Lapisan tulang biru muda menyelubungi seluruh tubuh monster itu, bagaikan baju zirah dari tulang.
Dari bentuk kasarnya, monster ini menyerupai manusia serigala dari suku manusia-binatang. Cangkang tulangnya jelas menggambarkan tubuh atas serigala dan tubuh bawah manusia. Inikah wujud dirasuki iblis Dewa Angin?!
“Graaa~~!” Monster itu mengaum dengan suara berat! Setelah kerasukan, semua luka yang ditimbulkan Raja Kegelapan tadi sama sekali menghilang!
“Huu!” Setelah mengaum, monster itu menarik napas dalam-dalam. Lalu meregangkan tubuhnya sendiri.
Krak-krak! Sepuluh cakar putih tajam muncul dari ujung jarinya disertai derakan. Energi kegelapan yang aneh menyelimuti cakar tulang itu, membuat tak bisa dianggap remeh daya penghancurnya!
“Lihatlah, bajingan terkutuk! Inilah status dirasuki iblisku.” Suara bertekstur logam bergema. Dewa Angin di depan mata benar-benar telah berubah, tapi bukan transformasi biasa—karena saat ini dia masih memiliki kesadaran! Jika seorang dewa mati lalu baru berubah menjadi iblis, tak akan ada secuil pun kebijaksanaan tersisa!
Seperti Dewa Perang zaman dulu yang kehilangan sebagian besar memorinya saat awal menjadi iblis. Semua kenangan baru pulih secara bertahap setelah transformasi, itu butuh waktu.
Dan Dewa Angin yang ada di hadapan ini jelas memiliki kecerdasan yang luar biasa tinggi. Selain itu, dia juga bukan makhluk yang sudah lama menjadi iblis, karena sebelum dirasuki tadi, kekuatan di tubuhnya adalah murni energi angin suci!
Artinya, Dewa Angin di depan mata ini adalah makhluk sejenis dengan Gao Leihua!
“Bajingan terkutuk, berbahagialah bisa menyaksikan wujud iblisku!” Dewa Angin yang telah berubah menunjuk Raja Kegelapan dengan cakarnya: “Mati di tanganku adalah kehormatan bagimu!”
“Cekikikan~!” Melihat transformasi Dewa Angin, Raja Kegelapan tersenyum memperlihatkan gigi: “Kekuatan yang cukup bagus. Tapi dibandingkan si dia di sebelah sana,” dia melirik ke arah Gao Leihua, “kau masih jauh ketinggalan!” Terdengar tawa menggelegarnya.
“Graaah!” Dewa Angin yang telah berubah wujud mengaum keras. Cring! Dengan cakar kanannya yang terulur, dia mencakar kosong ke arah Raja Kegelapan. Dari gerakan tangannya, bayangan cakar putih pucat muncul dan melesat menghujam!
“Cekikikan!” Raja Kegelapan tertawa terbahak, dengan gerakan santai mengangkat pisau rusak di tangannya. "Dang!" Suara benturan logam bergema, dengan mudah menahan siluet cakar putih pucat itu.
Namun saat Raja Kegelapan menahan serangan cakar itu, tiba-tiba siluet putih pucat seperti tulang melesat ke bawah tubuh Raja Kegelapan. Disusul cakar tajam yang memancarkan kilatan kekuatan mengerikan menyambar dari bawah ke arah dagu sang raja!
"Cepat sekali!" batin Raja Kegelapan kaget. Dengan refleks kilat, ia menarik pisau rusaknya untuk melindungi dagunya.
Cring! Cakar dan pisau bertabrakan. Percikan api berkilatan menyembur dari benturan senjata tajam dan cakar itu.
"Graaah!" Dewa Angin mengaum. Cakar yang menekan pisau rusak itu tiba-tiba mengerahkan tenanga penuh! Seketika, seluruh tubuh Raja Kegelapan tersapu oleh kekuatan dahsyat itu hingga terlempar.
Di bawah kekuatan aneh Dewa Angin, tubuh Raja Kegelapan terpental ke angkasa!
