Saat ini, sosok manusia dalam pelukan Gao Leihua langsung gemetar seluruh tubuhnya saat cakar serigala jahat itu mencengkeram! Suara erangan lembut keluar dari mulutnya.
"Apa yang terjadi? Tangan yang terkilir sakit?" Gao Leihua bertanya dengan curiga. Meski masih bertanya, tangannya tak lamban. Ia menggendong sosok di pelukannya lalu melompat ringan ke atas, tangan satunya mencengkeram kuat lubang yang dibuatnya sebelumnya. Angin Yin Arwah di luar akan segera datang, waktu Gao Leihua sangat terbatas. Saat ini, waktu adalah nyawa!
"Ti-Tidak apa." Suara parau dari sosok di pelukannya terdengar seperti sedang menahan penderitaan hebat.
"Aku tahu kau kesakitan. Tahanlah dulu. Di atas masih ada Angin Yin Arwah, sementara belum bisa mengobati lukamu. Bertahanlah, setelah keluar dari Lembah Arwah nanti akan kusembuhkan." Gao Leihua memeluk sosok itu lebih erat sambil meningkatkan kecepatan panjatnya.
"A-Apa?! Angin Yin Arwah?" Sosok di pelukannya bergetar hebat: "Kau bilang Angin Yin Arwah datang? Lalu mengapa kau turun menyelamatkanku? Angin Yin Arwah bukan main-main!"
"Heh, tidak mungkin aku membiarkan orang dalam bahaya begitu saja." Gao Leihua berkata datar sambil terus meningkatkan kecepatan memanjat. Meski ucapan terdengar santai, dalam hati dia bergumam: Sebenarnya aku memang berniat tidak menolong, sayangnya kalah oleh serangan tatapan Yue Rui yang memikat dan penuh air mata. Ah, aku ini selalu terlalu baik hati.
Sosok di pelukannya tentu tak tahu isi hati Gao Leihua. Begitu mendengar ucapan tegas itu, kegembiraan meluap-luap dalam dirinya. Citra Gao Leihua sebagai pahlawan bersinar langsung terbentuk sempurna dalam benaknya!
"Ngomong-ngomong, bagaimana bisa kau jatuh ke sini?" Gao Leihua terus memanjat sambil berusaha mengalihkan perhatiannya dari gemetaran tubuh orang yang digendong. "Ceritakan saja, biar rasa sakitmu berkurang."
"A-Aku datang sendirian ke lembah arwah-arwah. Awalnya cuma mau jalan-jalan di sekeliling lalu pulang, tapi tersesat..." suara malu-malu itu terdengar dari pelukannya. "Lalu... tanpa sengaja terperosok ke retakan ini saat berjalan."
"Kau, kau memang kuat!" Gao Leihua saat ini merasa betapa beruntungnya nak ini. Seandainya dia tak terjatuh ke retakan ini sejak awal, mungkin sebentar lagi akan gugur di bawah Angin Yin arwah! Singkat kata, hari ini nak ini benar-benar menginjak kotoran anjing!
Kecepatan naik berkali-kali lipat lebih cepat daripada saat turun. Tak lama, Gao Leihua sudah melihat tepi retakan di atas kepala: "Baik, hampir sampai. Meski tanganmu terluka, peganglah erat-erat, aku akan melompat sekarang!" Bisik Gao Leihua lembut pada sosok dalam pelukannya.
"Hm." Sosok dalam pelukan itu mengangguk lemah, lalu kedua tangannya erat memeluk Gao Leihua.
"Eratkan pegangan, kita mulai!" Teriak Gao Leihua keras-keras, semburut kaki kanannya mendorong kuat, melesat bagai peluru meriam!
Sosok dalam dekapan Gao Leihua perlahan membuka matanya. Cahaya pertama yang menyambutnya setelah dibebaskan dari kegelapan adalah sosok pria bercahaya yang sedang menggendongnya - Gao Leihua.
Plak! Suara keras terdengar saat Gao Leihua dengan sosok di pelukannya berat mendarat di atas retak: "Pendaratan aman!" Gao Leihua tersenyum penuh kesombongan.
"Selamat datang kembali, Mentor Gao Leihua." Suara mentor cantik Ye Yan bergema di samping, namun nada bicaranya saat ini terdengar aneh! Gao Leihua segera menengadah ke arah Ye Yan.
"Kau!" Begitu melihat Ye Yan, Gao Leihua langsung menghardik marah: "Apa yang kau rencanakan, Mentor Ye Yan!"
Gao Leihua memandang dingin ke arah Ye Yan! Kilatan aura pembunuhan terlihat di matanya. Kilatan-kilatan petir kecil mulai menari-nari di telapak tangannya.
Di hadapannya, Ye Yan sedang menggendong Yue Rui sambil tersenyum manis. Namun tangannya yang satu menekan leher putih bersih Yue Rui yang sedang tak sadarkan diri di gendongannya.
