"Tidak ada? Aku tidak sakit?" Bayi menatap Gao Leihua dengan raut penuh tanya. Gadis kecil ini tidak mengapa ayahnya tiba-tiba panik menanyakan hal ini.
"Kalau begitu, apakah Bayi merasakan ketidaknyamanan?" Gao Leihua masih belum bisa tenang dan bertanya lagi.
"Tidak juga! Aku merasa tubuhku sangat sehat!" Bayi melambaikan tangan mungilnya, lalu menyipitkan mata melihat ekspresi khawatir Gao Leihua sebelum tertawa riang: "Ayah, apa ayah sedang cemas karena aku?"
"Huu, tidak apa-apa kalau begitu." Gao Leihua menepuk lembut kepala kecil itu.
"Hmm? Ayah, aku senang sekali." Bayi memeluk erat Gao Leihua sambil tertawa gembira, menggesek-gesekkan kepalanya di dada sang ayah.
"Dasar gadis kecil." Gao Leihua tersenyum ringan, rupanya dirinya yang terlalu berprasangka.
“Hm, Ayah. Aku mengantuk! Aku mau tidur sebentar.” Bayi kecil itu mengusap mata mengantuk, memanggil lembut, lalu mencari posisi nyaman di dada Gao Leihua sambil menutup mata perlahan.
“Rupanya aku terlalu khawatir.” Gao Leihua tersenyum tipis. Ekspresi bayi saat ini terlihat sehat, seharusnya tidak ada masalah.
“Bayi tidak apa-apa kan?” Rhine Charlie menatap bayi dengan suara lembut.
“Tidak apa-apa, baik-baik saja.” Gao Leihua memperlihatkan senyum. Ucapan tua berbaju hitam di tulang naga tadi membuatnya panik, namun kini tampaknya kekhawatirannya berlebihan.
“Bagus kalau begitu.” Charlie menjawab. “Tapi, Saudara Gao Leihua, meski bayi aman, masalah suku singa emas kami malah semakin parah. Apa kau sudah punca cara untuk menyelesaikan perang kedua suku di bawah?” Charlie menunjuk ke arah konflik yang semakin meningkat antara Suku Arwah dan Suku Singa Emas di bawah.
“Hmph！”Gao Leihua menepuk kepala, saat ini kedua suku sudah meledak jadi pertempuran. Menyelesaikan konflik antara dua suku ini benar-benar bukan hal yang sederhana.
“Saudara Gao Leihua, kalau kau belum punya solusi, aku akan turun langsung bertempur！”Charlie menggenggam kapak di tangannya berkata pada Gao Leihua: “Aku juga bagian dari singa emas. Suku singa dalam kesulitan, aku harus ikut melawan！”
“Tak ada cara lain.” Gao Leihua menghela nafas: “Sekarang terpaksa meminta si bayi turun tangan dulu, biar arwah-arwah ini tahu dia baik-baik saja. Ini yang terpenting.” Dia menepuk pipi bayi: “Gadis kecil, jangan tidur dulu. Bangun sebentar. Selesaikan urusan di luar baru tidur lagi.”
“Hmm~~ Ayah, aku ngantuk, biarkan aku tidur lagi sebentar.” Seluruh wajah mungil bayi itu merah merona, matanya tetap tertutup rapat sambil mengerang.
“Gadis kecil.” Gao Leihua tersenyum jahat, bersiap menggunakan jurus andalannya dengan mengaumkan "auman singa" di telinga bayi. Tapi saat menyentuh telinga bayi, dia terkejut mendapati suhu tubuhnya ternyata membawa masalah yang menakutkan!
“Tidak!” Gao Leihua tiba-tiba tersadar melihat kondisi bayi saat ini. Segera dia menekan dahi si kecil. Tepat! Dahi bayi itu kini panas membara!
“I-ini apa yang terjadi?!” Gao Leihua memeluk erat bayi itu, menepuk-nepuk pipinya dengan lembut. Namun si kecil sama sekali tidak menunjukkan reaksi.
“Bagaimana mungkin? Tadi masih baik-baik saja!” Gao Leihua cemas menggendong bayi: “Yue Rui, kemarilah! Bayi ini benar-benar sakit. Lakukan terapi!” teriaknya pada Yue Rui.
Yue Rui di sebelah segera berlari mendekat, sebagai magus cahaya, terapi memang bidangnya! Saat Yue Rui hendak mengeluarkan sihir untuk bayi itu, tiba-tiba ia melihat sesuatu!
"Ayah, lihat ini!" Yue Rui tiba-tiba berteriak.
"Ada apa?" Gao Leihua bertanya, mengikuti arah jari Yue Rui ia memandang ke depan.
"Ini...kenapa bisa begini?!" Gao Leihua terkejut memandang ke depan. Di arah yang ditunjuk Yue Rui, terlihat helaian-helaian energi berwarna emas. Sumber energi emas ini berasal dari kekuatan segel di lapisan langit! Segel emas yang gundul itu secara perlahan mengeluarkan gelombang energi keemasan yang menyusup ke tubuh bayi! Gao Leihua bisa merasakan, energi emas inilah yang membuat tubuh bayi memanas!
