Kali ini, saat Gao Leihua mengumumkan tawaran 700.000 koin emas, semua orang yang hadir di lokasi terdiam sejenak. Seluruh hadirin sulit mempercayai telinga mereka sendiri! Tujuh ratus ribu? Tujuh ratus ribu hanya untuk seorang perempuan rubah? Apakah bajingan ini sudah gila! Dengan serempak, pandangan semua orang tertuju ke ruang VIP nomor 125 tempat pria berambut putih itu berada.
“Pria tua, jangan terus-terusan termangu!” Gao Leihua memalingkan kepala dan menghardik pria tua yang sedang terpaku itu. Melihat ekspresi kosong pria tua ini, perasaan Qin Yu langsung menjadi kesal. Andai saja tadi si tua ini tidak melamun, mana mungkin dia harus repot menambah 60.000 koin emas?!
Lelang yang sedang bengong itu seketika tersadar setelah diteriaki Gao Leihua. Dengan tergopoh-gopoh ia menggenggam palu di tangannya dan memukulnya keras: "700.000 koin emas pertama!! 700.000 koin emas kedua! 700.000 koin emas ketiga! Deal!! Perempuan rubah ini menjadi milik Tuan di ruang VIP nomor 125!"
Di atas podium lelang, tubuh perempuan rubah itu bergetar halus. Matanya menatap lembut ke arah jendela tempat Gao Leihua berada. Entah mengapa, tadi ia seperti merasakan aura aneh dari ruang VIP itu yang terasa sangat akrab. Seolah... aura manusia-binatang?!
“Huu!” Gao Leihua menarik napas lega dengan lembut. Gao Leihua yang belum pernah mengikuti lelang sebelumnya akhirnya merasakan kepuasan tegang dari lelang ini! Perasaan menghamburkan uang, sungguh menyenangkan!
“Ayah, kapan kami akan menjemputnya?” Setelah memenangkan lelang perempuan rubah ini, Yue Shi bertanya dengan panik di lantai dua. Saat ini, bahkan keterlambatan satu detik pun membuatnya gelisah.
Xiao San di samping tersenyum pada Yue Shi: “Yue Shi, kau tak perlu gugup. Menurut peraturan Lelang Shenji, setelah acara selesai, peserta lelang bisa mengambil barang yang dilelang di balik layar berdasarkan nomor di tangan mereka. Lelang Shenji adalah toko tua yang sudah berdiri lama, reputasinya masih bisa dipercaya.”
“Tapi,” Yue Shi menggosok-gosokkan tangan dengan gelisah: “Aku merasa ada firasat buruk! Belum membawanya langsung ke sini membuatku sangat khawatir!”
“Tenangkan diri, Yue Shi.” Gao Leihua duduk di tepi jendela, saat ini di tangannya masih tersisa sekitar 50.000 koin emas. Saat ini dia masih berencana melihat apakah bisa membeli barang lelang lagi. Melihat kegelisahan Yue Shi, Gao Leihua menoleh: “Apapun yang terjadi, ketenangan adalah hal utama. Pertama-tama kau harus menjaga kejernihan pikiranmu. Hanya dengan tenang, kau bisa menembus berbagai kesulitan hingga meraih kemenangan akhir. Jika menghadapi masalah tapi tak bisa menenangkan pikiran, jalanmu di masa depan akan penuh rintangan.” Memandang Yue Shi, Gao Leihua menghela napas pelan. Seperti dikatakan Rhein·Charlie, Yue Shi terlahir sebagai penjaga suku manusia-binatang, sehingga nasibnya takkan bisa lolos dari takdir menjadi Raja Suku Binatang. Tapi jika setelah menjadi raja dia masih bertindak hanya mengandalkan darah panas, yang dirugikan akhirnya adalah dirinya sendiri. Ketenangan, adalah hal yang takkan pernah bisa absen dari seorang pemimpin.
“Ayah, aku juga ingin tenang.” Yue Shi berkata dengan gusar: “Tapi saat ini aku benar-benar tidak bisa tenang!”
“Hati yang hening, maka roh akan tenang.” Gao Leihua berkata perlahan: “Roh yang tenang membuat manusia tenang.”
“Tidak bisa tenang, Ayah. Kalau bisa tenang sesuka hati, mana mungkin aku sampai seperti ini!” Yue Shi menggerutu tidak puas.
