Doron...
Jun Moxiao dan Han Yanrou mengejar Xiao Ge Ziruo dengan kecepatan tinggi, terus menyerang sambil bergerak. Teknik dan koordinasi mereka membuat Qiao Yifan kagum meski satu tim. Dia juga menyadari serangan Jun Moxiao sengaja mengatur pose Xiao Ge Ziruo, membuat posisi Yicunhui berada di titik buta kamera lawan.
"Ini teknik Zheying Bu?" pikir Qiao Yifan. Di tengah ketegangan, dia tetap mengamati dengan seksama. Baik lawan maupun sekutu, dia berusaha mempelajari sesuatu untuk meningkatkan diri. Serangan Ye Xiu terhadap Xiao Ge Ziruo ini menurutnya menggunakan logika Zheying Bu. Biasanya teknik ini menggerakkan karakter ke titik buta kamera lawan, tapi kali ini Ye Xiu menggunakan serangan untuk menyesuaikan pose lawan, menempatkan Yicunhui di area tak terlihat.
“Prinsipnya seperti itu, tapi ini mungkin lebih sulit daripada Zheying Bu.” Qiao Yifan berpikir demikian. Memanfaatkan serangan untuk mengontrol karakter orang lain jelas jauh lebih sulit daripada sekadar mengontrol operasional karakter sendiri secara langsung.
Selanjutnya giliranku!
Qiao Yifan yang tak lupa belajar dan meningkatkan diri di tengah turnamen besar tidak melupakan misi dan perannya. Melihat Jun Moxiao dan Han Yanrou menyerang Xiao Ge Ziruo yang sedang berlari kencang, Yicunhui-nya seolah menerima instruksi tertentu dan segera memulai chanting.
Kekuatan dewa mengalir di mata pedang, seperti air yang tiba-tiba menetes, meresap ke dalam tanah lalu menyebar keluar.
Di luar tembok yang runtuh, Lun Hui yang paling cepat mengejar masih Wu Qi dengan Cruel Silence-nya. Meski anggota Lun Hui menyadari Yicunhui Qiao Yifan tiba-tiba menghilang, upaya penyelamatan Xiao Ge Ziruo tidak boleh berhenti. Untuk sementara mereka hanya bisa terus mengejar sambil memantau sekeliling dengan cermat.
Masih 19 langkah lagi!
Wu Qi terus menghitung dalam hati! Jarak antara Cruel Silence dengan lawan tidak stabil, kadang mendekat sedikit, kadang juga tertarik menjauh. Lagipula kedua belah pihak tidak hanya terus balapan lari - Ye Xiu dan Tang Rou perlu menyelesaikan koordinasi, sementara Wu Qi juga harus menghindar dari gangguan Su Mucheng.
Tidak memantau Su Mucheng ternyata memberi pengaruh besar. Lun Hui kini benar-benar merasakannya. Andai bukan karena rentetan tembakan Muyu Chengfeng yang mengganggu, mungkin mereka bisa mengejar Jun Moxiao dan Han Yanrou.
Tapi situasinya juga tidak bisa dibilang buruk.
Wu Qi sebenarnya cukup yakin. Kejar-kejaran yang intens ini membuat serangan Jun Moxiao dan Han Yanrou terhadap Xiao Ge Ziruo sangat terbatas, jelas masih bisa bertahan dalam waktu yang lama.
Yang jadi masalah adalah, apakah kedua anggota Xingxin ini bisa terus mempertahankan performa tanpa kesalahan selama waktu yang panjang itu?
Meski strategi supporter jarak jauh Zhou Zekai gagal sebelumnya, ini sama sekali tidak berarti semuanya berakhir di sini. Dalam skenario terburuk, bahkan jika Xiao Shou Bingliang milik An Wenyi terus di-ganggu sampai tidak bisa melepaskan satu peluru pun, dia tetap bisa fokus menghabisi si healer dulu baru beralih ke peran supporter, itu pun masih ada waktu.
Gangguan dari sisi Su Mucheng juga sedang dipersiapkan untuk dibatasi oleh Lun Hui. Karena kecepatan gerak yang lebih rendah, kejar-kejaran Wu Lang milik Jiang Botao yang semakin tertinggal jadi kurang efektif. Akhirnya mereka mengubah arah dan sekarang sedang menuju Muyu Chengfeng milik Su Mucheng.
Mereka tidak menyadari tembakan Peluru Kekakuan yang dilepaskan Su Mucheng ke Yiqian Chuanyun sebelumnya, tapi Zhou Zekai sudah memberi tahu. Ini membuat mereka menyadari betapa pentingnya menerapkan taktik BOX-1 terhadap Su Mucheng, dan mengendurkan pengawasan padanya saat ini adalah kesalahan besar.
