Baozi Invasion maju menyerang.
Serangan apa yang akan dilakukan si pemalas ini? Semua orang penasaran dan menanti-nanti aksi Baozi, mata mereka tertuju pada gerakan Baozi Invasion. Bahkan Sun Xiang tidak berani lengah. Meski level Baozi fluktuatif dan sulit dinilai, namun sama sekali tidak bisa diabaikan. Saat ini, meski Yizhiyeqiu dalam posisi float, status float bukan berarti kekakuan total - karakter masih bisa melakukan serangan dan manuver.
Mendekat... Semakin dekat...
Baozi Invasion mengangkat tinjunya, melesat mendekat, namun di depan mata semua orang, tidak terlihat tanda-tanda dia akan bertindak.
Apa yang dia tunggu?
Semua orang berpikir, tiba-tiba Baozi Invasion sudah merangsek ke jarak dekat, lalu... Street Storm!
Sial!
Seruan serempak bergema di hati semua orang.
Apa yang dia tunggu? Dia menunggu karakternya bisa mendekati lawan! Sebuah Skill besar yang dieksekusi begitu polos, tanpa persiapan apa pun - hanya lari mendekati target lalu mengaktifkannya.
Para atlet profesional sepenuhnya terdiam. Level yang sangat rendah! Teknik yang amatiran! Tapi, anggota Lun Hui benar-benar tidak waspada. Mereka memantau Baozi Invasion, mengawasi gerak-geriknya, tapi hasilnya nihil - dia hanya terus berlari mendekat, lalu melepas Skill besar.
Performa yang payah, tapi di arena kompetisi paling bergengsi ini justru berhasil menipu semua orang dengan fake move. Tak ada yang menyangka bahwa dalam beberapa langkah itu Baozi Invasion sama sekali tidak melakukan maneuver, akhirnya benar-benar hanya lari lalu mengeluarkan Skill besar.
Aib sekali...
Para atlet profesional semua menopang dahinya. Pemain seperti ini muncul di panggung final, ini tanggung jawab mereka! Mereka ternyata gagal mengeliminasi si pemalas ini.
"Untuk melawan orang ini, jangan gunakan mental pertandingan konvensional." Ada yang berkomentar. Baozi sebenarnya cukup sering tampil di musim ini, beberapa atlet profesional sudah pernah berhadapan dengannya. Pola pikirnya yang tidak bisa ditebak ini sudah cukup dikenal.
Tapi, omong kosong saja. Kalau tidak pakai mental pertandingan biasa, pakai mental apa? Logika aneh Baozi ini benar-benar tidak bisa dipahami dengan pola pikir apapun. Jika kau anggap dia pemula, pasti akan tertipu. Jika kau anggap dia atlet profesional, lihatlah sekarang - aksi non-profesionalnya malah memberi keuntungan. Si pemalas ini bebas berganti antara kesadaran profesional dan amatir yang sangat berbeda, benar-benar tak ada yang bisa mengikuti ritmenya.
"Ikuti ritmemu sendiri, jangan terlalu hiraukan aksinya."
"Isolasikan dia."
"Pertahankan secara ofensif."
"Serang dari dua sisi diagonal."
Para atlet profesional ini berdebat tentang cara menghadapi keanehan Baozi, hampir seperti sedang membuat proyek penelitian.
Baozi tidak terlalu kuat, semua setuju. Tapi Baozi sulit ditangani, banyak yang sudah kena batunya. Meski ketidakstabilannya kadang berpengaruh pada tim sendiri, dalam pertandingan penentu hidup-mati seperti sekarang, kita tak bisa bergantung pada faktor tak pasti. Bagaimana jika dalam pertandingan ini dia terus seperti didampingi dewa? Kejadian seperti itu pernah terjadi sebelumnya.
Para atlet profesional juga tidak berhasil mendiskusikan kesimpulan yang jelas. Di lapangan, Street Storm Baozi Invasion terlihat gagah perkasa, berbagai skill rendah-menengah Rogue dilancarkan secara serampangan. Frekuensi serangan saat ini juga menunjukkan level operasional si pemalas ini sebenarnya cukup mumpuni.
Yiqian Chuanyun milik Zhou Zekai masih bisa menjaga jarak dan menghindar, tapi Yizhiyeqiu milik Sun Xiang benar-benar sial. Floating sebelumnya sebenarnya tidak terlalu merugikannya. Dia terus mengkhawatirkan skill apa yang akan digunakan Baozi Invasion saat menyerang, tapi ternyata tidak ada. Ketika Yizhiyeqiu akhirnya mendarat setelah floating dan hendak bangun menggunakan Ukemi, skill besar Baozi Invasion tiba-tiba meluncur.