"Cekikikan!" Teriak Raja Kegelapan yang terlempar, tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.
"Ingat, saat berkelahi dengannya waktu itu, dia menggunakan jurus itu tepat di angkasa yang membuatku celaka besar." Saat melayang di udara, benak Raja Kegelapan teringat wujud asli Gao Leihua saat bertempur dengannya dulu!
Waktu itu Gao Leihua juga terpental ke udara lalu tiba-tiba menghantamkan serangan dahsyat. Jurus maut itu hampir membuat Raja Kegelapan tak sanggup menahan!
"Hari ini, biarkan aku mencoba jurus ini!" Sebuah niat gila-gilaan berkilat dalam hati Raja Kegelapan!
Langsung dieksekusi! Pisau rusak di tangan Raja Kegelapan terangkat, mengikuti memori saat itu, rangkaian jurus pedang luar biasa mulai mengalir dari tangannya.
"Astaga! Ini...?!" Gao Leihua yang menyaksikan permainan pedang Raja Kegelapan seketika berteriak panik: "Sembilan Pukulan Petir Ungu?!"
Memandang Raja Kegelapan yang sedang menggunakan Sembilan Pukulan Petir Ungu di udara, Gao Leihua tak bisa menahan keluh kesah. Raja Kegelapan ini pantas dijuluki jenius langka pemberian langit. Jurus yang hanya digunakan Gao Leihua sekali saat bertarung dengannya, telah dipelajarinya secara utuh tanpa sedikitpun perbedaan. Bahkan posisi tubuhnya tak ada perubahan sehelai rambut pun! Bisa dikatakan gerakan Raja Kegelapan telah mencapai standar sempurna.
Namun seberapa sempurna pun gerakannya, tetap tak ada gunanya. Gao Leihua tersenyum getir. Ilmu bela diri Tiongkok terbagi menjadi energi internal dan jurus-jurus. Meski jurus-jurus misterius itu penting, tapi dibandingkan dengan energi internal, jurus-jurus menjadi tidak begitu signifikan.
Seni bela diri kuno Tiongkok menekankan pengembangan internal sebagai utama dan eksternal sebagai pendukung. Banyak jurus membutuhkan teknik internal khusus sebagai pendamping. Jika memaksakan penggunaan jurus-jurus misterius tanpa teknik internal yang sesuai, hanya akan menimbulkan bahaya tak terkira! Ringannya jatuh ke dalam kegilaan, beratnya bisa meledak dan tewas seketika.
“， cepat, cepat berhenti! Jangan digunakan lagi! Hentikan gerakan!” Gao Leihua segera meneriakkan perintah dengan panik begitu menyadari bahaya yang mengintai.
“Hmph!” Dengusan singkat keluar dari mulut Raja Kegelapan yang sedang melayang di udara. Gerakan-gerakan pisau yang luar biasa mengalir lancar dari tangannya, namun tanpa disadari kekuatan mengerikan di dalam tubuhnya mulai bergerak dinamis! Fenomena yang belum pernah ia saksikan sebelumnya—setiap kali jurus pisau dilancarkan, energi ilahi itu berpusar layaknya aliran sungai di dalam raganya.
Perlu diketahui, mustahil bagi dewa-dewa di dunia ini untuk mengalirkan kekuatan mereka seperti Qi dalam tubuh. Sistem mereka bekerja layaknya lubang hitam yang menyerap dan memadatkan energi ke dalam kedewaan. Saat diperlukan, baru energi itu dilepaskan secara eksplosif. Inilah mengapa Raja Kegelapan benar-benar kewalahan menghadapi fenomena energi ilahi yang tiba-tiba menjadi cair ini.
Saat energi ilahi mulai mengalir pertama kali, sensasi nyaman yang luar biasa membanjiri dada Raja Kegelapan. Perasaan ini membuatnya sangat nyaman. Namun ketika terus menggunakan jurus "Sembilan Pukulan Petir Ungu", tiba-tiba energi ilahi dalam tubuhnya menjadi kacau! Tanpa panduan "teknik internal", energi ilahi yang mengalir kehilangan arah dan mulai berkeliaran liar di dalam tubuhnya, mencari gerbang keluar yang tepat!
