Di lokasi penyegelan, Gao Leihua dan Rhein·Charlie berdiri berdampingan di tepi segel. Di belakang mereka terdapat puluhan ribu prajurit Suku Singa Emas yang berbaris rapat.
Dewi Arwah Penasaran menggendong Bayi di sisi Rhein·Charlie. Namun tampaknya dewi tersebut masih belum memberitahu Bayi bahwa Charlie adalah ayah kandungnya.
"Ayah, setelah urusan selesai cepatlah kembali untuk menjemput Bayi keluar dari sini." Mata besar yang jernih milik Bayi memandang penuh harap ke arah Gao Leihua.
“Hm! Tentu saja.” Gao Leihua tersenyum memandangi Bayi: “Begitu urusan selesai, aku akan datang menemui Bayi manisku.”
Rhein·Charlie di samping menghela nafas pasrah, Dewi Arwah Penasaran sepertinya masih kehilangan kesabaran. Setelah menghajarnya berulang kali, tetap tak membuat Bayi memanggilnya Ayah. Setiap mendengar Bayi memanggil Gao Leihua "Papa" dengan manis, Charlie selalu merasakan rasa kepedihan.
“Baiklah, kita mulai.” Gao Leihua mendekati tepi segel, mengulurkan tangan menempelkan pada segel tersebut. Kekuatan Dewa Petir segera disalurkan ke dalam segel. Kali ini, segel itu dengan mudah terobos membentuk lubang olehnya.
Perubahan drastis di ruang bawah tanah meningkatkan kekuatan Gao Leihua secara signifikan. Saat ini, segel di lantai ini bagaikan pintu gerbang taman rumahnya sendiri, bisa masuk dan keluar sesuka hati!
Setelah membuka lubang pada segel, Suku Singa Emas yang berdiri di belakang Rhein·Charlie seketika mengeluarkan teriakan penuh kegembiraan. Bahkan beberapa anggota Suku Singa Emas menangis tersedu-sedu! Setelah ribuan tahun, akhirnya seluruh klan Singa Emas bisa keluar dari segel ini! Ini adalah momen bersejarah! Detik ini akan terukir selamanya dalam sejarah suku singa!
"Charlie, kemari!" Setelah menghancurkan segel, Gao Leihua segera memanggil Charlie. Rhein·Charlie langsung mendekat ke sisi Gao Leihua, lalu menggerakkan kekuatan mengerikan untuk membantu memperbesar lubang segel tersebut.
Dengan puluhan ribu orang yang akan keluar, tugas Gao Leihua bukan sekadar membuka segel. Ia juga harus mempertahankan segel ini! Ketika lubang sudah cukup besar, bangsa binatang Emas mulai berbaris terorganisir di bawah pimpinan kepala suku, melangkah keluar dari segel satu per satu.
“Puluhan ribu orang melewati sini, memakan waktu hampir setengah hari. Meskipun membuka segel bagi Gao Leihua adalah hal sederhana, segel ini memang benar-benar aneh. Kemampuan perbaikan dirinya sangat kuat. Jadi Gao Leihua dan Rhein·Charlie hanya bisa mengatupkan gigi bertahan, menggunakan kekuatan dewa untuk mempertahankan pintu masuk ini.”
Setelah setengah hari, Gao Leihua dan Rhein·Charlie sama-sama menghela napas. Konsumsi yang terus-menerus membuat keduanya agak kewalahan.
“Charlie, bagaimana persiapan untuk keluar dari Kekaisaran Cahaya?” Gao Leihua duduk di rerumputan bertanya pada Charlie. Setelah keluar dari domain segel, yang terhampar adalah Lembah Arwah-Arwah. Anggota klan Singa Emas mulai mendirikan kemah di sini, lalu menatap langit sambil berdecak kagum.
“Tentu dengan cara manusia-binatang kami!” Rhein·Charlie menggenggam erat kapak perang di punggungnya: “Semua yang menghalangi di depan kita, akan kami hancurkan dengan kapak! Di mana pun jejak kami melangkah, di situlah jalan terbuka!”
“Ini, bisa berhasil?” Gao Leihua tak bisa menahan diri menarik sudut bibirnya. Dalam hati bergumam, memang pantas disebut manusia-binatang! Pemikiran mereka benar-benar lancang.
“Saudara Gao!” Charlie tersenyum: “Kau dan aku adalah makhluk delapan tingkat, membuka jalan menuju Kekaisaran Manusia-Binatang hanya masalah kecil! Seperti yang pernah kau katakan dulu, bagaimana bunyinya? Di dunia ini sebenarnya tidak ada jalan, semakin banyak yang berjalan, maka jadilah jalan. Kurang lebih seperti itu. Pokoknya, jalan tercipta dengan diinjak! Yang harus kita lakukan adalah 'menginjak' jalan itu sendiri!”
