"Haha! Saudara Gao Leihua, kau benar-benar orang yang dilindungi Langit." Rhein·Charlie menghampiri sambil tertawa. Tanpa disadarinya, dia sudah meniru beberapa ucapan bermakna Gao Leihua dan langsung dipraktikkan dengan lancar.
"Heh." Gao Leihua tersenyum tipis: "Tapi Charlie, maaf ya. Sepertinya aku harus keluar." Gao Leihua menengadah melihat lubang besar di langit: "Sekarang segel sudah terbuka, sepertinya aku harus pergi. Awalnya aku masih ingin tinggal lebih lama di seluruh klan Singa Emas."
"Iya, awalnya kami juga ingin kau tinggal lebih lama di seluruh klan Singa Emas kami." Rhein·Charlie tersenyum ringan: "Tapi pada akhirnya kau bukanlah penduduk domain segel, dunia luar adalah tempatmu. Manfaatkan celah di segel yang belum pulih, lebih baik kau segera pergi."
"Hmm." Gao Leihua tersenyum tipis, tangan besarnya mengelus pipi Bayi. Ironisnya, awalnya dia pernah berjanji pada Bayi untuk Selamanya tidak meninggalkannya, tapi kini sepertinya harus pergi. Di domain segel ini ada keluarga Bayi, tidak baik jika dia membawa Bayi pergi. Bagaimanapun juga, rumah Bayi ada di tempat ini...
Di samping, Charlie menatap Gao Leihua lalu tersenyum ringan: "Saudara Gao Leihua, apakah kau khawatir tentang Baobao?"
"Hah. Benar." Gao Leihua tersenyum tipis, lalu berbalik menghadap Tetua Agung Arwah: "Yang Mulia Tetua Agung, setelah aku keluar, kumohon jagalah Baobao. Semoga aku masih punya kesempatan untuk menemuinya di kemudian hari." Dengan perasaan berat, Gao Leihua menggendong Baobao dan menyerahkannya ke Tetua Agung Arwah di sampingnya.
"Tentu saja, menjaga Yang Mulia Putri adalah tanggung jawabku." Tetua Agung Arwah mengulurkan tangan hendak menerima Baobao yang sedang tertidur.
Namun tiba-tiba, cahaya emas terang menyembur dari lubang besar di Segel Empat Dewa! Seberkas cahaya emas menerobos masuk melalui celah itu, menyinari tepat ke arah Gao Leihua yang berada di bawahnya!
"Apa yang terjadi?" Gao Leihua berseru. Ia merasakan daya tarik misterius dari cahaya emas itu yang perlahan mengangkat tubuhnya! Yue Rui dan bayi dalam pelukannya ikut tertarik menuju celah segel.
"Ayah! Ada apa?" Yue Rui menatap Gao Leihua sambil mendongak, wajahnya penuh kebingungan.
"Tidak tahu. Tapi sepertinya kita akan dikeluarkan." Gao Leihua menengadah ke celah segel yang mulai menutup kembali setelah sinar petir berhenti. "Berkas cahaya ini mungkin akan memindahkan kita keluar."
Melihat Yue Rui dan Gao Leihua terangkat, Xiao San buru-buru berlari lalu menyusup masuk ke dalam berkas cahaya.
Gao Leihua segera meraih lengan Xiao San: "Xiao San, pegang erat-erat! Mungkin ini cara kita keluar."
"Hm!" Xiao San mengangguk, tangannya mencengkeram erat lengan besar Gao Leihua.
Saat itu, Rhein·Charlie di samping melirik bayi di tangan Gao Leihua, lalu mengatupkan gigi. Tak lama kemudian, ia pun menyusul masuk ke dalam berkas cahaya itu...
"Tetua, apa yang harus kami lakukan sekarang? Putri Kecil masih di pelukan Tuan Gao Leihua!" Beberapa tetua panik melihat Putri Kecil masih digendong Gao Leihua saat tersedot ke atas oleh berkas cahaya!
"Sial!" Tetua Agung Arwah mengumpat keras, lalu melambaikan tangan ke tetua lainnya. "Putri Kecil ada di tangannya. Harus ada yang menemani sang Putri! Aku akan ikut mereka. Kalian tunggu instruksi Dewi. Dengan kehadiranku, Putri Kecil pasti terlindungi! Tunggu kabar dari Yang Mulia Dewi di sini!"
"Mematuhi perintah!" Para tetua mengangguk serempak.
Setelah mewanti-wanti beberapa hal, Tetua Agung Arwah pun mengikuti jejak Rhein·Charlie tanpa ragu, menyelam masuk ke inti berkas cahaya...
“Semuanya sudah keluar ya.” Di Kuil Kegelapan domain segel, seorang wanita berjubah putih yang cantik sedang menengadah ke arah berkas cahaya. Mata indahnya menatap tajam pilar emas itu. Setelah lama, dia berkata lembut: "Yang bisa kulakukan hanyalah mengirim kalian keluar dari domain segel ini. Kuharap kau bisa melindungi putriku dengan baik. Domain segel bukan tempat yang pantas untuknya. Semoga di luar sana, kau bisa menjaganya."
……
Entah berapa lama kemudian, Gao Leihua kembali merasakan distorsi ruang di sekitarnya. Lalu pandangannya gelap seketika.
Saat cahaya kembali terlihat, Gao Leihua menyadari seluruh kelompoknya telah keluar dari domain segel. Memandang ke atas, langit biru yang menenangkan menggantikan kilau emas sebelumnya! Pemandangan ini membuatnya merasa nyaman.
Saat menoleh, Gao Leihua terkejut menemukan Rhein·Charlie dan Tetua Agung Arwah juga berhasil keluar dari domain segel mengikuti mereka.
