Kesatria Kegelapan sebenarnya cukup baik sebagai arwah-arwah, sayangnya hari ini mereka menghadapi bukan petarung biasa. Di mata Gao Leihua tingkat tujuh, mereka rapuh seperti kertas yang tipis! Semua yang berdiri di depan Gao Leihua berubah menjadi puing-puing beterbangan, kilat dengan mudah menembus pertahanan mereka, menyobek tubuh mereka tanpa ampun!
Tingkat empat melawan tingkat tujuh, tak ada faktor keberuntungan. Dalam benturan kekuatan: penguasa kuat hidup, yang lemah mati!
"Haha! Mantap!" Terpacu semangat oleh Gao Leihua, Rook tertawa terbahak lalu bekerja sama membersihkan yang lolos. Energi tempur putih susu tingkat enamnya juga menjadi musuh alami Kesatria Kegelapan! Energi itu menyobek pertahanan mereka, menghancurkan kepala-kepala kecil menjadi serpihan!
Akhirnya, mantra "Hujan Meteor" dari mentor gadis cantik Ye Yan juga muncul! Di atas para Black Warrior, sebuah formasi magis raksasa muncul tiba-tiba. Berturut-turut, meteor-meteor yang terbakar api bermunculan dari formasi magis itu, lalu menghantam berat ke arah Black Warrior di bawah.
Black Warrior ternyata tidak sekuat yang dibayangkan. Di bawah pemberantasan tiga orang yang benar-benar kuat, sisa-sisa Black Warrior hampir bersih semuanya!
Saat ini, Wu Tian yang berdiri di belakang melindungi para siswa sedang dikejar waktu. Ia cemas memandangi trio yang sedang membersihkan Black Warrior, detik demi detik waktu berlalu. Telapak tangannya sudah berkeringat! Karena ia merasakan angin yin dari arwah-arwah semakin mendekat! Tapi ia sama sekali tidak bisa menyampaikan kabar ini - jika sampai bocor, siswa-siswa yang tersisa pasti akan kacau balau! Nanti akan lebih sulit untuk mundur sepenuhnya.
Namun beruntung, trio Gao Leihua tidak mengecewakan harapan dan segera membersihkan semua Black Warrior!
"Bagus sekali!" Wu Tian merasa napasnya lega seketika, lalu ia cepat-cepat berbalik menghadap para siswa dan meneriakkan: "Cukup! Sekarang semua orang cepat ikuti! Kita harus segera keluar!" Wu Tian melambaikan tongkat sihirnya, mantra cahaya "Lingkaran Kelincahan" yang telah dipersiapkan lama langsung menyelimuti seluruh siswa!
"Tak ada waktu lagi, semua ikut aku!" Wu Tian mengaum sambil memimpin lari ke arah trio Gao Leihua. Begitu rombongan mulai berlari kencang, bayangan Angin Yin Arwah sudah terlihat di kejauhan! Tak ada waktu untuk buang-buang waktu, sekarang mereka sedang berlomba dengan waktu - menang berarti hidup, kalah berarti binasa!
Berkat efek "Lingkaran Kelincahan" Wu Tian, untuk sementara kecepatan lari siswa akademi sihir cukup memadai.
Apalagi beberapa orang dari jurusan angin yang menambahkan mantra "Kecepatan Angin" pada diri mereka sendiri - seketika mereka seperti terbang! Bahkan menyisakan beberapa bayangan samar di belakang!
Di depan, setelah menghabisi semua Kesatria Hitam, Gao Leihua menghentikan aksinya, lalu menstabilkan posisi Yue Rui di punggungnya untuk mencegahnya terjatuh.
"Huu! Akhirnya semua bajingan terbasmi." Rook menghela nafas sambil menyimpan pedang panjangnya, lalu berkata pada Gao Leihua: "Mentor Gao Leihua, tak kusangka kau begitu kuat sampai ke tingkat ini. Dari ekspresimu tadi, mungkin jarakmu dengan Tingkat Kesucian sudah tidak jauh lagi."
"Heh." Gao Leihua tersenyum tipis tanpa berkomentar, namun tak melanjutkan pembicaraan. Ia memalingkan pandangan ke arah Wu Tian dan yang lain, di mana Ye Yan beserta para siswa sedang berlari kencang dipimpin Wu Tian.
