Bagi Chi Meng yang merupakan salah satu dari "Tujuh Iblis", Penasihat Militer Sembilan bisa dibilang salah satu sosok paling dikaguminya di antara semua Iblis.
Bahkan bisa dikatakan tanpa berlebihan, seandainya dalam Perang Dewa dan Iblis dulu Penasihat Militer Sembilan tidak hadir di medan perang, kerugian pihak Iblis pasti akan dua kali lipat lebih besar!
Semua ini bukanlah alasan sebenarnya Chi Meng menghormati Jiu Junshi. Alasan utama Chi Meng begitu memperhatikan Jiu Junshi adalah karena Jiu Junshi pernah menyelamatkan nyawanya. Chi Meng tahu, tanpa Jiu Junshi, dirinya yang masih muda kala itu pasti sudah dibunuh oleh orang-orang berhati serigala dan berperut anjing dari dunia dewa sebelum sempat menjadi "Iblis".
Dulu, Chi Meng hanyalah seorang hamba dewa biasa. Namun tanpa sengaja ia mendengar sesuatu yang seharusnya tidak didengarnya. Hal ini membuat beberapa dewa kala itu memburunya habis-habisan. Jika bukan karena Jiu Junshi yang kuat kala itu menerimanya dan memberikan perlindungan di bawah dalihnya, Chi Meng sudah lama mengucapkan "selamat tinggal" pada dunia ini.
Karena alasan inilah, ketika dulu Penasihat Militer Sembilan memilih untuk mengikuti Setan·Kegelapan dan menjadi "Iblis", Chi Meng sama sekali tidak berpikir dua kali untuk mengikuti Penasihat Militer Sembilan menjadi iblis. Melalui usaha tak kenal lelahnya, akhirnya Chi Meng menjadi keberadaan terkuat di antara "Tujuh Iblis".
Belakangan, Setan·Kegelapan mengalami kekalahan. Penasihat Militer Sembilan menghilang tanpa jejak, sementara Chi Meng sendiri karena berbagai alasan terpaksa tinggal di alam surga.
Awalnya, dia mengira mungkin takkan pernah lagi bertemu Penasihat Militer Sembilan seumur hidupnya. Namun takdir tidak dapat diprediksi, pagi ini tiba-tiba Chi Meng merasakan gelombang getaran energi ruang yang kuat dan terdistorsi berasal dari alam dewa, kemudian aura samar Penasihat Militer Sembilan bagaikan matahari di tengah kegelapan, muncul tiba-tiba dalam jangkauan indranya.
Setelah merasakan aura sang penyelamat, Chi Meng langsung melesat berdiri tanpa pikir panjang, menyusuri sumber pancaran aura Penasihat Militer Sembilan dengan kecepatan maksimal.
Saat ini, dia bahkan sudah tidak sempat menutupi aura "Iblis"-nya. Di benaknya hanya ada satu niat - segera tiba di sisi Penasihat Militer Sembilan! Dibandingkan ini, hal lain semuanya tidak penting.
Namun, ketika Chi Meng tiba di TKP, sama sekali tidak menemukan siluet Penasihat Militer Sembilan. Saat mencari dengan lebih cermat, dia mendapati aura Penasihat Militer Sembilan yang dirasakannya justru memancar dari tubuh seorang gadis kecil yang sangat anggun dan indah!
"Bukan Penasihat Militer Sembilan?" Chi Meng langsung merasa kecewa, tapi kemudian dia menyadari: "Kalau gadis ini memiliki aura Penasihat Militer Sembilan, pasti ada hubungan luar biasa di antara mereka!" Begitu pikirnya, dia langsung menggendong gadis kecil yang pingsan ini, menyembunyikan aura-nya sendiri, dan bergegas kembali ke tempat tinggalnya selama 10.000 tahun terakhir untuk mencari solusi.
Sayangnya, saat ini ketika dia baru terpikir untuk menyembunyikan aura-nya, semuanya sudah terlambat! Penjaga Dewa "Penyerang Tipe Mikhael" dengan indra keenam yang lebih tajam dari anjing sudah mengunci setiap pergerakan Chi Meng.
Yang merasakan aura Chi Meng bukan hanya beberapa "Penyerang Tipe Mikhael", tapi juga beberapa dewa kuat yang telah mendeteksi dan mengunci kelompok "iblis" ini.
Kemunculan aura "iblis" di dunia para dewa bagaikan tamparan keras di wajah mereka. Sudah tidak bisa menahan diri, para penguasa kuat ini bersama dewa bawahan mereka mulai memburu "iblis" ini sampai mati.