Situasi ini membuat Raja Kegelapan panik, sesuatu yang belum pernah dialaminya sama sekali!
Kini energi ilahinya terpecah menjadi tak terhitung aliran. Seperti prajurit tak terhitung jumlahnya, mereka menjadikan tubuhnya sebagai medan perang dan mulai bertarung sengit di dalam raganya!
“Aaaa~ Ah! Ahh~~” Raja Kegelapan meraung kesakitan. Kekuatan mengerikan yang bergolak di dalam tubuhnya memuntir meridiannya hingga berbentuk pretzel. Sakit tajam dari meridian yang terdistorsi ini bahkan membuat pria sekeras baja seperti dirinya sulit mereka telan! Keringat dingin mengucur deras dari dahinya bagai air rebusan. Wajahnya terlihat terdistorsi oleh siksaan rasa sakit yang tak tertahankan.
“Kesempatan emas~” Meski tak tahu mengapa Raja Kegelapan tiba-tiba menjerit kesakitan dengan ekspresi menderita, bagi Dewa Angin ini adalah peluang strategis! Tak peduli apakah ini jebakan atau tidak, cakar tajam di ujung jarinya kembali terkembang.
“Grrr! Serahkan nyawamu!” Dewa Angin mengaum keras. Sepuluh cakar berenergi kegelapan yang menyala dengan prinsip hukum angin itu menerjang ke arah Raja Kegelapan yang masih melayang di angkasa.
Hanya bisa menatap Dewa Angin yang menerjangnya, Raja Kegelapan tersenyum getir. Karena saat ini dia sama sekali tak punya kemampuan bertahan, bahkan mengangkat tangan pun terasa sangat sulit.
Menyaksikan cakar tajamnya hampir menembus tubuh bajingan di hadapannya, senyuman mengerikan merekah di wajah Dewa Angin!
"Tahu bataslah." Suara datar bergema di telinga Dewa Angin.
Tiba-tiba, dua jari jenjang muncul dari ruang hampa, perlahan menjepit cakar Dewa Angin.
"Dang!" Dua jari jenjang itu dengan mantap menjepit satu cakar raksasa, terlihat begitu alamiah. Seolah menjepit cakar besar ini adalah hukum alam semesta.
"Auuu!" Dewa Angin menggeram, mencoba menarik cakarnya dari jepitan jari itu. Tapi sekuat apapun dia berusaha, cakar itu tetap tak bisa dilepaskan.
"Siapa kau?!" teriak Dewa Angin dengan amarah.
“Hehe.” Gao Leihua yang berdiri di antara Dewa Angin dan Raja Kegelapan tersenyum tipis. Dua jarinya yang menjepit cakar itu memancarkan energi berwarna emas yang mengalir dinamis di jari-jarinya bagai air mengalir.
Kedua jari Gao Leihua sedikit mengeras, memelintir cakar yang terjepit ke arah kiri.
Di bawah pandangan penuh ketidakpercayaan Dewa Angin, cakar tajamnya yang bahkan bisa bertarung melawan "Pedang Rusak" Raja Kegelapan perlahan melengkung di bawah jari-jari pria berambut putih ini. Lengkungannya semakin dalam!
Akhirnya, krak! Suara retakan pecah. Cakarnya ternyata dipatahkan paksa oleh dua jari pria berambut putih itu!
“Ah~~ Tidak, sakit! Rawr, cakarku!” Sepuluh jari menyatu dengan hati, saat cakar itu patah, Dewa Angin langsung menjerit kesakitan.
“Tendangan Peluru!” Gao Leihua menggeram, kaki kanannya menyapu keras ke arah Dewa Angin! Sebuah tendangan cambuk menghempaskan sang dewa jauh ke udara!
Setelah menendang jauh dewa angin, Gao Leihua dengan cepat menyelinap ke belakang Raja Kegelapan. Tangan kirinya menempelkan dengan lembut di punggung sang raja.
