“Haha~~ Akhirnya bisa keluar dari pulau!” Gao Leihua berdiri di tepi pantai bersorak-sorak, memandang lautan luas. Tiba-tiba dia menyadari masalah serius: “Yuehua Tian, Ini, kenapa aku tidak melihat kapal?”
“Hehe, tenang saja. Sudah kusiapkan.” Yuehua Tian tersenyum ringan: “Tak lama lagi kapal kita akan datang.”
“Oh, begitu ya.” Gao Leihua mengangguk, memeluk gadis kecil di pelukannya lebih erat, dengan hati-hati memasukkan air kelapa ke mulutnya.
Saat ini, Jin Sha'er si naga kecil di pelukan Gao Leihua telah menyimpan sayap kecil imutnya. Sekarang penampilannya persis gadis manusia kecil yang sangat menggemaskan dengan pipi merahnya yang bikin gemas!
Farien di samping memandang penuh kerinduan ke arah bocah imut itu, akhirnya dengan berat hati berkata pada trio Gao Leihua: "Sahabat terhormat, hanya sampai di sini aku bisa mengantarmu."
"Hm." Gao Leihua mengangguk sambil tersenyum halus ke Farien, menegaskan selama dirinya ada, si kecil pasti takkan kenapa-kenapa.
"Shi, Shirāmu~" Makhluk kecil di bahu Gao Leihua tiba-tiba berteriak.
"Hah?" Gao Leihua curiga menatap si kecil, melihat kaki depannya yang pendek menunjuk-nunjuk ke depan dengan semangat.
Mengikuti arah tunjukan si kecil, Gao Leihua melihat sebuah kapal megah sedang mendekati pulau terpencil ini!
Yuehuatian yang melihat kapal itu tersenyum: "Leihua, kapal kita sudah datang."
“Megah sekali!” Gao Leihua memandangi kapal itu tak kuasa mengeluarkan pujian. Kapal ini benar-benar TMMD megah, membuatnya bahkan tak bisa menemukan kata yang tepat untuk menggambarkannya! Kapal semacam ini hampir setara dengan kapal penumpang mewah zaman modern!
Setelah kapal besar merapat ke dermaga, seorang pria berpenampilan tentara turun dengan cepat lalu memberi hormat kepada Yuehua Tian dan Jingxin.
Di bawah pimpinan Jingxin dan Yuehua Tian, Gao Leihua menggendong gadis kecil itu menaiki kapal - kapal yang akan membawa mereka meninggalkan pulau terpencil ini...
……
Kapal megah itu membawa Gao Leihua beserta rombongan menuju sebuah negara termasyhur di benua - Kekaisaran Cahaya.
Negara yang menjadi pusat politik dan agama dunia ini merupakan lokasi markas besar Aliran Suci Dewa Cahaya.
Sekaligus, di negara termasyhur ini juga terdapat akademi sihir dan bela diri paling terkenal - Akademi Universitas Saint Peter.
"Tujuan hampir tercapai, Leihua. Bersiaplah untuk turun bersama Jingxin," kata Yuehua Tian kepada Gao Leihua.
"Bersiap? Bersiap untuk apa?" Gao Leihua bertanya dengan bingung.
“Hah.” Yuehua Tian menunjuk ke tubuh Gao Leihua. Saat ini, seluruh tubuh Gao Leihua hanya diselimuti jubah yang diberikan Jingxin. Jika turun dari kapal dalam kondisi seperti ini, hehe, perkiraan situasinya akan menjadi kacau!
“Eh!” Gao Leihua juga menyadari penampilannya sekarang hampir tak berbeda dengan manusia purba. Namun untungnya, setidaknya dia sudah mandi di laut sehingga tidak terlihat terlalu kotor.
“Jingxin, antarkan Tuan Gao Leihua untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian,” perintah Yuehua Tian kepada Jingxin.
Jingxin menganggukkan kepala, lalu melirik ke arah Gao Leihua sebagai isyarat agar mengikutinya.
“Tch!” Gerutu Gao Leihua dengan frustrasi sambil bergegas mengikuti langkah Jingxin.
Jingxin membawa Gao Leihua ke area pemandian, kemudian mengambil satu set pakaian prajurit pria dari lemari dan menyerahkannya padanya.
Gao Leihua menerima pakaian tersebut sambil berterima kasih, lalu segera masuk ke dalam kamar mandi.
Cermin ini terbuat dari perunggu, Gao Leihua tak bisa menahan frustrasi terhadap tingkat teknologi di era ini.
