"Kau, siapa kau? Kau sedang menakut-nakutiku ini!" Sebuah tangan yang dipenuhi cincin emas menunjuk ke arah Gao Leihua. Jari-jari gemuknya berbatang-batang seperti sosis, pemilik tangan gendut ini adalah Duta Besar Persatuan Dagang yang begitu gemuk hingga lehernya tak terlihat: "Kau tahu sifat dari tingkahmu sendiri ini? Kuberi tahu, ini adalah tindakan mengintimidasi Duta Besar yang dikirim oleh negara kuat!"
"Lefu·Jin" penuh kesombongan menunjuk Gao Leihua sambil menghardik. Meski ketakutan akan aura kuat yang dipancarkan Gao Leihua, tapi kegembiraan dan kesombongan dalam hatinya saat ini tak bisa diungkapkan dengan kata-kata! Tadi Duta Besar Kekaisaran Cahaya menunjukkan ekspresi takut di hadapan pemuda ini, dan jika dia bisa turun tangan untuk mengatakan sesuatu, maka secara tak langsung akan tercipta kesan mengalahkan Kekaisaran Cahaya. Perasaan ini lebih hebat dari apapun!
Perlu diketahui bahwa karena Aliansi Bisnis adalah sebuah kekaisaran komersial, meskipun kaya raya, secara kekuatan mereka justru sedikit lebih lemah dibandingkan negara-negara besar lainnya. Di antara 16 duta besar negara, perasaan inferior selalu menghantui si gemuk Le Fu·Jin. Namun kini, ketika semua duta besar tertekan oleh aura Gao Leihua dan dia berani turun tangan, perasaan ini membuat Le Fu·Jin merasa luar biasa puas!
Tindakan Le Fu·Jin ini bagai pukulan palu godam bagi utusan negara-negara lain, membangunkan kesadaran keempat belas duta besar selain dari Kekaisaran Cahaya dari mimpi mereka.
Tak disangka belasan orang mereka justru ditakut-takuti oleh pemuda ini, bahkan sampai muncul keinginan untuk kabur dari tempat ini. Keempat belas duta besar itu merasakan malu yang tak tertahankan.
"Pemuda, meski aku tak tahu identitasmu dalam Zhonghua Bimeng, tapi saat ini kau tentu bisa mewakili Kekaisaran Bimeng, benar kan?" Le Fu·Jin menunjuk Gao Leihua: "Aku ingin tahu, apakah begini caranya kalian Bimeng memperlakukan tamu?"
“Kalian ini disebut tamu Kekaisaran Meng?” Gao Leihua sangat mengagumi kelancangan bajingan-bajingan ini! Mengganggu urusan dalam negeri negara lain, bahkan mendukung kemerdekaan Suku Harimau dengan tindakan nyata - orang-orang seperti ini masih berani menyebut diri mereka "tamu" Kekaisaran Manusia-Binatang?! Gao Leihua menyeringai: "Bajingan tak tahu malu, aku ingat sudah bilang - saat ini kalian harus PERGI dari sini!!"
“Lancang!”
“Bajingan arogan, bayarlah dengan darahmu atas perbuatanmu!” Para pengawal di belakang para duta besar serentak meneriakkan sesuatu sambil menghunus pisau panjang di sisi mereka, menyambut Gao Leihua.
Kelima belas duta besar yang duduk di sana pun tidak berniat menghentikan, semuanya memandang Gao Leihua dengan tatapan seperti menonton drama.
“Simpanlah pisau kalian, atau kalian akan menyesal.” Duta Besar Kekaisaran Cahaya masih berusaha memberikan nasihat terakhir. Namun perkataannya justru membuat lima belas duta besar negara lain semakin menghina Kekaisaran Cahaya alih-alih menjadi tenang.
“Duta Besar Kekaisaran Cahaya yang terhormat, sifat pengecutmu membuatku malu.” Le Fu·Jin tanpa ragu menyindir: “Nyali kau bisa disamakan dengan tikus gua di dalam gua itu.”
Wajah Duta Besar Kekaisaran Cahaya langsung berubah pucat. Tikus gua, sejenis monster legendaris berperingkat rendah. Penilaian manusia terhadap mereka bahkan lebih rendah daripada Slime. Karena makhluk ini sama sekali tidak punya keberanian. Bahkan ketika makhluk yang lebih lemah mendekati mereka, merekapun tak berani melawan.
