Lembah Arwah-Arwah - sebutan "lembah" justru meremehkan! Terletak di antara dua gunung raksasa, luas lembah ini sungguh keterlaluan. Luasnya setidaknya dua kali lipat Kekaisaran Cahaya! Dua gajah batu menjulang ke awan di pinggir lembah bagaikan ksatria penjaga yang gagah perkasa.
Di mulut lembah arwah-arwah diselimuti lapisan cahaya putih samar. Cahaya putih ini merupakan segel yang sering disebut orang. Di luar cahaya putih adalah dunia manusia normal, sementara di dalamnya terlihat energi hitam samar yang terus-menerus memancarkan jeritan kesakitan dan erangan sedih.
Mendengar erangan-erangan sedih itu, Yue Rui langsung memeluk erat Gao Leihua.
"Takut?" Gao Leihua tersenyum tipis.
"Eh." Yue Rui mengangguk, darah peri dalam tubuhnya membuatnya sangat sensitif terhadap suara-suara semacam ini.
"Mentor Gao Leihua, jika tidak ada masalah kita bisa masuk sekarang." Rook melirik lembah itu lalu memanggil Gao Leihua, Pastor Wu Tian, dan Ye Yan.
"Tidak usah terburu-buru." Pastor Wu Tian tersenyum ringan: "Tunggu sebentar! Segera siap." Setelah berkata demikian, dia mengeluarkan tongkat sihir putih bersih dari pelukannya, lalu mulai melantunkan doa cahaya dengan suara lembut sambil memegang tongkat kecil itu.
Beberapa saat kemudian, Wu Tian melambaikan tongkat sihirnya, sinar putih luas menyinari para siswa.
"Sihir kelompok tingkat tinggi elemen cahaya, Berkah Dewa Cahaya. Dapat efektif menahan beberapa suara tidak menyenangkan di Lembah Arwah-Arwah." Wu Tian tersenyum pada para siswa magang: "Sekarang, kalian semua bisa masuk. Hanya saja setelah masuk perhatikan baik-baik, jangan sampai terpisah dari kelompok, konsekuensinya tentu tidak perlu kujelaskan lagi."
Para siswa menganggukkan kepala dengan keras, tanpa perlu diingatkan Wu Tian pun mereka tahu - jika terpisah sendirian di Lembah Arwah-Arwah, bahkan orang tingkat suci sekalipun akan sakit kepala!
"Baiklah, semua sudah siap? Mari masuk!" Wu Tian tersenyum tipis, sementara cahaya putih menyinari tubuhnya sendiri, pertama kali masuk ke Lembah Arwah-Arwah.
Kemudian, di bawah pimpinan Ye Yan dan Rook, sejumlah besar siswa dengan tenang memasuki Lembah Arwah-Arwah. Perjalanan uji coba ini hanya meminta para siswa berputar di sekitar tepi lembah, lalu menghancurkan beberapa kerangka secara acak untuk menyelesaikan misi. Secara gamblang, ini sekadar formalitas untuk memperkuat nyali para siswa.
Yang terakhir memasuki Lmbah Arwah-Arwah adalah Gao Leihua dan Yue Rui. Gao Leihua nyaris menarik paksa Yue Rui masuk ke dalam lembah.
Begitu menginjakkan kaki di Lembah Arwah-Arwah, yang pertama terlihat adalah barisan panjang kerangka-kerangka yang berkeliaran di sekitar lembah. Tulang-tulang mereka yang memucat, beberapa masih mengenakan baju zirah rusak parah sambil mencengkeram senjata berkarat di tangan. Kerangka-kerangka ini berkelompok tiga hingga lima, mondar-mandir di tepi lembah.
Para siswa yang masuk lebih dahulu, di bawah perlindungan tiga mentor termasuk Wu Tian, telah memulai serangan sihir satu gelombang terhadap kerangka-kerangka tersebut.
"Kerangka hanyalah keberadaan paling sampah di antara arwah-arwah, bahkan meski sihir para siswa tidak kuat, mereka tetap bisa menumbangkannya seperti memanen gandum."
Melihat barisan kerangka dengan mudah dihancurkan, para siswa bersorak penuh semangat. Ketakutan awal sudah lama terlupakan! Hanya beberapa gadis yang masih berdiam di belakang Wu Tian, memandangi kerangka menjijikkan dengan tatapan lemah.
"Yue Rui, jangan takut. Kerangka itu sampah belaka." Gao Leihua menarik lengan Yue Rui yang memeluknya erat. Gadis berbakat peri ini memang memiliki keengganan alami terhadap kerangka. Setelah ditarik-tarik, Yue Rui mengangkat kepala kecilnya. Begitu melihat deretan tulang putih itu, wajahnya langsung memucat seketika.
“Ah, sudahlah.” Gao Leihua menggelengkan kepala perlahan, menyelipkan kepala Yue Rui ke dalam pelukannya. Ternyata membuatnya mengatasi ketakutan memang bukan hal yang mudah.
Sebenarnya bukan hanya Yue Rui, beberapa gadis dari divisi sihir juga sudah berkerumun sambil berpelukan di belakang Wu Tian. Hanya saja mereka tidak seberuntung Yue Rui yang memiliki ayah kuat seperti itu untuk melindungi mereka.
Melihat situasi ini, Gao Leihua, Wu Tian, Rook, dan Ye Yan pun tak bisa berkata-kata. Setelah saling memandang sejenak, keempat orang itu memutuskan untuk segera mengajak anak-anak berkeliling lembah arwah-arwah sebentar sebelum mundur.
“Kalau begitu mari kita cepat-cepat berputar lalu menghindar,” ucap Ye Yan dengan suara lembut, lalu bersiap mengajak anak-anak berkeliling sekadarnya.
