Setelah mengantar Ksatria Cahaya yang malang itu pergi, Gao Leihua tersenyum penuh kesombongan! Sepanjang sore, Luke hanya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan Gao Leihua secara naluriah. Gao Leihua ngomong panjang lebar sampai hampir kehausan, sementara Ksatria Cahaya Luke hanya bisa terduduk pusing sambil terus merespons.
Setelah satu sore penuh, Gao Leihua mendapatkan banyak pengetahuan tentang dunia ini.
Usai mengantar dengan penuh semangat Ksatria Cahaya malang itu, Gao Leihua justru tidak masuk ke dalam rumah.
"Cuaca sudah mulai gelap, seharusnya anak-anak segera datang." Gao Leihua tersenyum ringan sambil bersandar dengan tenang di pintu, matanya menatap jauh ke ujung horizon.
Slime Emas Qiuqiu (nama yang diberikan Gao Leihua untuk slime) tetap bertengger di bahu Gao Leihua. Bajingan ini belakangan terus tidur. Selain makan ya tidur. Gao Leihua bahkan curiga jangan-jangan ini babi bereinkarnasi.
Jing Xin di belakangnya dengan lembut menggendong dua anak yang sudah tertidur ke lantai atas, lalu mulai mempersiapkan makan malam.
Mata Gao Leihua menatap ke kejauhan. Bagaimanapun, hubungan dengan anak-anak bukanlah hal yang bisa berubah dalam satu dua hari. Terutama si kecil yang kurang kasih sayang ayah ini, mereka punya perlawanan batin terhadap pria asing yang datang ke rumah. Namun Gao Leihua punya kesabaran. Dia yakin bisa mengubah pandangan mereka. Entah dalam sebulan, atau mungkin setahun.
Senja itu, tiga anak pelan-pelan muncul dalam pandangan Gao Leihua. Mereka berjalan mendekat.
Saat melihat Gao Leihua berdiri di pintu masuk menunggu kepulangan mereka, kilatan keterkejutan terlihat di mata ketiganya.
Gao Leihua tersenyum ringan tanpa berkata apapun, hanya mengajak anak-anak masuk untuk menikmati makan malam mewah itu. Dalam situasi seperti ini, keheningan lebih menyentuh daripada kata-kata, jadi tak perlu mengucapkan apa pun.
Saat malam tiba.
Jingxin menggendong Ludongfa kembali untuk tidur, sementara gadis kecil setengah naga Jinsha'er diserahkan pada Gao Leihua untuk dijaga.
Gao Leihua menggendong Jinsha'er, dengan lembut membaringkannya di tempat tidur.
"Ibu~Ayah. Kau, bisakah menyanyikan lagu untukku?" Jinsha'er terbaring di tempat tidur, menatap Gao Leihua dengan mata berkilauan.
"Oh? Hm, baiklah." Gao Leihua tersenyum ringan, mengelus dahi Jinsha'er sambil mulai bernyanyi lembut:
"Lihat meteor meluncur di langit malam,
Keindahan yang tak tertandingi.
Di bawah pesona malam ini,
Kugendong kau, temanimu terlelap dalam mimpi indah..."
Dalam alunan merdu ini, Jinsha'er tersenyum manis memasuki alam mimpi.
Memandangi anak yang terlelap, Gao Leihua memperlihatkan senyuman lalu perlahan membuka pintu kamar.
"Ah?" Di sisi pintu, siluet ramping itu dengan cepat berlari menjauh. Sepertinya tadi dia terus berdiam di luar pintu.
"Eh? Siapa itu?" Gao Leihua menggaruk kepalanya. Jingxin? Sepertinya bukan, toh Jingxin tak bisa bicara.
"Hah, sudahlah, tidur saja." Gao Leihua mengusap matanya sambil tersenyum ringan, berjalan menuju sarangnya...
……
Keesokan pagi.
Seperti kemarin, Gao Leihua telah menyiapkan sarapan lebih awal, lalu tepat pukul enam memaksa membangunkan tiga anak dan Jingxin dari ranjang.
Latihan pagi pun dimulai lagi - lari satu kilometer persis seperti hari sebelumnya.
Akhirnya, Yue Rui yang malang kembali dipapah pulang oleh Gao Leihua.
Usai sarapan, di depan pintu Gao Leihua melambaikan tangan mengantar tiga anak berkaki gemetaran: "Hati-hati di jalan!"
Di sisi Gao Leihua, Jing Xin sedang menggendong anak sambil berdiri. Memandang Gao Leihua, tiba-tiba ia merasa pria itu saat ini lebih mirip seorang ibu daripada dirinya.
Gao Leihua melirik Jing Xin, tersenyum ringan. Secara alami, pandangannya turun ke bawah, lalu tertumbuk pada sepasang payudara tegak milik Jing Xin!
"Oh iya! Jing Xin, aku pernah janji mau membuatkan sup ayam untukmu, tak disangka malah lupa!" Gao Leihua menepuk kepalanya. "Jaga anaknya dulu sebentar, aku akan cari ayam hutan! Ayam hutan lebih bergizi daripada ayam rumah, setelah minum supnya, aku janji ASI-mu pasti melimpah!"