Tapi Lun Hui juga sama sekali tidak menyangka Xingxin berani melakukan aksi nekat seperti ini, ditambah lagi mereka masih cukup waspada terhadap metode Ye Xiu, sehingga semua anggota menyerang ke arah ini. Seandainya mereka tahu akan terjadi balapan seperti ini, dan Xingxin begitu terlatih serta berpengalaman dalam hal ini, pasti mereka sudah membagi tugas dengan jelas. Seperti karakter Wu Lang milik Jiang Botao, seorang Soulblade tentu tidak akan ikut berlari.
Saat ini mereka sudah melakukan penyesuaian tepat waktu, reaksi tidak bisa dibilang lambat, jadi hati mereka tidak panik. Tapi, bagaimana dengan Yicunhui milik Qiao Yifan?
Hilangnya tiba-tiba si pemalas ini tetap menjadi ganjalan di hati para anggota Lun Hui. Kemampuan kontrol Ghostblade terlalu kuat, jika tiba-tiba diserang diam-diam olehnya lagi, itu akan sangat menyakitkan.
Meski waspada, saat ini Lun Hui juga tidak bisa memperlambat kecepatan. Yang bisa mereka lakukan tetap hanya mengejar, terus mengejar.
Dalam kondisi pergerakan Yicunhui yang tidak jelas, terlalu banyak kekhawatiran hanya akan memecah konsentrasi. Dalam hal ini, sikap Lun Hui cukup teguh.
Cruel Silence milik Wu Qi mewarisi tradisi kecepatan seorang Assassin. Seperti anak panah yang melesat, siluetnya sudah masuk ke sudut pandang Qiao Yifan dalam sekejap.
Tapi langsung setelah itu kecepatannya melambat.
Ada apa ini?
Wu Qi terkejut sejenak, lalu segera menyadari apa yang terjadi. Tanah di bawah kaki Cruel Silence berubah gelap seperti terciprat tinta, setiap gerakan tubuhnya, bahkan yang paling kecil, tiba-tiba terasa sangat berat.
Formasi Abu, skill yang meningkatkan beban berat karakter sehingga mempengaruhi kecepatan secara menyeluruh. Saat ini efeknya sudah menyebar diam-diam.
Jun Moxiao dan Han Yanrou langsung menjauhkan jarak, sementara Cruel Silence masih tersandung-sandung dalam Formasi Abu. Dengan susah payah ia menoleh, melihat Yicunhui bersembunyi di balik tembok yang runtuh.
Wu Qi mengirim pesan ke seluruh tim, memberitahukan posisi Yicunhui.
Tapi Cruel Silence butuh waktu lama untuk keluar dari Formasi Abu. Wu Lang (karakter Jiang Botao) sedang menyerang Muyu Chengfeng, sedangkan Yiqian Chuanyun (karakter Zhou Zekai) sudah terbebas dari status kaku—sayangnya posisinya terhalang tembok, membuat serangan jarak jauhnya tidak bisa mencapai Yicunhui.
Hanya tersisa Sun Xiang dengan Yizhiyeqiu-nya.
Yizhiyeqiu sebenarnya juga terjebak Formasi Abu. Karena posisinya lebih ke belakang, sementara Cruel Silence berada di tengah formasi, jarak ke tepi formasi lebih dekat baginya.
Tapi ini adalah saat kritis mengejar ketat Jun Moxiao dan Han Yanrou. Mereka ingin maju, tapi untuk lolos dari Formasi Abu justru harus...mundur.
Yizhiyeqiu mundur. Tidak ada pilihan lain.
Cruel Silence bergerak dengan susah payah sambil menunggu cooldown sebuah skill.
Arc Light Flash!
Dengan memanfaatkan kecepatan gerak skill ini, Cruel Silence bisa lebih cepat melepaskan diri dari Formasi Abu.
Tapi, dia melihat pedang tachi Yicunhui Xuewen kembali dipenuhi kekuatan dewa yang mengumpul perlahan.
Ini adalah...
Hening yang mematikan tiba-tiba menyelimuti area.
Cooldown Arc Light Flash Cruel Silence yang baru saja siap, tiba-tiba terkunci abu-abu.
Formasi Kesunyian, skill ultimate Ghostblade yang menyegel semua skill, kini digunakan tanpa ragu oleh Qiao Yifan.
Tanpa kecepatan dan skill, Cruel Silence hanya bisa berjalan pelan-pelan.
Yizhiyeqiu yang sudah keluar dari formasi lawan tetap harus memutar untuk menghindari Ghost Array ini.
Jun Moxiao dan Han Yanrou semakin menjauh, sementara Sun Xiang harus berputar menghindari Ghost Array dan waspada terhadap Yicunhui di balik tembok runtuh - rasa kesalnya tak terkira.
Tapi kini, dia dihadapkan pada pilihan lebih sulit.
Haruskah dia terus mengejar Jun Moxiao dan Han Yanrou, atau beralih menyerang Yicunhui dulu?