Menyusul, energi suci yang hangat mengalir dari telapak tangan kiri Gao Leihua masuk ke dalam tubuh Raja Kegelapan. Setelah memasuki tubuhnya, energi ini segera mengatur ulang energi yang berkeliaran di meridian, kemudian memperbaiki jaringan meridian yang rusak.
"Huu!" Begitu tangan Gao Leihua menyentuh punggungnya, Raja Kegelapan langsung menghela napas lega. Ia merasakan energi menyejukkan menyusup ke tubuhnya. Energi dalam dirinya bagaikan anak-anak yang bertemu ayah, patuh mengikuti aliran energi dari Gao Leihua dan kembali ke inti kedewaan di perut bawahnya, tak lagi berkeliaran sembarangan.
Selamat dari Tribulasi, perasaan nyaman meresap ke seluruh tubuh Raja Kegelapan.
“Huu, baiklah. Untung aku bertindak tepat waktu, kalau tidak kau pasti sudah mengobrol dengan Dewa Cahaya.” Gao Leihua terengah-engah, menarik kembali tangan kirinya yang menempel di punggung Raja Kegelapan.
“Hah, kali ini aku rugi sekali.” Raja Kegelapan membuka matanya lalu tersenyum getir. “Tak kusangka jurus-jurusmu bisa seberdarah dingin itu!”
“Heh, aku tak menyangka ingatanmu begitu tajam, bisa menghafal Sembilan Pukulan Petir Unguku dengan sempurna.” Gao Leihua tersenyum pada Raja Kegelapan. “Tapi jurus Sembilan Pukulan Petir Ungu ini bukan sekadar tiruan kosmetik. Dibutuhkan teknik internal khusus untuk mengeksekusinya dengan sempurna.”
“Teknik internal itu akan kuaajari mulai dua hari lagi.” Kata Gao Leihua.
“GROAARR!!” Tiba-tiba dewa angin yang terlempar tadi menyambar kembali, cakar tajamnya yang patah telah tumbuh kembali.
"Huu!" Gao Leihua terengah-engah sebentar. Saat melakukan terapi pada Raja Kegelapan tadi, Gao Leihua mengonsumsi banyak kekuatan mengerikan. Sedangkan Raja Kegelapan, dalam waktu singkat jangan harap bisa menggunakan kekuatan mengerikan lagi. Jika dia memaksakan diri menggunakan kekuatan mengerikan dalam waktu dekat, ringan jatuh ke dalam kegilaan, berat meledak dan tewas adalah konsekuensi yang sangat normal.
"Selanjutnya, biar aku yang menangani." Gao Leihua memalingkan kepala kepada Raja Kegelapan.
Raja Kegelapan tidak memaksakan diri. Setelah menganggukkan kepala, dengan kondisi lemah dia mendarat di sisi Yue Zhen Tian·Poseidon sang Raja Lautan.
"Hei menantu, apa kau sanggup menghadapi sendiri?" Saat menyaksikan adegan konfrontasi Gao Leihua dengan monster itu, Yue Zhen Tian·Poseidon sang Raja Lautan bertanya dengan gelisah. Saat ini sang menantu sama sekali tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apapun. Jika terjadi sedikit saja kesalahan, putriku takkan sanggup menahan serangan lagi.
"Tenang saja." Gao Leihua tertawa hehe sambil menjemput dewa angin.
……
“Haha, beruban, aku bisa lihat, kemampuan mengerikanmu juga sudah hampir habis!” Monster Dewa Angin tertawa histeris pada Gao Leihua: “Tadi saat melakukan terapi untuk orang itu, kau mengonsumsi banyak kekuatan mengerikanmu ya.”
Benar, seperti yang dikatakan Dewa Angin, energi mengerikan di dalam tubuh Gao Leihua memang sudah tersisa sangat sedikit.
“Aku ingin lihat, dengan kondisi saat ini, bagaimana kau bisa bertarung melawan diriku yang dalam status dirasuki iblis?!” Dewa Angin meneriakkan tawanya: “Akan kutunjukkan padamu, status pertempuran Dewa Anginku!”
