Tiga puluh persen, dua puluh dua persen, tujuh belas persen, sebelas persen...
HP Yicunhui terus menurun drastis, bahkan telah mencapai tahap kritis seperti ini.
Meski terlihat tidak berdaya, meski Lun Hui menjalankan intercept terhadap anggota Xingxin lainnya dengan baik, meski secara logika biasa Yicunhui benar-benar sudah sampai di titik ini, tak ada yang menyerah. Pan Lin dan Li Yibo di siaran televisi pun tak berani memastikan kesimpulan.
Karena tim Xingxin bukanlah tim yang bisa dinilai dengan logika biasa. Situasi tak terduga dan aksi mengejutkan sudah terlalu sering mereka lakukan.
Bagaimana kali ini?
HP sudah merah.
Qiao Yifan tak berniat menyerah, tapi semua upaya sudah dikerahkannya. Di arena pertandingan, surga ke neraka memang hanya sekejap mata. Kurang dari satu menit lalu, ia berhasil menghindari kejaran Wu Qi's Cruel Silence dan kembali ke tim, menjadi faktor yang membuat Lun Hui terjebak dalam posisi pasif. Tapi sekarang, Yicunhui sudah di ambang kematian.
Tanpa Healer, benar-benar tak ada ruang untuk berbalik. Ye Xiu's Jun Moxiao seolah bisa mengisi HP, tapi sebagai anggota Xingxin, Qiao Yifan sangat paham: kemampuan heal Jun Moxiao hanya bisa memperpanjang napas sejenak. Saat kedua tim bertarung di detik-detik krusial, ini mungkin jadi kunci. Tapi dalam situasi terus dikejar tanpa bisa melawan, hanya kehilangan HP pasif, napas tambahan itu tak ada gunanya. Musuh mengintai di samping, satu napas ekstra hanya berarti satu tusukan lagi. Apa ini sulit bagi Wu Qi?
Jika tidak berhasil membimbing Cruel Silence pergi total, benar-benar tidak ada kesempatan. Bahkan jika berhasil dibimbing pergi, Yicunhui yang HP-nya sudah sangat sedikit di lapangan mungkin tidak akan bertahan lama. Tanpa Healer, karakter dengan HP tersisa sedikit seperti ini pasti akan Lun Hui berusaha membunuh dengan paksa, Xingxin sulit menghalangi.
Tapi jika benar bisa dibimbing pergi, ini setidaknya sebuah celah, mungkin dirinya masih bisa melakukan serangan sekali lagi, menggunakan sisa HP tipis ini untuk memberi kontribusi pada Tim.
Qiao Yifan tidak putus asa, HP yang tipis membuat hatinya menyala harapan tipis. Apakah akan ada celah? Dia tidak tahu, dia hanya berharap seperti ini, dia sudah bersiap.
6%...
Harapan terakhir di level top ini, tapi saat melihat skill pembukaan Cruel Silence, semua orang putus asa.
Skill besar level 75: Lie!
Wu Qi menghapuskan secercah harapan terakhir di hati semua orang. Lie adalah skill tunggal, tapi semua tahu, lima skill Assassin level 75: Lie, Sha, Shan, Shun, Mie, jika digunakan berurutan membentuk kombo, akan menghasilkan damage tambahan yang besar.
Sekarang Yicunhui hanya punya 6% HP, buat apa sampai harus memicu damage tambahan ini? Hanya dua dari lima skill ini yang mengenai, sudah cukup membunuh Yicunhui.
Tapi Wu Qi tetap menggunakan skill besar ini, tetap memulai dengan Lie, jelas dia tidak mengendurkan kewaspadaan di detik terakhir, dia ingin dengan pemborosan ini, menyelesaikan Yicunhui bersama harapan terakhir itu.
Lie!