"Kalian berdua! Huu, jangan cuma diam! Huu, cepat, cepat larikan diri dari Lembah Arwah-arwah ini!" teriak Wu Tian panik melihat Gao Leihua dan Rook masih berdiri mengobrol.
"Ada apa? Bukannya para zombie sudah tak bisa mengejar?" tanya Rook dengan ekspresi curiga.
“Z-zhan...！” Pastor Wu Tian yang biasanya elegan bahkan mengeluarkan kata-kata kotor: “Jika tidak lari sekarang, kau akan bertemu Dewa Cahaya! Huu! Angin Yin Arwah datang! Sudah dekat, aku merasakannya!”
“Sial!” Rook juga mengumpati, lalu berputar dan melompat ke punggung kuda terbang: “Mentor Gao Leihua, kita juga harus cepat mundur, Angin Yin Arwah bukan main-main.”
“Baik, sayang sekali.” Gao Leihua menjawab, awalnya dia ingin masuk untuk memetik rumput Hantu Senyap. Sekarang jelas sementara mustahil. Meskipun Gao Leihua tidak tahu apa itu Angin Yin Arwah, tapi dari namanya saja sudah terdengar tidak ramah! Sepertinya harus menunggu hingga Angin Yin Arwah berlalu baru bisa memetik rumput Hantu Senyap!
Saat ini, Rook sudah berada di atas kuda. Setelah naik, Rook teringat Yue Rui di punggung Gao Leihua, lalu berkata: “Mentor Gao Leihua, apa perlu Yue Rui duduk di kuda terbangku? Lagi pula membawa orang sambil lari pasti melelahkan!”
“Tak perlu, Ayah bisa membopongku.” Sebelum Gao Leihua sempat menjawab, Yue Rui yang digendongnya sudah menyahut.
“Heh.” Gao Leihua tersenyum tipis: “Tak apa, gadisku ini ringan sekali, bahkan tak terasa beratnya.”
“Kalau begitu, baiklah. Kalian berhati-hatilah!” Rook mengangguk, lalu meneriakkan perintah pada hippogriffnya untuk mulai melesat keluar dari Lembah Arwah-Arwah!
“Nak, kita juga harus pergi!” Gao Leihua menoleh ke punggungnya memanggil Yue Rui: “Pegang erat-erat!”
“Hm!” Yue Rui mengangguk lemah, tangannya mencengkeram kencang tubuh Gao Leihua.
“Aku mulai lari!” Gao Leihua menggeram, seketika mengerahkan kecepatan petir menuju pintu keluar lembah. Persis seperti saat menghabisi Black Knights sebelumnya, siluet samarnya berubah menjadi petir ungu yang menyambar mendahului hippogriff Rook dalam sekejap!
“Ya ampun, tidak sampai segitunya!” Rook membelalakkan mata, Gao Leihua yang menggendong anak itu ternyata berlari lebih cepat daripada kuda terbangnya! "Luar biasa! Saudara Gao Leihua benar-benar bukan orang sembarangan!" Puji Rook sambil membuka mulut.
"Heh." Gao Leihua tersenyum ringan. Yue Rui di punggungnya menempelkan wajah ke punggung Gao Leihua. Kecepatan Gao Leihua terlalu tinggi, tanpa menundukkan kepala Yue Rui sama sekali tidak bisa bernapas.
Saat Gao Leihua dan rombongan berlari dengan usaha maksimal seperti bayi menyusu, dari belakang mereka berkali-kali terdengar suara angin.
"Itu datangnya Angin Yin Arwah." Rook berbicara tanpa menoleh: "Ini adalah suara Angin Yin Arwah!"
"Oh?" Begitu mendengar angin yin arwah, Gao Leihua langsung tertarik. Sambil terus berlari, ia menoleh sekilas ke belakang. Matanya langsung menangkap badai hitam mirip angin puting beliung yang sedang menyapu rombongan Wu Tian. Syukurlah kecepatan badai ini tidak terlalu tinggi, sehingga Wu Tian dan para siswa masih bisa bertahan di depan badai berkat berkah "lingkaran cahaya kelincahan" meski dengan susah payah!