“Kemarilah, Yue Shi.” Gao Leihua melambaikan tangan memanggil Yue Shi.
“Oh.” Yue Shi patuh mendatangi hadapan Gao Leihua.
“Tundukkan kepalamu.” Gao Leihua berbicara datar pada Yue Shi.
“Oh.” Yue Shi menuruti dengan menundukkan kepala.
“Braak!” Tinju Gao Leihua menghantam keras kepala Yue Shi. Duar! Seluruh tubuh Yue Shi pingsan akibat pukulan itu, kemudian jatuh terduduk ke belakang...
“Dunia, kini hening.” Gao Leihua meniup tinjunya di bawah tatapan penuh konsentrasi Jing Xin, sama sekali tidak peduli: “Sudah selesai.”
……
Lelang segera berakhir. Karena urusan perempuan rubah, Gao Leihua dan yang lain sama sekali tidak berminat mengikuti lelang barang apa pun. Dari awal hingga akhir, selain perempuan rubah, mereka tidak memenangkan satu barang pun.
Begitu lelang usai, di bawah pimpinan Xiao San, kelompok Gao Leihua segera menuju belakang panggung lelang untuk bersiap kabur setelah mengambil perempuan rubah.
Di belakang panggung, Xiao San menunjuk ke area tersebut sambil menjelaskan: "Ini tempat pengambilan barang yang dilelang. Dengan nomor antrean, kita bisa mengambil barang yang kita menangkan."
"Oh," Gao Leihua mengangguk lemah, mengikuti Xiao San masuk ke belakang panggung. Di sisi lain, Yue Shi dan Rhein·Charlie tampak sangat dikejar waktu - selama perempuan rubah belum dibawa pulang, hati mereka takkan tenang.
“Ini adalah tempat pengambilan barang yang dirancang khusus untuk orang-orang di zona ruang VIP.” Xiao San menjelaskan pada Gao Leihua, lalu membawa rombongan Gao Leihua ke area khusus pengambilan barang untuk tamu ruang VIP.
“Ini nomor lelang kami.” Xiao San menyerahkan plat nomor lelang kepada staf yang bertugas mengurus pengambilan barang untuk tamu VIP ruang VIP.
Pria yang bertugas menyerahkan barang lelang kepada tamu itu menerima plat nomor, lalu memeriksa dengan cermat angka di plat tersebut. Setelah melihat nomornya, ia memandang rombongan Gao Leihua. Di matanya, Gao Leihua jelas melihat pancaran ekspresi merendahkan.
Gao Leihua mengerutkan alis. Pria di hadapannya bertubuh tinggi langsing, tapi sayang wajahnya yang runcing dan kurus, ditambah tatapan merendahkan tadi membuat kesannya terhadap bajingan ini langsung anjlok ke titik terendah!
“Kalian penghuni ruang VIP nomor 125 ya?” Bajingan itu menyorotkan pandangan ke arah rombongan Gao Leihua sebelum bertanya.
“Ya. Kami adalah penghuni ruang VIP nomor 125. Yang kami menangkan di lelang adalah perempuan rubah itu.” Xiao San jelas merasakan ketidaksopanan dalam nada bicara lawannya, alisnya berkerut sambil mengangguk lemah.
"Hmm!" Pria bermuka monyet ini mendengus dua kali, tapi tak ada niatan mengajak Gao Leihua dan kawan-kawan melihat perempuan rubah. Malah berbalik mengambil kartu kristal magis dan sekantong kristal magis, lalu menghadapkan barang-barang itu ke kelompok Gao Leihua.
"Apa maksudmu ini?" Gao Leihua memandang dingin pria yang membuatnya tak nyaman ini.
"Maksud apa?" Pria itu menyeringai sinis: "Seperti yang kau lihat, ini 100.000 koin emas dan kristal magis senilai 600.000 yang kau bayarkan di lelang. Sekarang, kami mengembalikannya padamu!" Dengan gerakan kasar, ia melemparkan kartu kristal magis berisi 100.000 koin emas dan kantong kristal magis itu ke arah Gao Leihua.
Plak! Gao Leihua mengulurkan tangannya dan dengan lembut menangkap kantong kristal magis beserta kartu kristal magis itu.
