"Baik! Bagus sekali!" Gao Leihua tertawa histeris! Terhadap orang yang berani menyentuh anaknya, Gao Leihua selamanya tidak akan membiarkan! Namun, Gao Leihua bukanlah pria kekerasan yang hanya mengandalkan kekuatan barbar untuk menyelesaikan masalah. Bahkan jika harus bertindak, harus dengan terang-terangan mencari alasan. Bagaimanapun Shajia masih siswa akademi, Gao Leihua tak rela Shajia mendapat hukuman apa pun.
Setelah berpikir sejenak, Gao Leihua tiba-tiba bertanya: "Shajia, apakah akademi kalian mengizinkan tantangan antar siswa?" Gao Leihua teringat beberapa plot bego yang pernah dibacanya di jaringan tentang tantangan ala bangsawan.
"Hm, ada." Shajia mengangguk: "Siswa bisa melancarkan tantangan ke pihak lain, tapi pihak yang ditantang juga bisa menolak."
"Apakah ada duel hidup-mati?" Gao Leihua bertanya lagi.
"Ada sih, tapi harus melalui persetujuan banyak mentor akademi dulu, lalu kedua belah pihak harus setuju baru bisa dilaksanakan." Shajia menjawab.
“Hm, duel hidup-mati seperti ini terlalu merepotkan, tidak bisa. Kalau begitu Shajia, apakah ada masalah jika melukai lawan dalam duel biasa?” tanya Gao Leihua sambil sebuah asumsi indah mulai terbentuk dalam benaknya.
“Tentu saja bisa. Lagipula pedang tak bermata, dalam duel selama lawan tidak menyerah, cedera adalah hal yang wajar,” jawab Shajia patuh.
“Begitu ya.” Gao Leihua mengelus dagunya sejenak, lalu menarik Shajia dan berbisik di telinganya: “Baik! Besok, kau lakukan ini, lalu ini. Jika dia tidak begini, kau lakukan itu, akhirnya aku akan lakukan ini, lalu ini...”
Shajia mengangguk gila-gilaan sambil terus berseru "Hm-hm!" penuh semangat.
“Selesai! Besok semua tergantung padamu! Asalkan dia berani naik panggung menerima tantangan, hancurkan dia! Ingat kita orang beradab, jadi kita harus menghancurkannya si sialan itu dengan cara terang-terangan!” Gao Leihua tersenyum licik.
Sudut bibir Shajia tanpa sadar menunjukkan senyuman yang sama dengan Gao Leihua: "Lakukan secara terang-terangan!"
Setelah itu, Gao Leihua tidak banyak bicara lagi, hanya menyuruh Shajia dan Yue Rui untuk pulang beristirahat terlebih dahulu.
Setelah keduanya kembali ke kamar, Gao Leihua tersenyum licik: "Berani-beraninya mengusik anakku, benar-benar nekat. Hehe! Apakah anak yang dilindungi Gao Leihua bisa sembarangan diganggu? Sial!"
Keesokan harinya, tepat pukul enam seperti biasa.
Sekarang Gao Leihua sudah tidak perlu lagi berteriak membangunkan satu per satu, anggota keluarga Jingxin sudah terbiasa bangun dari ranjang sambil mengusap mata dan berkumpul di lantai bawah.
"Ha, semangat kalian hari ini cukup baik. Nah, hari ini lima kilometer. Bagaimana?" Gao Leihua tersenyum licik.
Jingxin mengangguk, Shajia mengangguk. Yue Shi mengangkat bahu dengan acuh tak acuh, sementara Yue Rui memucat wajahnya.
"Kalau begitu, target lima kilometer!" Gao Leihua menggerakkan tangannya dengan gagah, memimpin dimulainya serangan kilat ke luar.
Yue Rui memucat, kini dia merasa dirinya mungkin adalah praktisi sihir dengan stamina terbaik di dunia! Sungguh, saat ini mustahil menemukan seorang Guru yang mampu berlari sejauh seribu meter sekaligus tanpa masalah berarti.
Syukurlah, kini Gao Leihua tidak lagi berlari secepat sprint seratus meter seperti pertama kali, melainkan memandu seluruh keluarga berlari perlahan.
Usai lima kilometer, Yue Rui yang malang kembali memucat dan terpaksa digendong pulang oleh Gao Leihua.
Setelah sarapan lezat, ketiga anak itu merapikan diri sejenak lalu berangkat menuju akademi.
Yang membedakan hari ini adalah Gao Leihua tidak mengantarkan mereka sampai pintu masuk, melainkan menggendong Qiuqiu dan membuntuti mereka ke arah akademi.
Gao Leihua telah menguasai kembali kemampuannya yang misterius hingga delapan tingkatan! Kondisi ini sungguh luar biasa.
Di depan Gao Leihua, sudut bibir Shajia membentuk garis lengkung misterius. Kedua tangannya bergetar bukan karena takut, melainkan gelora semangat!