Di bawah kejaran para dewa kuat dan "Penyerang Tipe Mikhael", Chi Meng pasrah. Sambil menggendong gadis kecil di pelukannya, dia mulai melarikan nyawa ke daerah dengan konsentrasi dewa lebih sedikit - Area Terlarang! Satu-satunya tempat di dunia dewa yang minim aura para dewa.
Dan area terlarang terdekat dari Chi Meng adalah——Area Terlarang Dewi Kehidupan tempat Gao Leihua dan lainnya berada. Maka, sambil menggendong gadis kecil di pelukannya, Chi Meng berlari ke arah lokasi Gao Leihua dan rombongan.
Dalam perjalanan menuju area terlarang, Chi Meng sempat bertempur dengan "Penyerang Tipe Michael" dan beberapa dewa.
Setelah bertempur ratusan ronde dan membunuh beberapa dewa yang relatif lemah, Chi Meng menggunakan teknik rahasia "Raungan Iblis" untuk menghempas mundur "Penyerang Tipe Michael" di sekitarnya, lalu melanjutkan pelarian. Harimau tak bisa menahan kawanan serigala, pahlawan tak bisa melawan jumlah yang banyak. Meskipun Chi Meng jauh lebih kuat daripada para pengejar ini, tetap tak mampu menghadapi begitu banyak lawan.
……
"Sudah tidak mampu lagi?" Chi Meng menggendong gadis kecil di pelukannya sambil lari terbirit-birit, sudut bibirnya memperlihatkan senyum getir. Jelas terlihat stamina-nya mulai menurun. Meskipun dalam pertempuran besar tadi dia berhasil memancung beberapa dewa dengan ganas, tapi dirinya juga mengalami luka-luka. Saat pertempuran, sebuah tebas tangan dari "Penyerang Tipe Michael" menghantam keras kepalanya. Serangan berat ini memang tidak berhasil membelah tengkoraknya, namun daya pukul yang dahsyat itu membuatnya pusing berkunang-kunang.
Yang paling krusial, seiring pelarian Chi Meng yang terus-menerus, semakin banyak dewa-dewa dan "Penyerang Tipe Michael" yang bergabung dalam regu pengejar. Jumlah pemburu di belakangnya semakin membengkak, membuat sang "pelari terdepan" ini hanya bisa tersenyum getir.
"Penasihat militer, mungkin kali ini kami benar-benar harus berpisah selamanya." Chi Meng bergumam. Terus melarikan diri seperti ini bukan solusi, cepat atau lambat pasti akan tertangkap. Daripada kelelahan dan akhirnya tertangkap, lebih baik gunakan sisa tenaga yang ada sekarang untuk melawan bajingan-bajingan di belakang ini!
Chi Meng mengambil keputusan. Dengan gerakan cepat, dia berbalik badan. Sepasang mata iblis berwarna merah darahnya menatap tajam sekumpulan pemburu di belakangnya.
Jumlah pemburu sangat banyak, tapi sebagian besar adalah yang bergabung belakangan di perjalanan. Para pemburu yang baru bergabung itu kebanyakan hanya dewa-dewa yang baru menguasai wilayah lapisan pertama. Sedikit di antaranya sudah menguasai domain tingkat dua.
Di antara kelompok pemburu ini, tak disangka ada seorang ahli tingkat 'dewa utama' yang merupakan penguasa kuat!
Setelah melihat sosok penguasa kuat tingkat "Dewa Utama" ini, senyum getir Chi Meng semakin pahit. Dewa Utama, saat ini seolah tak lagi selangka dulu. Seiring berjalannya waktu, jumlah Dewa Utama tak lagi sesedikit era lampau. Waktu, benar-benar mampu mengubah banyak hal. Chi Meng masih ingat, di masanya dulu seluruh alam dewa hanya memiliki beberapa Dewa Utama. Tapi sekarang, demi memburunya saja, mereka bahkan mengerahkan seorang Dewa Utama!
"Sialan!" Chi Meng meludah ringan, "Kapan Dewa Utama menjadi semurah sayur di pasar? Secara kekuatan, sebenarnya aku berada di puncak tingkat Dewa Utama. Tapi bagaimana pun tak terbantahkan-nya diriku, menghadapi begitu banyak dewa-dewa plus beberapa 'Penyerang Tipe Michael' yang hampir tak bisa dimusnahkan ini, tetap saja aku tak berdaya."
"Mari kita selesaikan!" Chi Meng mengepal tinju dengan erat, meneriakkan tantangan pada sekumpulan dewa di hadapannya.
Hampir bersamaan dengan berhentinya siluet samar Chi Meng, dua bayangan dari pasukan pengejar langsung memulai serangan mendadak!