"Apa maksudmu ini?!" Suara Gao Leihua terdengar mengerikan seperti angin dingin yang keluar dari ruang penyimpanan es.
Perlahan-lahan, orang-orang di sekeliling yang datang untuk mengambil barang lelang mulai berkerumun membentuk lingkaran mengamati Gao Leihua. Tawaran 700.000 koin emasnya untuk membeli perempuan rubah tadi membuat banyak yang hadir di lokasi mengenali pria ini.
"Maksud apa?" Pria itu menyorotkan pandangan merendahkan ke Gao Leihua: "Ini maksudnya! Lelang Dewa memutuskan untuk tidak menjual perempuan rubah itu padamu! Sekarang, bawa lari kristal magismu dari sini!"
"Inikah aturan lelang kalian?" Kilauan petir ungu-emas mulai bermunculan di mata Gao Leihua: "Barang yang sudah ditawar tamu bisa dicabut seenaknya tanpa persetujuan pembeli? Inikah yang disebut reputasi kalian?!"
“Bagi orang macam kalian, rumah lelang kami tidak perlu mematuhi aturan apa pun.” Pria itu berkata dengan merendahkan: “Bagaimanapun, perempuan rubah itu sudah dibawa kabur oleh seorang yang Mulia. Jadi kalian tidak perlu berilusi lagi tentang perempuan rubah ini. Bawa kabur kristal magis kalian dari tempat ini, dan ingatlah untuk menukar kristal magis menjadi koin emas terlebih dahulu sebelum ikut lelang di lain waktu!”
“Baik! Bagus sekali!” Gao Leihua menyeringai sinis, dua kali berturut-turut mengucapkan “Baik” kepada pria di hadapannya: “Sepertinya, kalian sama sekali tidak mau mendengar penjelasan!”
“Penjelasan?” Pria itu tertawa merendahkan: “Cukup dengan label Shenji kami, kamilah pihak yang benar!”
“Baik, sialan bagus! Kalau kalian semua sudah tidak mau dengar penjelasan.” Gao Leihua mengangkat kepalanya memandang pria di hadapannya. Tiba-tiba, Gao Leihua mengangkat kaki kanannya tinggi-tinggi lalu melompat! Kaki itu menghantam wajah pria tersebut dengan keras, menginjaknya hingga terjatuh ke tanah: "Kalau begitu, terhadap orang yang tidak mau dengar penjelasan, aku juga tidak perlu berbaik-baik lagi!" Gao Leihua tersenyum sinis, kaki kanannya yang masih menindih wajah pria itu sedikit diangkat lalu dihantamkan kembali. KRAK! Tulang hidung pria itu langsung terbelah di tempat! Darah mengalir deras dari wajahnya. Tapi dia sama sekali tidak bisa mengerang, karena mulutnya masih terinjak keras-keras oleh sepatu Gao Leihua, membuatnya tak bisa mengeluarkan suara sedikitpun!
Melihat tendangan Gao Leihua yang menginjak ke bawah, tanpa disadari semua orang yang hadir di lokasi dalam hati berteriak "Mantap!" Tendangan Gao Leihua ini membuat semua orang merasa puas! Sikap pria yang baru saja diinjak-injak Gao Leihua ini memang sudah membuat semua yang hadir merasa jengkel!
Dengan cepat, kabar tentang Gao Leihua yang memukuli staf Lelang Shenji di depan umum langsung menyebar ke seluruh area Lelang Shenji. Penanggung jawab cabang Lelang Shenji di ibukota yang mendengar kabar ini segera bergegas menuju lokasi kejadian.
Setiba di TKP, penanggung jawab yang agak gemuk ini langsung melihat pemandangan Gao Leihua sedang menginjak-injak wajah staf dengan keras: "Berhenti, bajingan biadab! Angkat kakimu sekarang!" Penanggung jawab gemuk ini berteriak sambil terengah-engah.
"Kau, penanggung jawab tempat ini ya." Setelah mendengar suara itu, Gao Leihua menoleh ke arah si gemuk yang bertanggung jawab. "Kutanya, di mana perempuan rubah itu sekarang?!" Suara Gao Leihua terdengar sangat rendah, tak terlihat emosi di wajahnya. Namun bagi yang mengenalnya, ini pertanda kesabarannya sudah di ujung tanduk...
