Di aula
Yue Zhentian·Poseidon duduk dengan gagah di kursi, sepasang sorot mata harimau menatap lurus ke depan. Di samping Yue Zhentian·Poseidon, Jingyin ibu kandung Jingxin duduk sambil menyipitkan mata di sebelahnya.
Akhirnya, tepat di hadapan kedua orang tua itu, Gao Leihua duduk di kursi dengan sikap seperti narapidana yang sedang diinterogasi. Perasaan Gao Leihua saat ini bagai lima rasa tercampur aduk—sungguh tak karuan! Terutama senyum licik Jingyin sang mertua dan tatapan sesekalinya yang menyelinap, membuat pria sekeras baja ini pun ingin menggali lubang untuk bersembunyi!
Berani-berannya menggoda mertua sendiri, Gao Leihua benar-benar pelopor tanpa pendahulu maupun penerus! Tidak hanya meraba, bahkan mencium dan memeluk. Belum lagi sebelumnya dia sempat menghajar mertua laki-lakinya. Gao Leihua kini seperti mayat hidup yang kehilangan jiwa...
Senyum Jingyin sang mertua bagai pisau yang terus mengoyak-ngoyak harga dirinya.
Di sisi Gao Leihua, Jingxin memandangnya dengan perasaan campur aduk antara gemas dan geli. Setelah mendengar penuturan Shajia tentang kejadian tadi, Jingxin bingung harus berkata apa pada Gao Leihua. Ada sedikit kemarahan, tapi juga manisnya rasa bahagia terselip.
"Hah, si kecil, sudah kubilang tadi kalau yang kau gendong itu istriku, tapi kau sialan ini tetap tidak mendengar," Yue Zhentian Poseidon yang duduk di kursi itu batuk kecil.
Perkataan Yue Zhentian Poseidon ini membuat pipi Gao Leihua semakin memerah. Melihat keadaan suaminya, Jingxin dengan geram melototi Yue Zhentian Poseidon, matanya menyiratkan protes atas ulah ayahnya yang berulang kali menyulut malu itu.
"Nah, pernikahan belum dilangsungkan, sudah membela priamu sendiri." Yue Zhentian·Poseidon langsung berhenti membahas hal ini setelah mendapat tatapan tajam dari Jingxin. Namun sebelum akhirnya, dia tetap memberi peringatan pada Gao Leihua: "Hei, si kecil, peringatan terakhir. Hal antara dirimu dan Jingyin tadi, jangan pernah kau singgung lagi. Sialan! Kalau bukan karena kau menganggap Jingyin sebagai putriku Jingxin, sudah kubunuh kau!" Yue Zhentian·Poseidon duduk di kursinya, sembari mengeluarkan aura penguasa yang menghujam ke arah Gao Leihua!
“Yang itu, tentu. Hehe!” Gao Leihua tersipu malu sambil menggaruk-garuk kepala, namun dalam hatinya menggerutu pahit. Hanya Tuhan yang tahu bagaimana mertua perempuannya melakukan pemeliharaan! Secara logika, Jingxin saja sudah sebesar ini, seharusnya mertuanya pasti menunjukkan sedikit tanda kedewasaan walau merawat diri dengan baik. Tapi dia justru persis sama dengan Jingxin! Kalau bukan karena senyuman indah yang selalu menghiasi wajah mertuanya ini, Gao Leihua khawatir di kemudian hari tidak bisa membedakan Jingxin dengannya. Rambut biru yang sama persis, mata biru yang serupa. Meski semua orang bilang, saat mencintai seseorang, kita pasti bisa menemukannya dengan mudah di antara 10 juta orang sekalipun.
Tapi Gao Leihua sekarang merasa pernyataan itu tidak sepenuhnya benar. Paling tidak, saat ini selain ekspresi wajah, dia sama sekali tidak bisa menentukan perbedaan antara mertuanya Jingyin dan kekasihnya Jingxin. Mungkin, hanya setelah hubungannya dengan Jingxin semakin intimlah dia bisa menemukan beberapa perbedaan!
Di sisi lain, Jing Xin yang memeluk Yue Zhentian·Poseidon menatap putrinya dan pria berambut putih di hadapannya dengan senyuman. Dalam hatinya, ia merasa gembira melihat putrinya menemukan pria sehebat ini. Akhirnya, putri malangnya ini pun menemukan lelaki baik. Kebaikan Gao Leihua terhadap Jing Xin baru saja ia rasakan sendiri. Ada semacam perlindungan yang hampir membandel dari Gao Leihua terhadap Jing Xin. Seperti tadi saat Gao Leihua mengira dirinya adalah Jing Xin: saat makan ia menyisirkan rambutnya, saat gelombang energi datang ia menahan gempuran itu, dan lain-lain. Hal-hal seperti menyisirkan rambut wanita, mustahil dilakukan pria di benua ini! Semua pria hanya tahu ilmu bela diri dan sihir, tapi sering melupakan terlalu banyak hal dalam kehidupan. Meskipun suaminya sendiri juga sangat perhatian padanya, namun jika dibandingkan dengan Gao Leihua, masih ada jarak yang cukup jauh!