Yang bertindak persis Dewa Utama itu, serta dewa wilayah dua tingkat yang selalu bersama sang Dewa Utama. Satu tembakan dan satu tebasan pedang! Serangan jarak jauh dan pertarungan jarak dekat, kerja sama keduanya sempurna tanpa cela, mengejar Chi Meng dari depan dan belakang.
"Huu!" Chi Meng menarik napas dalam, ketika menatap ke atas lagi, matanya dipenuhi kegilaan. Sejak zaman kuno sampai sekarang, Chi Meng pernah takut pada siapa?!
"Rasuki, Iblis!!" Chi Meng menghardik marah. Dengan cepat, serangkaian garis iblis hitam menyebar di tubuhnya. Setelah garis iblis memenuhi tubuhnya, otot-ototnya mengembang dua kali lipat secara hiperbolis! Akhirnya, sebuah helm tengkorak pucat muncul di kepala Chi Meng.
Chi Meng yang telah dirasuki iblis mengalami peningkatan satu tingkat penuh dalam kecepatan, kekuatan, maupun pertahanan! Aura penghancur sang "Iblis" menutupi langit dan bumi menekan pasukan pengejar, beberapa dewa yang lebih lemah langsung terjatuh. Tapi tak seorangpun berani mengejek mereka.
"Menghancurkan, keputusasaan, nasib sial! Aura kekuatan kegelapan ekstrem ini sendiri sudah menjadi senjata serangan yang mematikan!"
Dewa utama yang menyerang Chi Meng mengangkat alisnya saat menyaksikan transformasi iblis seketika. Kemudian ia melirik sesama dewa pengguna pedang di sampingnya, kedua bajingan itu saling menganggukkan kepala.
"Keahlian Dewa, Terjang Kilat!" Teriak dewa pemburu Chi Ran yang menggenggam tombak panjang. Senjatanya melesat seperti ular berbisa menuju Chi Meng! "Satu inci lebih panjang, satu inci lebih kuat" - momentum tombak ini membuat Chi Ran tak bisa meremehkan.
Di sisi lain, dewa pengguna pedang di sebelah dewa utama tiba-tiba mempercepat gerakannya. Sasaran ujung pedangnya beralih dari Chi Meng ke gadis kecil di pelukan sang iblis!
Saat ini, bahkan orang bodoh pun bisa melihat tingkat perhatian Chi Meng terhadap gadis kecil di pelukannya. Bahkan dalam pertempuran hidup-mati seperti ini, Chi Meng tetap tidak mau melepaskan tangan yang menggendong sang gadis. Maka dewa yang memegang pedang panjang itu tanpa ragu mengubah target pembunuhan menjadi gadis kecil dalam pelukan Chi Meng.
"Tusuk Kilat!" teriak Dewa Utama, tombak panjang di tangannya menghujam hingga di depan mata Chi Meng!
"Raaawrrr!" Chi Meng mengaum keras, tangan kanannya yang kosong menampar tombak itu dengan dahsyat!
Dang! Tangan Chi Meng bertabrakan dengan tombak. Saat bersentuhan, Chi Meng langsung merasa ada yang tidak beres! Karena begitu bersentuhan, ia menyadari tombak itu hampir tidak membawa kekuatan sama sekali - tamparannya justru dengan mudah menggeser tombak itu! "Ini tipuan!" gumam Chi Meng dalam hati. Ia tak percaya bajingan tingkat dewa utama ini tiba-tiba "gagal ginjal" dan menusuk dengan lemah seperti itu~
Tapi Chi Meng tidak punya lebih banyak waktu untuk memikirkan hal ini, karena dewa yang memegang pedang itu telah dengan kotor menghujamkan pedangnya ke arah gadis kecil dalam pelukan Chi Meng.
"Sialan! Kotor!" Chi Meng mengumpat keras, tanpa ragu mengulurkan tangan kanannya. Telapak tangan telanjangnya dengan keras menggenggam erat bilah pedang itu!
"Kau tertipu!" Dewa pemegang pedang itu tersenyum penuh kesombongan. Pedang di tangannya tiba-tiba berputar, bilahnya berotasi di dalam genggaman Chi Meng. "Darah iblis" hitam mengalir deras dari telapak tangan Chi Meng.
Namun bahkan dalam kondisi seperti ini, alis Chi Meng sama sekali tidak berkerut. Dengan senyum sinis, tangan kanannya yang menggenggam pedang itu mengerahkan tenaga sekuat-kuatnya! Dug! Pedang itu dipaksakan hancur berkeping-keping oleh genggaman Chi Meng!