"Sialan, apa yang terjadi!" Gao Leihua mengumpati sambil mengangkat tangan kanannya, sebuah kilat hitam seketika mengelilingi tubuh bayi membentuk kokon petir yang menyelubungi seluruh tubuh bayi!
Meskipun ada perlindungan kokon petir, namun helai-helai energi berwarna emas itu tetap merayap perlahan menuju tubuh bayi!
"Bagaimana mungkin ini terjadi!" Gao Leihua panik! Ia mengulurkan tangan ingin mengobati bayinya, tapi sayangnya dia adalah pemilik kemampuan misterius bukan ahli energi internal. Kekuatan serangan kemampuan misterius elemen petirnya memang termasuk yang terbaik di dunia. Tapi untuk menyelamatkan orang, sama sekali tak berguna! Saat ini Gao Leihua sangat berharap dirinya adalah ahli energi internal, mungkin bisa mengobati bayinya. Kemampuan istimewa energi internal Zhonghua memang di luar imajinasinya!
“Ini adalah segel!” Charlie di samping berteriak: "Bayi adalah putri Suku Arwah, yaitu putri Dewi Arwah! Segel ini dibuat khusus untuk Dewi Arwah. Bayi adalah putri Dewi Arwah! Tak disangka segel ini juga memengaruhi bayi!"
"Laginya segel menyebalkan ini! Sial, Charlie, apa yang harus kulakukan sekarang! Katakan!" Gao Leihua hampir berteriak. Saat ini Gao Leihua sama sekali tidak memikirkan mengapa Charlie tahu begitu banyak hal. Sekarang, otaknya penuh dengan bagaimana cara menyelamatkan bayi!
"Hanya ada satu solusi! Serahkan bayi ke bayangan di atas naga tulang itu! Dia adalah Tetua Agung Suku Arwah!" Charlie menunjuk bayangan di atas naga tulang di udara: "Dia seharusnya tahu cara menyelamatkan bayi!"
"Sial, aku segera ke sana!" Gao Leihua mengangguk lemah. Masalah menyangkut nyawa si bayi membuatnya tidak peduli hal lain lagi!
Di pelukan erat bayi, Gao Leihua menyeruput ringan. Plak! Sayap Petir raksasa bertanda "label tingkat kesucian" mekar dari punggungnya! Kilat ungu di sayap itu bergemeretak bagai aliran air.
"Terbang!" perintah Gao Leihua. Sayap Petir di punggungnya mengepak dengan keras, melesatkan tubuhnya bagai petir menuju naga tulang di langit.
"Kau harus bertahan, Sayang." Bisiknya pada bayi di dekapan, perasaan Gao Leihua campur aduk.
Gao Leihua mengatupkan gigi. Sayap Petir berkepak dahsyat, membuat kecepatan yang sudah setara kilat itu naik drastis!
……
Di atas langit, Tetua Agung duduk di punggung naga tulang sambil memimpin pertempuran di bawah.
Suku Singa Emas kini memiliki lima penguasa kuat tingkat kesucian. Empat naga tulang arwah tingkat super beserta tetua penunggangnya telah dikerahkan untuk menghadapi mereka.
"Saat ini, jarak antara Pasukan perintis Ksatria Kerangka dari Resimen Arwah dengan para prajurit suku Singa Emas sedikit demi sedikit semakin dekat!"
Tetua Agung memandang suku Singa Emas sambil mengatupkan gigi, sekaligus dalam hati terus mendoakan sang Putri Kecil.
Di bawah, jarak antara prajurit kedua suku semakin bertambah dekat! Para pejuang tingkat kesucian dari kedua belah pihak juga saling memandang dingin! Begitu ada celah kelemahan terlihat, serangan gabungan semua pejuang tingkat kesucian akan langsung menyambut!
Di tengah suasana tegang antara kedua suku, tiba-tiba kilat yang menyilaukan menyambar lurus ke arah Tetua Agung di udara! Kilat ini begitu cemerlang, membuat semua orang di medan perang terpana! Mereka tercengang oleh kecepatan yang tak tertandingi dari serangan ini!
Yang pertama bereaksi adalah naga tulang yang menjadi tunggangan Tetua Agung.
"Graaaw!" Naga tulang mengeluarkan raungan khas naga arwah penasaran, lalu menyemburkan nafas naga kematian berwarna hitam ke arah Gao Leihua!
“Sialan!” Gao Leihua mengatupkan gigi: "Tak ada waktu membuang-buang dengan tulang belulang ini! Untukku, buka!" Gao Leihua meneriakkan teriakan keras! Sementara tangan kanannya menggenggam tinju, satu pukulan keras langsung menyambut nafas kematian naga ini...
