Hui. Saat ini, formasi posisi karakter para pemain Lun Hui masih terlihat agak terpecah-pecah, belum saatnya untuk melancarkan gempuran. Bahkan di arena, sama sekali tidak ada target yang bisa langsung mereka serang secara terkonsentrasi.
Bagaimanapun, Zhou Zekai tetap melakukannya. Dentuman senjata seperti hujan deras kembali bergema. Kali ini, Zhou Zekai tidak lagi memperhatikan seluruh arena. Peluru yang bertubi-tubi justru diarahkan seluruhnya ke Yicunhui milik Qiao Yifan. Sambil terus menembak, karakternya Yiqian Chuanyun malah melangkah maju mendekati Yicunhui. Tanpa keraguan, Zhou Zekai menjadikan Qiao Yifan sebagai target utama pembantaiannya berikutnya.
Ada Ye Xiu yang pernah mengalahkannya di pertandingan individual, Su Mucheng yang berlevel All-Star, pemain baru terbaik Tang Rou yang baru saja melakukan 1 vs 3 terhadap Lun Hui. Tapi saat ini, target yang didesak Zhou Zekai untuk dibantai ternyata adalah Qiao Yifan.
Qiao Yifan panik mengoperasikan Yicunhui untuk menghindar dan mundur. Namun Yiqian Chuanyun milik Zhou Zekai justru mengejar tanpa henti. Orang-orang baru menyadari, dalam kondisi seperti ini, kedua karakter tersebut mulai keluar dari formasi.
"Jangan-jangan ini... BOX-1?" ujar Kapten Blue Rain Yu Wenzhou dengan nada penuh keraguan.