Cruel Silence memutar tubuh, belati yang dihunjamkan menyemburkan kilatan cahaya dingin. Dengan memanfaatkan putaran ini, Wu Qi sekaligus mengamati sekeliling untuk menghilangkan potensi bahaya, sekaligus melakukan pertimbangan prediktif setelah berhasil membunuh Yicunhui.
Dia melihat Jun Moxiao milik Ye Xiu yang sedang berlari tergopoh-gopoh ke arah sini sambil diburu tembakan Yiqian Chuanyun.
Terlambat.
Wu Qi berpikir dalam hati. Saat ini bahkan serangan jarak jauh pun takkan bisa menghentikannya menyelesaikan eksekusi terhadap Yicunhui. Crack, Kill, Flash, Blink, Destroy – cukup mengenai dua saja.
Tapi Jun Moxiao sama sekali tidak melancarkan serangan ke Cruel Silence-nya. Jun Moxiao hanya mengulurkan tangan kiri yang terkepal, lalu menunjuk ke arahnya dengan jari telunjuk sambil melambai-lambaikan.
Wu Qi tertegun...
Meski Glory memiliki kebebasan operasional yang tinggi, gerakan menggerakkan jari seperti itu bukanlah bagian dari mekanika biasa. Itu adalah sebuah skill – skill Knight.
Provokasi! Memaksa target menyerang si provokator selama tiga detik.
"Sialan!" Wu Qi benar-benar mengumpat keras.
Di detik-detik genting, Ye Xiu malah mengeluarkan jurus seperti ini.
Serangan "Crack" yang sudah dilepaskan terpaksa berbelok secara paksa oleh sistem. Perubahan drastis seperti ini mustahil dilakukan secara manual oleh pemain manapun. Meski jarak antara kedua karakter membuat Cruel Silence tak bisa melempar belati ke wajah Jun Moxiao – sesuatu yang sangat ingin dilakukan Wu Qi.
Serangan "Lie" ini akhirnya menghujam udara di arah Jun Moxiao, maksud ini harus tersampaikan.
Kemudian, Cruel Silence secara tak terkendali melesat ke arah Jun Moxiao.
Stab terinterupsi.
Celah, tiga detik; HP, enam persen...
Semua orang terdiam membeku, di tengah keputusasaan, apakah kesempatan comeback benar-benar muncul lagi?
Hampir bersamaan dengan putaran tubuh Cruel Silence, Yicunhui juga memutar tubuhnya. Kilauan pedang langsung menyambar di sepersekian detik itu, sebuah Tebasan Iblis yang mengirim Cruel Silence terbang.
Lalu, Chanting!
Tak lagi kabur, tak lagi menghindar.
HP enam persen benar-benar terlalu rapuh. Tanpa Healer, karakter sekarat di lapangan justru membuat seluruh tim terjebak dalam posisi pasif karena harus melindunginya.
Qiao Yifan sudah tak berniat mempertahankan Yicunhui. Ia akan menggunakan sisa kesempatan hidup terakhir ini untuk memberikan dukungan pamungkas bagi tim. Dalam sekejap ia telah menganalisis dinamika pertandingan yang paling menguntungkan Xingxin.
Kekuatan dewa berkumpul di mata pedang, prosesnya luar biasa cepat - sepertinya ini bukan Ghost Array tingkat tinggi. Kesempatan terakhir, aksi pamungkas, Formasi Pedang yang dipilih?
Formasi Pedang yang meningkatkan Strength dan Intelligence tim sendiri tanpa efek pembatasan pada lawan.
Apakah Qiao Yifan khawatir waktu tidak cukup untuk Yicunhui melakukan Chanting lebih lama? Jadi, hanya menempatkan Formasi Pedang dengan chant tercepat, sekedar formalitas?
Banyak orang berpikir demikian, bahkan tidak sedikit atlet profesional, karena logika ini cukup valid. Setelah Cruel Silence dipaksa berpindah oleh provokasi Lun Hui, karakter lain memang segera beralih serangan ke Yicunhui. Mereka tidak ingin Ghostblade ini menimbulkan masalah tak terduga, tidak ingin dia membuat masalah lagi.
