“Selanjutnya, biarkan kau melihat jurus pedangku juga! Maaf, mungkin lebih tepat disebut sebagai jurus pisau!” Gao Leihua berkata lembut, lalu seluruh tubuhnya seperti hantu bergerak mendekati Yue Zhengtian·Poseidon dalam pola zig-zag ""! Kecepatannya begitu dahsyat, sampai Yue Zhengtian·Poseidon hanya melihat beberapa bayangan samar! Sama sekali tidak bisa mengenali wujud Gao Leihua!
Tiba-tiba, siluet Gao Leihua muncul di depan Yue Zhengtian·Poseidon. Dengan kedua tangan mencengkeram pedang, pedang panjang di tangannya dihujamkan dengan keras ke arah Yue Zhengtian·Poseidon!
Yue Zhengtian·Poseidon sama sekali tidak bisa menangkap pergerakan Gao Leihua. Baru saja dalam sekejap, Gao Leihua seolah menggunakan semacam gerakan langkah ajaib yang membuat kecepatannya naik drastis ke tingkat di luar akal sehat! Tentu saja Yue Zhengtian·Poseidon tidak tahu, ini adalah teknik dari dunia asli Gao Leihua yang disebut "ilmu meringankan tubuh"!
Yue Zhentian·Poseidon tidak melihat sosak Gao Leihua, juga tidak melihat pedangnya. Tapi berkat pengalamannya yang luas, dengan nalurinya ia mengangkat trisula dan berhasil menahan serangan pedang Gao Leihua!
Namun, setelah berhasil menahan serangan itu, sudut bibir Gao Leihua justru menampakkan senyum jahat: "Sembilan Pukulan Petir Ungu - Sobekan Langit-Bumi!" Gao Leihua mengumumkan nama jurusnya. Kilatan petir menyilaukan mulai terkonsentrasi di pedangnya, disertai gemuruh yang menggetarkan!
Pisau Hukuman memang layak menjadi senjata khusus Dewa Petir! Legenda mengatakan Xiang Yu perlu menggunakan Pedang Petir khusus untuk mengeluarkan seluruh kekuatan Sembilan Pukulan Petir Ungu. Tapi saat Gao Leihua menggunakan Pisau Hukuman, jurus-jurus itu justru mengalir dengan mulus luar biasa!
"Petir Murka! Sobek Langit-Belah Bumi!" Gao Leihua mengaum. Pisau Hukuman berpendar kilatan-kilatan kecil berwarna ungu-emas. Gemuruh guntur bergema dari badan pedang, membawa kemarahan dahsyat sang petir!
Yue Zhengtian·Poseidon seluruh tubuhnya tertegun! Dengan jelas, dia bahkan bisa merasakan kemarahan petir dari Pisau Hukuman melalui gemuruh guntur ini!
Braak! Sinar pedang ungu-emas menyambar seperti semburan menghujam Yue Zhengtian·Poseidon! Murka Petir, menyobek langit dan membelah bumi! Tusukan pedang ini sanggup mengguncang Langit dan Bumi hingga gemetar!
"Wilayah! Dunia Kaisar Laut!" Melihat serangan ini hampir menghantam tubuhnya, Yue Zhengtian·Poseidon tak lagi peduli dan meneriakkan wilayah kekuasaannya sambil mengembangkan sayap!
"Syuush!" Begitu Yue Zhentian·Poseidon mengembangkan wilayahnya, dunia debu kuning tak berujung ini seketika berubah menjadi lautan biru! Wilayah Yue Zhentian·Poseidon, "Dunia Kaisar Laut". Di wilayah ini, kecepatan dan kekuatan musuh akan turun sesuai persentase tertentu berdasarkan level kekuatan mereka. Semakin rendah kekuatan lawan, semakin tinggi persentase penurunannya! Namun ini bukan kemampuan terkuat wilayah ini. Keistimewaan sejatinya adalah kemampuan menyalin! Ini adalah dunia Sang Kaisar Laut, di sini semua wilayah dan sihir akan disalin oleh Yue Zhentian·Poseidon—asal tidak melampaui kapasitas Kaisar Laut. Tapi wilayah yang disalin hanya berupa duplikasi, tidak akan dipelajari oleh Yue Zhentian·Poseidon.
