Suara Yu Wenzhou dipenuhi ketidakpastian. Sebagai salah satu dari empat master strategi Glory, tentu dia tidak mungkin gagal mengenali taktik ini. Tapi melihat Zhou Zekai yang menghadapi Qiao Yifan saat ini, ini sama sekali tidak terlihat seperti format BOX-1.
BOX-1 merujuk pada taktik memisahkan pemain dan karakter paling penting dari sistem operasi lawan. Kemampuan Qiao Yifan telah disaksikan semua orang. Dalam pertempuran ini, kelebihan awal Xingxin tak lepas dari Ghost Array-nya. Upaya Ye Xiu memisahkan Jiang Botao (Wu Lang) dan momen pemecahan formasi juga dibantu gangguannya terhadap Zhou Zekai. Tidak berlebihan menyebutnya sebagai mata rantai penting dalam strategi Xingxin.
Tapi masalahnya, apakah kepentingan Qiao Yifan dalam strategi Xingxin bisa menyaingi posisi Zhou Zekai di Lun Hui?
Taktik BOX-1 jarang menggunakan core player tim sendiri sebagai eksekutor. Bukankah ini justru membuat tim kehilangan inti dan mengganggu operasional maksimal? Jika menggunakan core vs core, BOX-1 seperti ini masih bisa dimengerti. Tapi melihat Zhou Zekai yang melakukan BOX-1 ke Qiao Yifan saat ini, sepertinya Lun Hui justru lebih dirugikan.
Yu Wenzhou melirik Xiao Shiqin, yang kemudian menoleh ke Zhang Xinjie. Tatapan tiga master strategi ini saling berseliweran, namun tak satu pun yang mampu memberikan penjelasan logis.
Tapi situasi di lapangan benar-benar berkembang sesuai prediksi. Yiqian Chuanyun mulai memburu Yicunhui, dengan kombinasi Quick Shot dan Barrage Tembak Liar, serangan terpisah ke lima anggota tim berhasil menekan Ghostblade Qiao Yifan. Saat ini konsentrasi tembakan sepenuhnya tertuju padanya, Qiao Yifan sama sekali tidak punya kesempatan melawan, hanya bisa menyuruh Yicunhui kabur mati-matian.
Satu kabur, satu kejar. Qiao Yifan tentu tidak ingin kehilangan kontak dengan tim, tapi dikejar-kejar habis-habisan oleh Yiqian Chuanyun Zhou Zekai dari belakang, bisa menghindari serangan saja sudah untung, mana mungkin memilih rute sesuai keinginannya?
"Apa Zhou Zekai sedang mencoba memaksimalkan kelebihan kelasnya?" Xiao Shiqin tiba-tiba mendapat ide, buru-buru mengungkapkannya.
Kelebihan kelas Sharpshooter apa? Bagi para pemain profesional, pertanyaan seperti ini bahkan tidak perlu dipikir - jawabannya langsung muncul secara refleks. Dikombinasikan dengan situasi saat ini, semua langsung paham yang dimaksud Xiao Shiqin pasti jarak serang. Sebagai attacker jarak jauh, saat Yiqian Chuanyun Zhou Zekai berhasil mengusir Yicunhui Qiao Yifan ke area yang tidak bisa memberi dukungan ke Xingxin, serangan Yiqian Chuanyun tetap bisa masuk ke medan pertempuran. Dengan kata lain, taktik BOX-1-nya ini memiliki dua efek: mengeluarkan pion taktis penting lawan dari sistem taktis mereka, sementara dirinya sendiri tetap bisa berpartisipasi dalam operasional taktis tim sendiri berkat ciri khas kelasnya.
Xiao Shiqin karena karakternya juga termasuk dalam sistem senjata jarak jauh, reaksinya dalam masalah ini lebih cepat sedikit dibanding Yu Wenzhou, Zhang Xinjie, dan pemain lainnya. Tapi setelah semua orang langsung paham maksudnya, melihat situasi di arena memang benar seperti itu. Setelah mendorong Yicunhui milik Qiao Yifan sampai jarak tertentu, Yiqian Chuanyun tiba-tiba mengalihkan fokus serangan. BRAK BRAK BRAK! Beberapa tembakan dilancarkan ke Jun Moxiao dan Han Yanrou.
