Charlie bangkit dari tanah tanpa peduli mata panda-nya, lalu melontarkan ucapan yang membuat Gao Leihua menyemprotkan nasi: "Saudara Gao Leihua, sekarang aku yakin, bocah ini bukan jenismu!"
"Bum~" Gao Leihua menyemprotkan nasi dengan liar: "Jika Yue Shi bukan anakku, apakah dia anakmu?"
"Hah! Apa maksudnya anakku?!" Charlie meludah keras: "Aku sudah lama terkurung di domain segel, tidak mungkin punya anak dengan siapa pun!"
"Hei, kalau bukan anakmu, bagaimana kau tahu dia bukan anakku?" Gao Leihua tertawa licik.
"Sial! Ini pasti bukan anakmu!" Charlie bersikeras: "Meski bukan anakku, tapi aku yakin anak ini berasal dari suku singa bangsa binatang!"
"Anak suku singa?" Gao Leihua memandangi Yue Shi: "Meski cirinya mirip klan Singa Emasmu, terutama janggut menggairahkan ini, tak bisa sembarang menyimpulkan dia dari suku singa. Apa aku tak boleh punya putra yang lebih matang?"
"Hahaha! Sudahlah Saudara Gao Leihua, jangan bercanda." Charlie menunjuk Yue Shi: "Kalau kau benar bisa melahirkan anak seperti ini, mulai hari ini aku Charlie mau jadi anakmu!"
“Hehe!” Gao Leihua tertawa licik: “Bahkan kalau kau jadi anakku, aku juga tidak mau! Hei, baiklah, aku mengakui Yue Shi memang bukan anak kandungku.” Gao Leihua memandang Yue Shi sambil tersenyum tipis: “Tapi, sepertinya kau tahu siapa ayah Yue Shi? Apakah dari kalian Suku Singa Emas?”
“Tidak, aku tidak tahu siapa ayah anak ini. Anak ini juga bukan dari Suku Singa Emas.” Charlie menatap mata Yue Shi yang sedang berkilauan. Seandainya ada orang luar di ruangan itu, pasti akan mengira Charlie adalah BL melihat ekspresinya saat ini.
Charlie memandang Yue Shi dengan “penuh perasaan”: “Jika anak ini hanya dari Suku Singa Emas, apa mungkin aku akan bersemangat seperti ini? Kuberi tahu, anak ini adalah anggota ras terkuat dari manusia-singa - Suku Singa Putih! Lebih kuat daripada Suku Singa Emas!”
“Oh? Suku Singa Putih?” Gao Leihua menganggukkan kepala: “Mengapa Suku Singa Putih bisa membuatmu begitu bersemangat?”
Rhein·Charlie tersenyum licik, saat ini matanya dipenuhi kilatan semangat. Sekarang dia seperti anjing kecil yang melihat tulang, sementara Yue Shi adalah tulang itu: "Klan Singa Putih hanya mewariskan satu keturunan per generasi! Tapi setiap generasi Singa Putih adalah penguasa legendaris. Begitu dewasa, mereka pasti mencapai tingkat kesucian! Namun ini bukan alasan ketenaran klan Singa Putih." Rhein·Charlie berhenti sejenak: "Alasan sebenarnya kemasyhuran mereka adalah skill dahsyat yang didapat saat dewasa! Skill inilah yang membuat mereka menjadi satu-satunya eksistensi di tingkat suci yang berani berhadapan langsung dengan naga! Terpenting, merekalah penjaga bangsa binatang kami! Sekarang setelah kutemukan dia, mana mungkin aku tidak bersemangat!"
"Berhadapan langsung dengan naga? Skill macam apa?" Gao Leihua menyipitkan matanya. Skill yang bisa menandingi naga? Kedengarannya cukup menarik.
"Titan Possession!" Rhein·Charlie mengumumkan nama yang terdengar sangat hebat: "Titan, Dewa Raksasa! Titan Possession, Dewa Raksasa merasuki tubuh! Karena skill ini pula, suku singa putih dijuluki - Suku Singa Titan!" Sampai di sini, Rhein·Charlie berhenti dan menatap Yue Shi dengan tenang.
Gao Leihua dan yang lain matanya tak berkedip mengamati Charlie, memberi isyarat agar dia melanjutkan cerita.
"Hehe, mulutku mulai kering." Rhein·Charlie duduk di rerumputan lalu mengulurkan tangannya: "Ayo, berikan aku teh untuk menghilangkan dahaga."
"Shajia, sajikan teh." Demi mendengar kelanjutan cerita, Gao Leihua dan rombongan menahan diri.
"Ini, tehnya sudah datang." Untuk membuat Charlie terus menjelaskan, Shajia di samping dengan cepat menyodorkan teh.
"Hm." Rhein·Charlie menerima teh itu lalu menyesap sedikit: "Teh yang luar biasa!"
"Sudah, teh sudah diantar. Cepat, lanjutkan ceritamu." Gao Leihua berjongkok di samping sambil terburu-buru memanggil.
“Hm, pelan-pelan saja. Begitu buru-buru buat apa! Prinsip hidup itu harus punya kesabaran!” Rhein·Charlie melihat wajah panik Gao Leihua justru sengaja memperlambat tempo bicara: “Ah, aroma teh ini wangi pekat dan mantap di tenggorokan, benar-benar kelas wahid!”
Krak! Wajah Gao Leihua berubah suram: “Sialan, tak usah buru-buru! Baik! Hehe! Rhein·Charlie, porsi makan malammu hari ini kutahan 10%!”
