“Tidak~~” Melihat pukulan Gao Leihua, Raja Mayat memperlihatkan ekspresi keputusasaan. Kekuatan yang terkandung dalam tinju Gao Leihua sama sekali cukup untuk menghancurkan dirinya!
Apa yang harus kami lakukan? Memeras otak Raja Mayat berputar dengan kecepatan maksimal seumur hidup. Gulungan teleportasi, benar! Aku masih memiliki satu gulungan teleportasi! Tiba-tiba Raja Mayat teringat gulungan teleportasi di tangannya. Setelah dikejutkan Gao Leihua tadi, ia hampir melupakan kunci kemenangan untuk melarikan nyawa ini! Tanpa ragu, Raja Mayat mengeluarkan gulungan teleportasi itu.
Saat menghadapi momen hidup-mati, Raja Mayat melepaskan semua potensinya. Saat ini kecepatannya sungguh mengejutkan! Setelah mengeluarkan gulungan, Raja Mayat segera membukanya dan merobek gulungan teleportasi itu!
Sayang sekali, meski cepat, tetapi Gao Leihua yang memiliki kedewaan kecepatan jauh lebih cepat daripadanya!!
Melihat Raja Mayat mengeluarkan gulungan teleportasi ini, meskipun tidak tahu untuk apa gulungan teleportasi di tangannya itu, intuisi Gao Leihua berkata bahwa dia tidak boleh membiarkan Raja Mayat menyobek gulungan ini! Maka, kecepatan Gao Leihua langsung naik drastis dalam sekejap!
Saat Raja Mayat dengan ceria menyobek sedikit gulungan teleportasi itu, pukulan maut Gao Leihua telah menghajar dengan keras tubuh Raja Mayat!
Serangan Gao Leihua ini adalah pukulan penuh tenaga. Kekhawatiran terbesarnya adalah Melepaskan harimau kembali ke gunung yang akan menimbulkan malapetaka tak berujung. Karena itu prinsipnya: jika sudah bertindak, pastikan serangan mematikan!
Kekuatan Dewa Petir yang mengamuk mengalir deras masuk ke dalam tubuh Raja Mayat seiring pukulan ini.
Baru-baru ini, pengalaman menghadapi Elf Darah dengan tubuh abadi mereka menciptakan refleks alami pada Gao Leihua. Setiap mendengar hal terkait mayat, pilihan pertamanya adalah mencincangnya berkeping-keping! Lalu mengawasi apakah benda ini akan beregenerasi seperti Blood Elf. Hehe.
Jika kekuatan Dewa Hewan merepresentasikan puncak kekuatan dunia ini, maka kekuatan petir mengerikan Gao Leihua ini merepresentasikan puncak daya penghancur dunia! Petir adalah elemen dengan daya rusak terkuat!
"Membunuhku, kau akan menyesal!" Menjelang ajalnya, sebagaimana musuh-musuh Gao Leihua sebelumnya, Raja Mayat mengutuk Gao Leihua dengan kutukan terakhir dalam hidupnya.
Tanpa secuil keberuntungan, tubuh Raja Mayat meledak menjadi puing-puing di bawah kekuatan petir yang mengamuk ini. Gulungan lukisan yang baru tersobek sedikit di tangan mayat itu jatuh perlahan ke tanah seiring kematiannya.
"Dalam kamus Gao Leihua, tidak ada kata 'penyesalan'." Gao Leihua tersenyum sinis: "Semua faktor yang mungkin membuatku menyesal, akan kuhabisi sejak awal!"
……
Setelah menghabisi Raja Mayat yang menyebalkan ini, Gao Leihua menghela napas pelan lalu menatap ke langit.
Saat ini, segel pada domain segel tersebut telah dihancurkan oleh Gao Leihua. Jadi yang terlihat di hadapan Gao Leihua sekarang bukan lagi segel emas itu.
Pada momen ini, di atas kepala Gao Leihua, awan-awan gelap sedang berkumpul. Ini akan menjadi Tribulasi Langit ketiga yang akan dihadapi Gao Leihua. Lagipula, tribulasi kali ini merupakan Tribulasi Langit kedua yang dihadapi Gao Leihua di Lembah Arwah-arwah. Hanya saja berbeda dengan pertama kali, tribulasi kali ini tidak lagi memiliki perlindungan segel yang dijuluki tak terpecahkan.