"Hmph, dengan besi tua dan logam rusak begini mau melawanku?!" Chi Meng tersenyum sinis. Setelah menghancurkan pedang panjang, tangan kanannya yang berlumuran darah dengan geram menghantam dada pengguna pedang! Aura iblis yang terkandung dalam tangan kanannya langsung membanjiri tubuh sang dewa pemegang pedang.
Zzzzzzz~~~ Sang dewa pemegang pedang memuntahkan darah segar sambil terlempar ke belakang. Tapi selama proses terbang mundur itu, matanya justru dipenuhi ekspresi bermain-main!
Hampir bersamaan, serangan kedua dari Dewa Utama itu tiba di depan Chi Meng!
Dengan liciknya, target tombak panjang ini ternyata juga mengincar gadis kecil dalam pelukan Chi Meng...
……
"Wu~~" Xiao Mengsi mengerang kesal sambil perlahan membuka matanya. Sejak tadi, dia merasakan getaran terus-menerus di tubuhnya. Getaran ini memaksanya terbangun dari tidur.
Mengedipkan mata besarnya, teringat bahwa dirinya sepertinya mengikuti sang penguasa baru memasuki suatu ruang. Artinya, dirinya dan sang penguasa baru bersama-sama dipindahkan ke sini.
Tepat ketika Xiao Mengsi membuka mata dan memalingkan kepala untuk mengamati sekitar, dia melihat sebuah mata tombak yang memancarkan kekuatan tak terbantahkan menusuk ke arahnya! Dan jarak mata tombak itu sudah sangat dekat.
Pupil iris Xiao Mengsi menyusut seketika!
Saat mata tombak itu hampir menyikut tubuh Xiao Mengsi, tiba-tiba di saat darurat muncul sebuah tangan besar kekar yang menghalangi pandangannya!
Ssst! Mata tombak bercahaya dingin itu menghujam lengan kekar tersebut hingga menembus sempurna. Momentum tombak tak berhenti, ujung tombak baru berhenti tepat di depan hidung Xiao Mengsi. Bahkan dia bisa merasakan gelombang hawa dingin dari tombak itu, serta "darah iblis" hitam yang melekat pada senjata tersebut.
Saat mengangkat kepala, Xiao Mengsi melihat seorang pria bertengkorak helm sedang menggendongnya. Lengan yang menahan serangan tombak panjang itu memang milik pria ini.
"Kau sudah sadar?" Pria itu menatap Xiao Mengsi dalam pelukannya, menyeringai dengan senyuman yang lebih buruk dari tangisan.
……
Gadis kecil dalam dekapan itu terbangun di saat yang tak tepat, membuat Chi Meng tersenyum getir. Harus diakui, waktu bangun si kecil ini benar-benar tidak sesuai.
Tiba-tiba, Xiao Mengsi dalam pelukan Chi Meng mengangkat kepala dan menatap ke depan.
"Orang-orang ini... ingin membunuhku?" Mengsi tiba-tiba bertanya.
"Bisa dibilang begitu." Sambil menendang dewa utama yang memegang tombak, Chi Meng menjawab sambil lalu. Sikapnya yang tidak fokus dalam pertempuran bisa dimaklumi, karena hasrat bertarungnya kini hampir habis.
Sedangkan sang Dewa utama seolah menunjukkan ekspresi bermain kucing-tikus, tidak langsung membunuh Chi Meng. Bahkan menahan beberapa "Penyerang Tipe Mikhal" yang hendak menyerang Chi Meng.
"Bunuh yang ingin membunuhku!" Mata kecil Mengsi tiba-tiba memerah darah. Gadis itu meluncur dari pelukan Chi Meng. Dalam proses melesat itu, siluet Mengsi mulai memanjang dan membesar...
Seketika, rongga mata Chi Meng berkaca-kaca! Sembilan Penasihat Militer, aku melihatmu lagi! Sorot mata harimau Chi Meng berlinang air mata, tak disangka siluet gadis kecil di pelukannya yang membesar itu ternyata adalah Sembilan Penasihat Militer.
Ling~~ Suara lonceng kaki yang jernih bergema. Bunyi itu terdengar oleh semua yang hadir di ruangan itu, berasal dari lonceng kaki putih bersih si kecil Mengsi.
Ling~~ Ling~~ Suara lonceng kaki yang jernih bahkan lebih jauh terdengar daripada auman iblis! Bunyi lonceng itu sampai ke telinga Lao Gao di kejauhan.
"Suara lonceng kaki ini, haha, milik Mengsi? Haha." Gao Leihua tersenyum tipis: "Awalnya kukira mencari Mengsi mungkin butuh waktu lama, tak disangka begitu cepat ditemukan..."