Plak! Plak! Plak! Beberapa ledakan keras bergema, deretan duri tulang tumbuh di lengan, paha, bahu, dan punggung Dewa Angin!
Barisan duri tulang ini secara instan meningkatkan kemampuan pertempuran jarak dekat Dewa Angin ke level yang lebih tinggi!
“Graa~~” Dengusan serigala menggelegar memenuhi seluruh dasar laut! Gelombang suara dari teriakan Dewa Angin itu menggerakkan air laut yang bergulung-gulung menghantam Gao Leihua!
"Matahari, benar-benar serigala." Hanya dengan satu raungan saja sudah menciptakan tekanan suara sekuat ini, Dewa Angin ini memang tak bisa diremehkan.
"Muncul lah, Pisau Hukuman!" Gao Leihua berucap pelan, kilatan merah muncul di tangannya. Pisau Hukuman pun muncul di genggaman Gao Leihua.
"Buka!" Menghadapi tekanan air yang bergulung-gulung ini, Gao Leihua meneriakkan dengan lantang, Pisau Hukuman menghantam tekanan air tersebut...
Huu~~, bersamaan dengan tekanan air yang mendesak ke arah Gao Leihua, kaki kanan Dewa Angin menghentak tanah dengan dahsyat! Berkat gaya pegas yang kuat, tubuh Dewa Angin melesat seperti anak panah meluncur menuju siluet berambut putih yang tertutup tekanan air.
"Menantu!" Raja Lautan dan Jingyin panik, melalui lapisan-lapisan tekanan air yang tebal, mereka hanya bisa melihat samar-samar sosok Gao Leihua.
Saat tubuh Dewa Angin menembus lapisan tekanan air dan menghujam ke arah Gao Leihua. Raja Lautan Yue Zhentian·Poseidon dan Jingyin berseru serentak: "Menantu, hati-hati!!!"
Hanya saja, terlambat! Hampir bersamaan dengan suara peringatan Poseidon dan yang lain, cakar tajam Dewa Angin sudah menghujam ke pinggang sosok di balik tekanan air itu!
"Tidak~~" Poseidon dan Jingyin berteriak serentak. Jika sesuatu terjadi pada Gao Leihua, mereka tak berani membayangkan hal gila apa yang akan dilakukan putri mereka!
"Brengsek! Lukai menantuku, kuhabisi kau!" Poseidon mengaum, mengangkat trisula "Neptune's Trident" hendak menyambar membantu Gao Leihua.
Tapi, tiba-tiba Poseidon menghentikan langkahnya.
Melalui lapisan tekanan air yang buram, terlihat Dewa Angin yang baru saja menyerang itu justru terlempar keluar dengan kasar!
"Bum~~" Setelah terpental, Dewa Angin memuntahkan darah dari mulutnya.
"Sekaligus, kedua matanya memandang panik ke lapisan tekanan air itu: 'Tidak mungkin! Bagaimana mungkin ini! Tidak mungkin!'" Dewa Angin meneriakkan amarahnya ke tekanan air itu.
Zzzzt! Suara lengkingan, diikuti sinar pedang ungu kemerahan yang melesat ke langit! Kilau pedang raksasa itu dengan keras menyobek lapisan tekanan air! Membelah tekanan air menjadi dua bagian.
"Merasakan sesuatu yang di luar akal sehat?" Suara sintetis elektronik perlahan terdengar dari dalam tekanan air ini.
Kemudian, sebuah kaki yang ditumbuhi sisik hitam melangkah keluar dari celah tekanan air yang terkoyak itu.
Dewa Angin membelalakkan mata, panik memandang monster di hadapannya! Sebuah monster yang bahkan dapat menyaingi penampilannya saat ini!