Batu bata, pasir, Jarum Beracun, jarum bius...
Berbagai skill dan prop menghujani kepalanya, diselingi serangan tinju dan tendangan. Skill besar level 70 tentu sulit dihadapi. Sun Xiang langsung panik bukan main. Setelah Ukemi, Yizhiyeqiu sama sekali tidak bisa bangun, malah terus berguling-guling di tanah sambil menghindar.
Zhou Zekai yang menjauhkan Yiqian Chuanyun untuk menghindar baru menyadari: penghindarannya sia-sia! Baozi benar-benar fokus pada Yizhiyeqiu. Semua skill dari Street Storm ditujukan ke sana, sama sekali tidak mengincar Yiqian Chuanyun-nya.
Tapi... Seandainya Yiqian Chuanyun masih di posisi semula, mungkin ceritanya akan berbeda.
Zhou Zekai justru bisa melihat masalah dari dua sisi, sama sekali tidak meremehkan keputusan Baozi. Entah itu kebetulan atau kejadian acak, dia tetap menanggapinya dengan serius sebagai sesuatu yang pasti.
Tapi saat ini dia tak bisa segera memberi bantuan ke Sun Xiang. Begitu Yiqian Chuanyun-nya mundur, Jun Moxiao milik Ye Xiu langsung merebut posisi, memutus hubungannya dengan Yizhiyeqiu. Kemudian mendekat dan menyerang, sama sekali tak memberi celah untuk membant Sun Xiang dengan tenang.
Han Yanrou milik Tang Rou juga sudah pulih dari daya tembakan sniper tadi. Tanpa ragu dia maju lagi, langsung menyerang Yizhiyeqiu di dekatnya.
Untuk sementara, pemain dari kedua tim saling bertarung berpasangan tanpa koordinasi, terlihat tanpa nilai strategis. Tapi dari arah usaha para pemain, tujuan strategis masih bisa dilacak. Muyu Chengfeng milik Su Mucheng terus mendekati area ini. Dia jelas tak ingin duel solo dengan Jiang Botao, lebih ingin memanfaatkan kelebihannya sebagai supporter untuk membantu seluruh tim bertempur.
Jiang Botao yang bertanggung jawab memantau dirinya juga merasa pasrah. Serangan Wu Lang tidak bisa sepenuhnya membatasi Muyu Chengfeng. Ini bukan karena kekurangan teknik Jiang Botao, melainkan terbatas oleh kelas karakternya. Skill Soulblade memiliki damage tunggal yang kuat, tetapi kurang koherensi. Jadi saat bertarung melawannya, Muyu Chengfeng masih memiliki ruang gerak yang cukup. Yang bisa dilakukan Jiang Botao hanyalah berusaha menghalangi niat Muyu Chengfeng untuk mendekati area ini, tapi tidak bisa sepenuhnya mengunci. Akhirnya Su Mucheng berhasil mendesak perlahan-lahan.
Mulut meriam berbalik arah. Su Mucheng akhirnya memposisikan Muyu Chengfeng dalam jarak yang bisa memberi assist. Segera Doron! Tembakan meriam membantu Tang Rou dan Baozi, membuat Sun Xiang yang melawan dua musuh semakin limbung.
Melawan tiga musuh sekaligus?
Serangan rentetan tembakan dari Muyu Chengfeng tentu menjadi kabar buruk bagi Sun Xiang. Menghadapi dua lawan sekaligus saja sudah tidak mudah baginya. Satu pihak menggempur dengan ganas, sementara yang lain sulit ditebak. Gaya bertarung keduanya sangat berbeda, bahkan ritme serangan mereka pun tidak selaras - bisa dibilang mereka saling bertarung sendiri-sendiri. Tapi justru dengan cara seperti ini, Sun Xiang malah semakin terjepit. Koordinasi yang tidak terkoordinasi antara dua orang ini seolah memiliki chemistry tersendiri. Tang Rou dan Baozi benar-benar tumbuh bersama dari nol, berjuang berdampingan. Mereka tidak pernah sengaja melatih chemistry ini, namun keselarasan itu terbentuk secara alami. Bahkan beberapa di antaranya tidak bisa mereka jelaskan, mengapa dalam pertempuran muncul operasional atau kebiasaan seperti itu. Semua ini karena dalam pertarungan mereka selalu ada kehadiran seseorang. Chemistry mereka bisa dibilang terbentuk secara bawah sadar.
Jika mereka sendiri tidak menyadarinya, bagaimana lawan bisa memahaminya? Dari luar terlihat kedua orang ini tidak ada koordinasi, tapi justru sulit dihadapi.
