“Jika kau suka, bersiaplah melakukan sesuatu!” Gao Leihua menasihati Shajia: “Diam-diam mengaguminya dari jauh tak akan membuahkan hasil. Asalkan ada perasaan, kau harus bertindak!”
“Hm!” Shajia mengangguk penuh tekad: “Tapi Ayah, apa yang harus kulakukan?”
“Hehe, nanti aku akan memberimu kesempatan untuk mengenalnya.” Gao Leihua tersenyum licik, saat ini senyumannya terlihat agak jahat: “Kalau ingin mengejarnya, langkah pertama adalah mengenalnya dulu!”
“Hm!” Shajia mengangguk dengan penuh tekad!
Gao Leihua tersenyum penuh kesombongan. Sejujurnya, terhadap perasaan antara Shajia dan Santa Cahaya, Gao Leihua tidak bisa berbuat banyak. Satu-satunya yang bisa dilakukannya hanyalah memberi kesempatan pada Shajia untuk mengenal santa cantik ini. Soal apakah sang Santa akan jatuh cinta padanya setelah mereka berkenalan, itu semua tergantung takdir Shajia sendiri. Masak iya Gao Leihua harus memaksa menarik sang Santa lalu membuatnya mencintai Shajia?!
Yue Rui dan Jingxin di samping mereka memandang dengan curiga. Suara percakapan Gao Leihua dan Shajia sangat pelan, sehingga Jingxin dan Yue Rui tidak bisa mendengar jelas. Namun tawa Gao Leihua tadi membuat mereka memperhatikannya.
“Ayah, wajahmu terlihat sangat jahat tadi.” Yue Rui berkata lembut pada Gao Leihua.
"Oh? Benarkah?" Gao Leihua tersenyum licik sambil menggaruk kepalanya. Ia melirik Bixi, dalam hatinya ia bertaruh bahwa sang santa wanita takkan bisa menyembuhkan keluarga Bartol. Hehe! Kalau sihir penyembuhan cahaya benar-benar bisa mengobati orang yang dititik bisunya, Gao Leihua memang takkan bisa membantah! Tapi jika gagal, pada akhirnya tetap harus ia sendiri yang turun tangan.
Sebenarnya Gao Leihua berencana membiarkan ayah-anak ini menjadi orang bisu sakral selamanya. Namun demi kebahagiaan putranya, kali ini ia terpaksa memberikan kelonggaran sementara pada kedua orang itu.
Santa Bixi menggunakan terapi sihir tingkat tinggi pada Bartol. Sebelum masuk, ia telah melihat bahkan Apad Soren pun gagal menyembuhkan keluarga tersebut. Makanya langsung ia gunakan sihir tingkat tinggi, tak mungkin ia mengirim sihir tingkat rendah untuk mengobati penyakit yang tak bisa disembuhkan oleh Apad Soren.
Cahaya putih berangsur memudar, setelah selesai Menggunakan sihir, Bixi menarik napas lega: "Bagaimana, sudah sembuh belum?" Bixi bertanya.
Batuoer membuka mulutnya, mencoba mengeluarkan suara, namun pipinya memerah tetap tak bisa mengeluarkan satu pun suara.
"Bagaimana bisa begini?" Bixi memandang Batuoer dengan tak percaya. Terapi tingkat tinggi ternyata sama sekali tak ada efektivitas?
"Benar! Mentor Apad Soren." Bixi berpikir sejenak lalu menoleh ke Apad Soren: "Aku ingin tahu bagaimana cara mereka berubah jadi bisu?"
"Berubah jadi bisu?" Apad Soren tersenyum getir, lalu melirik halus ke arah Gao Leihua di samping.
"Ah? Kau yang melakukan ini?" Bixi menatap Gao Leihua, lalu tersenyum tipis padanya: "Tuan, kita bertemu lagi."
"Hah." Gao Leihua tertawa ringan: "Hm, benar. Tak kira kita akan bertemu lagi secepat ini."
“Ayah, kalian saling mengenal?” Shajia di samping bertanya dengan lembut.
“Hah, tidak bisa dibilang kenal, hanya pernah bertemu sekali saja.” Gao Leihua tersenyum, lalu menepuk bahu Shajia di sebelahnya sambil berkata kepada Bixi: “Nona Bixi, izinkan aku memperkenalkan seseorang. Ini Shajia, dia ingin berkenalan denganmu.”
“Ah? Oh, halo, namaku Bixi.” Bixi tertegun sejenak. Dia tidak menyangka Gao Leihua tiba-tiba mengajak seseorang dan langsung mengatakan ingin berkenalan dengannya, sehingga sempat tidak bereaksi. Namun akhirnya dia mengulurkan tangannya ke arah Shajia.
Shajia juga terkejut. Tidak disangkanya "kesempatan untuk berkenalan" yang dimaksud Gao Leihua adalah seperti ini.