……
Kota Shenwei, merupakan kota besar Kekaisaran Cahaya yang terletak di rute lurus dari Lembah Arwah menuju wilayah Kekaisaran Manusia-Binatang. Di kota ini terdapat 30.000 pasukan reguler Kekaisaran, 3.000 ksatria Kuil Suci yang ditugaskan di kota, serta hampir 100 pendeta Cahaya. Benar-benar kekuatan yang mumpuni!
Dari kejauhan, Rhein·Charlie dan Gao Leihua bersama Suku Singa Emas memandang kota raksasa ini. Berjalan memutar adalah hal yang mustahil, karena akan menambah perjalanan selama tiga hari. Meskipun Gao Leihua, Rhein·Charlie, serta prajurit dewasa dari klan Singa Emas bisa melayang di angkasa dan dengan mudah melewati kota dari atas.
Tapi di belakang barisan Suku Singa Emas bukan hanya ada para prajurit, melainkan juga beberapa anak-anak dan perempuan! Lagipula, seluruh puluhan ribu anggota yang terbang melintasi langit kota adalah hal yang tidak realistis. Dengan membawa anak-anak dan orang tua, kecepatan pergerakan seluruh klan Singa Emas pun tidak terlalu cepat.
"Apa yang harus kami lakukan?" Gao Leihua tersenyum memandang Rhein Charlie.
"Apa yang harus dilakukan? Hehe! Sialan mereka~!" Rhein·Charlie mengangkat kapak perang di tangan kanannya: "Kali ini, aku yang duluan! Aku yang buka jalan!"
"Baik." Gao Leihua mengangkat bahu, mereka telah berjanji satu orang membuka jalan sementara yang lain menjaga para wanita dan anak-anak Suku Singa Emas di belakang.
“Kapak Suci, wahai Kapak Suci. Sudah hampir seribu tahun, mari kita lakukan serangan megah yang meriah sekali lagi!” Rhein·Charlie menggenggam erat Kapak Suci Kegilaan, melangkah mantap menuju Kota Shenwei.
Kapak perang sebesar pintu digotong Rhein·Charlie di atas bahunya, langkah kakinya berderap mengarah ke gerbang Kota Shenwei.
“Berhenti!” Prajurit penjaga kota berteriak dari kejauhan, “Saat ini sedang masa perang! Semua yang tidak memiliki surat izin dilarang masuk! Perlihatkan dokumenmu!”
“Surat izin?” Rhein·Charlie menatap ke atas, memperlihatkan gigi putihnya yang berkilau pada prajurit itu, “Surat izin masukku...” suaranya menggelegar, “...ada di atas bahuku ini!”
Dua prajurit penjaga itu mengikuti pandangan ke bahu Rhein·Charlie – di sana tergeletak kapak raksasa yang memancarkan aura mengerikan.
“Berderak!” Rhein·Charlie tertawa nyaring, kapak di tangan kanannya diayunkan dengan keras! Dua prajurit di hadapannya bahkan tak sempat bereaksi sebelum tubuh mereka terbelah dua oleh kapak raksasa itu.
“Ah~~” Dua prajurit itu mengeluarkan jerit kesakitan. Jeritan itu menarik perhatian prajurit di atas tembok.
"Manusia-binatang! Manusia-binatang! Cepat, pemanah, bunuh dia!" Seorang perwira di atas tembok yang melihat janggut menggoda Rhein·Charlie langsung menyadari - helai 'bulu' seksi itu bukanlah janggut, melainkan surai emas khas suku singa!
Dia segera memberi perintah eksekusi. Para pemanah di atas tembok segera menarik busur, seketika hujan anak panah melesat ke arah Rhein·Charlie.
Rhein·Charlie tersenyum licik, tangan kanannya bergerak gesit mengangkat kapak sebesar pintu yang menutupi seluruh tubuhnya dengan rapat.
Ding! Ding! Ding! Semua anak panah berhasil ditahan oleh kapak raksasa itu.
“Giliranku.” Rhein·Charlie mengangkat kapaknya: “Keahlian Dewa Kekuatan – Retak Bumi Tebasan Tunggal!” Braak! Kapak raksasa Rhein·Charlie menghujam ke permukaan tanah!
Syuush! Saat kapak Charlie menghantam tanah. Pintu gerbang dan tembok di hadapan Charlie langsung runtuh di bawah kapak raksasa Rhein·Charlie!
“Tidak, bagaimana mungkin!” Prajurit di atas tembok membelalakkan mata! Tembok Kekaisaran Cahaya semuanya diberkati sihir cahaya! Bahkan pendekar pedang suci pun tak bisa membelah seluruh tembok dengan satu tebasan! Tapi manusia-binatang ini hanya dengan sekali ayunan kapak, langsung menghancurkan pintu gerbang dan bagian tembok di sekitarnya!
“Hentikan dia! Hentikan!” Saat itu, jenderal penjaga kota juga datang dari kejauhan. Pasukan berkuda berat di belakangnya segera mempercepat laju menuju Rhein·Charlie, menghadang di depan sang manusia-binatang.
