Sebuah perubahan tak terduga.
Serangan Yizhiyeqiu milik Sun Xiang ke Jun Moxiao dan Baozi Invasion ternyata hanya jebakan. Di detik terakhir, dia menggunakan teleportasi instan dan beralih menyerang Muyu Chengfeng.
Kesadaran pemain biasa bahkan tidak bisa mencerna perubahan strategi ini.
Muyu Chengfeng-nya Su Mucheng tetap menjadi karakter dengan HP tertinggi di lapangan. Meski baru saja bertukar tembakan dengan Yiqian Chuanyun-nya Zhou Zekai dan HP-nya berkurang, nyawanya masih mencapai 70%. Di arena saat ini, selain dirinya, bahkan tidak ada satu pun karakter yang HP-nya di atas 50%.
Bukan berarti Lun Hui tidak tahu pentingnya membatasi Su Mucheng. Sejak awal mereka sudah menjalankan BOX-1 terhadapnya. Strategi terfokus seperti ini jelas membuktikan betapa mereka memperhatikan Su Mucheng.
Hanya setelah itu, situasi pertempuran terus berubah. Bukan mereka tidak ingin mengendalikan Su Mucheng, tapi sama sekali tidak ada kesempatan. Hanya mengandalkan serangan jarak jauh Zhou Zekai dengan Yiqian Chuanyun yang setidaknya membuat Su Mucheng tidak terlalu nyaman saat ada waktu luang.
Tapi gangguan sesekali seperti ini "saat ada waktu" sama sekali tidak menjadi tekanan bagi Su Mucheng.
Sementara di sisi lain, situasi pertempuran semakin genting. Ketika Jiang Botao dengan Wu Lang dikepung oleh Jun Moxiao dan Baozi Invasion dengan serangan terpusat, barulah Lun Hui teringat untuk membatasi Muyu Chengfeng milik Su Mucheng. Ini benar-benar membingungkan.
Mereka tidak mengerti, tapi para ahli level pro paham.
Mengapa tiba-tiba ingin membatasi Su Mucheng? Karena saat ini di antara tiga anggota Xingxin, Muyu Chengfeng memiliki damage tertinggi. Mematikan serangannya akan sangat menekan kekuatan ofensif Xingxin. Alasan lebih pentingnya: membatasi Muyu Chengfeng lebih mudah daripada membatasi Jun Moxiao dan Baozi Invasion - dengan syarat bisa melakukan close combat.
Sun Xiang berhasil! Serangan jebakan, lalu teleportasi instan. Tak ada yang menyangka dia tiba-tiba beralih ke Muyu Chengfeng.
Su Mucheng langsung menyadari bahaya dan segera mencoba menggunakan skill.
Backstep, Stabilized Artillery Mount!
Dengan HP Muyu Chengfeng yang tebal, ditambah buff damage dan defense dari Stabilized Artillery Mount, Su Mucheng berencana menuntaskan gelombang serangan ini dengan eliminasi paksa.
Tapi, terlambat.
Bagaimanapun, pergantian serangan Sun Xiang ini sangat mendadak, sementara reaksi dan operasionalnya sama sekali tidak lambat. Lompatan mundur Muyu Chengfeng ini sebenarnya sudah menciptakan celah serangan secepat mungkin, namun tetap kalah cepat dibanding serangan Yizhiyeqiu.
Longya!
Serangan mengenai, meski efek kekakuan singkat, setidaknya berhasil menginterupsi rak meriam yang baru dipasang Muyu Chengfeng.
Serangan dimulai.
Strategi BOX-1 yang diterapkan pada Su Mucheng di awal pertandingan berasal dari Sun Xiang. Penataan taktik terfokus ini tak lepas dari latihan intensif. Mengingat Sun Xiang pernah menjadi rekan setim Su Mucheng selama satu setengah tahun, pemahamannya terhadap gaya bermainnya bisa dibilang komprehensif.
Rentetan tembakan Muyu Chengfeng langsung ditekan, hanya mengandalkan Jun Moxiao dan Baozi Invasion yang kemampuan outputnya jauh berkurang. Soulblade termasuk kelas armor plat dengan pertahanan tinggi.
Situasi berubah drastis.
Bukan serangan terkonsentrasi tiga orang, melainkan dua. Jiang Botao langsung lebih leluasa. Sementara Xingxin menyerang dengan dua arah, pihak mereka juga melakukan hal serupa. Meski sempat kewalahan oleh serangan awal Xingxin yang membuat HP Wu Lang langsung terjun bebas ke 24%, serangan balik Jiang Botao dan Zhou Zekai justru tepat mengenai titik vital lawan.
Yiqian Chuanyun dan Wu Lang, fokus serang Jun Moxiao!
Serangan jebakan "Qianglong Ya" Yizhiyeqiu Sun Xiang memaksa Ye Xiu dan Baozi melakukan manuver menghindar. Jiang Botao memanfaatkan momen emas ini untuk melancarkan serangan balik dengan sikap keras kepala.
