Di istana Kekaisaran Cahaya, calon putra mahkota Ivan tak berani melangkah keluar dari ruangannya. Dia takut pada pria bak iblis berambut putih itu.
Sebab baru-baru ini ada bego yang menyebarkan kabar tentang perempuan rubah yang dibawa Kakak sebelum kematiannya. Kemudian Kaisar Kekaisaran Cahaya melacak fakta bahwa Gao Leihua dan sang pangeran pernah merebut perempuan rubah tersebut di lelang ibukota sebelum kematian putra mahkota.
Seketika, semua kecurigaan mengarah ke Gao Leihua. Sejak kematian Pangeran Bielasen dari Kekaisaran Cahaya sebelumnya, jajaran atas kekaisaran telah mencurigainya. Meskipun akhirnya Pendekar Pedang Suci Angin Robinhan yang mengakui tanggung jawab penuh atas kematian Bielasen, sikap curiga para petinggi kekaisaran terhadap peristiwa itu tetap bertahan.
Saat itu banyak yang mulai memperhatikan Gao Leihua. Jajaran atas Kekaisaran Cahaya juga bukan orang bodoh. Namun mereka terkendala hubungan erat Gao Leihua dengan Akademi Seni Beladiri Sihir Saint Peter. Ditambah lagi, Pangeran Bielasen jelas berada di pihak yang salah baik secara moral maupun hukum.
Di dunia di mana yang kuat memangsa yang lemah, kematian Pangeran Bielasen pada dasarnya tak ada yang bisa dilakukan.
Namun ketika hal ini kembali menyangkut Gao Leihua, pihak Kekaisaran Cahaya tidak tahan duduk diam! Karena yang mati kali ini adalah putra mahkota Kekaisaran Cahaya! Penerus tahta kerajaan! Dendam baru yang bertumpuk dengan lama akhirnya memicu Kekaisaran Cahaya melakukan rencana rahasia untuk menyerang Gao Leihua.
Secara bersamaan, setelah mengetahui bahwa insiden istana adalah ulang perempuan rubah itu, Kekaisaran Cahaya segera bersatu dengan beberapa negara manusia tetangga untuk melancarkan "Perang Suci" ke-32 kali kepada bangsa binatang!
Dengan dalih melawan Kekaisaran Manusia-Binatang, mereka diam-diam memindahkan beberapa ahli dari berbagai suku manusia untuk berniat jahat terhadap Gao Leihua.
Mempertimbangkan kekuatan yang ditunjukkan Gao Leihua di lelang sebelumnya, Kekaisaran Cahaya bahkan mengerahkan pendekar pedang suci penjaga negara. Niat mereka untuk menyerang Gao Leihua telah diperlihatkan dengan gamblang!
Namun setelah mengetahui kabar ini, Pangeran Ivan justru ketakutan dan tidak berani keluar dari ruangannya sedikitpun. Kekuatan luar biasa Gao Leihua telah benar-benar dipahami oleh sang putra mahkota.
Alasan ketakutannya adalah karena perkataan Gao Leihua saat itu. Dalam peristiwa kebakaran di istana hari itu, perkataan yang Gao Leihua sampaikan padanya masih jelas terekam dalam benaknya. Gao Leihua memintanya menyelesaikan masalah ini dan memastikan hal ini tidak ada kaitan dengannya. Namun kini, akibat ulah beberapa bego, urusan ini tetap menyangkut Gao Leihua.
Saat ini, Pangeran Ivan hanya bisa menunggu kedatangan Gao Leihua.
"Wah, Pangeran Ivan, bagaimana kabarmu beberapa hari terakhir ini?" Tepat saat Ivan sedang memikirkan Gao Leihua, suara itu tiba-tiba bergema di sampingnya.
Ivan memutar kepala dengan cepat, dan melihat Gao Leihua berambut putih sedang duduk di kursi sambil memandangnya dengan dingin.
"Berikan penjelasan, Pangeran Ivan." Jari-jari tangan kanan Gao Leihua bergetar halus, kilat ungu melompat-lompat di ujungnya.
Saat kilat di tangan Gao Leihua berkedip, Pangeran Ivan merasakan aliran listrik dalam tubuhnya mulai menyapu! Keringat dingin terus mengalir deras dari dahinya.
“Tuan Gao, aku sudah berusaha maksimal.” Ivan menahan penderitaan: “Cuma tak menyangka mantan bawahan kakak sulungku berhasil melacak penyebab kematiannya, plus perempuan rubah yang dia lelang sebelum mati. Akhirnya baru bisa menghubungkan semua ini padamu.”