“Serbu!” Teriak pasukan berkuda. Kuda perang di bawah mereka meringkik keras, mengembangkan kecepatan penuh menyergap Rhein·Charlie.
"Haha!" Rhein·Charlie tertawa terbahak. Baginya, berapapun pasukan berkuda manusia yang datang pasti akan mati!
Rhein·Charlie juga malas menggunakan kekuatan dewa. Langsung mengayunkan kapak perangnya ke arah regu pasukan berkuda ini. Di setiap jalur yang dilalui kapak raksasanya, tak ada satu pun mayat yang utuh! Setelah kapak raksasa melintas, hanya tersisa puing-puing mayat berserakan!
"Cepat, panggil Ksatria Kuil Suci! Cepat!" Melihat pemandangan di hadapannya, jenderal penjaga kota langsung panik.
"Regimen Ksatria Kuil Suci, 3.000 ksatria telah tiba!" Jenderal penjaga kota tak perlu berkata apa-apa lagi. Terjadi insiden sebesar ini, mana mungkin anggota Regimen Ksatria Suci tidak datang?! Mereka telah datang ke TKP dalam keadaan siaga.
"Manusia-Binatang Emas ini terlalu kuat!" Jenderal penjaga kota menatap Rhein·Charlie sementara berkata pada ksatria Regimen Ksatria Kuil Suci.
"Di dunia ini, hanya Dewa Cahaya yang menjadi penguasa sejati! Semua kejahatan akan hancur di hadapan kami!" Komandan Resimen Ksatria Suci menurunkan helm ksatria: "Dewa Cahaya menyertai kita, kebajikan, keberanian, kesetiaan!" Para ksatria meneriakkan slogan, setiap kalimat menambahkan lapisan pertahanan cahaya suci pada tubuh mereka. Bisa dikatakan, Resimen Ksatria Suci memang dianggap sebagai pasukan berkuda terkuat di antara manusia. Mereka benar-benar memiliki keahlian khusus.
Namun, semut yang diperlengkapi senjata secanggih apa pun, bagaimana mungkin bertarung melawan naga raksasa? Apa pun tambahan yang mereka miliki, di mata Rhein·Charlie mereka tidak berbeda dengan pasukan berkuda berat sejak awal. Kecuali mereka bisa menurunkan Dewa Cahaya dari singgasananya! Baru mungkin mereka bisa bertarung seimbang dengan Rhein·Charlie!
Di sisi lain, para pejuang Suku Singa Emas erat menggenggam senjata sihir "pentungan bergigi" di tangan mereka! Darah mereka mendidih, hanya saja saat ini belum saatnya medan perang mereka. Mereka harus bertahan! Menunggu sampai Kekaisaran Manusia-Binatang, kampung halaman legendaris mereka sendiri, barulah saat itu tiba untuk mandi darah dalam pertempuran sengit!
Hal yang harus dilakukan Rhein·Charlie bukan membunuh seluruh musuh, melainkan merobek jalan keluar! Maka Charlie pun tak lagi membuang waktu.
Dengan cepat, 3.000 ksatria Kuil Suci di depannya pun tumbang dalam genangan darah!
"Jalan telah dibersihkan. Maju." Gao Leihua meneriakkan perintah. Menyusul kemudian, puluhan ribu pasukan besar klan Singa Emas bergemuruh melintasi Kota Shenwei.
Setelah pasukan besar berlalu, seluruh Kota Shenwei hening mencekam. Hanya menyisakan kota yang terbelah oleh jalan raya hasil hantaman di tengahnya, meratapi kekejaman Rhein·Charlie.
Selama sebulan berturut-turut, Raja Kekaisaran Cahaya jatuh sakit secara tidak beruntung. Karena kabar yang datang selama sebulan ini merupakan pukulan terkuat baginya!
Di peta, kota-kota yang terletak dalam garis lurus semuanya mendapat serangan gila-gilaan dari kekuatan tak dikenal! Karena alasan penyerangan ke Kekaisaran Manusia-Binatang, pasukan lengkap di beberapa kota ini telah dikurangi secara signifikan. Pondasi dasar takkan bisa menahan serangan para penyerang.
Hanya dalam sebulan, separuh kota Kekaisaran Cahaya telah hancur!
Menurut intelijen dari garis depan, di antara para penyerang kota-kota ini terdapat seorang pria tampan berambut putih. Pria itu pernah bertindak dengan menghancurkan pintu gerbang sebuah kota menggunakan kilat dalam satu gerakan.
Tak perlu diragukan lagi, rambut putih itu. Pastilah pria yang bernama Gao Leihua.
"Kita seolah telah mencari masalah dengan keberadaan yang tidak seharusnya kita ganggu." Pendekar pedang suci penjaga negara duduk di samping peta sambil tersenyum getir memandangi peta...