Memandang awan tribulasi di langit dengan cermat, tribulasi kali ini terlihat berbeda dibandingkan sebelumnya.
"Langit!" Bayangan di samping Dewa Hewan itu berteriak kaget melihat tribulasi ini: "Ini adalah Tribulasi Langit kedua Bapa Dewa——Tribulasi Es-Petir!"
"Apa itu?" Gao Leihua berbalik memandang bayangan itu dan bertanya. Baru saja Gao Leihua mengajukan pertanyaan, gemuruh guntur yang seperti ledakan bergema di langit.
“Heh.” Gao Leihua tertawa ringan. Sebagai Dewa Petir yang seharusnya menguasai semua petir di dunia, ini sungguh memalukan. Meski bertitel dewa pengendali petir, petir langit yang langsung dikendalikan oleh dewa pencipta dunia ini justru berada di luar jangkauan kendalinya.
Braak! Gemuruh guntur kembali menggema. Ketika Gao Leihua menengadah, matanya langsung terpesona oleh pemandangan di langit!
Di balik kepulan awan hitam pekat, sebuah fenomena unik terpampang di angkasa. Kilat yang indah bak kristal! Bukan sekadar petir biasa, kilat ini benar-benar membentuk struktur kristal transparan!
"Memukau!" Di saat kritis ini, Gao Leihua tak kuasa menahan decak kagum. Sempurna! Kilat di udara ini jelas merupakan kombinasi es dan petir. Jenis petir "es-kilat" yang belum pernah ia saksikan sebelumnya. Kristal es yang berbentuk kilat itu menyambar ke bawah, dikelilingi oleh rotasi serpihan salju dan busur listrik tipis.
Bukan hanya Gao Leihua, bahkan Dewa Hewan yang sama sekali tak memahami seni pun terpaku melihat "es petir" yang indah ini. Yang juga terhipnotis adalah Dewi Arwah Penasaran beserta sekelompok Tetua Arwah.
"Ah, hal indah seringkali justru yang paling mematikan." Gao Leihua menggelengkan kepala sambil menatap es petir di langit. Meskipun mempesona, benda ini bagai mawar beracun - memikat namun mematikan.
"Atas nama aku sebagai Dewa Petir." Dengan tatapan tajam mengamati "es petir" di udara, Gao Leihua mulai memanggil Pisau Hukuman: "Muncul lah——Pisau Hukuman!"
Bzz~~ Kilatan listrik ungu-emas muncul di tangan kanan Gao Leihua. Kembali menghadapi Bencana Langit, Pisau Hukuman bergemuruh penuh semangat. Bilah senjata itu terus bergetar liar di genggamannya!
"Ilusi Divine Body——Bentuk Asli Dewa Petir!" Gao Leihua menggeram. Kilat ungu-emas di tubuhnya tiba-tiba menyusut ke dalam, lalu meledak keluar dengan dahsyat! Kilat itu mulai menggeliat dan berubah bentuk. Akhirnya, ilusi Gao Leihua setinggi 10 meter yang seluruhnya terbuat dari kilat muncul di belakangnya.
"Mari kita hadapi lagi Tribulasi Langit ini." Gao Leihua menggenggam erat Pisau Hukuman. Sejak mencapai tingkat Dewa, semakin sedikit rival yang bisa ditemukannya. Jarang ia merasakan kegembiraan sebesar ini.
"Pria ini gila?" gumam bayangan di sampung Dewa Hewan yang tertegun melihat Gao Leihua sama sekali tidak melakukan pertahanan saat menghadapi "Tribulasi Es-Petir".
"Kali ini, aku akan pahami sepenuhnya perbedaan antara petir tribulasi dan petir biasa!" Gao Leihua menatap tajam "Es-Petir" yang mendekat dengan cepat. Meski sebagai Dewa Petir, ia mustahil mengendalikan petir ujian langit ini.
Sebagai Dewa Petir, seharusnya semua elemen petir di dunia ini tunduk pada kendali Gao Leihua. Tapi mengapa petir tribulasi langit yang sama-sama berunsur listrik ini justru lepas dari kuasanya?
Masalah ini telah lama mengganggu pikiran Gao Leihua.