"Hmph!" Gao Leihua segera menunduk memandang ke pelukannya. Huu, syukurlah, Yue Rui dan bayi masih ada. Xiao San di tangannya juga masih lengket.
Syukurlah, meski banyak hal terjadi, setidaknya semua masih utuh. Bahkan kali ini kami mendapat bahan mentah untuk kereta bayi! Dan rumput Hantu Senyap, Hm? Apa? Rumput Hantu Senyap?!
"Aduh! Tidak! Rumput Hantu Senyapku!" Begitu teringat rumput itu, Gao Leihua langsung menjerit kesakitan.
"Ada apa, Ayah?" Yue Rui di pelukannya membuka mata dan bertanya lembut.
"Rumput Hantu Senyap, bahan utama yang paling penting!" Gao Leihua memandang ke arah domain segel yang dikelilingi pancaran emas. Tampak lubang yang dibukanya sudah lenyap tanpa jejak! Seluruh segel kini kembali utuh seperti semula. Kalau bukan karena kehadiran Tetua Agung Arwah dan Rhein·Charlie di sampingnya, Gao Leihua hampir mengira dirinya tak pernah memasuki tempat ini!
“Rumput Hantu Senyap？” Yue Rui memandang Gao Leihua dengan curiga, jelas dia tidak tahu tujuan sebenarnya Gao Leihua datang ke lembah arwah-arwah ini adalah untuk rumput Hantu Senyap.
“Saudara Gao Leihua, apakah ada barang yang kau lupakan di dalam domain segel?” Charlie bangkit dari tanah dan bertanya.
“Rumput Hantu Senyap, rumput Hantu Senyap! Menyebalkan, saat keluar tadi aku lupa mengambil segenggam dan membawanya keluar!” Gao Leihua memandang domain segel dengan sakit hati.
“Saudara Gao Leihua, hm, apakah maksudmu tumbuhan jenis ini di bawah kakimu?” Rhein·Charlie menunjuk rumput kecil di bawah kaki Gao Leihua dengan lemah lembut: “Mungkin yang Tuan maksud adalah rumput susu?”
“Apa?!” Gao Leihua segera melihat ke bawah, benar! Di bawah kakinya sekarang terdapat rumput kecil dengan tepi emas dan batang ungu! Ini jelas-jelas rumput Hantu Senyap!
“Ha! Aku sampai lupa kalau di Lembah Arwah juga ada keberadaan rumput Hantu Senyap.” Gao Leihua tersipu malu sambil tersenyum tipis. Area rumput Hantu Senyap di bawah kakinya memang tidak banyak, hanya sepetak kecil kurang dari satu meter persegi.
Gao Leihua juga malas mencabutnya satu per satu. Dengan cepat ia mengayunkan tangan kanannya, telapak tangannya membentuk pola mistis di permukaan tanah. Swoosh! Seluruh lapisan tanah terpotong rapi! Kemudian ia memasukkan rumput Hantu Senyap berikut tanahnya ke dalam cincin ruang.
Charlie di sampingnya hanya tersenyum tanpa berkomentar.
Sementara Tetua Arwah sepertinya masih berusaha beradaptasi dengan dunia luar. Matanya masih menatap kosong ke langit, entah apa yang sedang dipikirkannya...
“Ngomong-ngomong Charlie, kenapa kau ikut kami keluar? Tetua Agung keluar untuk Bayi, tapi tujuanmu apa?” Setelah selesai, Gao Leihua menyipitkan matanya menatap Charlie. Sebenarnya sejak melihat Charlie ikut keluar, dalam hatinya sudah mulai menebak-nebak sebagian alasannya.
“Aku, wakakak, aku tak sengaja masuk ke dalam berkas cahaya, akhirnya tersedot naik ke sini.” Charlie menggaruk-garuk kepala sambil tertawa terbahak.
“……” Gao Leihua menarik sudut bibirnya, alasanmu sangat buruk, tapi dia tidak membongkar kebohongan itu: “Charlie, kalau kau sudah ikut kami keluar, lebih baik kau dan Tetua Agung Arwah tinggal sementara di rumahku dulu. Soalnya kalian baru keluar pasti belum punya tempat tinggal.”
“Wakakak, dari dulu aku tahu Saudara Gao Leihua itu Orang Baik. Kalau begitu aku tidak sungkan lagi, kapan kita berangkat?” Charlie tertawa keras.
“Sekarang juga kita berangkat.” Gao Leihua memutar tubuhnya menghadap Xiao San: “Xiao San, bagaimana denganmu? Mau ikut ke rumahku?”
Xiao San menggelengkan kepala dengan lembut: "Aku tidak akan ikut. Aku sudah keluar beberapa hari. Jika tidak segera kembali, rumah mungkin akan kacau. Setelah keluar dari Lembah Arwah, aku harus pulang dulu. Kita... mungkin akan bertemu lagi jika ada jodoh." Xiao San tersenyum getir. Setelah keluar, tiba-tiba dia berpikir: Andai saja tidak keluar dan tetap tinggal bersama Gao Leihua di Domain Segel, pasti lebih baik.
"Baiklah." Gao Leihua mengangguk: "Sudah lama keluar, kamu memang harus pulang. Sampai jumpa bila ada jodoh!"
Gao Leihua tersenyum, lalu menatap retakan besar yang biasa terlihat di Lembah Arwah. Kini, setelah bebas, masih ada urusan yang harus diselesaikan dengan Putra Mahkota Kekaisaran Cahaya! Organisasi itu, ya? Hmph. Gao Leihua tersenyum licik. Kalau sudah berani macam-macam dengan Gao Leihua, bersiaplah menahan amarahku! Gao Leihua mengepal tinju dengan erat. Sekarang, dengan kekuatan Delapan Tingkat Dewa, di benua ini aku seperti kepiting...
