Ketujuh orang itu awalnya mengira tetua arwah paling banter hanya berkekuatan puncak level enam. Namun nyatanya, meskipun penyihir arwah di hadapan mereka tak mengembangkan sayap elemen, dari kemudahannya memanggil makhluk undead super—naga tulang—jelas ini adalah penguasa level tujuh "Agung"! Kini satu-satunya harapan mereka hanyalah teknik pamungkas! Menghadapi penguasa kuat level tujuh, kabur pun mustahil. Kecuali dia mau membebaskanmu, mustahil beberapa ksatria andal kekuatan fisik ini bisa lolos dari cengkeraman Guru Arwah pemilik naga tulang!
"Serbu! Rahasia Terakhir——Teknik Serangan Gabungan!" Tujuh ksatria cahaya berseru dengan heroik, kesedihan mereka sama sekali tidak kalah dari martir revolusi Tiongkok! Teknik Serangan Gabungan, skill khusus para ksatria Pengadilan Cahaya Kuil Cahaya. Dalam waktu singkat, energi enam orang dipindahkan seluruhnya ke satu orang. Kemudian memungkinkan pemimpin sementara mendapatkan kekuatan tujuh kali lipat dari kemampuan aslinya.
Syarat penggunaan Teknik Serangan Gabungan sangat ketat. Pertama, energi tempur ketujuh pengguna harus sejenis. Ini sebenarnya tidak sulit karena semua anggota Kuil Cahaya mempelajari energi tempur cahaya! Namun yang sulit adalah kuantitas energi tempur ketujuh orang ini harus hampir sama! Artinya tidak hanya atribut energi tempur yang harus sama, tapi juga jumlahnya harus setara! Kekuatan tempur ketujuh orang harus benar-benar seimbang!
Selain itu, tingkat kesepakatan diam-diam antar ketujuh orang juga harus sangat tinggi. Saat menggunakan Teknik Serangan Gabungan, satu kelalaian kecil saja akan membuat mereka semua menghadap Dewa Cahaya yang agung!
Tetua Arwah memandang dengan penuh minat kepada tujuh ksatria cahaya yang terperangkap oleh "Tulang Tangan Arwah yang Diperkuat" di bawahnya. Sepertinya mereka masih menyimpan strategi cadangan. Ini membuat Tetua Arwah merasa sedikit menantikan.
Saat ini Naga Tulang Arwah telah mendarat di atas kepala tujuh ksatria! Cakar naga tulang arwah telah menghantam dengan keras ke arah tujuh ksatria ini!
Tiba-tiba, pemimpin tujuh ksatria itu meneriakkan dengan garang: "Bersatu!"
Menyusul, enam ksatria di belakangnya juga berseru serentak: "Bersatu!" Setelah tujuh teriakan bergemuruh, kecuali ksatria paling depan, keenam ksatria lainnya langsung terjatuh lemas seperti orang yang dihisap habis tenaganya. Ini juga salah satu alasan mengapa tujuh ksatria ini tidak menggunakan teknik penyatuan kecuali dalam situasi kritis. Teknik penyatuan yang digunakan, musuh yang mati atau mereka yang tewas! Dan begitu digunakan, mereka bahkan kehilangan kesempatan untuk melarikan diri! Namun, di hadapan Penyihir Arwah tingkat kesucian, sebenarnya memang tidak ada kemungkinan bagi mereka untuk melarikan diri.
Teknik Penyatuan, sebagai upaya terakhir Ksatria Penghakiman Kuil Cahaya, selain kesulitan dalam proses penyatuan dan persyaratan yang ketat, memiliki kelemahan fatal. Setiap penyatuan menggunakan energi kehidupan pengguna sebagai tenaga penggerak! Setiap kali digunakan, tujuh pengguna masing-masing harus membayar harga tiga tahun energi kehidupan.
Selain itu, durasi penyatuan pertama adalah tiga puluh menit. Untuk setiap jam berikutnya yang melampaui waktu tersebut, harus dibayar dengan satu tahun energi kehidupan sebagai kompensasi.
"Hei!" Setelah menerima kekuatan dahsyat dari Teknik Penyatuan, Pemimpin Tujuh Ksatria meneriakkan pekikan keras. Dengan kekuatan tujuh kali lipat, dia bagaikan pria perkasa yang menelan obat perangsang. Dengan wibawa luar biasa, dia mengangkat pedang raksasanya dan menahan pukulan cakar Naga Tulang Arwah secara paksa!
Dang! Tujuh ksatria itu mengangkat pedang mereka. Tebasan pedang ini berhasil menahan serangan naga tulang yang jatuh dari langit secara paksa!
"Eh? Bersatu? Jurus ini lumayan bagus!" Tetua Arwah tersenyum licik! Tujuh ksatria ini meski kemampuan individu biasa saja, tapi setelah bersatu justru mengejutkan. Penggabungan tujuh orang tingkat enam menjadi satu, seluruhnya diserahkan ke ksatria pemimpin, memberikannya kekuatan sementara setara tingkat tujuh! Dari cara dia melawan cakar Naga Tulang Lembah Arwah, kekuatan gabungan mereka sudah hampir menyentuh tingkat kesucian! Dari segi energi tempur, mungkin bahkan sudah mencapai tingkat suci!
Tapi meski kekuatannya setara tingkat tujuh, percuma! Tetua Agung ditambah Naga Tulang Arwah sama dengan dua entitas tingkat kesucian!
