Ibukota Kekaisaran Es dipenuhi pemandangan meriah, namun dua protagonis yang seharusnya bersukacita ini justru tidak menunjukkan kegembiraan yang semestinya.
Sang Ratu terdiam di ruangannya. Dalam ketenangan, dia mulai merasakan kejanggalan dalam berbagai peristiwa. Sebagai sosok yang mampu menduduki takhta, tentu bukan karakter biasa. Dengan tenang merekonstruksi seluruh kejadian, pandangannya kini tertuju pada Xue Yi'er yang terakhir kembali membawa kabar. Masuk akalkah seorang Pendekar tingkat Perak selamat dari mantra larangan? Sementara putrinya sendiri tak ada kabar sama sekali? Meski ini masih sebatas prediksi tanpa buti, diam-diam dia telah mengirim orang untuk menyelidiki.
Di sisi lain, Xue Yi'er juga tidak menunjukkan kegembiraan sama sekali. Orang-orang yang dia kirim ke Kota Es Ji sudah beberapa hari tidak mengirim kabar. Tidak diketahui apa yang terjadi di sana. Mengingat wali kota gemuk Kota Es Ji, Xue Yi'er selalu merasa gelisah. Dia telah menempatkan pasukan rahasia keluarga Shoushou di sekitar ibukota. Begitu jejak Putri Ketiga terdeteksi, mereka akan langsung melakukan pembungkaman. Namun hingga saat ini belum ada kabar sama sekali. Justru karena terlalu sunyi, Xue Yi'er merasa semakin tidak tenang, apalagi dia mulai menyadari Ratu yang cerdik mulai mencurigainya.
"Lapor Putri Kedua." Sebuah sosok hitam tiba-tiba terkonsentrasi di hadapan Xue Yi'er.
"Ada kabar?" tanya Xue Yi'er tanpa menoleh.
"Tidak ada kabar sama sekali. Komunikasi sihir ke Kota Xueji benar-benar terblokir, tidak bisa masuk maupun keluar. Merpati pos juga tidak bisa terbang masuk." Sosok hitam itu berbisik pelan.
"Mungkinkah Sofia benar-benar tidak mati?" Xue Yi'er mengerutkan alis: "Tidak, mustahil. Meski tidak terbunuh oleh telapak tanganku, dinginnya dataran es besar pasti cukup membuatnya membeku sampai mati."
"Kau teruskan pengintaian, jangan menunjukkan sedikitpun ekspresi tidak biasa." Kata Xue Yi'er: "Mungkin ini adalah siasat licik Yang Mulia Ratu." Seorang ratu yang menduduki takhta kekaisaran tentu tidak sederhana. Jika ini tipu daya ratu, akan sulit ditangani jika aku tak sengaja memperlihatkan kesalahan.
Saat matahari tepat di ubun-ubun, seluruh Kekaisaran Es bersukacita. Seolah hal ini tidak seburuk imajinasi Xue Yi'er, dari pagi hingga tengah hari ternyata tidak ada rencana besar.
Apalagi di ibukota, semua orang berkumpul di alun-alun luas di luar istana Kekaisaran Es.
Di tempat ini, Ratu Kekaisaran Es akan melakukan upacara penobatan penerus untuk Putri Xue Yi'er. Pasukan upacara berdiri dalam dua barisan lurus. Perwira yang mengawal Ratu dan Putri Xue Yi'er mengerahkan jalur. Di sepanjang jalur ini ditaburkan bunga-bunga, di Kekaisaran Es, bunga adalah barang yang sangat mewah.
Sang Ratu tersenyum memandang Xue Yi'er, di tangan mereka memegang mahkota yang merepresentasikan penerus Kekaisaran Es.
Xue Yi'er juga menunjukkan senyum tipis, dengan tempo terukur menghadap sang Ratu. Asalkan mahkota ini diletakkan di atas kepalanya, dialah yang akan mewarisi takhta Kekaisaran Es!
“Atas persaksian Dewi Salju.” Pendeta dari Kuil Dewi Es Salju di samping membacakan dengan nada suara seperti dukun: “Di Dataran Es Besar yang agung, Putri Xue Yi'er yang cantik dan bijaksana, setelah melalui ujian-ujian berat, telah mendapatkan berkah Dewi Salju. Di tempat ini, menganugerahinya identitas sebagai penerus Kerajaan Es!”
“Panjang umur Putri Xue Yi'er!” Seluruh rakyat Kekaisaran Es bersorak gembira dengan teriakan histeris.
“Dengan berkat Dewi Salju, limpahkanlah kemakmuran bagi Kerajaan Es kami. Biarkan Kerajaan Es di bawah pimpinan Penerus Putri Xue Yi'er mencapai kejayaan!” Pendeta itu berseru dengan penuh emosi.
