Para pemain tertawa terkekeh.
Tang Hao memang terkenal sombong. Bukan cuma rookie baru, bahkan banyak pemain ternama pun tidak dianggapnya. Tapi kali ini Baozi justru membuatnya khawatir, seolah ia jadi pelatih cadangan Xingxin di luar arena. Performa Baozi membuat ekspresinya sangat muram.
Sedangkan serangan "tidak serius" botol bensin dari Baozi Invasion memang seperti yang diduga semua orang, sama sekali tidak menimbulkan masalah besar bagi Zhou Zekai. Hanya saja tanpa healer, Zhou Zekai terlihat lebih memperhatikan HP, dan tidak membiarkan botol bensin itu jatuh ke tubuh Yiqian Chuanyun. Yiqian Chuanyun kembali mengangkat senjata, kali ini bahkan tidak perlu dua tembakan, cukup satu peluru saja, botol bensin itu langsung meledak di udara.
Doron!
Botol bensin yang meledak di udara langsung menyala menjadi bola api besar, bergulung-gulung menyebar ke segala arah.
Ekspresi Zhou Zekai berubah serius, meski hanya sepersekian detik, dia jelas menyadari bahwa saat bola api besar itu menyebar, sosok Han Yanrou dan Baozi Invasion tertutupi.
Ini perlindungan!
Zhou Zekai yang cekatan langsung tersadar bahwa tembakan angkat tangan Yiqian Chuanyun tadi terlalu terburu-buru. Tapi ini juga karena serangan botol bensin Baozi yang sembrono, namun siapa sangka setelah kedua belah pihak bertindak ceroboh, hasil negatif malah menjadi positif - serangan botol bensin ini berubah menjadi perlindungan area luas.
Saat ini, Zhou Zekai benar-benar tidak bisa memperhitungkan banyak hal. Dengan menahan satu damage dari Jun Moxiao, Yiqian Chuanyun melakukan gerakan lateral sambil membuka sudut kamera, sekaligus mengosongkan rute serangan potensial dari dua lawannya.
Datang!
Pandangan kamera Zhou Zekai saat ini sebagian besar tertuju ke arah Han Yanrou dan Baozi Invasion. Benar saja, bola api besar yang membara itu seolah terbelah dari tengah, tiba-tiba pecah. Siluet merah menyala seperti api menerobos keluar.
Han Yanrou, Haolong Pojun!
Bahaya!
Untung Zhou Zekai bereaksi cepat dan mengantisipasi lebih awal. Jika tidak, saat Haolong Pojun Han Yanrou menerobos bola api, Yiqian Chuanyun pasti tidak sempat menghindar.
Bayangan Han Yanrou tiba sekejap mata. Ternyata Ye Xiu benar-benar berkoordinasi dengan kedua rekannya. Posisi Jun Moxiao sama sekali tidak menghalangi rute serangan Haolong Pojun. Sayangnya, reaksi Zhou Zekai terlalu cepat, dia sudah waspada sejak awal.
Haolong Pojun meleset!
Soalnya dalam situasi perlindungan seperti ini, saat Zhou Zekai melihat pergerakan mereka, Tang Rou juga tidak bisa melihat Yiqian Chuanyun. Dia hanya buru-buru meluncurkan Haolong Pojun, tanpa tahu Zhou Zekai sudah menghindar sejak awal. Ketika Han Yanrou menerobos bola api dan melihat Yiqian Chuanyun, sudah terlambat untuk mengubah arah skill.
Dibatalkan!
Tang Rou sama sekali tidak sayang menggunakan skill besar ini. Haolong Pojun langsung dibatalkan dengan cepat, namun daya dari skill ini sangat besar. Membatalkan paksa tidak sama seperti fase recovery frame, kontrol terhadap tenaga tidak bisa seluwes biasa. Han Yanrou masih meluncur maju karena inersia. Tapi Tang Rou sudah memaksa Han Yanrou berbalik arah, langkah geserannya mengikis tanah hingga membentuk lubang.
Fury Dragon Piercing Heart!
Setelah skill besar, langsung skill besar lagi. Bahkan menghadapi Zhou Zekai, Tang Rou tetap mempertahankan sikap kerasnya tanpa sedikitpun tanda menarik diri. Sekejap mata, Han Yanrou-nya sudah menggantikan posisi Jun Moxiao sebagai main DPS, sementara Jun Moxiao milik Ye Xiu beroperasi di sayap sebagai attacker pendukung.
Bahaya!