“Oh?” Gao Leihua menyimpan jarinya, kilat di ujung jari menghilang: “Ternyata begitu.” Gao Leihua meluruskan postur tubuhnya, menatap Pangeran Ivan. Dia sempat curiga apakah ini ulah Ivan. Tapi dari situasi sekarang sepertinya bukan: “Sudahlah, kalau kau bilang sudah berusaha. Aku percaya sekali ini. Tapi hari ini kudengar, kalian Kekaisaran Cahaya hendak mengirim orang lagi untuk menggangguku?”
“Be, benar. Tuan Gao, aku sudah berjuang mati-matian. Tapi aku baru saja jadi putra mahkota, pondasi dasarku belum cukup kuat untuk mengurus segudang hal ini. Mantan anak buah kakak sulung sama sekali tak peduli padaku.” Ivan menjawab lemah.
“Lupakan.” Gao Leihua melambaikan tangan: “Kabarnya, organisasi Kekaisaran Cahaya menyiapkan regu ahli untuk menghabisiku?”
“Ini, memang ada hal tersebut.” Karena Gao Leihua sudah tahu urusan ini, Ivan pun terpaksa mengangguk.
“Kau, tahu di mana sekelompok ahli itu sekarang berada?” Gao Leihua menyipitkan matanya memandangi Ivan, pupil iris hitamnya memancarkan kilatan-kilatan kecil aura. Hehe, meskipun tidak bisa melakukan banyak hal untuk putra mereka. Tapi sebelum manusia-binatang dan Kekaisaran Cahaya mulai bertempur, Kekaisaran Cahaya justru kehilangan sekelompok ahli - ini tentu hal baik bagi manusia-binatang.
“Aku tidak tahu lokasi spesifiknya. Hanya tahu mereka saat ini seharusnya berada di tempat Ayahku.” Pangeran Yi Wan berusaha keras menyampaikan semua informasi yang ada di benaknya kepada Gao Leihua.
“Baik. Kabar ini sudah cukup.” Gao Leihua berdiri dari kursinya: “Ingat baik-baik, sekarang kau sudah menjadi putra mahkota Kekaisaran Cahaya. Maka segeralah kuasai seluruh kekuasaan nyata Kekaisaran Cahaya! Aku dan keluargaku tinggal di Kekaisaran Cahaya, aku tidak ingin tempat tinggal sementaraku ini menimbulkan sedikit pun bahaya bagi keluarga saya. Jika tidak, apa yang akan terjadi - kau sendiri tahu kan!”
“Aku tahu.” Pangeran Yi Wan menganggukkan kepala dengan keras.
“Semoga ini yang terakhir kalinya.” Ucapan Gao Leihua berbaur di udara. Hanya saja tubuhnya telah menghilang dari ruangan Ivan.
Setelah Gao Leihua menghilang, Pangeran Ivan limbung dan jatuh terduduk. Aura yang tak sengaja terpancar dari Gao Leihua membuatnya merasa tertekan.
Keluar dari ruangan Ivan, Gao Leihua malas mencari tahu posisi spesifik kamar Kaisar di istana.
Tempat tinggal kaisar pastilah yang terbesar dan termakmur. Memikirkan ini, Gao Leihua mengeluarkan Bola-Bola dari pelukannya.
"Sudah siap, si kecil?" Gao Leihua tersenyum: "Kerja keras ya. Kalau berhasil, aku carikan Slime cantik jadi istrimu."
"Shi~lai~mumumumu!" Bola-Bola berseru gembira. Sayangnya Gao Leihua belum mengerti maksutnya.
"Berubah ke wujud naga, Bola-Bola!" Gao Leihua melemparnya ke langit.
“Roar!” Bola-Bola mengeluarkan lengkingan naga! Cairan emas mulai menyelubungi tubuhnya seiring pancaran cahaya keemasan yang mengelilinginya.
“Roar!” Suara naga yang dalam kembali menggema dari Bola-Bola! Gemuruhnya seketika mengguncang seluruh ibukota, membuat kuda-kuda, sapi, dan monster-monster legendaris gemetar ketakutan!
Melihat naga raksasa berwarna perak di angkasa, para pengawal istana serentak bergetar ketakutan lalu mengeluarkan erangan putus asa! Istana memang sedang kacau belakangan ini. Beberapa hari lalu seekor rubah api raksasa telah menghancurkan separuh kompleks istana.
Tak disangka baru beberapa hari berlalu, muncul lagi naga yang terlihat jauh lebih kuat dari rubah api itu! Dari gerak-geriknya yang sangat agresif, jelas maksud buruknya!