Rakyat Kekaisaran Es memuja Dewi Salju, di bawah nama suci. Semua orang meneriakkan pujian dengan kegilaan dan semangat menggebu-gebu.
"Anak-anak, Dewi Salju bersamamu." Sang Ratu memegang mahkota, perlahan mendekati Xue Yi'er. Mahkota di tangannya mulai diturunkan ke kepala Xue Yi'er.
Napas Xue Yi'er sedikit tersengal! Sebentar lagi, dia akan menjadi penerus Ratu! Lebih dari itu, dia akan menjadi Ratu Kekaisaran Es! Bahkan ratu seluruh benua!
……
"Graa~~" Tepat di saat itu, lengkingan naga menggema di langit! Suaranya mengguncang langit-bumi, membuat semua orang bergetar!
Gao Leihua memang menunggu efek ini. Dia dan Xiao San sudah lama mengintai di udara, menanti momen penobatan.
"Apakah itu Naga Es Fa Ruien?" Beberapa tetua panik berteriak. Beberapa hari lalu, Naga Es Fa Ruien menyapu masuk ke istana tanpa bisa dihadang! Mereka hanya bisa memandangi jubah Dewi Salju dan ribuan kristal magis direbutnya!
Semua mata tertuju ke langit!
Di bawah sinar matahari dataran es, seekor naga perak mendarat dari langit! Lengkingan naga terus bergema dari mulutnya, aura naga menyapu kerumunan di bawah.
Kerumunan langsung kacau balau. Mana mungkin orang biasa menahan wibawa naga?!
Empat sayap naga di punggungnya mengepak keras, menghembuskan angin kencang ke arah kerumunan.
Kerumunan yang tak tahan tekanan pun mundur, membuka area kosong untuk sang naga.
"Graaaw!!" Naga itu mendarat di area yang telah dikosongkan, lalu merebahkan tubuhnya. Dua pasang sayapnya terlipat rapat. Mata berkilauannya menatap tajam upacara suksesi Xue Yi'er di istana.
Di bawah pandangan seluruh rakyat Kekaisaran Es, dari atas tubuh naga raksasa berwarna perak ini, sebuah sosok manusia perlahan melangkah keluar.
Xue Yi'er yang berada di platform tinggi istana langsung berubah wajahnya ketika melihat naga raksasa berwarna perak ini. Naga perak raksasa ini secara alami pernah dia lihat, bahkan pernah ditumpangi sekali. Itu adalah hewan peliharaan pria berambut putih itu - Slime! Kini ekspresi bermain-main yang berkedip di mata Slime membuat wajahnya memucat.
"Mohon bertanya, Yang Mulia Ksatria Naga siapa yang berkenan mengunjungi negara kami. Kami belum sempat menyambut." Sang Ratu sebagai penguasa negara akhirnya cepat sadar. Beliau melangkah ke depan dan berseru: "Apakah Yang Mulia Ksatria Naga tidak tahu? Memasuki wilayah negara kami tanpa izin bisa memicu perang antara kedua negara!" Ksatria Naga adalah profesi terhebat di benua ini. Karena klan Naga minimal memiliki eksistensi tingkat kesucian. Meski Ksatria Naga sendiri mungkin hanya mencapai tingkat kesucian atau bahkan belum mencapainya, saat bersama Naga, mereka menjadi entitas terkuat di antara para suci! Oleh karena itu, setiap Ksatria Naga otomatis menyandang gelar "Yang Mulia".
Xue Yi'er mulai mundur perlahan. Ia tak bisa melihat jelas apakah sosok di atas naga itu Sofia atau pria berambut putih. Tapi siapapun itu, baginya bukanlah hal yang baik.
“Xue Yi'er 'Kakak', kau mau pergi ke mana ni? Adik perempuan yang pulang dari Dataran Es Besar ini tidak kau sambut?” Suara mengejek Sofia bergema dari punggung naga raksasa.
Di bawah cahaya matahari, Sofia menggenggam pedang panjang mirip kristal es. Di tubuhnya, terpasang jubah Dewi Salju yang sebelumnya direbut Naga Es itu!
"Sofia?!" Ratu berseru gembira. Putrinya tidak mati! Ini kabar terbaik yang ia dapatkan beberapa hari terakhir!
Xiao San menekan ringan dengan kaki, perlahan melangkah turun dari punggung naga. Ia berjalan di ruang hampa seperti di tanah datar. Ini salah satu fungsi set Dewi Salju. Berjalan di udara semudah melintasi lapisan es.
Tapi orang-orang di bawah tidak tahu Xiao San telah mendapatkan set Dewi Salju. Semua mata menatap kosong ke arahnya dengan ekspresi tak percaya.
Xiao San dengan satu gerakan ini langsung mematerpaku semua orang yang hadir di lokasi, termasuk Ratu.
Kemudian, siluet samar Gao Leihua muncul di belakang Xiao San. Gao Leihua tersenyum licik ke arah Xue Yi'er di tribun.