Memandang ksatria yang seperti minum obat perangsang ini, Tetua Arwah tertawa ringan. Rupanya teknik penggabungan ini memang ada seninya.
Tapi kalau cuma segini, permainan ini sudah saatnya diakhiri!
Tetua Agung mengangkat tongkatnya: "Atas nama Benarres Jim Ying, memanggil Lingkaran Cahaya Kekuatan Kegelapan!"
Plak! Tongkat tulang di tangan Tetua Agung tiba-tiba menyala, diikuti munculnya lingkaran hitam di tubuh Naga tulang arwah.
Seketika, dengan bantuan sihir arwah "Lingkaran Cahaya Kekuatan Kegelapan", Naga tulang arwah menjadi seperti mengonsumsi obat perangsang! Cakar raksasanya mengayun keras menghantam pria di bawahnya!
Pemimpin tujuh ksatria itu buru-buru mengangkat pedang raksasanya lagi untuk menahan serangan Naga tulang arwah!
Namun kekuatan cakar Naga tulang arwah ternyata luar biasa dashyat! Cakar raksasa itu menghantam! Bum! Seluruh tubuh pemimpin ksatria langsung terbenam ke dalam tanah, hanya menyisakan bagian atas tubuhnya!
"Graaawr!" Naga raksasa itu meneriakkan lengkingan penuh kesombongan sambil menyemburkan napas kegelapan tepat ke arah ksatria yang terperangkap di tanah.
Napas naga kematian yang kuat membawa kekuatan kegelapan menyemprot ke arah ksatria di bawahnya.
Napas naga kematian Naga Tulang Arwah sejak lama menjadi mimpi buruk semua makhluk hidup! Napas hitamnya mengandung kutukan kematian murni - penuaan, kelemahan, korosi, dan serangkaian mantra kutukan yang membuat makhluk hidup gemetar! Berhadapan langsung dengan napas naga kematian merupakan pilihan tidak bijaksana bagi siapa pun.
Dalam benak Tetua Arwah, hanya Gao Leihua yang pernah melawan langsung napas naga kematian Naga Tulang Arwah sendirian.
Tapi saat itu Gao Leihua sudah berada di puncak tingkat tujuh!
Meski Ksatria Cahaya saat ini berkat teknik rahasia sementara mencapai kekuatan hampir setara tingkat tujuh! Tapi dengan kekuatan yang bahkan belum mencapai tingkat tujuh, mungkinkah dia melawan napas naga secara frontal?!
Menggunakan teknik rahasia hanya memberi tujuh ksatria menjelang ajal sedikit waktu untuk bergulat. Dan waktu bergulat itu pun tak bertahan lama...
Braak! Suara lengkingan, napas naga kematian seperti air terjun menghujam tubuh pemimpin ksatria cahaya ini!
Baju zirah berkah dan energi tempur cahaya di tubuh ksatria cahaya sama sekali tak bisa menahan serangan napas naga kematian ini. Perbedaan level terlalu jauh, lapisan energi tempur cahaya yang terlihat kuat di tubuhnya bahkan tak mampu sedikit pun menghambat laju napas naga kematian.
Begitu napas naga hitam menyentuh tubuh komandan ksatria ini, seketika baju zirahnya meleleh menjadi cairan besi! Efek samping seperti penuaan, kelemahan, korosi yang terkandung dalam napas naga kematian mulai bekerja.
Rambut emas sang komandan ksatria mulai memutih, sementara kutukan kelemahan membuatnya tak sanggup bangkit dari tanah.
Kematian hanyalah hal yang sudah diduga. Meski menggunakan teknik rahasia, nyawanya takkan bertahan lebih dari beberapa menit. Hati ksatria cahaya ini terasa pahit getir—kenapa perbedaan level tujuh dan level enam bisa begitu besar.
Memandang pemimpin ksatria yang sedang dihajar Naga tulang arwah dan enam ksatria cahaya yang kehilangan kekuatan lalu bersembunyi. Tetua Arwah terkekik-kekik lalu mulai melantunkan mantra pemanggil kerangka. Perlu diketahui keenam bajingan yang terbaring di tanah itu sama sekali tidak bisa bergerak! Tetua Arwah ingin kebanggaan Kuil Cahaya ini mati di tangan makhluk paling hina - kerangka arwah! Bayangkan betapa memuaskannya melihat Ksatria Cahaya Tier 6 yang sombong tewas oleh kerangka arwah paling rendah!
Krak! krak! Enam kerangka pucat perlahan merayap dari bawah tanah, dengan baju zirah compang-camping, pedang besi berkarat, dan tulang-belulang pucat. Inilah makhluk terendah dalam hierarki arwah - Kerangka Rendah!
Di bawah kendali Tetua Agung, enam kerangka itu bergoyang-goyang mendekati para ksatria yang terbaring di tanah.
Enam ksatria yang terbaring di tanah menatap enam kerangka ini dengan senyum getir, sekaligus memahami rencana Guru Arwah ini.
Mengingat masa lalu ketika mereka telah menghancurkan kerangka arwah tak terhitung jumlahnya. Tapi tak menyangka akhirnya harus mati di tangan kerangkat tingkat terendah ini.
Enam ksatria cahaya yang kekuatannya telah dihisap hanya bisa tersenyum pahit, menatap pedang besi yang sudah rusak itu diayunkan ke arah mereka.
Bisakah pisau tumpul ini langsung memotongku? Jika tidak bisa memotong mati sekaligus, itu akan menyakitkan. Enam ksatria cahaya menatap pedang besi berkarat itu dengan senyum masam...
