Wu Tian memandang diam-diam ke arah Gao Leihua. Wu Tian tahu reaksi pria ini jika mengetahui Kuil Cahaya mengirim orang untuk membuat masalah di rumahnya. Demi Dewa Cahaya, semoga hal ini tidak ada kaitannya dengan pria ini, Wu Tian berdoa dalam hati. Ia berharap para tetua Kuil Cahaya yang sudah uzur itu tidak melakukan kebodohan. Menurut peraturan Kuil Cahaya, masa jabatan para tetua tidak boleh melampaui tiga puluh tahun. Di masa-masa akhir jabatan mereka, para tetua ini menjadi gila-gilaan mencari peluang untuk menambah pundi-pundi jasa dalam hidup mereka. Pola pikir inilah yang sering membuat mereka melakukan tindakan gegabah, membuat Wu Tian merasa sangat pasrah.
"Sekaligus, Pastor Wu Tian juga diam-diam menyebalkan. Kuil Cahaya selalu karena alasan dia masih muda, meskipun dia menjabat sebagai Empat Uskup Agung Kuil Cahaya, tapi banyak orang di Kuil Cahaya tidak menghargainya, banyak hal tidak di-nego bersamanya."
"Seperti halnya pengerahan Ahli Sihir Suci elemen cahaya Jack·Sen ini, Pastor Wu Tian sampai saat ini tak disangka sama sekali tidak mendapat kabar."
"Pastor Wu Tian." Gao Leihua tiba-tiba memanggilnya.
"Hm?" Hati Pastor Wu Tian bergetar, tapi tetap mengangguk lemah.
"Ini orang-orang Kuil Cahaya kalian, ya." Suara Gao Leihua membeku.
"Ini." Pastor Wu Tian berhenti sejenak, dia tidak tahu harus bagaimana cara menjelaskan hal-hal ini kepada Gao Leihua.
“Aku tidak peduli apa yang kalian dari Kuil Cahaya rencanakan.” Di mata hitam Gao Leihua hanya terpancar kedinginan: "Jika ada satu helai rambut pun dari keluargaku yang rusak, aku takkan tinggal diam terhadap Kuil Cahaya! Saat itu terjadi, jangan salahkan aku berlaku kasar pada Kuil Cahaya! Siapa pun yang berani menyakiti keluargaku sedikit pun, akan kubuat lenyap dari benua ini! Jangan coba meragukan ucapanku, aku punya kekuatan untuk melakukannya." Gao Leihua mengepalkan tangan kanannya dengan erat sambil berkata dingin.
"Sebenarnya, Gao Leihua, jujur saja. Aku sama sekali tidak tahu menahu soal ini." Wu Tian menghela nafas: "Kuil Cahaya masih dikendalikan para si tua itu. Pemuda seperti aku tidak punya suara dalam keputusan mereka."
Gao Leihua mengalihkan pandangannya dari Wu Tian, kembali menatap ke arah rumah Jingxin: "Bukan itu yang kupedulikan." Kata Gao Leihua: "Yang kukhawatirkan adalah apakah Kuil Cahaya berniat jahat padaku. Hal yang mengancamku, akan kusulitkan menghilang."
Kemudian, Gao Leihua menoleh ke arah Jingxin.
Mata biru laut Jingxin menatap balik Gao Leihua. Meski merasakan dua kekuatan dahsyat, ia belum bisa mengidentifikasi sumbernya. Saat ini, matanya dipenuhi kecurigaan.
"Jingxin, sepertinya aku harus pulang dulu sebentar. Aku akan segera kembali." Gao Leihua tersenyum tipis padanya: "Tolong jaga anak-anak di siang hari ini."
Jingxin mengangguk pelan. Meski tak memahami rencana Gao Leihua, ekspresi tegang pria itu membuatnya tak kuasa menolak.
Terakhir, Gao Leihua berpaling ke pemilik ruangan - Saint Magister Petir Solopard: "Kepala Panti, sebenarnya masih banyak yang ingin kutanyakan. Tapi sepertinya waktu tak mengizinkan. Biarlah kita lanjutkan lain kali."
"Baik," jawab Solopard sambil mengangguk.
Gao Leihua melambaikan tangan pada semua orang, lalu dengan gerakan jentikan jari, ia mengaktifkan kemampuan terbangnya menuju kediaman keluarga Jingxin.
……
Sebenarnya Gao Leihua masih punya banyak pertanyaan untuk Kepala panti asuhan. Misalnya, mengapa rumput Hantu Senyap menjadi tidak efektif? Masalah ini sulit ditanyakan karena terlalu banyak orang di ruangan itu. Selain itu, Gao Leihua juga ingin meminta penjelasan tentang beberapa hal terkait sihir.
Sebelumnya, Pangeran Ifa menggunakan anak-anaknya untuk mengancam Gao Leihua. Hal ini membuat Gao Leihua meningkatkan kewaspadaan. Meskipun yakin dengan kemampuannya sendiri, tapi bagaimanapun dia hanyalah satu orang yang tidak bisa membagi diri. Oleh karena itu, Gao Leihua teringat sesuatu yang ada di Bumi - sistem pelacakan otomatis global.
Itu adalah sistem yang didesain untuk melindungi anak-anak. Di Bumi pernah ada teknologi serupa. Alat ini bisa berupa jam tangan, perhiasan, bahkan ditanam di bawah permukaan kulit tubuh manusia.
Dengan adanya alat ini, orang akan mudah menguasai lokasi anak-anak kapan saja.
Sebenarnya Gao Leihua sudah lama ingin membuat alat seperti ini, tapi terkendala tidak adanya bahan yang cocok.