Untungnya Shajia bereaksi cukup cepat: “Namaku Shajia! Senang berkenalan denganmu, Nona Bixi!” Tangannya memegang dengan lembut tangan kecil Bixi.
Melihat ekspresi Shajia, Bixi tersenyum tipis.
“Omong-omong, Tuan Gao Leihua.” Bixi menatap Gao Leihua dengan lembut: “Bisakah kau mengembalikan kemampuan berbicara ayah-anak Batoer? Mengingat saat ini sedang berlangsung rapat wali, agak tidak pantas jika mereka kehilangan kemampuan berkomunikasi. Jika mereka melakukan kesalahan, mohon Yang Mulia berbesar hati dan memaafkan mereka kali ini.”
Melihat santa wanita membela mereka, ayah-anak Batoer di samping segera menatap Gao Leihua dengan penuh harap.
“Baiklah, kali ini aku akan beri kau muka.” Gao Leihua mengangkat bahu lalu mendekati ayah-anak Batoer. Dengan gerakan ringan, ia menepuk tubuh mereka. Energi Dewa Petir berdenyut halus, melepaskan titik bisu mereka.
Sensasi kesemutan kembali menyapu seluruh tubuh ayah-anak Batoer yang langsung menatap Gao Leihua dengan panik.
“Aku, aku bisa bicara lagi?!” Batoer tua berteriak dengan penuh semangat sambil memandangi dirinya sendiri.
“Lain kali, ingat. Banyak bicara, bisa melukai lidah.” Gao Leihua tersenyum licik, lalu mendekati Shajia. Ia menepuk bahu Shajia, memberi isyarat bahwa semua hal terkait hubungan Shajia dengan Santa Cahaya ini sepenuhnya diserahkan padanya. Selanjutnya, perkara antara Shajia dengan Santa Cahaya ini sepenuhnya bergantung pada keputusan Shajia sendiri...
……
Saat ini, di rumah Jingxin
Tetua Arwah dengan lembut membaringkan putri kecil yang masih pingsan di ranjang kecil. Sesuai penjelasan Gao Leihua, putri kecil ini baru akan bangun setelah lebih dari tiga hari.
Kini di rumah hanya tersisa Tetua Agung dan sang putri kecil. Hmm, ditambah si Slime Emas Qiuqiu yang menggemaskan.
Rhein·Charlie sedang sibuk menjelajah ke mana-mana di wilayah Kaisar untuk segera beradaptasi dengan dunia manusia yang telah seribu tahun ia tinggalkan. Gao Leihua membawa Jingxin dan anak-anak menghadiri rapat wali. Alasan tidak membawa Slime adalah karena makhluk itu masih tertidur di rumah, belum selesai mencerna energi liar yang diserapnya setelah naik tingkat.
"Ibukota Cahaya ini, benar-benar dipenuhi aura yang menyebalkan." Tetua Agung Arwah menghela napas pelan. Sejak memasuki Ibukota Cahaya, kelimpahan daya magis cahaya di tempat ini membuat sang Tetua merasa sangat tidak nyaman! Terutama dengan beberapa aura cahaya kuat yang setara dengannya yang muncul dan menghilang di sekitar ibukota, membuat kekesalannya mencapai puncak.
Andai bukan karena harus menjaga sang Bayi, mungkin Tetua Agung sudah menyerbu sumber energi cahaya yang sangat mengganggu ini, atau menjauh dari semua aura terang yang membuatnya pusing. Bagaimanapun, Tetua Agung Arwah tidak suka kehadiran energi cahaya dalam radius aktivitasnya.
"Huu, keluarga Gao Leihua sudah pergi cukup lama." Tetua Agung Arwah berbisik lembut sambil menengadah ke arah luar.
Tiba-tiba, Tetua Agung merasakan beberapa gelombang kekuatan Cahaya yang sangat kuat sedang mendekati lokasi ini!
"Siapa!" Tetua Arwah berkata lembut, sementara tongkat tulang yang pucat itu langsung muncul di tangannya. Meskipun di tempat dengan konsentrasi kekuatan Cahaya yang berlebihan ini membuat kekuatan Tetua Arwah tak bisa dioptimalkan, bahkan dalam kondisi seperti ini, Tetua Arwah tetaplah sosok tingkat kesucian! Kekuatan tingkat kesucian bukanlah sesuatu yang bisa dilukai oleh para pemilik aura Cahaya ini!
"Hmm! Tempat yang diberkati Dewa Cahaya, tak boleh ada secuil kegelapan!" Beberapa sosok manusia berbaju zirah spesial muncul di halaman besar rumah Jingxin. Mereka mengenakan "Baju Zirah Pemberkatan" dari Kuil Cahaya - baju zirah yang telah menjalani ritual penyucian energi terang, memiliki fungsi pertahanan luar biasa terhadap kekuatan kegelapan.
"Pengadilan Cahaya, Tim Dua Belas, Regu Ksatria Cahaya, atas perintah Paus untuk memurnikan jiwa gelapmu ini..."