Para duta besar lain melemparkan pandangan merendahkan ke arah Duta Besar Kekaisaran Cahaya. Kemudian dengan penuh kesombongan mereka menoleh mengamati pengawal yang mereka bawa. Pengawal yang ditempatkan sebagai pengawal pribadi di Kekaisaran Manusia-Binatang tentu bukan pendekar biasa. Para pengawal ini memiliki kekuatan setara tingkat lima atau lebih. Jika belasan prajurit tingkat lima mengepung sekaligus, bahkan penguasa kuat tingkat enam pun akan kerepotan! Mereka ingin melihat bagaimana Gao Leihua menghadapi situasi ini.
Para pengawal istana perlahan mendekati Gao Leihua. Dengan persetujuan diam-diam dari belasan duta besar, keberanian para pengawal pun semakin membesar.
"Haruskah kita melakukan sesuatu?" Yang Kaitai dari suku kambing menoleh ke prajurit Suku Singa Emas di belakangnya.
"Jangan takut, Lao Yang. Tunggu saja pertunjukan yang apik ini." Dua prajurit Suku Singa Emas itu menatap bajingan-bajingan tak berakal ini dengan tatapan mengejek. Apa otak mereka kemasukan air? Dari aura yang terpancar dari pria di depan ini, sudah jelas betapa kuatnya dia. Masa iya mereka pikir beberapa pendekar tingkat lima bisa menghabisi pria yang bahkan diakui oleh bangsa manusia-binatang?!
Para pengawal tentu tak tahu isi hati prajurit Singa Emas. Mereka menggenggam pedang panjang di tangan, ingin sekali pamer kemampuan di hadapan para duta besar!
Braak~ Braak~ Braaaak~~! Suara ledakan dahsyat menggema dari pintu utama. Seketika, pintu Auditorium Utama Kekaisaran Meng terbanting terbuka. Enam sosok setinggi belasan meter memasuki ruangan melalui celah yang rusak.
Auditorium Utama Kekaisaran Meng memiliki ketinggian 20 meter, cukup untuk menampung enam sosok setinggi belasan meter ini.
Begitu keenam pria besar ini memasuki auditorium, semua orang tak sengaja menarik napas dingin.
Mereka adalah enam raksasa perkasa bagaikan dewa! Setiap raksasa memiliki otot berkilau seperti perunggu, postur tubuh kekar sebesar gunung, dan lengan berotot penuh kekuatan! Tak ada yang meragukan daya penghancur mereka - jika tinju mereka menghujam, itu pasti menjadi hari kiamat bagi siapapun!
Mata tunggal di kepala para raksasa itu memandang sinis ke seluruh isi ruangan. Hawa dingin yang memilukan memancar dari sorot mata mereka, membuat belasan pengawal istana mengeluarkan erangan putus asa. Bukan dari mulut, melainkan jeritan menyayat hati itu keluar dari ubun-ubun kepala mereka, teriakan paling mengenaskan dari relung jiwa terdalam.
Apa yang terjadi? Bagaimana mungkin raksasa muncul di Kekaisaran Manusia-Binatang? Para duta besar dari berbagai negara gemetar menyaksikan raksasa-raksasa ini, mengapa tatapan keenam raksasa ini terlihat begitu bermusuhan! Ya Tuhan, raksasa setinggi ini hanya tercatat dalam epik!
Keenam raksasa memandang sekeliling ruangan, kemudian mata tunggal di kepala mereka menyiratkan sikap merendahkan pada pedang panjang di tangan para pengawal. Bagi raksasa, ini hanyalah tusuk gigi... Dengan langkah kaki sebesar pilar, mereka berenam mulai menginjak-injak ke arah belasan pengawal!
Belasan pengawal terpaku memandangi enam raksasa sebesar gunung kecil itu. Tak satu pun dari mereka berani melakukan gerakan sekecil apa pun. Mereka bisa merasakan betapa konyolnya pedang di tangan mereka saat berhadapan dengan raksasa yang bahkan mampu melawan naga ini.
Haruskah kami menunjukkan sikap ramah pada raksasa-raksasa ini? Pikiran ini muncul secara serempak di benak para pengawal.
Saat para pengawal istana hendak menunjukkan niat baik mereka pada para raksasa, suara angin menderu menggema. Enam tinju raksasa jatuh dari udara.
Kedatangan tinju-tinju raksasa itu begitu mendadak, tak memberi kesempatan sedikitpun bagi para pengawal untuk bersiap!
Pada detik berikutnya, darah merah terang dan ampas daging putih beterbangan! Tinju-tinju raksasa itu menghantam tanah dengan keras, memproduksi enam kue pai daging manusia. Darah dan sisa daging yang tercerai-berai itu mengenai enam belas duta besar.
"Ah~~~" Beberapa duta besar menjerit histeris, tangan mereka tak karuan menepuk-nepuk ampas daging di tubuh mereka...