Waktu bergaul dengan Gao Leihua tidak lama, namun Jingyin merasakan secara mendalam perlindungan Gao Leihua terhadap Jingxin yang hampir terkesan kaku. Yang luar biasa adalah meskipun Gao Leihua memfokuskan perhatian pada Jingxin, kemampuan beladirinya tidak terbengkalai! Yue Zhentian·Poseidon sendiri secara terang-terangan mengaku tidak yakin bisa mengalahkannya. Di dunia ini, pria tanpa kekuatan tidak akan mampu menjaga perempuan miliknya. Gao Leihua memiliki kekuatan, sekaligus memberikan perlindungan pada putrinya. Pria seperti ini di dunia ini bisa dibilang merupakan keberadaan yang sudah punah...
Memikirkan hal ini, Jingyin tersenyum ringan sambil memandang Jingxin yang berdiri di samping Gao Leihua. Jingxin adalah putri bungsunya sekaligus yang paling disayanginya. Meski berhati baik, Jingxin kurang pandai mengekspresikan perasaannya sehingga sering memberi kesan dingin. Ditambah lagi sejak kecil, Jingxin tidak seperti kakak-kakaknya yang mahir berhitung untung-rugi. Keluarga yang penuh intrik politik tidak cocok untuk kehidupan Jingxin. Inilah yang akhirnya membuat Jingxin memutuskan pergi meninggalkan keluarga dan hidup sendiri di ibukota asing ini.
Sejujurnya, karakter dan kebiasaan hidup Jingxin membuat Yue Zhentian · Poseidon dan dirinya resah akan masa depan putri mereka. Mereka khawatir putri mereka tidak bisa menemukan pria yang bisa dititipkan seumur hidup.
Tapi kini tampaknya, Jingxin telah mendapatkan pria paling sempurna yang menjadi takdirnya. Jingyin memandangi putrinya yang mirip seperti cerminan dirinya ini dengan penuh kasih, lalu senyuman indah merekah di bibirnya.
……
“Hah, si kecil, kau Gao Leihua ya.” Yue Zhen Tian·Poseidon mengeluarkan aura penguasa setelah batuk berat, memulai aksi interogasi malam ini. Meski tahu pria berambut putih di hadapannya adalah Gao Leihua, tapi interogasi kan harus diawali dengan menanyakan nama! Ini program!
"Hm, benar." Gao Leihua tersenyum getir. Setiap kali Yue Zhen Tian·Poseidon memanggilnya "si kecil", dadanya terasa sesak! Dirinya yang hampir tiga puluh tahun masih dipanggil begitu! Mendengar pertanyaan itu, dalam hati ia bergumam: Bukannya kau sudah tahu namaku. Tapi yang duduk di depan adalah Ayah Jingxin, mustahil ia menjawab begitu.
"Baiklah, bicara sembarangan juga tidak usah!" Yue Zhentian·Poseidon menepuk-nepuk permukaan meja dengan ringan, sepertinya dia tidak menyadari bahwa ucapannya sendiri adalah omong kosong. Yue Zhentian·Poseidon bersuara keras: "Kita tidak perlu bertele-tele sopan, bicara seperti itu juga melelahkan! Mari bicara lebih kasar! Sore tadi, putraku Yuehua Tian membawa kabar bahwa kau sudah 'memasak nasi mentah menjadi matang' dengan putriku? Bahkan sampai punya anak?" Mata Yue Zhentian·Poseidon menatap tajam Gao Leihua.
"Itu, sepertinya ada sedikit salah paham." Gao Leihua berkata dengan gusar, maksud punya anak itu apa?!
"Salah paham?!" Yue Zhentian·Poseidon tiba-tiba meraung: "Kutanya, ASI putriku itu hasil perbuatanmu?!"
"Ini benar." Gao Leihua mengangguk pelan-pelan, inilah kenyataannya.
