"Tuanku? Mungkinkah Dewa Petir?!" Hati Gao Leihua bergetar! Matanya menatap tajam pilar kristal di hadapannya. Dewa yang disembah pengikut Dewa Petir, selain Dewa Petir sendiri siapa lagi?!
"Fei De, kau sudah bekerja keras." Suara perempuan jernih nan merdu terdengar dari dalam pilar kristal. Kilat hitam tiba-tiba menyala-nyala di sekeliling prisma kristal ini, benar-benar kilat berwarna hitam pekat.
Gao Leihua mengerutkan alis. Kilat beraura gelap yang sarat energi gelap. Lagipula, ini perempuan. Kemungkinan sebagai Dewa Petir sangat kecil. Paling tidak, Dewa Petir seharusnya bukan perempuan.
"Ini kewajiban kami, Tuanku." Fei De - sesepuh yang membawa Gao Leihua ke sini - membungkuk hormat ke arah pilar kristal.
"Fei De, mundur saja dulu. Aku perlu bicara sebentar dengan Tuan Gao Leihua." Suara perempuan dari pilar kristal terdengar lembut namun penuh kewibawaan yang tak terbantahkan.
“Ya, Tuanku.” Feide membungkuk ringan, lalu berdiri dan pergi tanpa menoleh ke luar pulau.
“Tuan Gao Leihua, maaf telah mengundang Anda ke tempat ini.” Kilatan cahaya pada prisma kristal semakin pekat, tiba-tiba kilatan hitam menyala menyilaukan! Sinar hitam yang kontradiktif itu membuat Gao Leihua dan Xiao San di sampingnya tak mampu membuka mata!
Entah berapa lama, sinar hitam itu perlahan menghilang. Xiao San akhirnya membuka matanya! Seketika, pupil matanya membelalak lebar!
Prisma batu di hadapan mereka berangsur menjadi transparan. Di dalam prisma kristal bening itu, terlihat siluet ramping seorang perempuan.
Rambutnya yang jenjang bukan berarti tubuhnya kurus. Proporsi tubuhnya sangat ideal dengan tinggi lebih dari 3 meter! Namun posturnya diperbesar sesuai proporsi gadis cantik manusia.
Rambut panjang hitam legam, sepasang bola mata yang hitam berkilau. Wajah oval, serta senyuman tipis yang menghiasi wajahnya. Secara keseluruhan, dia memberikan kesan yang sangat nyaman.
"Kak Gao Leihua, apakah dia bangsamu? Rambutnya juga hitam, dan matanya hitam Yey!" seru Xiao San dengan bersemangat kepada Gao Leihua setelah melihat sosok dalam prisma kristal.
Gao Leihua menggelengkan kepala perlahan, lalu menunjuk ke prisma kristal. Ketika prisma itu berubah menjadi sepenuhnya transparan, Xiao San melihat jelas penampakan lengkap sang gadis cantik di dalamnya! Di belakangnya, tiga pasang enam sayap hitam legam sedang terkembang! Enam sayap hitam, malaikat jatuh! Bola mata Xiao San langsung melotot!
"Siapa kau, mengapa kau tahu namaku?" Gao Leihua menatap gadis cantik di hadapannya. Tak dapat disangkal, dia sangat cantik. Terutama rambut hitam dan mata hitamnya yang memberi kesan nyaman bagi Gao Leihua. Meski tahu dia bukan bangsaku, hati Gao Leihua tetap bergetar. Sejujurnya, di antara beberapa anak, ada sedikit keberpihakan Gao Leihua pada Shajia. Tentu saja, Gao Leihua tetap memperlakukan anak-anak lainnya dengan sangat baik. Hanya saja terhadap Shajia, ada secuil perasaan lebih dalam hatinya. Bukan karena alasan lain, melainkan karena rambut panjang hitam dan sepasang mata hitam Shajia yang mirip dengannya.
"Tuan Gao Leihua, mengenai bagaimana aku tahu nama Anda, maaf. Aku sedikit menyelidiki privasi Anda." Gadis cantik dalam prisma kristal tersenyum tipis. Meski tak bisa bergerak di dalam kristal, dia masih bisa menggerakkan ekspresi wajah.
"Kau merencanakan apa terhadapku?" Gao Leihua mengerutkan alisnya. "Apakah kau Dewa Petir?"
“Tidak, aku bukan dewa petir.” Perempuan dalam prisma kristal tersenyum tipis: “Aku merasakan Tuan Gao Leihua, sama sekali tidak ada sehelai niat jahat.”