Wave Slash!
Grab, serangan yang tidak bisa diatasi dengan parry biasa. Meski Jun Moxiao milik Ye Xiu bisa menggunakan skill yang sama untuk bertabrakan, kali ini dia tidak melakukannya. Karena saat itu dia dan Baozi masih waspada terhadap kemungkinan Yizhiyeqiu menggunakan Teleportasi Instan untuk menyerang posisi mana.
Hasilnya Yizhiyeqiu justru berteleportasi untuk menyerang Muyu Chengfeng. Yang melakukan serangan mendadak adalah Wu Lang milik Jiang Botao. Setelah Wave Slash memaksa Jun Moxiao mundur, Wu Lang milik Jiang Botao melanjutkan pergerakan untuk menciptakan ruang. Pedang pendek Tian Lian terus menyerang dengan kombinasi Wave Sword.
Angin Pecah, Cahaya Kilat!
Dua Wave Sword bertipe kecepatan lebih dulu meluncur, mengkonsolidasi celah pertahanan. Disusul Api dan Es yang menyatu dengan skill Cahaya Kilat sebelumnya membentuk kombo Triple Gelombang Pedang. Kemudian Circular Wave Sword licik bersembunyi di tengah-tengah.
Jiang Botao sudah tidak menyimpan cadangan apapun. Dia mengeluarkan semua tenaga. Andai saja Nebula Wave Sword tidak dalam cooldown, pasti akan dia gunakan tanpa ragu.
Lima tebasan berturut-turut bagaikan jaring mengurung Jun Moxiao dengan rapat.
Sebenarnya Ye Xiu tidak sendirian. Tapi saat itu Baozi Invasion tidak bisa memberikan bantuan yang diperlukan. Serangannya terus mengarah ke Wu Lang tapi gagal mengganggu efektif. Jiang Botao tetap menyelesaikan serangan ke Jun Moxiao sambil menghindar dari serangan Baozi.
Perubahan situasi memang dipicu oleh Baozi, tetapi dia sebenarnya tidak memiliki kesadaran yang begitu jelas dan akurat. Saat ini, ketika situasi kembali berubah drastis, Baozi terlihat tidak selaras dengan situasi. Semua gerakannya berhasil diatasi melalui pertimbangan rasional dan efektif Jiang Botao.
HP Wu Lang tersisa 11%!
Ini adalah pengorbanan yang dilakukan Jiang Botao untuk menghindari gangguan dari Baozi Invasion. Meski Wu Lang di ambang kematian, dia berhasil membungkus Jun Moxiao dengan serangan gelombang pedang berturut-turut.
Hanya sekejap, tetapi sekejap itu sudah cukup.
Double Cancel membersihkan cooldown skill. Yiqian Chuanyun kembali mengangkat Barrett Snipe.
Koordinasi yang sempurna. Wu Lang milik Jiang Botao memasang jaring, sementara serangan mematikan sesungguhnya datang dari Yiqian Chuanyun milik Zhou Zekai.
Braak!
Dentuman Barrett Snipe memekakkan telinga. Posisi Yiqian Chuanyun memang tidak jauh. Peluru melesat dan langsung mencapai target tanpa ruang untuk menghindar. Tidak sempat melakukan skill, headshot dengan double damage. Jun Moxook yang sebelumnya terlibat dalam pertempuran masih memiliki 31% HP, tetapi serangan headshot Barrett Snipe Yiqian Chuanyun hampir cukup untuk insta-kill.
Waktu seolah berhenti di detik ini.
Tak ada yang menyangka, di momen ini, Lun Hui tiba-tiba melancarkan serangan mematikan - satu pukul satu bunuh yang langsung menyasar orang krusial Xingxin.
Sorak histeris memenuhi arena.
"Terkejut, gembira, penyesalan, dendam... berbagai perasaan, ragam emosi, semuanya meledak dalam sepersekian detik."
Darah segar juga mekar pada saat ini, serangan Barrett Snipe ini memang tak bisa dihindari.
Tapi, ada yang menghalang!
Baozi Invasion.
Saat peluru mendekat, siluet Baozi Invasion tiba-tiba melesat ke depan Jun Moxiao. Ia berusaha mati-matian menjulurkan badan dan kepala. Jarak terlalu dekat, peluru terlalu cepat, satu-satunya gerakan yang bisa dilakukannya hanyalah ini.
Kabut darah merekah.
Kepala Baozi Invasion telah lenyap.
"Bos, sekarang giliranmu!"
Melihat kinerjamu.
Ye Xiu tak ingat berapa kali dia mengucapkan kalimat ini ke Baozi, semua orang tahu nada tipuan di baliknya. Tapi Baozi selalu menganggapnya serius - begitu diminta menunjukkan performa, ia akan mengerahkan seluruh kemampuannya.
"Serahkan padaku!" Begitu selalu jawabnya penuh keyakinan, meski kepercayaan dirinya yang berlebihan membuat semua orang - termasuk Ye Xiu - geleng-geleng kepala.
