Pisau Hukuman adalah senjata tempaan langsung Dewa Pencipta Dunia. Bukan seperti "Palu Dewa Api" milik Dewa Api yang remuk oleh satu pukulan Gao Leihua yang bisa disamakan. Pisau Hukuman adalah pedang spiritual yang memiliki kekuatan magis.
Saat Gao Leihua menggenggam Pisau Hukuman ini, senjata itu langsung mengeluarkan denting pedang yang bersemangat! Dua aksara "Hukuman" berwarna merah darah di badan pedang memancarkan sinar darah yang semakin berkembang. Senjata ini bisa merasakan kemarahan Gao Leihua, dan kemarahan Gao Leihua berarti pembunuhan.
Sebagai senjata, Pisau Hukuman tidak diciptakan untuk perdamaian. Ia lahir untuk pertempuran. Pedang, apapun jenisnya, kelahirannya bukan untuk perdamaian melainkan untuk perang.
"Ayo, kalian dua brengsek!" Gao Leihua mengangkat Pisau Hukuman, suaranya menggelegar bagai guntur yang mengamuk, mengguncang pikiran: "Biarkan aku mengantarkan kalian berdua ke perjalanan terakhir!"
“Bajingan angkuh, kuberi tahu, kau akan menyesal setiap kata yang kau ucapkan tadi! Wilayah, api ilahi!” Dewa Matahari Apollo berseru, sekali lagi ia mengembangkan wilayahnya. Sebagai dewa unsur api, wilayah Apollo secara alami adalah wilayah api. Saat wilayah itu terkembang, seketika seluruh Aula Paus tertutupi sinar merah, lalu seluruh gereja memasuki dunia api. Wilayah api ilahi!
Di saat yang sama, Dewa Api di samping Apollo juga meneriakkan wilayahnya: “Wilayah, kobaran api membakar!”
Sebagai dewa api yang sama, wilayah "Api Ilahi" milik Dewa Matahari Apollo dan wilayah "Pembakaran Dahsyat" milik Dewa Api masing-masing memiliki keunggulan. Wilayah Dewa Api "Pembakaran Dahsyat" fokus pada kualitas api - kobaran api di dalam wilayahnya mampu membakar segalanya. Sementara wilayah "Api Ilahi" Apollo menekankan kuantitas, menciptakan dunia kobaran api tak berujung dengan berbagai jenis nyala yang megah namun penuh bahaya.
Ketika wilayah kedua dewa ini bersatu, terciptalah kombinasi sempurna antara kualitas dan kuantitas!
Saat Dewa Api mengembangkan wilayahnya, kobaran api di wilayah "Api Ilahi" Apollo seketika membesar seperti memakan "pil biru kecil", warnanya berubah menjadi putih pucat yang mengerikan.
"Merintihlah, menderita, kau pria terkutuk ini. Aku ingin tahu siapa sebenarnya yang akan jadi ampas!" Saat Dewa Api dan Dewa Matahari Apollo melihat Gao Leihua terperangkap dalam wilayah gabungan mereka, kedua pria itu langsung tertawa histeris. Di dalam wilayah api gabungan mereka, bahkan dewa tinggi yang telah menguasai wilayah lapisan kedua pun tak berani melawan langsung!
"Aah~~" Tiba-tiba, Bixi di altar mengeluarkan teriakan panik. Karena wilayah Dewa Matahari dan Dewa Api memenuhi seluruh Aula Paus, sekarang Bixi dan Jingxin pun terkepung oleh wilayah kedua dewa tersebut. Kobaran api telah menyala-nyala di sekitar kedua perempuan itu.
"Jangan takut, ada aku di sini." Siluet samar Gao Leihua tiba-tiba muncul di sisi Jingxin dan Bixi.
Di saat yang sama, Gao Leihua mengatupkan gigi sambil memandang Dewa Api dan Dewa Matahari di kejauhan, bergumam dalam hati: Sialan, tadi aku kenapa sih. Tak disangka aku malah mengobrol panjang lebar dengan dua bajingan ini, bahkan membiarkan mereka membuka wilayah. Apa aku sudah gila? Begitu melihat keadaan Xianxin dan Bixi di hadapannya, Gao Leihua langsung menyesal.
Untungnya, dirinya berhasil tiba tepat waktu di sisi Xianxin. Andai terlambat sedetik saja sehingga terjadi sesuatu pada Bixi dan Xianxin, Gao Leihua bahkan tak punya kesempatan untuk menyesal.