Gao Leihua mengangkat alis dengan sikap ambigu.
“Izinkan saya memperkenalkan diri.” Perempuan dalam prisma kristal berkata pada Gao Leihua: “Aku adalah Kilat Gelap Petir Delapan Tingkat, Jennifer Aniston.”
“Kau, apa hubungannya dengan dewa petir?” Tangan Gao Leihua meraih ke depan, menggenggam Pisau Hukuman: “Lalu, mengapa kau mengintipku, dan apa tujuanmu menarikku ke tempat ini?”
“Aku dan dewa petir, memang memiliki beberapa hubungan.” Jennifer Aniston menjawab Gao Leihua: “Mengenai alasan aku mengintip Tuan Gao Leihua.” Jennifer Aniston menghela napas pelan namun tidak langsung menjawab pertanyaannya: “Aku sudah terkurung di sini selama empat belas tahun.”
“Aku rasa, jika kau tidak memberitahu alasanmu mengintipku, aku tidak bisa memastikan apakah ada niat jahat darimu.” Gao Leihua berkata dingin, terhadap cara Jennifer Anniston yang berulang kali menghindari topik di hadapannya, ia mulai merasa jengkel.
“Maaf, Tuan Gao Leihua.” Kilatan kepasrahan muncul di mata Jennifer Anniston: “Dia... apa kabarnya?”
“Dia?” Gao Leihua memandangi Jennifer Anniston dengan bingung. Ia tidak tahu siapa "dia" yang dimaksud perempuan ini.
“Anakku, sekarang seharusnya sudah berusia 14 tahun.” Mata Jennifer Anniston dipenuhi kesepian: “Tapi aku belum menjalani satu hari pun sebagai ibu. Sejak melahirkannya, aku sudah disegel di tempat ini.”
"Anakmu, siapa?" Tatapannya tertuju pada rambut hitam dan pupil ganda hitamnya. Hati Gao Leihua bergetar! Mungkin, dalam hatinya sudah mulai menebak-nebak. Jangan-jangan dia? Gao Leihua menyunggingkan senyum getir. Sepertinya anak-anak hasil didikan Jingxin semuanya punya latar belakang yang luar biasa.
"Heh, Tuan Gao Leihua, dialah anakku." Jennifer Aniston tersenyum tipis. "Jika memungkinkan, aku ingin sekali berada di sisinya. Menemaninya. Selamanya menemaninya."
Memandangi Jennifer Aniston berambut hitam bermata gelap di hadapannya, Gao Leihua menghela nafas pahit. Kalau sampai sekarang dia masih belum pahit siapa "dia" yang dimaksud wanita ini, benar-benar ada yang tidak beres dengan dirinya!
Jika tidak salah, "dia" yang disebutkan Jennifer Aniston pastilah Shajia...
"Apakah Shajia?" Gao Leihua menatap ke atas dan bertanya.
“Benar, itu anak itu. Kau tak berpikir dia sangat mirip denganku?” Saat membahas Shajia, Jennifer Aniston memperlihatkan senyuman: “Adapun mengapa saya membawa Tuan Gao Leihua ke sini, adalah untuk membalas budi atas perhatian yang Tuan berikan padanya.”
“Membalas budi?” Xiao San di samping menyela dengan kesal: “Awalnya orangmu malah ingin merebut Pisau Hukuman dari tangan Kak Gao Leihua!”
Jennifer Aniston mengerutkan alis, lalu menutup matanya: “Tuan Gao Leihua, maafkan saya. Sepertinya mereka salah memahami perintah saya.” Jennifer Aniston tersipu malu: “Saya menyuruh mereka mengundang Tuan ke sini sekaligus meminta Tuan membawa Pisau Hukuman. Karena ada sesuatu yang ingin saya berikan pada Tuan. Tapi untuk mengambil benda itu, diperlukan Pisau Hukuman.”
“Benda apa itu?” Gao Leihua bertanya dengan bingung.
"Senjata lain Dewa Petir——Tongkat Ilahi!" Mata Jennifer Aniston berkilat sesaat: "Tuan Gao Leihua, inilah satu-satunya yang bisa kuberikan untuk membalas budi! Barang ini tentu bermanfaat bagi Tuan!"
"Tongkat Ilahi?" Gao Leihua tersenyum memandang Jennifer Aniston.
"Hehe." Jennifer Aniston dalam prisma kristal tertawa ringan: "Tongkat Ilahi bukan tongkat sihir biasa, lebih tepat disebut senjata panjang. Lagipula, di Tongkat Ilahi ini terukir metode pelatihan domain kedua Dewa Petir 'Hukuman Ilahi'! Saat kekuatan Tuan mencapai level dua, Tuan bisa mulai mempelajari domain kedua ini!"
