Tepat saat Gao Leihua mengira ajalnya tiba, siluet samar sebesar kepalan tangan tiba-tiba melompat dari tanah. Sebuah gelembung kecil menyembur dari mulut siluet itu, lalu melayang tak karuan menghadang bola api hebat yang sombong itu!
Yang paling mengejutkan, gelembung rapuh yang tampak mudah pecah ini justru berubah menjadi kehampaan bersama bola api hebat itu setelah bertabrakan!
Gluk! Gao Leihua menelan ludah. Ia akhirnya melihat jelas wujud siluet sebesar kepalan tangan itu.
"Itu si Slime kuning keemasan. Karena makhluk ini selalu berteriak 'Slime, Slime', Gao Lei Hua pun menganggap mereka sebagai Slime. Gao Lei Hua sama sekali tidak menyangka bahwa makhluk sebesar kepalan tangan ini bisa mengeluarkan gelembung yang begitu keren!
Yang lebih mengejutkan, bukannya si kecil ini sudah kabur? Kok bisa muncul lagi?
"Shli, Shliim~" Setelah mengeluarkan gelembung, si kecil itu tampak lemas. Dengan lunglai, ia melompat ke pelukan Gao Lei Hua.
Anjing berkepala tiga di depan mata tampak tidak puas! Serangan yang mereka keluarkan ternyata sia-sia begitu saja. Meski hanya beberapa sihir kecil, tapi itu kan produk super kelas atas! Marah, anjing berkepala tiga itu kembali membuka mulut. Kali ini, cahaya yang terkumpul di mulut mereka jelas jauh lebih besar dari sebelumnya!
“Kali ini, benar-benar akan berakhir.” Gao Leihua menyeringai, tak menyangka apapun yang dilakukannya tetap tak bisa menghindari kematian. Hanya si kecil berwarna emas ini yang harus menemani dirinya memulai perjalanan terakhir.
Gao Leihua mengelus tubuh si kecil, bulunya halus dan terlihat sangat imut.
Namun harus mengajak makhluk mungil ini mati bersamanya, Gao Leihua benar-benar merasa berat hati.
“Nak, lebih baik satu yang mati daripada dua.” Gao Leihua tertawa getir, menggendong si kecil dalam pelukannya lalu merebahkan badan menghadapkan punggungnya ke tiga serangan pamungkas anjing berkepala tiga itu.
Gao Lei Hua tidak tahu, di dalam pelukannya si kecil berwarna emas ini memperlihatkan ekspresi yang sangat manusiawi. Ekspresi ini mungkin bisa disebut sebagai kebahagiaan? Kerinduan? Atau sesuatu yang lain? Mungkin juga ada sedikit ketegasan! Bagaimana mungkin Slime berpangkat rendah menunjukkan sisi manusiawi? Kecuali makhluk kultivasi super, makhluk berkesadaran lainnya sangat langka. Slime pada dasarnya adalah makhluk kultivasi yang hanya memiliki naluri tanpa kesadaran. Tapi Slime Emas dalam pelukan Gao Lei Hua benar-benar menunjukkan ekspresi manusiawi ini!
Boom! Boom! Boom! Tiga ledakan dahsyat berturut-turut menggema di belakang Gao Lei Hua. Gao Lei Hua menutup matanya erat-erat, kali ini dia mungkin sudah mati pasti!
Tapi semakin ditunggu, rasa kesakitan yang dibayangkannya tetap tidak kunjung datang ke tubuhnya!
Gao Leihua memutar kepala dengan bingung. Seketika, dia tertegun. Slime kecil emas yang tadinya berada di bawah tubuhnya ternyata sudah merangkak keluar dari pelukannya tanpa dia sadari. Saat ini, si kecil itu muncul dengan gagah di hadapan anjing berkepala tiga. Gelembung-gelembung kecil yang melayang di udara terus dimuntahkan dari mulutnya, menghalangi serangan pisau angin, bola api, dan petir yang dilancarkan sang anjing!
"Sial? Barang apa sih si kecil ini? Keren X banget?" Gao Leihua memandangnya dengan takjub. Tanpa disadarinya, si kecil sedang mempertaruhkan nyawanya! Kondisi gagah perkasa ini tak bisa dipertahankan lama. Kekuatan sementara itu menggunakan nyawanya sebagai sumber energi!