Baru saja, Yue Zhentian · Poseidon memanfaatkan wilayahnya untuk memperlambat kecepatan Gao Leihua sekejap, lalu seluruh tubuhnya dengan cepat mundur ke samping menjauhi Gao Leihua. Ilmu bela diri pria ini sungguh mengerikan! Yue Zhentian · Poseidon tak sadar mengelap keringatnya. Seandainya tebasan pedang tadi mengenai, pasti cuma dua kemungkinan: mati atau terluka parah!
"Wilayah!" Melihat Yue Zhentian · Poseidon membuka wilayahnya, Gao Leihua pun tak tinggal diam: "Wilayah——Putusan!" teriaknya keras.
Kilatan kejutan terlihat di mata Yue Zhentian · Poseidon. Ia tak menyangka Gao Leihua ternyata sudah memahami kedewaan!
Sebuah wilayah petir ungu-emas dikembangkan oleh Gao Leihua! Seketika, dua wilayah berwarna emas dan biru saling bertabrakan dan melahap!
“Pemuda, kau benar-benar kuat. Melebihi imajinasiku.” Yue Zhentian·Poseidon menghela nafas: “Tak kusangka, Jing Xin yang paling kuremehkan justru menemukan pria terbaik.”
“Apa maksudmu?” Gao Leihua tetap fokus menguasai wilayahnya.
“Semua hal akan kubicarakan setelah kita keluar. Tapi sebelum itu, ada sesuatu yang ingin kutunjukkan!” Yue Zhentian·Poseidon tersenyum licik.
“Barang apa.” Gao Leihua bersuara dingin.
“Buka lebar-lebar matamu! Wilayah, lapisan kedua—Kristal Es!” Suara Yue Zhentian·Poseidon menggema di telinga Gao Leihua!
Kemudian, wilayah "Dunia Kaisar Laut" Yue Zhentian·Poseidon mulai membeku dengan cepat! Ini adalah lapisan kedua wilayahnya—Kristal Es! Es yang mampu membekukan segala makhluk di alam semesta! Bahkan kobaran api pun akan membeku dalam kristal es ini!
Ketika lapisan wilayah ini menyentuh wilayah "Putusan" Gao Leihua, wilayah "Putusan" Gao Leihua tak disangka membeku! Mata Gao Leihua terbelalak! Benar, bahkan petir pun membeku! Baru sekarang Gao Leihua tahu, wilayah pun bisa dibekukan!
"Inilah wilayah lapisan kedua." Yue Zhentian·Poseidon tersenyum: "Bagaimana? Cukup bagus! Aku baru saja memahaminya! Jadi kontrolku masih belum sempurna!"
"Tepat! Luar biasa!" Gao Leihua memandang wilayah lapisan kedua Yue Zhentian·Poseidon lalu melihat wilayahnya yang membeku, menghela nafas. Saat genting, tetap harus mengandalkan diri sendiri: "Tapi, aku juga punya sesuatu untuk kau lihat." Gao Leihua menyeruput ringan, tangan kanannya merunduk perlahan, seluruh energinya mulai terkonsentrasi di kepalan kanan!
Yue Zhentian·Poseidon menatap Gao Leihua. Jangan-jangan dia juga punya wilayah lapisan kedua. Yue Zhentian·Poseidon bergumam dalam hati.
“Meskipun segala makhluk di dunia berubah-ubah tak terhitung, tapi untuk menghancurkannya...” Gao Leihua mengangkat tinju kanannya: “Satu pukulanku sudah cukup!” Lengan kanan Gao Leihua perlahan membesar, saat mencapai ukuran dua kali lipat lengan kiri, keringat mulai mengucur di pelipisnya. Tampaknya ini sudah mencapai ambang batas pengumpulan energi. Lengan kanannya mulai terasa sakit.
“Satu Pukulan!” Gao Leihua menarik tinju kanannya ke belakang, lalu menghempaskannya ke depan dengan dahsyat!