Bukan hanya dia yang bingung, para atlet profesional di luar arena juga mulai berdiskusi sengit tentang masalah ini.
Mengejar, jaraknya terlihat sangat jauh, tidak tahu apakah masih bisa mendapatkan hasil jika terus mengejar. Saat ini, posisi Jun Moxiao dan Han Yanrou bahkan sudah keluar dari radius serangan Yiqian Chuanyun. Jika Zhou Zekai masih ingin mendukung sisi ini, kecuali dia meninggalkan Xiao Shou Bingliang yang ada di sampingnya. Pengorbanan ini agak boros, HP Xiao Shou Bingliang sudah sedikit. Jika dia meninggalkannya sekarang namun Xiao Ge Ziruo gagal menyelamatkan, kerugiannya akan lebih besar. Melihat gerakan Yiqian Chuanyun saat ini, Zhou Zekai jelas ingin menyelesaikan Xiao Shou Bingliang secara total. Tanpa dukungan jarak jauh darinya, apakah masih berguna mengejar dengan jarak sejauh ini?
Tapi jika tidak mengejar... Jika lawan berhenti bergerak memutar dan mulai menghujam keras, dua lawan satu, membunuh seorang Pastor pasti sangat efisien. Pertukaran kematian healer, kerugian Lun Hui lebih besar. Ini sudah kesimpulan pasti.
Pilihan mana pun sepertinya buruk bagi Lun Hui...
"Tapi bagaimana jika kita bisa membunuh Yicunhui di sini?" seseorang tiba-tiba berkomentar.
Jika kedua sisi saling mengorbankan healer, sementara Lun Hui berhasil menghabisi Yicunhui, maka pertukarannya 1:2. Ini jelas sangat worth it.
"Ini mungkin agak sulit?" kata Li Xuan. Tentang Qiao Yifan dan Yicunhui, dia selalu punya otoritas khusus. Sebagai ahli Ghostblade, dia sangat paham cara menghadapi situasi seperti ini.
"Sudah kuduga." Li Xuan mengangguk berulang kali melihat taktik Qiao Yifan di lapangan.
Yicunhui mulai bergerak keluar.
Posisi sudah ketahuan, bersembunyi di balik tembok juga tidak ada gunanya. Saat ini, dia berjalan keluar dari balik tembok, tidak hanya Wu Qi yang bisa melihat, bahkan Sun Xiang yang ingin menyerangnya sekarang pun sepenuhnya tahu di mana lokasinya.
Tapi, Yicunhui berdiri di dalam Ghost Array-nya.
Makna Ghost Array bukan hanya sekedar kontrol dan pembatasan terhadap lawan. Untuk tim sendiri, ada Sword Soul yang merupakan Ghost Array penguat kekuatan dan kecerdasan. Tapi berbagai Ghost Array yang menyerang dan mengontrol lawan tersebut, bukankah juga merupakan perlindungan yang sangat kuat bagi tim sendiri?
Banyak pemain kelas jarak dekat yang sangat membenci Ghostblade, bahkan ada yang ekstrim menganggap Ghostblade sebagai BUG.
Karena ketika Ghostblade membentangkan Ghost Array-nya dan maju terus di atas Ghost Array miliknya sendiri, kelas-kelas yang membutuhkan pertarungan jarak tempel ini sama sekali tidak bisa melawan.
Bagaimana caranya bertarung?
Masuk ke Dark yang tidak terlihat untuk menyerang lawan? Atau masuk ke Formasi Abu yang menambah beban berat? Atau memilih Formasi Kesunyian yang tidak bisa menggunakan skill?
Semua tidak mungkin!
Jadi Sun Xiang saat ini hanya bisa menatap dengan geram. Untuk melawan Ghostblade, kelas jarak dekat bukan tidak punya metode, tapi jelas membutuhkan strategi yang sangat sabar. Sedangkan Lun Hui saat ini paling kekurangan waktu. Jika bermain kucing-tikus dengan Qiao Yifan di sini, di sisi lain Ye Xiu dan Tang Rou yang sedang menyelesaikan Xiao Ge Ziruo akan segera datang membantu.
"Seandainya Jiang Botao masih di sini..." kata Wang Jiexi.
Selama Jiang Botao masih ada, Wu Lang juga masih ada. Soulblade memiliki jarak serang yang tidak terlalu jauh, tergolong jarak menengah. Namun pada akhirnya tidak perlu jarak tempel, tidak seperti kelas jarak dekat yang membutuhkan kesabaran dalam permainan kucing-tikus. Selain itu, dengan tambahan satu orang, efisiensi Lun Hui dalam membunuh Yicunhui saat ini akan meningkat. Mereka bisa dengan tegas meninggalkan Xiao Ge Ziruo, fokus merebut Yicunhui untuk menciptakan situasi 1 vs 2.
Namun sayangnya, Jiang Botao tidak ada.