Zhou Zekai sementara bukan inti strategi Lun Hui, tapi setidaknya dia masih terlibat dalam taktik. Serangan tembakan ini sama sekali bukan gerakan asal-asalan, melainkan koordinasi total dengan ritme tim.
Dengan bantuan Wu Qi melalui Cruel Silence-nya, serta dukungan tembakan dari Yiqian Chuanyun di sisi Zhou Zekai, Jiang Botao akhirnya mendapatkan kesempatan.
Wu Lang menyapu dengan gelombang pedang retakan bumi, mengubah arah pedang di tengah gerakan menjadi Wave Slash yang mengiris ke sisi lain. Dalam sepersekian detik menyerang dua karakter sekaligus. Meski akhirnya tidak mengenai sasaran, tapi berhasil merebut celah pertahanan yang sangat berharga.
Mundur!
Wu Lang segera mundur. Jun Moxiao dan Han Yanrou yang menempel terlalu dekat membuat Jiang Botao tetap tertekan meski Cruel Silence-nya Wu Qi sudah ikut bergabung. Soulblade-nya tetap membutuhkan ruang dan jarak tertentu untuk bisa berperforma optimal. Dalam pertarungan jarak tempel, meski skill bisa digunakan instan, kecepatan aktivasi tetap kalah dibanding kelas-kelas bertarung jarak dekat, sehingga mudah ditekan.
Sekarang baik, satu langkah mundur, tercipta jarak satu langkah. Bagi Jiang Botao yang merupakan top player, ini sudah seperti perbedaan langit dan bumi dibandingkan saat benar-benar ditempel jarak dekat.
Swift Light Wave Sword!
Saat mundur, Wu Lang kembali menghunus pedang, menggunakan teknik tercepat dari Wave Sword series. Saat ditempel jarak dekat, skill ini mustahil dilakukan. Tapi dengan jarak satu langkah ini, seharusnya lawan tidak bisa menghindar karena terlalu dekat dengan kecepatan pedang ini.
Cahaya kilat menyambar.
Mengedipkan mata saja sudah seperti penghinaan terhadap kecepatan serangan ini. Jarak satu langkah bagi skill ini bagaikan tidak ada. Saat pedang diayunkan, energi gelombangnya sudah mencapai jarak satu langkah di depan.
Ini sudah di luar kemampuan reaksi dan operasional untuk dihadapi. Kecuali menggunakan pengalaman untuk melakukan prediksi. Makanya Jiang Botao tidak mengarahkan serangan ini ke Jun Moxiao. Menurutnya kemungkinan Ye Xiu melakukan prediksi lebih tinggi, akhirnya serangan ini diarahkan ke Han Yanrou.
Ternyata Tang Rou tidak memiliki pengalaman cukup untuk membuatnya bereaksi menghindar.
Tapi tidak ada reaksi menghindar bukan berarti tidak ada reaksi sama sekali. Tang Rou bereaksi, sejak menghindari Earth Crack Wave Sword sebelumnya dan melihat Wu Lang mundur, dia sudah bereaksi. Hanya saja reaksinya bukan menghindar, tapi berusaha mengejar jarak satu langkah itu untuk terus melakukan serangan mendadak menekan Wu Lang.
Han Yanrou melangkah maju, Fire Dance Flow menusuk, cahaya kilat menyambar.
Kena!
Pedang Gelombang Cahaya Kilat langsung meninggalkan bekas pedang di tubuh Han Yanrou, tapi bagaimana dengan Wu Lang milik Jiang Botao? Ternyata juga telah tertusuk dan terangkat oleh Fire Dance Flow milik Han Yanrou.
Tarian Tongkat Bundar!
Tidak penting lagi skill mana yang lebih dulu mengenai, intinya hasilnya tak ada yang bisa menginterupsi serangan lawan. Han Yanrou menelan habis serangan Pedang Gelombang Cahaya Kilat ini, namun Wu Lang juga berhasil diangkat oleh Tarian Tongkat Bundarnya.