Tapi kali ini.
"Bos, sekarang giliranmu!" Baozi berkata pada Ye Xiu.
"Serahkan padaku!" Jawab Ye Xiu.
Baozi Invasion tumbang. Sebelumnya HP-nya sudah terkikis di fase awal, headshot dari Yiqian Chuanyun langsung menghasilkan damage 34 persen. Begitulah Baozi meninggalkan pesan yang sering diucapkan Ye Xiu padanya, sebelum akhirnya tak bangun lagi.
Balasan Ye Xiu, sudah ia lihat.
"Semangat bos!!" Baozi berteriak di channel, tapi karakter yang sudah menjadi mayat itu tak bisa lagi mengirim pesan.
"Jutsu Bunshin!"
Ye Xiu tidak menyia-nyiakan celah pertahanan yang didapat dari pengorbanan Baozi Invasion. Jun Moxiao langsung menembus celah di antara pedang gelombang.
"Cut Throat!"
Tubuh asli Jun Moxiao menyelinap di belakang Wu Lang dan menyambar dengan pisau, namun Jiang Botao sudah melakukan antisipasi. Saat melihat Baozi Invasion melompat, tangannya langsung melakukan operasional.
"Berguling!"
Di depan bahkan masih ada serangan yang belum selesai disapu pedang gelombang. Jiang Botao yakin Jun Moxiao tidak mungkin bisa melangkah agresif untuk mengejar. Wu Lang yang sedang berguling membalas dengan tusukan pedang.
"Gelombang Pedang Retakan Bumi."
Gerakannya tersamar, jarak sangat dekat. Energi gelombang bahkan tidak sempat mengangkat tanah, namun efek 'retakan bumi' sudah berhasil diciptakan. Jun Moxiao langsung terkena sapuan.
"Sialan, licik sekali!!" Fang Rui di luar arena melompat-lompat sambil menghujat. Kalau biasanya, Chen Guo pasti akan menghinanya habis-habisan - teknik kotor seperti ini justru spesialisasi Fang Rui.
Tapi sekarang, Chen Guo mana punya waktu untuk itu. Dia begitu gugup sampai tidak bisa bersuara.
Bahkan dia yang awam pun mengerti seberapa kunci serangan tadi.
Baozi Invasion langsung dibunuh dalam hitungan detik. Memburu Wu Lang-nya Jiang Botao menjadi sangat vital. Hanya dengan membunuhnya cepat, keseimbangan jumlah anggota bisa dipertahankan.
Tapi Ye Xiu malah gagal. Kesadaran dan refleks Jiang Botao dalam sekejap lebih cepat dari kelinci. Bukan cuma menghindari Cut Throat Jun Moxiao, malah berbalik menyapu Jun Moxiao saat berguling.
"Xingxin kalah..."
Banyak orang di hatinya sudah membuat kesimpulan, ini match point yang sangat krusial, Xingxin telah melewatkannya.
Wu Lang milik Jiang Botao berlari kencang sambil merangkak dan terguling, perlindungan Yiqian Chuanyun langsung menyusul, tembakan-tembakan memaksa Jun Moxiao tidak bisa maju lagi.
Saat ini tidak mungkin memaksakan serangan, setelah menerima pukulan lagi, Jun Moxiao hanya punya 29% HP. Menghadapi Yiqian Chuanyun dengan 32% HP dan Yizhiyeqiu 35% HP, Ye Xiu tidak bisa membiarkan Jun Moxiao bertindak sembrono lagi.
Dengan pasrah, Ye Xiu hanya bisa menggunakan medan tempur sebagai perlindungan, menghindari serangan Yiqian Chuanyun sambil terus mendekati Muyu Chengfeng. Lun Hui sekarang tidak terburu-buru menghabisi Jun Moxiao. Wu Lang milik Jiang Botao yang HP-nya sedikit malah bergerak menuju Muyu Chengfeng, sementara Yiqian Chuanyun Zhou Zekai setelah melihat Jun Moxiao tidak lagi menjadi ancaman mematikan bagi Wu Lang, mengalihkan sebagian besar tembakannya ke Muyu Chengfeng.
Situasi Su Mucheng semakin sulit. Artillery God yang ditempel kelas jarak dekat memang sudah sangat pasif, bahkan bisa dibilang sudah kalah separuh pertarungan. Kini dia harus menghadapi serangan terkonsentrasi tiga orang Lun Hui.
Dalam situasi seperti ini, banyak orang di hatinya sudah menjatuhkan hukuman mati pada Su Mucheng. Meskipun Muyu Chengfeng-nya adalah karakter dengan HP terbanyak di lapangan, ini akan segera berubah.
Cukup sampai di sini?
Tidak!
Melihat Ye Xiu masih gigih mencari peluang bantuan, bagaimana mungkin Su Mucheng memiliki pikiran untuk menyerah?