"Yang terpenting, Tongkat Ilahi dan Pisau Hukuman ini adalah dua senjata legendaris yang ditinggalkan dewa pencipta dunia untuk Dewa Petir. Konon, pada kedua senjata ini terdapat rahasia dari dewa pencipta! Rahasia konkret apa itu bahkan tidak berhasil dipecahkan Dewa Petir hingga akhir!" Jennifer Aniston tersenyum: "Tongkat Ilahi ini hanya memberikan manfaat bagi Tuan Gao Leihua, sama sekali tidak merugikan."
Sorot keingintahuan berkilat di mata Gao Leihua, rahasia peninggalan dewa pencipta dunia? Tampaknya cukup menarik!
"Suruh Pisau Hukuman datang ke sini." Jennifer Aniston berkata pada Gao Leihua.
"Baik." Gao Leihua melepas Pisau Hukuman. Senjata itu bergetar lembut lalu mulai bergerak perlahan menuju Jennifer Aniston.
Di dalam kristal transparan, pupil ganda hitam Jennifer Aniston memancarkan dua berkas cahaya keemasan! Di bawah kendali Jennifer Aniston ini, Pisau Hukuman memancarkan kilauan petir ungu-emas.
Dang! Pisau Hukuman menghunjam keras ke tanah dengan posisi vertikal!
Saat Pisau Hukuman tertancap di daratan, kilatan cahaya berkilauan tiba-tiba menyembul dari bawah tanah! Kilatan petir ungu-emas merambat dari badan pedang Pisau Hukuman menembus ke dalam bumi.
Kemudian, mengikuti aliran petir ungu-emas tersebut, sebuah tongkat panjang dengan desain indah perlahan muncul dari bawah tanah. Begitu Pisau Hukuman bersentuhan dengan tongkat ini, langsung terdengar suara resonansi harmonis!
“Huu, baiklah!” Jennifer Aniston menarik napas lega, tenaganya benar-benar terkuras habis saat ini: "Hanya Pisau Hukuman yang bisa membangunkan Tongkat Ilahi yang tertidur di bawah tanah! Dan hanya saat Pisau Hukuman dan Tongkat Ilahi bersatu, kondisi kekuatan paling sempurna mereka baru akan terwujud."
"Menurutmu, rahasia apa yang tersembunyi di Pisau Hukuman dan Tongkat Ilahi ini?" Gao Leihua merentangkan tangan, tangan kiri menggenggam tongkat, tangan kanan mencengkeram pedang: "Apakah Dewa Petir yang meneliti bertahun-tahun tak menemukan secuil petunjuk?"
"Aku juga tak paham." Jennifer Aniston tersenyum getir: "Mungkin Dewa Petir akhirnya menemukan sesuatu. Setelah marah-marah menyegelku di tempat ini, dia meninggalkan Tongkat Ilahi dan Pisau Hukuman. Konon dia pergi ke salah satu cabang klan naga. Setelah itu tak ada kabarnya lagi."
"Mengapa Dewa Petir menyegelmu?" tanya Gao Leihua setelah mantap menggenggam Tongkat Ilahi.
"Karena kondisi tubuhku." Jennifer Aniston tersenyum getir: "Aku dan ayah Shajiana menjalin cinta terlarang. Cinta kami dikutuk oleh para dewa. Sejak melahirkan Shajiana, tubuhku langsung mengalami gangguan. Akhirnya, Dewa Petir menyegel tubuhku dalam pilar kristal ini untuk menyelamatkan nyawaku."
"Lalu bagaimana Shajia akhirnya bisa sampai di tangan Jingxin?" Gao Leihua mengangkat kepalanya dengan penuh tanda tanya. Ini juga bagian yang paling membingungkannya. Shajia bukan anak kandung Jingxin, lalu bagaimana mereka bisa tinggal bersama?
"Aku juga tak tahu proses Shajia bersatu dengan Jingxin. Karena tak lama setelah anak itu lahir, Dewa Petir menyegelku lalu membawa kabur Shajia. Dewa Petir sendiri kemudian tak pernah kembali." Jennifer Aniston menghela napas pahit.
"Apa hubunganmu dengan Dewa Petir?" Gao Leihua menyunggingkan senyum.
"Ha." Jennifer Aniston tiba-tiba tertawa keras: "Dewa Petir... bisa dibilang kakak tiriku..."