Sejak Gao Leihua memberitahunya tentang apa yang akan dilakukan pagi ini, Shajia mengalami insomnia untuk pertama kalinya! Kegembiraan membuat seluruh tubuhnya berada dalam kondisi yang tak terjelaskan. Kondisi seperti ini, bagus! Setidaknya Shajia merasa bisa menunjukkan lebih dari 120% kekuatannya!
Mengikuti di belakang Shajia dan yang lain selama berjalan jauh, ketiga anak itu sama sekali tidak bersuara sepanjang jalan. Gao Leihua juga tidak berkata apa-apa, matanya menatap Shajia yang sedang bersemangat. Hari ini, mungkin untuk pertama kalinya dalam hidupnya, tangan Shajia akan berlumuran darah!
Tapi, ini juga sesuatu yang pasti akan dihadapi Shajia cepat atau lambat! Di dunia yang menganut prinsip kekuatan militer di atas segalanya, tidak perlu ada bunga-bunga rumah kaca. Dengan kekuatan Gao Leihua, memang mungkin melindungi anak-anak agar bisa bertahan di tengah kekacauan. Namun dengan cara itu, justru mereka akan kehilangan syarat untuk bertahan hidup di dunia ini. Gao Leihua jelas tidak menginginkan hal demikian.
Tak lama kemudian, keempat orang itu telah tiba di gerbang Akademi Sihir dan Ilmu Beladiri Saint Peter.
Memandang pintu gerbang taman yang raksasa ini, Gao Leihua pun tak bisa tidak melirik sekali lagi, terutama pada tujuh aksara besar bertuliskan "Akademi Sihir dan Bela Diri Saint Peter"!
Tujuh karakter emas berkilauan "Akademi Sihir dan Bela Diri Saint Peter" melayang di atas gerbang kampus, tanpa penopang fisik apapun.
"Itu dibuat dengan sihir pengapungan," jelas Yue Rui di sampingnya yang melihat Gao Leihua sedang menatap tajam tulisan tersebut.
"Kreatif sekali ya." Gao Leihua menghela nafas. "Baiklah, mari masuk." Setelah mengamati sebentar, pria itu tak terlalu memusingkan tulisan besar itu dan langsung berjalan menuju dalam kampus.
"Berhenti! Ini wilayah Akademi Sihir dan Bela Diri Saint Peter. Tunjukkan surat izin masukmu. Orang luar dilarang masuk!" Dua pria besar berbaju zirah bergaya ksatria Eropa abad ke-17 menghadang di depan Gao Leihua.
"??" Gao Leihua menoleh ke tiga anaknya. Mengapa mereka tidak memberitahunya bahwa kampus ini bukan tempat sembarang orang bisa masuk?
Sudut bibir Shajia tersenyum ringan. Kemarin dia terlalu bersenang-senang, sampai lupa memberi tahu Gao Leihua bahwa ingin memasuki akademi harus memiliki surat izin masuk.
"Ini, saya wali mereka bertiga. Hari ini ada beberapa hal yang perlu diurus." Gao Leihua menarik tiga anak itu ke depan sambil berkata pada dua pria besar itu.
"Maaf, personel yang tidak terkait dilarang masuk." Dua pria besar itu bersikap kaku seperti mesin yang diprogram.
"Hah!" Gao Leihua mulai menunjukkan tanda-tanda kejengkelan!
"Eh? Bukankah ini Yue Rui? Ada apa dengan Yue Rui?" Tiba-tiba suara perempuan merdu terdengar di samping mereka.
Gao Leihua menoleh ke sumber suara. Di sebelah mereka berdiri seorang gadis cantik super yang mengenakan jubah sihir berpinggir merah.
Rambut pendek emas membuatnya terlihat sangat bersemangat. Karena merupakan ahli sihir elemen api, matanya juga berwarna merah. Ini adalah simbol Ahli Sihir tingkat enam. Di dunia ini, mereka yang mempelajari sihir hingga mencapai tingkat enam akan memiliki warna mata yang sama dengan elemen sihir yang dipelajari. Warna yang berubah ini berbeda dengan warna mata merah bawaan sejak lahir, sangat mudah dikenali. Karena warna mata Ahli Sihir akan memancarkan kilatan cahaya tipis. Baru setelah mencapai tingkat kesucian, kilatan ini bisa disembunyikan.
"Ah? Ini Guru Ye Yan ya." Yue Rui memandang penuh hormat ke arah ahli sihir cantik itu.
"Hehe, Yue Rui, sudah hampir waktunya masuk, kenapa masih di sini?" Ye Yan bertanya sambil tersenyum.
"Itu, karena ayah susu kami datang, tapi mereka tidak mengizinkannya masuk." Yue Rui menunjuk lemah ke arah Gao Leihua.
“Ayah susu?” Ye Yan melirik Gao Leihua lalu tersenyum ringan: "Oh, ternyata wali Yue Rui. Kalau begitu ikutlah denganku. Selama sebagai wali Yue Rui, tentu tidak masalah." Ye Yan tersenyum tipis, lalu menghampiri dua ksatria tersebut dan berbicara beberapa patah kata. Kemudian ia berbalik dan melambaikan tangan memanggil Gao Leihua serta rombongannya...