Para ahli langsung paham melihat metodologi pertukaran posisi antara Ye Xiu dan Tang Rou - serangan kombinasi ini akan sangat sulit dihadapi. Sekuat apapun Zhou Zekai, Yiqian Chuanyun tetaplah karakter Sharpshooter. Bertarung jarak dekat 1 vs 2, posisinya bukan lagi sekedar sulit tapi sudah berbahaya. Belum lagi Baozi Invasion yang kini menerobos melalui bola api, tangannya bergetar di udara - siapa yang tahu masalah tak terduga apa lagi yang akan dia ciptakan.
Perhatian semua orang terkonsentrasi di area ini. Di hati masing-masing, mereka memperhitungkan apakah Xingxin bisa merebut dan membunuh karakter Yiqian Chuanyun milik Zhou Zekai. Sementara di medan pertempuran lain, tak ada yang sempat memperhatikan. Skill Fury Dragon Piercing Heart Han Yanrou hampir mengenai Yiqian Chuanyun yang sedang bergerak gesit. Saat tak jelas apakah serangan ini bisa dihindari, tiba-tiba bayangan hitam menerobos masuk di antara dua karakter ini.
Guang!
Dua tombak perang merah dan hitam bertabrakan dengan dahsyat. Fury Dragon Piercing Heart yang tadinya tak terbendung, ternyata melenceng akibat tabrakan ini. Jelas, ini adalah serangan dengan Kekuatan Setaran yang lebih tinggi daripada Fury Dragon Piercing Heart - persis skill yang baru saja digunakan Han Yanrou.
Haolong Pojun!
Yizhiyeqiu!
Yizhiyeqiu milik Sun Xiang tiba-tiba melakukan comeback di area ini. Skill Haolong Pojun-nya tidak menyerang anggota Xingxin, malah menyelak di antara dua karakter sebagai bentuk perlindungan paling solid untuk Yiqian Chuanyun.
Domineering Smash!
Haolong Pojun Yizhiyeqiu membanting Fury Dragon Piercing Heart Han Yanrou, lalu melakukan Pembatalan Paksa sebelum mengeluarkan Domineering Smash lagi untuk membersihkan Han Yanrou dan Jun Moxiao dari area tersebut.
Hasilnya Tang Rou bersikap sangat keras, bahkan tidak membiarkan Han Yanrou menarik diri. Fury Dragon Piercing Heart yang terbanting diubah dengan memanfaatkan momentum, berubah menjadi Domineering Smash yang menyerang serangan One Autumn Leaf ini.
Dua tombak perang kembali bertabrakan. Dengan strategi yang identik, ketika skill memiliki tier yang sama, kekuatan dan Kekuatan Setara tentu sepenuhnya sama. Yang dibandingkan kali ini adalah atribut kedua karakter.
Han Yanrou hanya memiliki Fire Dance Flow di tangannya, ditambah Equipment silver hasil trik licik Xingxin. Dibandingkan battle mage lingkup profesional lainnya, atribut Han Yanrou bisa tidak ketinggalan saja sudah bagus. Dibanding One Autumn Leaf si Dewa Perang, jaraknya jelas terlihat. Tabrakan dua skill yang sama membuat Han Yanrou jelas tertekan. Quexie di tangan One Autumn Leaf berhasil mengkompensasi daya Domineering Smash Fire Dance Flow, bahkan masih terus menyapu.
Meski begitu, kekuatan serangan One Autumn Leaf ini juga banyak terkompensasi. Sapuan berikutnya baik kecepatan maupun damage-nya turun drastis, sudah tidak bisa dianggap ancaman lagi.
Tapi, One Autumn Leaf yang unggul dalam tabrakan, meski mengganti skill dan serangan, jauh lebih mulus dibanding Han Yanrou.
Tianji!
Quexie yang sedang menyapu tiba-tiba diangkat ke atas, berubah dari Domineering Smash menjadi Tianji. Kecepatan yang melambat karena tabrakan tiba-tiba meningkat kembali.
Fire Dance Flow milik Han Yanrou terbanting ke samping, posisi sekarang kurang ideal untuk memparry serangan Tianji. Inilah alasan Sun Xiang memilih melanjutkan serangan dengan Tianji. Nuansa sehalus ini mustahil dipahami pemain biasa.
Meski posisi tidak nyaman untuk parry, Tang Rou tidak membiarkan Han Yanrou mundur. Fire Dance Flow yang terbanting berayun balik dengan gerakan Tianji. Kali ini serangan kedua belah pihak tidak saling berbenturan, melainkan terjadi pertukaran serangan.