"Wilayah - Ranah Dewa Petir, Putusan!" Setelah sampai di dekat Xianxin, Gao Leihua berseru ringan. Seketika, wilayah putusan berwarna ungu-emas itu muncul dengan kecepatan maksimal di sekelilingnya. Di tengah wilayah gabungan Dewa Matahari dan Dewa Api, wilayah putusan ini memaksakan diri membuka ruang kecil!
Begitu wilayah putusan muncul, wilayah-wilayah lain hanya bisa mundur dan dilahap. Inilah alasan mengapa wilayah putusan membuat pusing para dewa-dewa lainnya. Wilayah putusan ungu-emas yang muncul itu segera melahap wilayah Dewa Api dan Dewa Matahari Apollo, memaksakan diri membuka ruang milik Dewa Petir di tengah wilayah kedua dewa tersebut. Kemudian wilayah ungu-emas ini mengelilingi Jingxin dan Bixi, melindungi mereka dari kerusakan sedikit pun.
"Ayah Gao Leihua." Bixi memalingkan kepala ke arah Gao Leihua, lalu seluruh ketegangan di tubuhnya langsung mengendur. Di sampingnya, Jingxin juga memperlihatkan senyuman.
"Jingxin, kau dan Bixi tetap di sini jangan bergerak." Setelah memastikan wilayahnya terkunci, Gao Leihua berkata pada keduanya. Usai bicara, Gao Leihua langsung berjalan menghampiri Dewa Api dan Dewa Matahari Apollo.
“Apa yang kau rencanakan?” Tangan Jing Xin menggenggam tangan besar Gao Leihua, lalu ia bertanya menggunakan bahasa isyarat.
“Tenang, aku akan keluar menghabisi dua bajingan bermasalah ini.” Gao Leihua menepuk lembut tangan ramping Jing Xin sambil menunjukkan senyuman penenang. Kemudian, dengan langkah gagah ia melangkah keluar dari wilayah putusannya, memasuki wilayah gabungan Dewa Matahari dan Dewa Api.
Mengenai wilayah unsur api Dewa Matahari, Gao Leihua sudah memiliki pengalaman setelah pernah melawan avatar-nya. Ia tahu selama masih ada kekuatan mengerikan yang melindungi tubuhnya, wilayah api takkan menimbulkan rasa takut selama energinya belum habis!
Hampir seketika setelah melangkah keluar, pakaian Gao Leihua langsung terbakar hingga lumer total. Namun tubuhnya sama sekali tak terluka, bahkan rambut putihnya pun tak menunjukkan fenomena terbakar sedikitpun.
"Pertempuran, tidak hanya bergantung pada wilayah." Gao Leihua memandangi Dewa Api dan Dewa Matahari di hadapannya, memperlihatkan senyuman merendahkan.
Dewa Api dan Dewa Matahari Apollo terkejut saat melihat wilayah yang dikembangkan Gao Leihua - Dewa Petir?! Kedua dewa saling pandang, mereka tahu Dewa Petir bukanlah keberadaan biasa. Namun ketika Gao Leihua keluar dari wilayah putusan dan memasuki wilayah mereka, kobaran api di wilayah mereka sama sekali tidak bisa melukai Gao Leihua. Kedua dewa kembali terkejut, mereka tak mengerti bagaimana mungkin seseorang bisa tetap utuh di wilayah api!
Yang tidak mereka sadari, di sekujur tubuh Gao Leihua terdapat kilatan cahaya ungu-emas tipis yang melindunginya. Ketidaktahuan mereka wajar, karena Gao Leihua sedang menunjukkan fungsi seni bela diri kuno Tiongkok. Bagaimana mungkin dewa-dewa ini memahami cara operasi Qi? Mekanisme energi vital ini memang di luar pemahaman penghuni dunia ini.
Kekuatan dewa Gao Leihua beroperasi mengikuti pola sirkulasi Qi, setiap kali energi ilahi mulai berputar, aura perlindungan dewa akan secara aktif menjaga tubuhnya.
"Saat ini, terimalah kemarahanku!" Gao Leihua mengaum, Pisau Hukuman di tangan kanannya menghujam dengan dahsyat. Dua bajingan ini terus-menerus melukai Jingxin. Sekarang mereka pantas mati ribuan kali!