Tiba-tiba, seluruh kelompok Gao Leihua mendengar keriuhan dari pintu masuk, disusul kedatangan satu regu pasukan yang memasuki lembah arwah-arwah dari luar.
Energi ilahi Gao Leihua dan yang lain seketika menegang, keempat orang itu serentak menoleh ke arah pintu masuk.
Saat itu, sekelompok orang dari pintu masuk muncul di depan Gao Leihua dan kawan-kawan. Sama seperti regu Gao Leihua, kelompok ini juga terdiri dari siswa-siswa yang dipimpin beberapa mentor. Tampaknya mereka juga datang ke Lembah Arwah-Arwah untuk uji coba.
"Eh? Bukankah ini Pastor Wu Tianzhu? Bagaimana, kau juga membawa anak-anak ke sini untuk latihan?" Sorak seorang mentor dari kelompok lawan saat melihat Wu Tianyi.
Wu Tian dan Rook sama-sama mengerutkan alis, namun Wu Tian segera menyungging senyum ke arah kelompok itu: "Aku berpikir siapa ini, ternyata Mentor Fade dari Akademi Cahaya! Jadi kau juga membawa murid-muridmu untuk uji coba?"
"Benar, kebetulan sekali! Tapi dengan kehadiran siswa elit dari Sekolah Sihir dan Ilmu Beladiri Saint Peter di sini, kami mungkin harus belajar dari kalian!" Kata penyihir bernama Fade itu dengan "sikap rendah hati" kepada Wu Tian.
“Ah mana bisa, saling belajar saja. Siswa kami juga manusia! Meski mungkin sedikit lebih unggul dari kalian, tapi tetap perlu saling belajar!” Ngobrol ngalor-ngidul dengan sikap rendah hati adalah keahlian Wu Tian, terutama teknik andalannya dalam mengumpat tanpa kata-kata kasar!
Gao Leihua mengamati regu yang baru datang ini. Dari tatapan mereka, terpancar permusuhan tanpa tedeng aling-aling. Di saat yang sama, Gao Leihua juga melihat pancaran permusuhan serupa dari para siswa di belakangnya. Seandainya tatapan bisa membunuh, kedua belah pihak pasti sudah gugur berkali-kali!
"Rook, siapa sebenarnya orang-orang ini? Lihatlah bagaimana regu kita memandangi mereka dengan ekspresi menyebalkan?" Gao Leihua menyikut Rook di sampingnya.
“Ah, jangan ditanya. Itu orang-orang dari Akademi Cahaya.” Rook menghela napas: “Mereka adalah akademi seni beladiri dan sihir peringkat kedua di Kekaisaran dan benua, sama seperti kami Akademi Sihir dan Ilmu Beladiri Saint Peter yang berlokasi di Kekaisaran Cahaya. Hanya saja kami Akademi Saint Peter peringkat pertama, mereka nomor dua. Makanya mereka selalu iri dengan kami, dan kami pun melihat mereka juga tak begitu nyaman.”
“Oh begitu rupanya.” Gao Leihua tersenyum tipis. Hanya karena urusan kecil seperti ini. Ah, buat apa peduli apakah mereka suka atau tidak pada Akademi Saint Peter, yang penting jangan cari masalah di kepala sendiri, Gao Leihua juga tak sempat mengurus mereka.
Namun kenyataan seolah selalu bertolak belakang dengan harapan.
Baru saja Gao Leihua berpikir begitu, masalah segera datang menghampirinya!
Di regu lawan, seorang siswa berpenampilan menjijikkan melirik Yue Rui yang bersembunyi di pelukan Gao Leihua, lalu dengan nada merendahkan dan sengaja bersuara keras: "Mentor Fade, ternyata level siswa Sekolah Sihir dan Ilmu Beladiri Saint Peter hanya segini! Lihatlah murid mereka seperti burung unta yang bersembunyi di pelukan orang lain, haha! Inikah yang disebut elit Saint Peter? Kalau takut urusan kecil begini, mending pulang menyusu saja! Lihat, dia masih gemetaran juga!"
"Benar benar!" Begitu ada yang mulai memprovokasi, siswa-siswa Akademi Cahaya langsung ramai menertawakan. Seorang lainnya menambahkan: "Sepertinya ini hubungan guru-murid! Lihat, betapa mesranya penampilan mereka! Rupanya Saint Peter sudah jatuh dalam kemerosotan! Hahahaha~~"
“Hmph!” Wu Tian dan Rook serentak menepuk dahi mereka sendiri, lalu memandang dua siswa Akademi Cahaya yang mengejek Gao Leihua. Dalam hati bergumam: Ini bukan kesalahan orang lain! Di sini ada begitu banyak orang, kenapa kalian memilih justru dia yang diejek?
Wu Tian bahkan sudah bersiap untuk melakukan misa gratis untuk mereka berdua!
Gao Leihua mengangkat kepala memandang dua siswa di sana, tersenyum tipis! Namun tidak bertindak seperti yang dibayangkan Wu Tian dan Rook.
Gao Leihua hanya menepuk Yue Rui di pelukannya: "Dengar itu? Putriku. Ada orang yang mengejek kita, jika tidak keluar sekarang kita akan jadi bahan tertawaan!"
"Ayah." Yue Rui mengeluarkan kepala dari pelukan Gao Leihua, sementara matanya berbinar-binar memandang dua siswa Akademi Cahaya yang mengejeknya!
"Membuktikan pada mereka, kekuatan putriku Gao Leihua!" Gao Leihua berkata datar: "Biar mereka mengerti apa arti kekuatan sebenarnya." Gao Leihua tersenyum tipis sambil menatap tajam kedua siswa itu: "Setelah membuktikan, aku akan menagih bunga untukmu..."