“Hm? Ah?! Dikurangi 10%? Oh! TIDAK! Saudara Gao Leihua, kau tak bisa memperlakukanku seperti ini! Ini terlalu kejam! Aku akan segera bicara, bolehkan aku langsung menjelaskan sekarang?!” Begitu mendengar pengurangan porsi makan malam, Rhein·Charlie langsung panik: “Aku bicara, aku bicara! Keterikatan Titan ini adalah skill yang akan secara otomatis dipahami oleh anggota suku singa Titan setelah dewasa! Ini adalah naluri! Skill ini sangat kuat, begitu digunakan, anggota suku singa Titan akan bisa berubah wujud menjadi keberadaan sebesar Titan dalam waktu singkat! Tidak hanya tubuh membesar, bahkan energi tempur mereka akan berkembang secara proporsional!”
“Membesar? Bisakah menjadi sebesar apa?” Gao Leihua bertanya.
“Hm, tergantung pada kemampuan individu suku singa Titan tersebut. Mulai dari 10 meter hingga 50 meter.” Rhein·Charlie berkata: “Justru karena kemampuan transformasi dahsyat ini, kekuatan suku singa Titan bisa meledak secara eksponensial! Tak hanya peningkatan kekuatan fisik, ras Titan juga kebal terhadap semua sihir di bawah level mantra larangan! Jadi begitu suku singa Titan menggunakan 'Titan Possession' ini, mereka bisa langsung menantang naga raksasa secara frontal!”
“Hm, memang sangat kuat.” Gao Leihua menganggukkan kepala, lalu menepuk Yue Shi di sampingnya: “Putra, ayah bangga padamu. Tapi ingatlah, kekuatanmu harus digunakan untuk melindungi orang-orang terdekatmu! Jangan menyalahgunakan kekuatan ini! Kekuatan besar hanya bertujuan agar keluarga kita tak terluka!”
“Hm, aku tahu, Ayah!” Yue Shi mengangguk dengan mantap.
“Hmm!” Gao Leihua menepuk bahu Yue Shi dengan keras.
“Ayah!” Yue Shi memanggil lagi dengan penuh perasaan: “Aku lapar!”
Braak! Suara lengkingan membuat Gao Leihua terjatuh lagi karena lanjutan ucapan Yue Shi.
"Bajingan sialan kau." Gao Leihua tersenyum getir: "Sudahlah, waktunya makan. Ayo kita masuk dulu."
"Hm!" Shajia dan Yue Shi menjawab riang sambil mengikuti Gao Leihua masuk ke dalam rumah.
Perlahan-lahan, Yue Shi berjalan di belakang ayahnya. Memandang punggung berambut putih Gao Leihua, senyuman mengembang di wajahnya...
……
Makan malam pun dimulai di tengah antisipasi semua orang.
"Ngomong-ngomong, mana si kecil Qiuqiu? Kok tidak kulihat sejak aku kembali?" Setelah masuk, Gao Leihua teringat pada Slime Emas Qiuqiu. Sore tadi dia terlalu sibuk menyiapkan sarapan sampai lupa pada makhluk itu. Sekarang baru sadar, ternyata sepanjang sore si kecil sama sekali tidak muncul.
“Ah? Ayah bilang Slime Emas itu?” Yue Shi yang mulutnya penuh makanan menjawab: “Waktu itu, setelah Ayah pergi ke Lembah Arwah-Arwah, dia memakan kristal magis yang ada di baju Ayah yang sudah diganti, lalu langsung tidur.”
“Krak! Kristal magis? Baju yang sudah diganti?” Gao Leihua teringat! Benar, dulu dia memang memiliki kristal magis. Kristal itu adalah inti makhluk super yang didapat dari pertukaran dengan Kepala Panti Asuhan Solopard——Inti Naga Perak Bersayap Empat!
“Sial, si kecil ini.” Gao Leihua antara ingin tertawa dan menangis, ini sudah kristal makhluk super keempat yang dimakan si kecil. Entah bagaimana sistem pencernaannya: “Sekarang dimana dia? Tidur terus sejak menelan kristal itu?”
“Hm, benar.” Kali ini Shajia yang menjawab karena Yue Shi sedang sibuk mengunyah: “Sekarang, dia ada di ruangan tempat Ayah tidur.”
"Hmph, baiklah. Setelah makan, aku akan naik melihat si kecil. Benar-benar serakah. Pantas saja dulu selalu menyelinap ke pelukanku, ternyata mengincar kristal magis di sini!" Gao Leihua mengusap sudut bibirnya, lalu melirik dua putranya yang sedang melahap makanan seperti serigala dan harimau. "Hah, kalian makan pelan-pelan saja. Tak ada yang merebut. Nanti tersedak bagaimana?" Ia menggelengkan kepala melihat Yue Shi yang mulutnya sudah penuh tapi masih terus menyumpal makanan, dengan mangkok yang sudah meluap dan matanya masih menatap kuali di tengah meja.
Ini benar-benar contoh klasik "makan dari mangkok sambil mengincar kuali".
Persis ketika seluruh keluarga sedang makan dengan tenang, tiba-tiba terdengar "Braak!" dari lantai atas disusul gelombang energi liar tak terkendali yang menyapu ke bawah!
"Bahaya!" Gao Leihua langsung melepaskan peralatan makan dan melesat ke atas tangga dengan cepat...