Seluruh tubuhnya dibungkus rapat oleh sisik-sisik hitam. Sebatang ekor yang kekar berotot mengayun ke kiri-kanan di belakang punggungnya. Dua pasang bulu sayap putih bersih justru mengepak lembut di bagian belakang! Di wajahnya, terdapat topeng mengerikan yang seluruhnya terbuat dari susunan sisik hitam. Helai-helai rambut putih panjang masih terlihat melambai di belakang topeng tertiup angin.
Monster ini ternyata adalah pria berambut putih tadi!!
Persis saat cakar Dewa Angin menghujam ke pinggang pria dalam tekanan air itu, terdengar suara benturan keras yang menusuk telinga! Sensasinya mirip seperti manusia biasa yang menusukkan tombak baja panjang ke sisik naga raksasa.
Dewa Angin mengangkat pandangannya, dan seketika itu juga ia menyadari bahwa di hadapannya berdiri monster setinggi tiga meter! Monster yang seluruh tubuhnya dipenuhi sisik!
Sedangkan cakar tajamnya sendiri masih tertancap di sisik pinggang monster itu!
"Hiss~~" Monster itu mengeluarkan teriakan menusuk, Dug! Suara itu, di bawah tekanan suara yang dihasilkan teriakan itu, dewa angin hanya merasakan sebuah kekuatan tak terbantahkan datang. Seketika seluruh tubuhnya terpental dari badan monster itu.
Sekaligus, tekanan suara jarak dekat ini di tempat langsung mengguncang organ-organ dalam dewa angin seolah terkoyak!
Karena itu, setelah terpental dari tekanan air, seteguk darah segar tak tertahan dimuntahkan.
"Mustahil, ternyata dirasuki iblis! Ternyata benar-benar dirasuki iblis!" Dewa angin terkejut memandang Gao Leihua, ia bisa merasakan dengan jelas bahwa proses dirasuki iblis Gao Leihua sama sekali berbeda dengan dirasuki iblis setengah hati miliknya.
……
“Ini, barang apa ini?!” Pasangan Raja Lautan di kejauhan terbelalak memandangi penampilan Gao Leihua saat ini. Meskipun rambut putih dan Pisau Hukuman di tangan monster itu menunjukkan bahwa makhluk ini mungkin adalah Gao Leihua! Tapi, keduanya sulit mempercayai dan enggan mengakui bahwa benda menyeramkan ini adalah menantu mereka, Gao Leihua!
Saat ini, yang paling sulit mempercayai ini adalah Dewa Angin!
"Mustahil! Selain kami, siapa lagi yang sudah menguasai teknik dirasuki iblis! Bagaimana mungkin ada yang tahu cara berubah jadi iblis! Ini masih dalam tahap uji coba kami!" Dewa Angin panik memandangi Gao Leihua.
"Akhiri ini." Suara sintetis elektronik terdengar dari mulut Gao Leihua.
"Hancur!" Suara Gao Leihua dan suara mesin bergema serempak. Dengan mengangkat Pisau Hukumannya, Kekuatan Dewa Petir mengalir deras ke telapak tangannya.
Mata pisau itu mengarah ke Dewa Angin yang sedang dirasuki iblis.
Satu tebasan pisau, kilau pedang merah darah yang disertai kilat melesat ke langit! Kilau pedang berbentuk setengah bulan menghantam Dewa Angin!
Sepanjang perjalanannya, kilau pedang itu menggoreskan retakan dasar laut yang dalam tak terlihat dasarnya di tanah!
Kilau pedang yang kuat dengan desingan menusuk angin membuat Dewa Angin merasa tertekan.
"Hrrraaah, Cakar Raja Serigala!" Dewa Angin meneriakkan pekikan perang, tak disangka bersiap menahan kilau pedang Gao Leihua ini dengan keras!
Sepuluh cakar tajam di tangannya tiba-tiba meledak membesar, berubah menjadi sepuluh cakar raksasa sepanjang ratusan zhang!
Cakar-cakar raksasa itu dipenuhi gelombang energi kegelapan iblis. Menerjang kilau pedang Gao Leihua!
Namun Dewa Angin tak menyadari, sebuah tangan bersisik telah menembus batasan ruang, muncul di belakangnya...