"Sli~Sli~Slime!" Si kecil menjerit kencang! Sebuah gelembung yang jauh lebih besar dari sebelumnya menyembur dari mulutnya. Berbeda dengan gelembung sebelumnya yang melengkung-lengkung, gelembung raksasa ini melesat seperti meteor dan masuk tepat ke mulut tengah anjing berkepala tiga yang sedang menganga!
Sebagai Anjing Berkepala Tiga Kematian yang merupakan makhluk magis super, ia pun dapat merasakan kekuatan mematikan dari gelembung ini!
Bahkan sang Anjing Berkepala Tiga tak percaya bahwa Slime - makhluk magis tingkat rendah yang begitu lemah - mampu mengeluarkan skill yang membuatnya ketakutan!
Saat itu, sebagai makhluk magis super, ia teringat satu hal yang sangat penting! Sebuah legenda yang menyebar luas di kalangan makhluk magis super. Slime, berwarna emas, termutasi, dan berbahaya. Meski tak memahami alasannya, kini ia mulai mengerti sesuatu.
"Auuuu..." Suara lolongan anjing yang suram menggema. Tubuh raksasa anjing berkepala tiga itu roboh kaku di hadapan Gao Lei Hua. Dengan terkejut, pria itu melihat di kepala tengah yang mengerikan itu muncul kristal es berbentuk pilar yang perlahan namun terus merambat. Bulu emas yang semula keras kini diselimuti lapisan kristal es. Wajah anjing itu menunjukkan penderitaan luar biasa, kedua kaki depan mencekik lehernya sendiri seolah ingin memuntahkan gelembung itu! Rasa sakit yang luar biasa membuat seluruh tubuh makhluk itu kejang-kejang bagai tersetrum.
Gao Lei Hua terduduk diam menyaksikan anjing raksasa yang terjatuh di depannya. Ia sendiri terguncang hebat oleh pemandangan ini.
Anjing Berkepala Tiga masih gemetar, getarannya semakin kuat. Awalnya hanya keempat kakinya, kemudian ekornya pun ikut bergetar tak terkendali seperti kesurupan. Bahkan dua kepala anjing di sampingnya sudah mulai mengeluarkan busa dari mulut!
Namun, si kecil di depan anjing berkepala tiga itu kembali tak berdaya terjatuh ke tanah. Kali ini benar-benar hampir tamat. Tidak akan ada kesempatan untuk menunjukkan keperkasaan lagi!
Gao Leihua yang sudah tenang segera menyambar kesempatan. Berguling di tanah, ia berpindah ke belakang tubuh anjing raksasa itu. Memanfaatkan teriakan kesakitan sang anjing, tangan Gao Leihua meraih pisau panjang tulang rusuk di tanah. Tiba-tiba muncul tenaga misterius yang membuatnya melakukan gerakan "Lonjakan Ikan Mas" yang indah.
Tanpa ragu, Gao Leihua mengayunkan pisau tulang rusuk itu dan menghujamkannya dengan keras ke lubang dubur anjing berkepala tiga.
“Ciiit” suara tembus yang tumpul, pisau panjang tulang rusuk menghujam sepertiga ke dalam anus lalu berhenti. Kekuatan Gao Leihua saat ini benar-benar terlalu lemah, bisa bangun tadi hanyalah kemauan sesaat!
“Auuuu… Auuuu… Auuuu…” Anjing berkepala tiga setengah menatap dengan tiga kepalanya sekaligus melolongkan suara sedih yang menggemparkan langit dan bumi. Di balik semak tak jauh, sekawanan burung laut seperti puyuh terbang kocar-kacir.
"Kehormatan akhirnya hancur", anjing tiga kepala yang tertusuk itu berusaha berdiri, namun terpeleset lagi, tetap tak bisa mengangkat tubuhnya.
Gao Leihua mendengar nafasnya yang berdesis seperti kipas angin, hatinya semakin panik. Dengan tangan gemetar, ia berusaha menarik pisau tulang rusuk yang tertancap di anus anjing raksasa itu. Tak disangka setelah dua kali mencabut, tangannya tetap licin - pisau itu tak bergeming sedikit pun.