Namun Gao Leihua kembali menemukan fenomena aneh. Badai hitam ini melewati gerombolan zombie yang bergerak lamban, tapi bukannya menyapu mereka terbang, malah membuat para zombie yang terkena angin ini seperti habis minum obat kuat. Bahkan kecepatan jalan mereka meningkat beberapa tingkat.
"Dunia ini memang penuh keajaiban!" Gao Leihua tak kuasa menghela nafas kagum. Angin puting beliung murni berenergi hitam ini ternyata memiliki kemampuan selektif yang hanya menyerang musuh tanpa melukai sekutu. Benar-benar sesuatu yang luar biasa!
Melihat angin puting beliung semakin mendekat, Gao Leihua kembali mengangkat kakinya dan mempercepat larinya.
"Haha, Ayah cepat lari, cepat!" Yue Rui di punggungnya seolah sama sekali tidak menganggap angin yin arwah di belakang sebagai ancaman, malah bersorak riang sambil bergoyang-goyang di punggung Gao Leihua.
Mendengar teriakan Yue Rui, Gao Leihua tiba-tiba merasakan keringat dingin mengucur di pelipisnya...
Dengan kecepatan luar biasa, tak lama kemudian Gao Leihua telah meninggalkan jauh-jauh angin yin arwah dan rombongan Pastor Wu Tian di belakang.
Tak berapa lama, Gao Leihua yang menggendong Yue Rui telah mencapai garis batas wilayah zombie dan kerangka! Ia masih ingat lokasi ini adalah segmen retakan besar yang pernah dijelaskan Rook dan para siswa - retakan yang dalamnya tak terlihat dasarnya. Jatuh ke dalamnya berarti siap-siap mengobrol dengan Dewa Cahaya! Hampir mustahil bertahan hidup kalau tercebur!
Saat Gao Leihua hampir melewati area retakan besar ini, tiba-tiba Yue Rui di punggungnya menggerakkan telinga panjangnya yang runcing dan berkata: "Ayah, apa kau mendengar suara seperti teriakan minta tolong?"
"Hm? Bukan Pastor Wu Tian dan yang lain, kan?" Gao Leihua menoleh ke arah Wu Tian dan para siswa di belakang. Meski angin puting beliung sedang mendekati Wu Tian, jaraknya masih cukup aman! Jarak ini seharusnya memungkinkan mereka melarikan diri dari Lembah Arwah-Arwah!
Telinga Yue Rui kembali berkedut: "Ayah, suaranya jelas bukan dari Mentor Wu Tian. Teriakan minta tolong datang dari arah ini!" Jarinya menunjuk ke arah retakan besar lain di Lembah Arwah-Arwah - jurang dalam tak berdasar yang akan mengantarkan siapa pun jatuh ke dalamnya untuk ngobrol ngalor-ngidul dengan Dewa Cahaya!
"Yue Rui, kau yakin ada orang di sana?" Gao Leihua bertanya dengan bingung.
"Aku yakin!" Yue Rui menganggukkan kepala.
Gao Leihua mengerutkan alis. Sejujurnya, dia tak begitu ingin menyelamatkan orang itu. Dia merasa dirinya bukanlah orang baik, apalagi dalam situasi berbahaya seperti sekarang dimana dirinya dan Yue Rui sendiri masih dalam ancaman.
"Ayah." Melihat ekspresi Gao Leihua, Yue Rui langsung menebak bahwa ayahnya tak ingin menolong. Dia memeluk leher Gao Leihua sambil berbicara dengan manja: "Ayah, kumohon, tolong selamatkan orang malang itu!"
"Ah!" Gao Leihua menghela nafas, lalu menoleh memandang angin yin dari arwah-arwah di belakangnya, kemudian melihat retakan besar itu. Dalam hati, dia mulai menghitung: Jika benar-benar menyelamatkan orang, dengan kecepatannya mungkin masih bisa mengangkat orang itu sebelum angin yin mencapai tepi jurang.
"Hmph, baiklah, kita lihat saja." Gao Leihua menghela nafas pasrah. Mau bagaimana lagi, dirinya memang selalu terlalu lembut hati...