Dulu saat baru memasuki wilayah ilahi, pengetahuannya masih terbatas sehingga tak terpikirkan. Baru-baru ini, Gao Leihua tiba-tiba teringat hal ini. Sebagai Dewa Petir, seharusnya semua petir di dunia patuh padanya. Mengapa petir tribulasi langit bisa lepas kendali?
Meskipun petir tribulasi diciptakan khusus oleh Dewa Pencipta untuk menghukum dewa yang melanggar aturan, namun unsur dasarnya tetaplah energi listrik.
Memandang kilatan indah petir langit di angkasa, ide tak terduga muncul di benak Gao Leihua.
Dia berniat menangkap petir tribulasi ini untuk diteliti lebih lanjut, mencari tahu perbedaan mendasar antara petir biasa dengan tribulasi langit.
"Tapi bagaimana cara menyegel Bencana Langit ini?" Meskipun Gao Leihua memiliki ide yang cukup bagus, saat hendak merealisasikannya langsung menemui kesulitan. Bencana Langit berada di hadapannya, namun bagaimana cara menyimpan energi ini untuk diteliti?
Saat Gao Leihua masih memikirkan hal-hal tersebut, petir es pertama telah jatuh dengan keras di atas kepalanya.
Karena campur tangan Gao Leihua dalam duel antara Dewi Arwah Penasaran dan mayat yang sudah tewas tadi, maka petir es ini hanya menargetkannya. Namun "es petir" memiliki jangkauan serangan yang luas, mereka yang terlalu dekat dengannya juga akan terkena serangan tanpa ampun.
"Kalian semua minggir!" Melihat Dewi Hewan dan Dewi Arwah Penasaran menunjukkan ekspresi ingin mendekat, Gao Leihua seketika berteriak. Kemudian mengangkat Pisau Hukuman untuk menahan keras serangan es petir ini dari depan.
Biru dengan kilauan emas, energi "es petir" ini bertabrakan dengan keras melawan energi petir mutasi Gao Leihua.
“《Prinsip Suci Penciptaan》 Pasal ke-300 menggambarkan: Es Petir, total delapan tribulasi.” Bayangan di samping Dewa Hewan memandangi "Es Petir" sambil bergumam, seolah sedang mengutip catatan kuno: "Tribulasi Es Petir, ujian kedua Pencipta di lantai Langit. Terdiri dari delapan fase, tujuh fase pertama energinya setara. Fase kedelapan merupakan akumulasi total tujuh fase sebelumnya."
Ekspresinya saat ini terlihat seperti sedang membaca kitab, namun juga seolah memberi penjelasan pada Gao Leihua. Meski suaranya rendah, namun mampu didengar semua orang di Lembah Arwah.
"Terima kasih." Gao Leihua tertawa terbahak, kemudian bersama Divine Body Ilusi di belakangnya secara bersamaan mengarahkan Pisau Hukuman ke "Es Petir".
Secara paralel, setelah mendengar penjelasan bayangan itu, Gao Leihua segera mulai merancang cara menyimpan es petir ini. Menurut perkataan bayangan di dekat Dewa Hewan, es petir ini hanya memiliki delapan fase. (Masih mengeluh kurang?) Karenanya dia harus menemukan solusi preservasi petir langit ini sebelum delapan fase selesai.
Braak! "Es Petir" menembus kekuatan Dewa Petir Gao Leihua, melakukan kontak intim dengan tubuhnya!
Seketika, sensasi panas-dingin bergantian menyelimuti dada Gao Leihua.
"Matahari, kuat sekali." Gao Leihua mengatupkan giginya setelah menangkas petir langit ini. Meski sebagai Dewa Petir, "Es Petir" sama sekali tidak mematuhinya. Sifat konduktivitas listrik "Es Petir" membuat tangan-tangannya kebas, sementara sifat "dingin"-nya membuatnya menggigil.
"Tunggu! Konduktivitas listrik?!" Tiba-tiba mata Gao Leihua berkilauan. Konduktivitas listrik. Sialan! Ia menepuk dahinya sendiri. Istilah "konduktivitas listrik" dari Bumi ini memberinya pencerahan.
Setelah lama terpengaruh dunia sihir, pola pikirnya mulai "terpengaruh dunia sihir". Di saat yang sama, sebuah rencana gila mengambang dalam benaknya. Tapi sebagai pria, terkadang memang perlu sedikit nekat...