"Lalu masih mau ngomong apa lagi!" Yue Zhen Tian·Poseidon berseru: "Sudah ada ASI, mungkinkah tidak ada anak?! Tapi tenang, aku Yue Zhen Tian·Poseidon juga orang yang berpikiran adil! Terhadap ujian tadi, aku sangat puas, kau lulus dengan baik! Kau memenuhi syarat menjadi suami putriku Jing Xin! Karena kau sudah 'memakan' putriku, aku takkan banyak bicara. Kapan pilih hari baik untuk menikah dengan Jing Xin!" Yue Zhen Tian·Poseidon melemparkan bom kebahagiaan kepada Gao Leihua!
Mendengar ucapan Yue Zhen Tian·Poseidon, Gao Leihua merasakan getaran di hatinya - bukan keterkejutan, tapi getaran antusias. Ia menoleh memandang Jing Xin di sampingnya. Meski sangat ingin mengukuhkan hubungan mereka, akal sehatnya mengingatkan: andai Jing Xin tak mau, pernikahan hanyalah status kosong tanpa makna.
Di sampingnya, Jingxin merasakan pandangan Gao Leihua. Ia menyipitkan mata sambil tersenyum tipis ke arah Gao Leihua. Senyuman bahagia itu memancar jelas. Kemudian Jingxin menggenggam erat tangan Gao Leihua, menganggukkan kepala dengan berat. Anggukan ini merupakan jawaban pasti yang diberikan Jingxin kepada Gao Leihua. Dengan anggukan itu, ia menyerahkan seluruh hidupnya kepada Gao Leihua! Ini juga berarti ia menyetujui pernikahan dengan Gao Leihua!
"Baiklah, kalian berdua sudah menyetujui. Aku akan memilih hari baik untuk mempersiapkan pernikahan kalian." Yue Zhentian · Poseidon berseru, "Pernikahan putriku tak boleh asal-asalan! Nanti, akan kusediakan pernikahan dengan kemewahan terbesar! Bagaimana kalau empat bulan lagi? Tepat tiga hari setelah empat bulan, suku kami memiliki festival besar! Saat itu akan katurkan pernikahan untukmu dan Jingxin!"
Gao Leihua tersenyum ringan menganggukkan kepala, tangan kanannya terkepal erat menggenggam tangan kecil Jingxin. Empat bulan lagi, setelah empat bulan berlalu, dirinya di dunia lain ini akhirnya memiliki rumah yang sesungguhnya, utuh dalam segala maknanya! Dengan kegembiraan Gao Leihua mengangkat kepala: "Semua, saya patuh pada pengaturan Anda!" Kebetulan, sebelumnya dia juga telah membeli merek pakaian ternama di benua dari organisasi pembunuh bayaran. Saatnya nanti, pasti akan memesan gaun pengantin paling indah untuk Jingxin! Memandang Jingxin, Gao Leihua dalam hati bertekad!
"Tenang, hal-halmu juga telah kudengar beberapa dari Yuehua Tian bocah itu," kata Yue Zhen Tian·Poseidon. "Urusan pernikahan biar kupersiapkan. Kau sebagai menantu lelaki, kuterima! Terakhir, masih ada masalah penting!" Yue Zhen Tian·Poseidon bersemangat berkata pada Gao Leihua: "Lalu anak kalian mana? Aku dan ibunya setelah mendengar kabar sore ini segera datang, hanya ingin tahu apakah kalian telah memberiku cucu perempuan atau cucu laki-laki?"
"Yang lain, ini agak sulit, karena aku dan Jingxin belum..." Gao Leihua terbata-bata, tak tahu harus berkata apa. Anak-anaknya dengan Jingxin memang banyak, tapi tak satu pun yang lahir dari hubungan mereka! Saat sedang berbicara, Tetua Agung kebetulan menggendong Bayi turun dari lantai atas!
"Saudara Gao Leihua, Saudara Gao Leihua! Putri sudah bangun, Bayi sudah sadar!" Tetua Arwah bersemangat menggendong Bayi menuruni tangga!
Yue Zhen Tian·Poseidon langsung menatap anak dalam pelukan Tetua Arwah. Segera, ia merasakan energi petir spesial yang sama persis dengan yang dimiliki Gao Leihua dari tubuh bayi itu!
"Inikah cucuku?!" Yue Zhen Tian·Poseidon berlari penuh kegembiraan, dengan lembut menerima Bayi dari tangan Tetua Arwah. Kemudian, ia melakukan hal yang membuat semua orang di ruangan itu pingsan - mengulurkan tangan besarnya, berusaha membuka celana kecil Bayi!
Plak! Begitu melihat pria sebesar menara besi itu tiba-tiba hendak melecehkan putri kecil, Tetua Arwah langsung panik. Dengan cepat ia menepak tangan Yue Zhen Tian·Poseidon sambil menghardik marah: "Kau rencanakan apa..."