Saat berlari sekencang-kencangnya, Gao Leihua juga membuka wilayah kecepatan inti iblis! Kecepatannya langsung melonjak ke tingkat yang lebih tinggi!
Di bawah pengaruh ilmu meringankan tubuh dan wilayah kecepatan, kecepatan Gao Leihua benar-benar luar biasa. Bahkan sebelum Dewa Api dan Dewa Matahari sempat bereaksi, Pisau Hukumannya sudah menyambar tubuh Dewa Api yang berada di posisi depan!
Kilatan pisau Pisau Hukuman bagaikan semburan sutera menghajar Dewa Api. Hanya sekejap, sebelum Dewa Api sempat bereaksi, kilatan senjata itu sudah menghampiri wajahnya.
"Adik ketiga!" teriak Dewa Matahari, tangan kanannya mendorong kasar tubuh Dewa Api.
Zzzz! Dewa Api nyaris lolos, Pisau Hukuman Gao Leihua menghunjam keras ke lengan kirinya.
Layaknya mengiris tahu, Pisau Hukuman itu dengan mudah memutus tangan kiri Dewa Api.
"Hmph, bisa menghindar sekali, apa kau sanggup lolos dari tebasan keduaku?" Gao Leihua mendengus, menarik kembali Pisau Hukumannya dengan cepat untuk menyerang lagi.
"Jangan meremehkan kami!" bentak Dewa Matahari, mengangkat "Tombak Kilat Cahaya"-nya sebagai tameng di depan Dewa Api.
Dang! Pisau Hukuman berhasil ditahan oleh tombak legendaris Dewa Matahari.
“Hmph.” Gao Leihua mendengus dingin, kemudian menggerakkan pergelangan tangannya. Pedang panjang di tangannya berputar membentuk lengkungan dan menyambar ke arah Dewa Api dari bawah ke atas.
Tapi tepat saat pedang hendak mengenai Dewa Api, Gao Leihua tiba-tiba berbalik tubuh dan menoleh ke belakang. Sebab dari arah belakangnya tiba-tiba terdeteksi getaran kuat energi bertipe cahaya.
Mengikuti getaran kekuatan mengerikan ini, senyuman merekah di wajah Dewa Api dan Dewa Matahari! Ini pertanda "Dewa Cahaya" akan segera turun!
Sebelumnya, saat Gao Leihua masuk, mereka telah meminta Kakak tertua - Dewa Cahaya - untuk mempersiapkan ritual kedatangan. Namun upacara yang baru saja dimulai terpaksa terpotong karena serangan mendadak Gao Leihua.
Syukurlah, bagian terpenting ritual yaitu Jingxin dan Bixi masih berada di altar. Bidang kekuatan yang dikembangkan Dewa Api dan Dewa Matahari sebelumnya berhasil melindungi mereka! Ini menjadi syarat paling menguntungkan bagi turunnya Dewa Cahaya. Kedua dewa itu menarik napas lega dalam hati.
“Apa yang terjadi？” Gao Leihua mengatupkan gigi, getaran energi yang muncul tiba-tiba ini sungguh luar biasa kuat. Bahkan gabungan kekuatan Dewa Matahari dan Dewa Api di hadapannya tak sebanding dengan getaran energi ini.
Elemen cahaya di langit mulai bergejolak liar, lalu sebuah siluet samar muncul secara tiba-tiba di udara. Siluet ilusi ini mulai berputar-putar di atas altar.
Ini jiwa? Gao Leihua memandang penuh curiga pada jiwa yang memancarkan kekuatan cahaya dahsyat ini. Tak disangka hanya jiwa? Barang yang memancarkan energi cahaya kuat ternyata cuma jiwa transparan ini?
“Di mana tubuhnya? Tubuh yang akan kugunakan untuk manifestasi ini?” teriak jiwa tersebut pada Dewa Api dan Dewa Matahari.
Karena Bixi dan Jingxin masih berada dalam wilayah kekuasaan Gao Leihua, jiwa transparan ini tak bisa mendeteksi keberadaan mereka.
“Tuan.” Setelah melihat jiwa yang memancarkan kekuatan Cahaya kuat di udara, Komandan Kavaleri Darah Godard yang dipanggil Gao Leihua sejak awal tak kuasa berseru lembut untuk menunjukkan keberadaannya. Dalam urusan menyerang jiwa, dia seolah adalah ahli sejati...