Yizhiyeqiu berlari menerjang.
Peluru Yiqian Chuanyun juga terbang menuju Yicunhui.
Mereka tidak hanya ingin membunuh Yicunhui, tapi juga berharap serangan cepat dapat menginterupsi semua Ghost Array yang sedang dinyanyikan Yicunhui.
Tapi yang dinyanyikan Yicunhui hanyalah Formasi Pedang yang hampir langsung siap, interupsi dari kedua karakter ini tidak sempat.
Jadi sepertinya Qiao Yifan memang hanya bisa memilih Formasi Pedang, Ghost Array lainnya mungkin akan diinterupsi.
Tapi bagi yang skill-nya lebih tinggi, melihat masalah tidak akan sepicik ini.
Yizhiyeqiu dan Yiqian Chuanyun bisa melakukan interupsi secepat dan selancar ini, karena ternyata tidak ada hambatan dari Xingxin.
Dua karakter ini bisa langsung beralih target dengan mudah. Bagaimana dengan Han Yanrou yang terus mengganggu mereka? Jun Moxiao?
Han Yanrou dan Jun Moxiao juga sedang beralih serangan!
Targetnya adalah Wu Shuang Gou Yue, sementara Formasi Pedang yang jatuh juga mencakup area Wu Shuang Gou Yue.
Ini pertukaran!
Sekarang banyak yang menyadari.
Wu Shuang Gou Yue milik Du Ming yang bertahan di bawah serangan berat Muyu Chengfeng memang menakjubkan, tapi dengan sikap keras kepala seperti ini, damage yang diterima karakternya juga cukup besar.
HP Yicunhui Qiao Yifan sudah genting. Di arena tanpa Healer, Xingxin tidak lagi melakukan perlindungan berlebihan padanya. Saat celah muncul, Yicunhui bertindak. Lun Hui fokus serangan ke Yicunhui, namun Xingxin justru mengonsentrasikan serangan ke Wu Shuang Gou Yue.
HP Yicunhui hanya 6%, sementara Wu Shuang Gou Yue meski terluka parah masih memiliki HP di atas 50%.
Bisakah pertukaran ini diselesaikan? Banyak yang meragukan.
Tapi segera, semua orang menyaksikan strategi Xingxin.
Apakah niat untuk menukar dengan serangan terpusat ke Wu Shuang Gou Yue ini muncul secara spontan?
Sama sekali tidak!
Han Yanrou dash maju, Jun Moxiao dash maju. Sudut serangan sempurna dari dua karakter ini jelas menunjukkan persiapan pergerakan sebelumnya.
Serangan kuat Su Mucheng ke Wu Shuang Gou Yue ternyata memiliki dua rencana cadangan. Jika bisa menembusnya, serangan akan dilanjutkan sekaligus menyelamatkan Yicunhui. Ketangguhan lawan yang tak terduga justru memungkinkan Xingxin mulai merencanakan serangan terpusat ke Wu Shuang Gou Yue.
Qiao Yifan memahami tujuan timnya. Keputusan tegasnya di detik-detik akhir menjadi pendukung paling gemilang bagi rencana ini.
Penguatan output dari Formasi Pedang hanyalah sebagian dari kontribusinya.
Dia melepaskan Ghost Array yang berhasil dikeluarkan sebelum lawan melakukan interupsi, memberinya sedikit waktu berharga untuk melarikan diri sebagai Yicunhui.
Karakter dengan HP tersisa 6% akan menjadi beban bagi timnya sendiri jika dilindungi. Tapi jika diabaikan, keberadaannya tetap menjadi tekanan bagi lawan.
Lun Hui tidak bisa memberikan dukungan penuh ke Du Ming. Mereka harus membagi kekuatan tempur untuk memburu Yicunhui...