Langkah goyang Wu Lang tidak mempengaruhi kontrol Tang Rou atas skill ini. Wu Lang yang baru saja berhasil mundur satu langkah, tak lama kemudian kembali dihempaskan ke tanah.
Jun Moxiao milik Ye Xiu sudah menyambar maju mengikuti. Dia tidak terburu-buru menyerang, namun formasi posisi Jun Moxiao bersama Han Yanrou telah menjepit Wu Lang di tengah.
Wu Qi yang sudah bersiap membantu Jiang Botao kini kehilangan sasaran. Sama seperti Jiang Botao, dia kurang persiapan menghadapi serangan nekat Tang Rou yang ofensif ini. Meski jarak antara Wu Lang dengan Cruel Silence-nya sangat dekat, tapi Jun Moxiao dan Han Yanrou lebih dekat lagi. Dua karakter ini bukan hanya menjepit Wu Lang dalam jarak tempel, tapi juga mempertahankan formasi serang dua arah. Mustahil bagi Wu Qi untuk langsung menyerbu merebut orang dalam situasi seperti ini.
Hasilnya, tembakan terdengar!
Serangan Yiqian Chuanyun kembali datang, membuat Ye Xiu dan Tang Rou tidak bisa fokus menghadapi situasi saat ini. Karakter keduanya harus menghindari serangan Yiqian Chuanyun, terpaksa meninggalkan formasi posisi semula. Serangan Yiqian Chuanyun sengaja dikoordinasikan dengan bangkitnya Wu Lang, Jun Moxiao dan Han Yanrou sedikit lengah, ia langsung bangkit dengan cepat.
"Ternyata!"
Para atlet profesional kini tak lagi bingung. Zhou Zekai benar-benar seperti dugaan mereka, di satu sisi membatasi Qiao Yifan, di sisi lain memanfaatkan serangan jarak jauh untuk memberikan dukungan tepat sasaran ke tim sendiri.
Jiang Botao mengoperasikan Wu Lang bangkit, Wu Qi juga tak menyia-nyiakan momen untuk meluncurkan serangan mendadak dengan Cruel Silence. Dengan dukungan jarak jauh Yiqian Chuanyun, kedua karakter ini cepat bertukar posisi, akhirnya Wu Lang berhasil dilindungi di belakang Cruel Silence.
Hingga titik ini, tekanan Xingxin terhadap Jiang Botao dan Wu Lang akhirnya di-counter oleh Lun Hui. Situasi yang sebelumnya sepenuhnya dikuasai Ye Xiu dan Tang Rou, kini hancur karena dukungan taktis Zhou Zekai.
"Daripada disebut BOX-1, menurutku ini lebih cocok disebut Taktik Bintang." Xiao Shiqin berkata, semua orang mengangguk setuju.
"BOX-1 yang sesungguhnya ada di sisi lain." Tiba-tiba Zhang Xinjie menyela.
Dia yang teliti memperhatikan detail, langsung menyadari kejanggalan saat melihat Zhou Zekai berulang kali mendukung Jiang Botao dan Wu Qi: Ye Xiu dan Tang Rou dari Xingxin sama sekali tidak mendapat bantuan apapun.
Ini terlalu tidak nyata, Xing Xin memiliki Su Mucheng yang merupakan ahli supporter kelas satu di Glory. Chemistry-nya dengan Ye Xiu dan mage tempur membuatnya pasti sangat mahir dalam mendukung Ye Xiu dan Tang Rou.
Ke mana Su Mucheng pergi?
Saat semua orang fokus pada pertempuran di sisi ini, Zhang Xinjie sudah sejak awal memantau area lain.
Su Mucheng sedang di-drop habis-habisan oleh Sun Xiang.
Tapi Zhang Xinjie bukan tipe yang gegabah mengambil kesimpulan, jadi dia mengamati area ini cukup lama hingga sekarang, dan yakin sepenuhnya inilah lokasi sebenarnya Lun Hui menjalankan taktik BOX-1.
Sun Xiang vs Su Mucheng.
Yizhiyeqiu vs Muyu Chengfeng.
BOX-1。