Jing Xin menarik sudut bibirnya. Sebenarnya ia sangat ingin memberitahu Gao Leihua bahwa banyak ucapannya yang membuat orang pasrah. Yang lebih membuat pasrah adalah ketidakmampuannya mengungkapkan hal itu.
……
"Langsung eksekusi adalah ciri khas Gao Leihua!" Setelah mempersiapkan diri sejenak, Gao Leihua berjalan menuju luar kota di timur ibukota. Saat pertama tiba di Kekaisaran Cahaya ini, dari atas kapal yang berada di posisi tinggi, dia telah melihat hamparan hutan di luar tembok kota.
Di dunia ini, hutan tampaknya menempati porsi yang sangat besar! Di mana-mana ada hutan, dan keberadaan hutan selalu merepresentasikan adanya monster legendaris. Namun untuk hutan di pinggiran kota seperti ini, harus menjelajah lebih dalam baru mungkin menemukan monster.
"Aku tidak tahu apakah ada ayam di dunia ini. Kalau tidak ada, apa harus menangkap burung kecil?" Gao Leihua bergumam pada diri sendiri, lalu menepuk Slime Emas "Bola-Bola" di bahunya. Bajingan ini masih betah bertengger di bahu Gao Leihua, sama sekali tidak mau turun.
"Kita mulai, Bola-Bola, pegang erat!" Gao Leihua memberi perintah halus, namun tubuhnya tiba-tiba melesat secepat kilat menuju luar kota. Meski kemampuan misterius dalam tubuhnya belum pulih sepenuhnya, untuk bergerak secepat petir sudah cukup!
Dengan kecepatan abnormal Gao Leihua, dia segera tiba di hutan luar kota dan segera menyusup masuk ke dalamnya.
Setelah memasuki hutan, Gao Leihua mulai mencari "ayam" versi dunia ini.
Sebenarnya, Gao Leihua sama sekali tidak tahu bahwa ayam yang dia bayangkan dari Bumi justru agak termasyhur di dunia ini! Di sini, mereka disebut sebagai monster legendaris tingkat tinggi - Burung Kekuatan!
Level kekuatannya yang setara kelas atas membuatnya bahkan lebih kuat daripada pendekar pedang besar manusia! Jika bukan orang berlevel "Kesucian", mustahil bisa menjadi lawannya!
Selain itu, makhluk perkasa ini kebal terhadap semua sihir di bawah level kesucian! Harga dari kekebalan sihir ini adalah ketidakmampuannya menggunakan sedikitpun sihir.
Alasan penamaannya "Burung Kekuatan" adalah karena meski tak bisa menggunakan sihir, tenaga fisiknya sangat legendaris! Walau tingginya hanya satu meter, tapi jika bicara murni kekuatan fisik, tenaganya masuk 10 besar di antara semua monster legendaris!
Dia juga dijuluki monster legendaris yang paling mendekati tingkat "super"!
Ada satu poin lagi yang paling penting! Yaitu nilai ekonominya yang rendah! Tidak seperti monster legendaris lain yang memiliki "kristal magis". Kecuali dagingnya yang berkualitas, sama sekali tak berguna! Inilah alasan manusia enggan mengganggunya! Justru inilah yang membuatnya terkenal, si ayam besi bahkan di dunia lain tetap menjadi barang keren X yang tak mau mengeluarkan sehelai bulu!
……
Keberuntungan Gao Leihua jelas sangat luar biasa!
Tak lama setelah memasuki hutan, Gao Leihua langsung menemukan targetnya. Seekor ayam jago super gagah sedang berjalan santai di tengah hutan.
"Wah, ayam yang besar sekali!" Melihat ayam setinggi satu meter di hadapannya, Gao Leihua menelan ludah dengan keras!
"Tapi pas juga! Memang agak besar, dengan ukuran segini kandungan nutrisinya pasti bagus." Gao Leihua tersenyum ringan, dalam hatinya ayam selalu dianggap monster legendaris kelas sampah. Menurut deskripsi di novel-novel zaman dulu, ayam paling-paling cuma tingkat menengah meski mati kekenyangan!
"Untuk ASI yang menenangkan!" Gao Leihua bergumam seperti ksatria, kemudian seluruh tubuhnya berubah menjadi kilatan emas, seketika muncul di depan "Burung Kekuatan" sang ayam!
Tinju yang diselimuti kilat menghantam ayam raksasa ini! Kilatan petirnya pertama-tama melakukan kontak intim dengan ayam jantan besar ini.
Plak! Tinju Gao Leihua mendarat di tubuh ayam raksasa itu.
"Kukukukuuu!" Burung Kekuatan menjerit kesakitan. Kilat di tangan Gao Leihua langsung membuat seluruh tubuhnya mati rasa.
Pukulan beruntun berikutnya benar-benar menjatuhkan tubuh raksasanya!
Harus diakui makhluk ini frustrasi. Bagaimana mungkin kekebalan sihir tingkat santo bawahannya tak berfungsi? Tapi kilat Gao Leihua tepat berdaya tujuh tingkat suci!
Maka, satu pukulan Gao Leihua dengan mudah menghempaskan tubuh raksasanya!
“Berakhir!” Gao Leihua tersenyum licik, mengulurkan tangan hendak mengangkat Burung Kekuatan itu.
Tiba-tiba, aura bahaya menyergap dada Gao Leihua. Dengan refleks dia melompat dua langkah ke samping...