Pertukaran, tapi dengan urutan. Serangan Yizhiyeqiu diluncurkan lebih lancar, pastinya lebih cepat. Setelah Han Yanrou kena Tianji dan terangkat float, apakah Tianji balasannya masih bisa mengenai Yizhiyeqiu? Ini belum tentu. Urutan waktu ini sudah dipertimbangkan Tang Rou, tapi dia tidak menarik diri, dia bertahan.
Braak!
Bukan suara parry, tapi suara benturan senjata. Tianji Han Yanrou terus menyapu, sementara Tianji Yizhiyeqiu berhasil di-parry oleh tusukan Longga yang dikeluarkan Jun Moxiao dari samping. Keteguhan Tang Rou bukan hanya karena yakin pada operasionalnya sendiri, tapi juga kepercayaan pada Ye Xiu di sebelahnya. Dia yakin Ye Xiu akan memberikan dukungan terkuat.
Tianji Yizhiyeqiu terhalang, sudah terlambat untuk menghindar dari Tianji Han Yanrou. Terkena sapuan Fire Dance Flow, tubuhnya langsung terangkat mengapung di udara.
Tapi, di samping Tang Rou ada Ye Xiu, Sun Xiang juga tidak sendirian di belakang. Yiqian Chuanyun yang terlindungi oleh Yizhiyeqiu tidak lari begitu saja. Begitu Yizhiyeqiu terangkat float, bayangan siluet di belakangnya bergerak, menampakkan Yiqian Chuanyun dengan laras hitam pekat yang mengarah.
Barrett Snipe!
Zhou Zekai yang dilindungi Sun Xiang ternyata langsung mengeluarkan senapan besar melalui Yiqian Chuanyun. Laras panjangnya hampir menempel ke dahi Han Yanrou.
Percikan api dari laras seolah menyatukan senjata dengan Han Yanrou. Dalam jarak sedekat ini, mustahil menghindar. Kepala Han Yanrou meledak menjadi kabut darah.
Rugi besar!
Penonton serentak mengira demikian. Dalam duel timbal balik ini, meski Han Yanrou berhasil mengangkat Yizhiyeqiu dengan Tianji, ia langsung kena headshot yang damage-nya jauh tidak seimbang. Lebih parah lagi, momentum serangan lanjutan dari float malah dipatahkan oleh dayasniper yang membuat Han Yanrou terhuyung mundur.
Ye Xiu masih ada.
Tapi Jun Moxiao tidak punya skill besar yang bisa menyaingi damage sniper. Kerugian dari serangan ini tidak bisa dikompensasi dalam satu serangan balasan.
Slashing Draw!
Kilatan cahaya dingin berkelebat, pedang dingin terhunus. Jun Moxiao membelah dua lawan sekaligus sambil melindungi Han Yanrou, ini bisa disebut respons terbaik di momen kritis ini.
Yizhiyeqiu yang sedang float tidak bisa menghindar. Slashing Draw ini datang terlalu cepat, bahkan parry pun terlambat, akhirnya kena pedang. Tapi Zhou Zekai sudah memperhitungkan reaksi Ye Xiu, setelah sukses melakukan serangan sniper langsung mundur, koordinasinya dengan Jun Moxiao terlihat seperti sudah direncanakan, berhasil menghindar total dari Slashing Draw ini.
Yiqian Chuanyun terus mundur. Bagaimanapun juga, Sharpshooter seperti dirinya tidak menguntungkan jika bertarung jarak tempel di tengah kerumunan kelas jarak dekat. Zhou Zekai memanfaatkan kesempatan ini untuk menjauhkan Yiqian Chuanyun dari karakter-karakter Xingxin. Sambil mundur, serangan tetap dilancarkan untuk melindungi Yizhiyeqiu yang masih float. Matanya juga menangkap Wu Shuang Gou Yue milik Du Ming - orang keenam Lun Hui - yang akhirnya mendekati medan perang dan segera bergabung dengan tim mereka.
Tapi tetap saja, posisi mereka masih lebih jauh dibanding Xingxin.
"Aku datang!" teriak Baozi sambil mencatat rekor pesan di channel. Gaya khas pemain game online ini tetap melekat meski sudah menjadi atlet profesional. Jika orang lain mengirim pesan berisi omong kosong untuk serangan psikologis, ucapan Baozi selalu penuh dengan hal tidak penting.
"Kau datang, terus apa?"
Banyak orang dalam hati langsung menyambut kalimat itu.