Braak! Tinju kanan Gao Leihua yang menyala kilauan petir ungu-emas bertabrakan dengan wilayah tingkat dua Yue Zhentian·Poseidon!
Di bawah pandangan tak percaya Yue Zhentian·Poseidon, tinju Gao Leihua justru terus merangsek maju, memaksakan terbukanya jalur bunuh di wilayah Yue Zhentian·Poseidon! Tubuh Gao Leihua pun mulai mendekati Yue Zhentian·Poseidon mengikuti gerakan tinjunya.
Braak! Akhirnya, tinju Gao Leihua menghantam dada Yue Zhentian·Poseidon!
"Braak!" Yue Zhentian·Poseidon mengumpat dengan sumpah klasik. Bidang wilayah tingkat duanya baru saja dipahami, saat digunakan harus berdiri diam dengan fokus total! Sedikit alih perhatian langsung hancur! Karena itu, saat mengaktifkan wilayah dia harus tetap tak bergerak. Ini membuatnya hanya bisa menatap tinju Gao Leihua menghantam dadanya. Andai tadi tidak sok keren menggunakan wilayah tingkat dua ini...
……
"10, 9, 8, 7... 3, 2, 1." Di aula Rumah Jingxin, "Jingxin" duduk di kursi sambil menghitung perlahan.
Saat hitungan mencapai 1, cahaya formasi magis yang mengirim Gao Leihua dan Yue Zhentian·Poseidon ke dunia duel berkedip di aula. Siluet samar keduanya kemudian dikembalikan ke aula.
Gao Leihua dan Yue Zhentian Poseidon masih mempertahankan posisi yang epik, tangan kanan Gao Leihua menekan tubuh Yue Zhentian Poseidon, sementara Yue Zhentian Poseidon membuka mulutnya dalam pose Menggunakan wilayah!
Namun setelah melewati proses pemindahan ruang, pukulan terakhir Gao Leihua yang hebat ini tetap tidak sempat dilancarkan! Selama proses dipindahkan kembali, kekuatan di tinju Gao Leihua lenyap tanpa bekas. Inilah aturan yang ditetapkan dewa pencipta dunia arena duel: begitu keluar dari dunia duel, segala jenis kekuatan - bahkan mantra larangan yang sedang digunakan - akan berhenti!
Maka pukulan tak terbantahkan Gao Leihua akhirnya berubah menjadi pukulan biasa yang lemas tak bertenaga, Braak! menghantam Yue Zhentian Poseidon.
Kebetulan, Yue Zhentian Poseidon saat ini sedang berada di ambang ambruk! Pukulan Gao Leihua ini dengan mudah menumbangkannya ke lantai!
"？？Bagaimana bisa kembali?" Gao Leihua memandang sekitar dengan bingung.
"Hihi, durasi setiap duel di cincin duel adalah setengah jam. Jika melebihi setengah jam, akan otomatis di-T-keluar dari ruang duel." "Jingxin" yang sedang duduk di meja sambil menyantap daging panggang kecap menatap ke atas dan tersenyum ringan pada Gao Leihua. Kemudian dia terkejut memandang Yue Zhentian·Poseidon yang tergeletak di lantai. Sungguh tak disangka yang akhirnya jatuh adalah Yue Zhentian·Poseidon.
"Jingxin! Aku menang!" Gao Leihua memalingkan kepala sambil tersenyum pada Jingxin.
"Kelihatannya begitu, yang jatuh memang dia." Jingxin menunjuk lembut ke arah Yue Zhentian·Poseidon di lantai.
"Jingxin, hari ini kau terasa agak aneh. Bukankah Yuehuatian pernah bilang kau tidak punya suami? Kok tiba-tiba muncul seorang suami?" Gao Leihua mendekati Jingxin, lalu dengan santai merapikan rambutnya yang terurai di belakang. Pelukan tadi terlalu erat hingga membuat sanggul rambutnya berantakan.
“Itu, Ayah.” Shajia di samping melihat tindakan Gao Leihua, wajah mungilnya pucat sambil berbisik lembut.
“Shajia, minggirlah dulu.” Gao Leihua melambaikan tangan ke Shajia, lalu memeluk Jingxin dari belakang: “Jingxin, aku menang. Ada hadiah apa?”