Bayangan di cermin tembaga tampak buram, namun samar-samar Gao Leihua terkejut menemukan wajahnya terlihat jauh lebih muda! Usianya sebenarnya 27 tahun, tapi pantulan di cermin sekarang membuatnya terlihat seperti baru dua puluhan.
"Aduh! Ini bagaimana? Wajah dewasku! Pesona matangku! Beginikah caranya menarik minat para ibu?" Tatapannya pada versi "muda" diri sendiri justru membuatnya tak bisa bersukacita.
Setelah membersihkan diri, mencukur rambut panjang, dan mengenakan seragam perwira, seketika muncul di cermin sosok pria tampak belia dengan wajah sempurna bak patung marmer.
Memandangi pantulan diri yang lebih mirip anak kemayu, Gao Leihua menghela napas berat!
"Yah, mungkin harus memaklumi ini saja," gerutu Gao Leihua sambil menggelengkan kepala, lalu mendorong pintu kamar mandi keluar.
Pertama yang melihat Gao Leihua adalah Jin Sha'er, putri kecilnya yang baru diambil. Begitu melihat Gao Leihua, dia langsung berlari-lari sambil menerjang: "Ibu~Ayah! Kau cantik sekali! Dan juga, aku lapar!"
Tak lama kemudian, si kecil juga ikut menerjang dan dengan mantap duduk di "kursi singgasana" bahu Gao Leihua.
"Hah!" Gao Leihua mengerang, lalu menggendong Jin Sha'er kecil.
Jing Xin menatap Gao Leihua, kilatan cahaya aneh melintas di matanya yang membeku, namun segera kembali tenang.
Namun sedikit keanehan itu tertangkap oleh Gao Leihua. Ia hanya tersenyum ringan, tak mempermasalahkannya.
Jing Xin melirik ke arah Gao Leihua, lalu memberi isyarat agar dia mengikutinya.
Gao Leihua mengangguk. Anehnya, sampai saat ini Gao Leihua belum pernah mendengar Jing Xin berbicara sepatah kata pun. Meski penasaran, kebiasaannya tak suka mencampuri urusan orang membuatnya tak bertanya.
Setelah lama bersama Yuxin, Gao Leihua juga mengembangkan kebiasaan tidak banyak menanyakan privasi orang lain.
Terhadap pandangan dalam film-film cinta di Bumi yang mengatakan "tidak seharusnya ada rahasia antara dua orang yang saling mencintai", Gao Leihua sangat tidak setuju. Baginya, yang harus dilakukan pasangan adalah saling menjaga privasi, memberikan ruang pribadi bagi kedua belah pihak, sekaligus mempertahankan aura misterius di antara mereka.
Inilah salah satu alasan mengapa Gao Leihua bisa bersama Yuxin begitu lama tanpa masalah.
Ketika Jingxin membawa Gao Leihua yang tampan dan berwibawa kembali menghadap Yuehuatian, mulut Yuehuatian menganga dengan ekspresi tak percaya. Hampir tak bisa ia terima bahwa ini adalah Gao Leihua! Setelah memotong rambut panjang dan membersihkan janggut, serta mengenakan pakaian ksatria, penampilan Gao Leihua saat ini lebih mirip putra kita ketimbang "penguasa kuat" yang begitu dihormati bahkan oleh naga raksasa.
"Mungkin, Yuehuatian juga menyadari bahwa ekspresi Gao Leihua saat ini terlihat sangat mirip dengan... orang itu."
"Ada apa? Terdiam melihat apa?" Gao Leihua tersenyum ringan, membuka kelapa lalu dengan hati-hati menyuapi Jinsha'er meminum airnya. Mungkin karena Jinsha'er adalah manusia-naga, gadis kecil ini sangat rakus! Hanya dalam beberapa saat dia sudah menghabiskan satu kelapa. Untungnya Gao Leihua sudah mempersiapkan banyak kelapa di cincin ruangnya.
"Tidak ada." Yuehuatian mengibaskan kepalanya: "Kita sudah sampai di tujuan!"
Yuehuatian menunjuk ke pelabuhan ramai di tepian: "Inilah Kekaisaran Cahaya! Jingxin tinggal sementara di sini. Nanti dia akan memimpinmu mengelilingi kekaisaran yang makmur ini."
"Hm, baiklah." Gao Leihua mengangguk.
Setelah kapal merapat, Yuehuatian tidak ikut turun bersama Jingxin dan Gao Leihua.
Hanya saja Yue Huatian menyatakan agar Gao Leihua mengikuti Jing Xin, sementara dirinya sendiri kembali menumpang kapal besar berlayar ke kejauhan.
Di bawah pimpinan Jing Xin, kaki Gao Leihua akhirnya menginjak daratan sejati di dunia lain ini...