"Kombinasi ini... agak aneh ya..." Para atlet profesional seolah menemukan benua baru, mulai berkomentar. Tang Rou dan Baozi, pasangan yang terlihat tidak memiliki metodologi koordinasi ini, justru memancarkan aura tak terdefinisi yang membuat mereka bingung mendeskripsikannya.
"Biasanya untuk melemahkan ancaman serangan kombinasi, cukup mengacaukan ritme koordinasi mereka. Tapi kedua orang ini dari awal memang tidak punya ritme koordinasi sama sekali." Wang Jiexi berkomentar, terutama kepada anggota tim Micro Grass tentang hasil pengamatannya.
“Jadi Sun Xiang sekarang sama sekali tidak bisa menemukan terobosan ya…” Di sisi Blue Rain, Huang Shaotian menyela.
“Belum ada, tapi nanti belum tentu.” Wang Jiexi berkata. Koordinasi Tang Rou dan Baozi yang sulit ditebak membuat mereka tidak berani memastikan bisa terus menekan Sun Xiang. Mungkin juga akan muncul celah yang langsung dimanfaatkan Sun Xiang. Tapi saat ini, Sun Xiang bahkan tidak perlu menunggu celah. Orang keenam mereka dari Lun Hui, Du Ming dengan Wu Shuang Gou Yue sudah menyerbu.
Triple Slash!
Wu Shuang Gou Yue menggunakan teknik pedang, tiga serangan beruntun: satu tebasan ke Han Yanrou, satu ke Baozi Invasion, lalu serangan ketiga yang tiba-tiba mengubah arah.
Wu Shuang Gou Yue kabur!
Triple Slash. Dua serangan pertama hanya seperti gangguan sekilas. Serangan ketiga yang mengubah arah total membuat Han Yanrou yang sudah memutar tubuh untuk membalas malah menyerang kosong.
Muyu Chengfeng!
Ternyata Wu Shuang Gou Yue justru bergegas menuju ke arah ini. Dia menghalangi rentetan tembakan Muyu Chengfeng.
Su Mucheng berusaha mengembalikan perannya sebagai supporter. Tentu saja Lun Hui tidak ingin membiarkannya leluasa. Meski gangguan Jiang Botao cukup efektif, karena ciri khas kelasnya, masih terlalu banyak celah dalam upaya pengendaliannya. Untuk membatasi pergerakan Su Mucheng lebih ketat, harus seperti sebelumnya: menggunakan kelas pertarungan jarak tempel yang bisa memantau dari dekat.
Jadi ketika Du Ming maju ke arena, dukungannya pada Sun Xiang hanyalah gerakan tipuan. Namun ia berhasil mengekspresikan niat ini dengan sangat meyakinkan. Dua serangan pedang dari Triple Slash-nya membuat semua orang mengira dia akan bertarung bersama Sun Xiang. Tapi ketika Tang Rou di sisi Xingxin bereaksi, dia malah sudah pergi dengan angkuh.
Targetnya aku!
Begitu niat asli Du Ming terbongkar, Su Mucheng langsung mulai waspada. Namun sementara Xingxin baru menyadari rencana ini, pihak Lun Hui sudah berkomunikasi sebelumnya. Jiang Botao telah mempersiapkan momen ini. Skill yang disimpan karakter Wu Lang tiba-tiba meledak tanpa ampun.
Mengapa serangan Soulblade kurang kontinu? Pertama, kecepatan casting skill mereka memang tidak secepat kelas jarak dekat. Kedua, cooldown skill mereka relatif lebih panjang. Bisa saja melakukan kombo rapat, tapi jika asal memaksakan gelombang serangan habis-habisan, bagaimana menghadapi serangan balik musuh saat semua skill masih cooldown?
Tapi saat ini Jiang Botao tidak khawatir. Dia ingin menggunakan gelombang ini untuk membatasi pergerakan Muyu Chengfeng, memberi kesempatan pada Wu Shuang Gou Yue untuk menempel.
Di bawah tujuan strategis masing-masing, kedua pihak akhirnya mulai bertarung secara taktis. Pertarungan Jun Moxiao vs Yiqian Chuanyun juga mulai terpengaruh, bersiap menyambut perubahan yang lebih kompleks.
Tapi di area lain arena, situasi seolah sama sekali tak terkait dengan ini.
Wu Qi vs Qiao Yifan.
"Kedua orang ini sedang bertarung satu lawan satu, namun cuplikan siaran televisi sudah lama tidak menyoroti mereka berdua."