Senyuman ini langsung membuat Xue Yi'er limbung dan terjatuh terduduk di tanah.
Xue Yi'er tak menyangka, setelah menunggu tiga hari. Tak ditemukannya jejak pria ini, dikiranya pria ini sudah mati, ternyata dia masih hidup!
Apa yang harus kulakukan? Bagaimana ini? Keringat dingin di pelipis Xue Yi'er terus bercucuran. Kegagalannya terletak pada masih meremehkan kekuatan Gao Leihua. Berkali-kali dia mencoba melebih-lebihkan kekuatan Gao Leihua, namun tetap gagal memperkirakan dengan akurat.
Tiba-tiba, Xue Yi'er melihat Ratu yang berada di depannya!
"Hah!" Kepala Xue Yi'er memanas, tanpa pikir panjang langsung menerjang, tangan kanannya mengunci leher Ratu: "Kalian, jangan mendekat! Minggir semua!"
Di mata Gao Leihua berkilat cahaya merendahkan.
"Dengar tidak, mundur!" Xue Yi'er meneriakkan dengan gila-gilaan. Saat ini dalam benaknya yang kacau namun tetap dingin, tak ada cara lain selain memindahkan seluruh kekuatan keluarga keluar dari Kekaisaran Es. Asalkan sang Ratu masih dalam genggaman, memindahkan mereka dari Kekaisaran Es tetap bisa dilakukan.
"Hei, gadis, sepertinya kau salah menangkap." Suara mengejek Gao Leihua bergema di telinga Xue Yi'er. Xue Yi'er menunduk dan terkejut mendapati tangannya justru mencengkeram lengan pria berambut putih itu, sementara sang Ratu yang semula dalam genggamannya telah didorongnya ke samping oleh pria tersebut.
"Xue Yi'er, kau!" Sang Ratu yang telah berdiri stabil menatap Xue Yi'er sambil mengatupkan gigi dengan keras. Meski belum mengetahui seluruh peristiwa, dari tingkah laku Xue Yi'er tadi, sang Ratu sudah bisa menebak sebagian kebenaran.
Xue Yi'er masih tertegun. Sejak melihat tangannya mencengkeram lengan Gao Leihua, pikirannya menjadi kosong tak berisi.
“Hmph!” Gao Leihua menghempaskan tangan kanannya. Bang! Tubuh Xue Yi'er terlempar jauh.
Braak! Xue Yi'er membentur dinding hingga pingsan.
Gao Leihua tersenyum sinis. Dia sengaja tidak membunuh perempuan ini. Karena Xiao San pernah bilang ingin "memperlakukan khusus" wanita ini. Saat itu Xiao San juga baru tiba dari belakang.
"Sofia!" Ratu memeluk erat Xiao San dengan panik: "Sofia, kau baik-baik saja? Syukurlah... Syukurlah..."
"Ibu Ratu, aku tidak apa-apa." Xiao San mendorong lembut sang ratu, lalu menoleh ke pasukan pengawal di belakangnya: "Pengawal! Kepung seluruh anggota klan Tetua Kedua! Jangan sampai ada yang lolos! Satu pun kabur, tanggung jawab kalian!"
"Siap!" Komandan pengawal langsung mematuhi tanpa ragu. Aura mengerikan yang terpancar dari Putri Ketiga tadi membuatnya tak punya pilihan lain.
"Adapun dia." Xiao San menatap Xue Yi'er yang tergeletak, senyum dinginnya mengembang: "Jaga baik-baik. Aku akan urus sendiri 'penyambutannya'."
Sang Ratu berdiri terpaku di samping sambil menatap Sofia. Xiao San, semuanya telah berubah. Seolah-olah benar-benar menjadi orang yang berbeda. Hanya saja, Sang Ratu juga tidak tahu apakah perubahan Xiao San ini baik atau buruk.
"Xiao San, urusan sudah selesai. Aku juga harus segera pergi." Memandangi istana ini, Gao Leihua menghela nafas. Dia tidak menyukai suasana di tempat ini. Di sini, tidak ada sifat manusiawi maupun ikatan emosi.
"Sekarang juga?" Xiao San menatap ke atas dan bertanya.
"Hm." Gao Leihua menganggukkan kepala.
"Aku mengerti." Xiao San mengangguk. "Bisakah kita bertemu lagi?"
"Kau menanyakan ini atas nama Sofia, atau identitas sebagai Xiao San?" Gao Leihua menginjakkan kaki di punggung naga, lalu memalingkan kepala untuk bertanya.
"Aku paham." Xiao San menundukkan kepala. Mulai sekarang, dia adalah Marlen Sophia.
"Kalau begitu, sampai jumpa." Gao Leihua melambaikan tangan. Empat pasang sayap naga Bola-Bola terkembang, membawa Gao Leihua terbang menuju langit...