Gao Leihua mengatupkan gigi, lalu meletakkan sosok di pelukannya ke samping, tanpa melihatnya lagi dengan cermat. Saat ini, seluruh perhatian Gao Leihua tertuju pada Ye Yan: "Lepaskan putriku, atau kau mati!" Suara Gao Leihua membeku bagai balok es yang tak mencair selama 10.000 tahun.
"Hehehe~~ Mentor Gao Leihua, kau cukup percaya diri." Ye Yan di hadapannya tertawa manis: "Tapi, putrimu ada di tanganku, apa syarat yang kau miliki untuk bernegosiasi denganku?"
"Aku tak suka mengulangi perkataanku!" Suara Gao Leihua tiba-tiba bergema di telinga Ye Yan. Sosoknya berkilat, seketika muncul di depan Ye Yan. Sekaligus, Gao Leihua mengayunkan tebas tangan ke arah Ye Yan, kilatan cahaya petir di tebas tangannya menerangi wajah Ye Yan!
"Hah!" Ye Yan menjerit, dengan cepat mengayunkan tangan kanannya dan melemparkan belati pendek. Kemudian dengan posisi unik, dia menghadang tebas tangan Gao Leihua!
"Byeng!" Suara benturan, belati pendek Ye Yan berhasil menahan tebas tangan Gao Leihua. Meski berhasil menahan serangan itu, seluruh tubuhnya terlempar jauh akibat hantaman tersebut.
Gao Leihua berniat memberikan serangan mematikan saat musuh berada di udara. Namun karena tangan lawan masih mencengkeram erat Yue Rui yang tak sadarkan diri, dia tak bisa bertindak saat mereka masih melayang.
"Waah!" Dari mulut Ye Yan yang masih di angkasa, darah segar memercik: "Tak kusangka. Meski sudah mengasumsikan kecepatanmu tinggi, tapi ternyata sampai level ini!"
Setelah gagal dalam satu serangan, Gao Leihua menghentikan aksinya sambil memandang dingin ke arah perempuan itu: "Siapa kau?" Ucapnya tiba-tiba dengan nada ambigu.
"Eh? Mentor Gao Leihua sampai tak bisa mengendalikan diri? Bahkan melupakan bahwa aku ini Ye Yan?" Perempuan itu dengan gesit mengeratkan cengkeraman pada Yue Rui saat mendarat, lalu menjawab dengan tawa genit.
Gao Leihua menggelengkan kepala perlahan: "Kau bukan."
"Oh? Mengapa kau berkata begitu?" "Ye Yan" tertawa menggoda.
"Ada yang kurang dari aura tubuhmu." Sudut bibir Gao Leihua menyungging: "Perasaan kesepian itu, dan seharusnya dari awal aku bisa menebak kau bukan Ye Yan." Gao Leihua menghela napas: "Hanya saja aku tak tahu metode apa yang kau gunakan, hingga bisa membuat penampilanmu persis sama dengan Ye Yan."
"Haha, rupanya Mentor Gao memang pintar. Begitu cepat melihat aku bukan Ye Yan." Wanita ini mengusap darah di sudut bibirnya: "Tapi, penampilanku yang mirip Ye Yan ini bukan hasil metode apapun."
"Oh?" Gao Leihua mengerutkan alisnya.
"Perkenalkan, namaku Ye Dong." Perempuan di hadapannya tersenyum ringan: "Ye Yan adalah kakak kembarku. Sekarang kau tahu mengapa kami mirip..."
"Tidak perlu lagi membuang waktu." Gao Leihua tiba-tiba memotong pembicaraan Ye Dong: "Langsung saja sebutkan tujuanmu, toh angin yin arwah juga sebentar lagi tiba." Omongan sebelumnya hanya untuk membuktikan kecurigaan dalam hati, karena sudah yakin orang di depannya bukan Ye Yan, Gao Leihua tak mau berdebat omong kosong lagi.
"Tuan Gao Leihua memang pintar." Ye Dong tersenyum tipis: "Tuan, organisasi kami dengan 'keikhlasan' mengundangmu bergabung. Kekuatanmu sudah kami saksikan sendiri, bagaimana, maukah mempertimbangkannya?"
"Organisasi ya." Gao Leihua mengusap pelipisnya, tiba-tiba menunjukkan senyum jahat: "Nona Ye Dong, kau pikir aku perlu bergabung dengan organisasimu? Atau, ancaman apa yang mau kau gunakan?"
"Oh hehehe~~ Mentor Gao, jangan lupa Yue Rui masih di tanganku." Ye Dong tertawa genit.
"Benarkah?" Senyum mengejek muncul di wajah Gao Leihua: "Kau benar-benar yakin kecepatanmu bisa menghalangiku merebut kembali Yue Rui..."