Gao Leihua benar-benar mengalami kelelahan ekstrim. Menurutnya, bahkan jika berhasil mencabut tulang rusuk ini, mungkin dia sudah tak punya tenaga untuk menghunjamkannya lagi.
Anjing Berkepala Tiga dan Gao Leihua sama-sama terengah-engah. Dada Gao Leihua yang terlentang naik turun hebat, sementara perut anjing raksasa yang meniarap di lantai bergetar seperti genderang.
Pada akhirnya Anjing Berkepala Tiga lah yang pertama kali berdiri dengan terpaksa. Keempat kakinya limbung sesaat, tapi tetap bertahan. Dengan gerakan lamban dan kaku, ia berputar di tempatnya. Tombak tulang yang tertancap di lubang pantat anjing itu akhirnya menghilang dari pandangan Gao Leihua.
Gao Leihua memaksakan separuh tubuhnya bangkit. Matanya tak gentar menatap Anjing Berkepala Tiga. Pertarungan sudah mencapai tahap ini, ketegangan awal sama sekali tak tersisa. Gao Leihua merasa menyesal: "Andai tadi kekuatanku lebih besar satu tingkat, tusukan ini lebih dalam sedikit, pasti anjing ini sudah KO."
Hanya saja sekarang, yang akan KO mungkin adalah dirinya sendiri.
Anjing Berkepala Tiga membuka keenam matanya yang berpijar seperti lampu sorot ke arah Gao Leihua. Kemudian, ketiga mulut besarnya menganga mengarah padanya! Kilatan cahaya tiga warna mulai terkonsentrasi kembali di dalam mulut-mulut itu!
"Auuuu~~~" Sebelum konsentrasi energi selesai, tiba-tiba anjing itu melolong kesakitan dengan nada menyedihkan!
Kaki depannya gemetar lalu rubuh menjatuhkan tubuhnya ke tanah!
Gao Leihua memandang ke belakang tubuh monster itu, terkejut menemukan sosok kecil berwarna keemasan yang imut di sana. Dengan lemah memimpin pasukan Slime yang menyerbu tulang rusuk panjang yang masih tertancap di pantat anjing berkepala tiga!
Meskipun Slime berukuran kecil dan kekuatan mereka terbatas,
Tapi saat berkerumun menyerbu bersama, kekuatan mereka menjadi berarti! Ini membuktikan kebenaran ucapan Kakek Mao: Banyak orang berarti kekuatan besar!
Monster berpangkat rendah biasanya memiliki ketakutan alami terhadap makhluk super, namun di bawah komando si kecil, para Slime seolah kehilangan rasa takut itu untuk sementara.
Demikianlah, makhluk kultivasi super termasyhur—Anjing Berkepala Tiga Kematian—menemui ajalnya dalam keadaan terhina di tangan Slime kelas rendah, dengan cara paling memalukan: ditusuk di pantat oleh Slime!
Dia, makhluk kultivasi super agung yang setara dengan naga raksasa! Tapi dalam pertempuran ini, bahkan satu persen dari kekuatannya pun tak sempat ditunjukkan! Mampu melepaskan mantra larangan, tapi hanya memuntahkan beberapa bola api, bilah angin, dan sambaran petir!
Kulitnya yang sekuat sisik naga, justru tertembus di area pantat—salah satu dari sedikit titik lemah di tubuhnya!
Kekuatan serangan fisiknya yang dahsyat, bahkan tak sempat menyentuh tubuh musuh!
Seandainya tidak meremehkan lawan, seandainya Slime Emas tidak memberontak tiba-tiba, seandainya Gao Leihua tidak menusukkan pisau panjang dari tulang rusuk ke pantatnya—pasti takkan mati dalam keadaan terhina seperti ini.
Makhluk super agung yang setara dengan Tingkat Suci manusia! Entitas yang mampu menantang Naga Raksasa, mati secara terhina seperti ini. Ini adalah kematian paling memalukan di antara semua makhluk super! Juga menjadi rival bersejarah pertama yang dihabisi Gao Lei Hua setelah tiba di dunia ini...