Namun kemudian dia tersadar bahwa dirinya terlalu bodoh! Di dunia sihir ini, masalah yang tidak bisa diselesaikan teknologi bisa diatasi dengan magic!
Jadi Gao Leihua datang juga ingin bertanya pada Sang Yang Mulia apakah ada sihir jenis ini!
Menurut imajinasi Gao Leihua, yang ingin dia desain adalah kristal. Kemudian menggunakan sihir perekam suara dan sihir penyimpan gambar. Dengan begitu, pemegang kristal kecil ini bisa secara acak mendengar suara orang-orang sekitar kristal melalui kristal tersebut, jika memungkinkan bahkan bisa melihat gambaran orang di sisi lain kristal. Tujuan kedatangan Gao Leihua kali ini adalah untuk meminta informasi kepada kepala sekolah apakah ada formasi magis serupa.
Namun, saat ini Gao Leihua tidak punya waktu. Tampaknya harus menanyakan secara rinci kepada kepala sekolah lain kali.
Mengembangkan kecepatan, Gao Leihua terbang menuju rumah Jingxin dengan kecepatan maksimal...
……
Di dalam rumah Jingxin
Ahli Sihir Suci elemen cahaya Jack Sen menatap tombak tulang di samping Tetua Arwah. Meski dia bisa melihat tombak-tombak tulang ini telah melampaui bentuk biasa, tombak-tombak tulang ini seolah memiliki kilau logam.
Namun Jack yang percaya diri tidak terlalu menghargai tombak-tombak tulang ini. Dia mengulurkan tangan kanannya dan menghardik: "Penjaga Cahaya!"
Tombak tulang cuma magis tingkat tinggi para arwah! Dia sangat yakin dengan skill andalannya "Penjaga Cahaya"! Sihir cahaya memang terkenal dengan pertahanannya! Pertahanan tingkat menengah sihir cahaya saja sudah setara dengan magis tingkat tinggi aliran lain! Apalagi pertahanan tingkat tinggi sihir cahaya yang bisa menyaingi magis super aliran lain yang hanya kalah dari mantra larangan!
Meski Jack yakin pada magis pertahanannya, Tetua Agung Arwah juga sangat percaya pada tombak tulangnya! Setelah melalui modifikasi ribuan tahun, mana mungkin tombak-tombaknya cuma barang biasa? Magis pertahanan Jack memang bukan main! Tapi takkan bisa menahan tombak tulangku! Dengan mengayunkan tangan kanannya, Tetua Agung Arwah memutar-mutar tombak-tombak tulang yang menyapu langsung ke arah Ahli Sihir Suci aliran cahaya Jack Son.
Dang dang dang! Beberapa kali benturan keras! Bang! Tombak tulang Tetua Arwah membentur formasi pertahanan Jack Sen di sekelilingnya.
Pertahanan cahaya Ahli Sihir Suci Jack Sen memang bagus, gelombang pertama tombak tulang berhasil ditahan sihirnya.
Jack Sen tersenyum sombong, namun seketika senyum arogannya membeku di wajah!
Ujung tombak tulang yang menancap di perisai cahaya tiba-tiba memancarkan kilatan hitam. Energi kegelapan terkonsentrasi di tombak itu - kekuatan gelap yang begitu dahsyat hingga menembus pertahanan Jack Sen dengan mudah!
Menembus titik lemah! Bagi Tetua Arwah yang telah hidup ribuan tahun, teknik semacam ini jelas sudah dikuasainya melalui eksplorasi panjang!
Chu chu chu! Beberapa dentuman keras berturut-turut terdengar. Tombak tulang Tetua Arwah berhasil menembus pertahanan sihir Jack Sen! Beberapa batang bahkan sudah menusuk hingga di hadapan Ahli Sihir Suci Jack Sen, hanya berjarak sejengkal dari kepalanya!
Raut wajah Ahli Sihir Suci Jack Sen berubah drastis. Sayap elemen cahaya di punggungnya mengepak keras mengangkat tubuhnya ke udara, nyaris menghindari serangan tombak-tombak tulang itu!
Namun segera setelah itu Ahli Sihir Suci Jack Sen menyadari kesalahannya. Meski berhasil menyelamatkan diri, enam ksatria yang tidak bisa bergerak masih berada di belakangnya.
Ah! Ah! Ah! Enam jeritan kematian bergema di bawah tubuh Ahli Sihir Suci Jack Sen.
Ahli Sihir Suci Jack Sen menatap ke bawah. Persis enam ksatria cahaya yang dia selamatkan itu. Tapi sekarang tubuh masing-masing mereka tertancap tak kurang dari sepuluh batang tombak tulang! Sekarang, bahkan Dewa Cahaya turun ke dunia pun takkan bisa menyelamatkan mereka.
"Cekikikan!" Tetua Arwah menyeringai sinis ke arah Ahli Sihir Suci Jack Sen: "Kau masih terlalu hijau, Nak!"
Sejak awal, Tetua Arwah sama sekali tidak berharap serangan tombak tulang ini bisa melukai ahli sihir elemen cahaya di hadapannya! Targetnya sejak awal adalah enam ksatria setengah mati yang terbaring di tanah!
"Kau!" Wajah Ahli Sihir Suci Jack Sen memucat sambil menunjuk Tetua Arwah: "Kau bahkan membunuh mereka? Ini pertarungan antara kita berdua, mereka sudah tak bisa bergerak, kau masih saja membunuh mereka?!"
"Hahaha! Memalukan!" Setelah tertawa terbahak, Tetua Arwah mendengus dingin: "Berani membuat masalah di rumahku, masih berharap bisa pergi hidup-hidup? Siapa pun yang datang dengan permusuhan adalah musuh. Dan musuh...harus mati..."