Jangan-jangan beberapa hari lagi bakal muncul Burung Phoenix Api? Para pengawal itu tersenyum getir membayangkannya.
Naga raksasa mengembangkan sayapnya dan berputar-putar di angkasa atas istana. Ketika naga itu merendahkan tubuhnya, sosok kurus muncul di atas punggung naga, terlihat oleh semua orang di istana.
Di atas tubuh naga berdiri seorang pria berambut putih, tangannya menggenggam tongkat panjang bercahaya kilat.
"Ksatria Naga?!" Para prajurit berteriak terkejut. Ksatria Naga adalah wujud impian setiap prajurit! Ini adalah prajurit paling mulia!
"Yang Mulia Ksatria Naga, ini adalah wilayah udara Kekaisaran Cahaya. Segera pergi, atau tindakanmu akan memicu perang antara kedua negara!" Saat itu, sekelompok pasukan mulai muncul dari istana Kekaisaran Cahaya. Seorang praktisi sihir dari regu tersebut, setelah mendapat perintah, menggunakan sihir pengeras suara untuk memanggil sang Ksatria Naga di udara.
Gao Leihua berdiri di atas tubuh naga sambil memandang sekelompok orang di bawahnya. Dari penampilannya, kelompok ini jelas bukan orang lemah. Tentu saja, ini hanya menurut standar penduduk benua ini. Di mata Gao Leihua, mereka tampak agak lemah.
"Aku tak perlu pergi." Suara Gao Leihua bergemuruh di telinga semua orang bagai guntur.
"Kalau begitu, apa maksud kedatangan Yang Mulia Ksatria Naga ke negara kami?" Seorang sesepuh perlahan melangkah maju dari barisan para ahli. Di punggungnya tergantung pedang panjang berwarna kecokelatan yang terlihat sudah berusia tua.
"Pendekar Pedang Suci Pelindung Negara." Para ahli lainnya segera memberi hormat ketika melihat sesepuh tersebut.
Sesepuh ini tak lain adalah Pendekar Pedang Suci Elemen Cahaya Kekaisaran Cahaya - Schneider Thor.
"Aku datang hanya untuk membuat kalian semua mengingat namaku!" Gao Leihua di udara berkata santai, sementara aura intimidatif Dewa Petir menyebar dari tubuhnya dan menghujam keras ke kerumunan di bawah.
Semua orang di bawah tiba-tiba merasakan tubuh mereka bertambah berat! Hanya dengan aura intimidatif, kelompok ahli ini sudah merasakan perasaan tak berdaya yang mendalam.
"Hah!" Sinar pedang putih meledak dari tubuh Pendekar Pedang Suci itu. Namun saat mengaktifkan energi tempur, justru tekanan itu terasa semakin mencekik! Membuatnya terengah-engah! Tekanan aneh ini memberi sensasi seperti memasuki pameran Dewa Cahaya, menatap patung dewa di kuil!
"Ingatlah namaku. Aku adalah—Gao Leihua!" Gao Leihua menyeruput ringan, Braak! Kilat tak terhitung tiba-tiba muncul dari udara, lalu berhamburan ke bawah seperti hujan.
"Praktisi sihir petir, blokir kilat itu!" Para prajurit mengaktifkan energi tempur sambil berteriak pada beberapa penyihir petir di sekitar mereka.
“Melawan sihir petir, seharusnya sihir tumbuhan dari peri paling efektif. Tapi tanpa sihir tumbuhan peri, satu-satunya cara adalah menggunakan sihir petir untuk menahan sihir petir!”
“Wahai Dewa Petir yang agung! Hamba-Mu yang paling setia memohon pada-Mu, tunjukkanlah kekuatan mengerikan-Mu! Bantulah hamba-Mu! Bola kilat!” Beberapa penyihir petir di bawah bereaksi cepat, mereka segera membacakan mantra bola petir. Untuk melawan petir yang turun dari langit, memantulkan bola petir dari bawah adalah pilihan terbaik!
Tapi sampai mati pun mereka tak akan mengerti, pria berambut putih di atas kepala mereka ini adalah pemegang kedewaan dewa petir - Gao Leihua sang Dewa Petir! Dewa utama aliran petir yang baru bangkit!
Bisakah penyihir menggunakan kekuatan yang dipinjam dari dewa petir untuk melawan sang dewa sendiri? Menggunakan sihir petir melawan Gao Leihua, sudah dari sananya merupakan hal absurd...