Lima belas duta besar selain Duta Besar Kekaisaran Cahaya memandang perubahan drastis ini dengan panik. Tak seorangpun mengerti mengapa enam Raksasa Bermata Satu ini tiba-tiba menyerang?!
"Bagi yang berani mengangkat senjata padaku, mati!" Raksasa Bermata Satu yang memimpin perlahan berdiri tegak, mata tunggal di dahinya memancarkan aura pembunuhan yang mengerikan. Sialan, baru pertama kali dalam waktu lama ada makhluk kecil yang berani mengacungkan pisau pada Dewa klan Raksasa Bermata Satu! Benar-benar tidak tahu hidup mati!
"Wuih, karya yang sempurna." Shou Yang Kaitai dari Suku Kambing mengusap janggut kambingnya sambil memandangi enam tumpukan daging busuk yang dulunya pengawal istana. "Sebagai Behemoth yang lahir untuk berperang, meski aku bukan tipe pejuang, aku tetap sangat menikmati 'seni pembunuhan perang' jenis ini."
Perkataan si kambing tua itu seketika membuat keenambelas duta besar merinding bulu kuduk.
"Bodoh-bodoh. Tanpa pelajaran pahit, mereka takkan tahu menahan diri." Gao Leihua melambaikan tangan pada enam Raksasa Bermata Satu. Keenam raksasa itu melangkah mantap ke belakang Lao Gao, berdiri tegak bagai patung di punggung sang jenderal.
“Sekarang, pergilah!” Gao Leihua melirik para duta besar ini, bajingan-bajingan ini benar-benar hanya berani lawan yang lemah. Semakin ramah kami memperlakukan mereka, mereka malah benar-benar menganggap diri hebat. Untuk menghadapi bajingan seperti ini, hanya setelah menampar mereka dengan keras, barulah mereka tahu harus bersikap sopan.
“Kau, kau membunuh pengawalku!!” Lefu Jin si gemuk melihat jenazah pengawalnya yang telah menjadi ampas daging, seketika kehilangan kewarasan: “Apa kau tahu apa yang kau lakukan? Apakah ini provokasi? Bagus, hasratmu tercapai! Bajingan sialan, pergilah beri tahu Kaisar Binatang kalian, kita akan bertemu di medan perang!”
Duta Besar Kekaisaran Cahaya yang berdiri di samping langsung merasa situasi memburuk saat mendengar ini. Ia panik menarik lengan si gemuk memberi isyarat agar diam. Dasar tidak tahu terima kasih, di saat seperti ini masih keras kepala! Sialan, jika dia mati sih tidak masalah, tapi jangan-jangan Gao Leihua marah, kami para duta juga bisa ikut sial!
“Provokasi kau? Pertempuran dimulai? Hahaha!” Lao Gao tertawa histeris. Pertempuran dimulai? Lao Gao belum pernah berpikir untuk bertemu mereka di medan perang. Pertarungan sejati akan berakhir sebelum perang dimulai.
“Sebelum itu, aku akan berikan kejutan untuk kalian.” Senyum tipis muncul di sudut bibir Gao Leihua sambil memandang si tembem ini. Bajingan ini mungkin dari Aliansi Dagang, kalau dia memilih untuk berperang dengan Kekaisaran Manusia-Binatang, berarti diriku harus melakukan sesuatu padanya dulu.
Sepanjang perjalanan dari Kekaisaran Cahaya ke "Kekaisaran Meng", informasi paling banyak yang diketahui Gao Leihua adalah kabar kemerdekaan "suku harimau" dari bangsa manusia-binatang. Serta banyak negara yang mengandalkan kekuatan mereka sendiri mendukung kemerdekaan suku harimau, sekaligus memberikan tekanan pada putra mereka.
Mendengar kabar seperti ini, Gao Leihua langsung kesal. Susah payahnya membesarkan anak, si kecil ini juga susah payah menjadi raja sebuah negara. Tapi kenapa selalu ada orang buta mata, berkali-kali membuat masalah untuk Yue Shi?
"TMD, biarkan ampas yang ingin memecah-belah negara orang ini mati dengan gemilang!" Gao Leihua membentak.
Legenda mengatakan ada sesuatu yang disebut——ayah-anak sepenanggungan, hal ini sangat hebat.
Beberapa hari lalu, Kaisar Binatang "Yue Shi" berharap Gao Leihua bisa muncul mendadak dengan gemilang, lalu turun tangan menghantam negara-negara yang berani melawan dan mendukung kemerdekaan suku harimau. Kemudian membuatnya bisa berdiri dengan hebat luar biasa di atas kepala beberapa negara ini, menyiksa kejam kekaisaran terkutuk ini sepuasnya.
Dan yang ingin dilakukan Gao Leihua saat ini, persis seperti yang diharapkan Yue Shi...