“Hadiah?” Jingxin berhenti menyendok nasi, berbalik sambil memberikan senyum memikat pada Gao Leihua.
Di sisi lain, Shajia yang tersingkiri berjongkok sambil menggambar lingkaran di tanah dengan jari: “Ayah, kau sendiri yang melarangku bicara. Jangan menyesal nanti kalau mati, itu konsekuensimu sendiri.”
Namun karena suara Shajia terlalu lirih, Gao Leihua dengan menyesal tak mendengarnya. Ia menggendong Jingxin dengan lembut: “Seperti dulu, beri aku hadiah, dong!”
Jingxin yang ada di pelukannya tersenyum menggoda, lalu mengedipkan mata perlahan pada Gao Leihua: “Seperti dulu?”
“Istri, jangan main-main lagi.” Yue Zhentian·Poseidon di lantai perlahan bangkit, dia tidak terluka, hanya sementara tidak bisa bergerak setelah menggunakan Domain-nya. Setelah bangun, Yue Zhentian·Poseidon menghardik Gao Leihua: “Bocah, yang kau gendong itu bukan Jingxin. Itu istriku! Jingyin!”
“Bukan Jingxin?” Gao Leihua memandang dengan bingung wanita di pelukannya, rambut biru panjang, mata biru - kalau bukan Jingxin lalu siapa!
Persis di saat ini, dari dapur muncul sosok yang sangat familiar bagi Gao Leihua. Rambut biru panjang yang sama, sorot mata biru yang sama. Hanya saja aura dinginnya terasa sedikit berbeda.
Saat Jingxin yang keluar dari dapur melihat Gao Leihua dan wanita di pelukannya, piring di tangan Jingxin langsung terjatuh! Dia mengulurkan tangan menunjuk Gao Leihua, lalu menunjuk wanita dalam pelukan Gao Leihua.
Lalu, Jingxin memperlihatkan ekspresi panik! Dia membuka mulut seolah mengucapkan sesuatu, tapi sama sekali tak ada suara yang keluar.
Gao Leihua terpaku melihat Jingxin membuka mulutnya. Saat ini dia sudah yakin, yang keluar dari dapur adalah Jingxin asli. Tapi ini bukan alasan Gao Leihua terdiam.
Meski Jingxin bisu, dari gerakan bibirnya bisa ditebak dua kata yang ingin diucapkannya. Jika Gao Leihua tak salah lihat dan tebakan, kedua kata itu adalah--"ma ma!" Bila dilafalkan, artinya "Ibu!"
Bzz! Tiba-tiba Gao Leihua merasa dunianya gelap gulita! Gelap pekat! Tak bisa dengar apa-apa, tak bisa lihat apa-apa! Persis seperti lagu seorang penyanyi terkenal dulu: Duniaku tiba-tiba gelap...
Jingyin dalam pelukan Gao Leihua mengedipkan mata ke arah Jingxin, lalu meronta lepas dari dekapan. Dia berjalan mendekati Poseidon Yue Zhentian di samping.
Di sisi, Shajia masih menggambar lingkaran di tanah: "Ayah, jangan salahkan aku. Aku ingin memberitahumu, tapi kau sendiri tidak mau mendengar. Lagipula kau memotong pembicaraanku. Yang ingin kukatakan adalah, yang kau gendong bukan Ibu, melainkan Nenek. Kau sendiri yang memotong ucapanku, jadi ini bukan salahku……"
Jingxin mendekati Gao Leihua, sorot mata biru es-nya dipenuhi kebingungan. Ada juga semburat amarah terpendam. Namun saat ini Gao Leihua hanya menatap kosong, dunianya gelap gulita! Tak bisa mendengar, tak bisa melihat. Yang ia tahu hanyalah, ia tak sengaja "memakan tahu" mertuanya sendiri, lelucon ini benar-benar keterlaluan!
Melihat keadaan Gao Leihua sekarang, hati Jingxin tiba-tiba luluh. Dengan lembut ia mengelus wajah Gao Leihua, lalu menoleh ke arah mamiku……
