Saat Naga Perak di udara meneriakkan sumpah mati itu, semua orang yang hadir langsung menganga lebar, tampak bodoh seperti tersambar petir. Ekspresi mereka sangat menggelikan.
Seketika, dalam benak semua orang muncul fragmen gambaran——Di atas lapisan awan yang tinggi, seekor Naga Perak Bersayap Empat yang kuat kejam menindih tubuh ramping Naga Perak, melakukan tindakan H yang tidak manusiawi dan bersifat wajib pada sang naga malang. Dibandingkan Naga Perak Bersayap Empat, Naga Perak ramping itu terlihat sangat memprihatinkan.
Semua yang mendengar ucapan Naga Perak ini langsung teringat gambaran serupa.
Sebenarnya ini bukan salah mereka. Bagaimanapun, perkataan Naga Perak tadi mudah membuat orang berpikir hal-hal "dewasa".
Dari awal sampai sekarang, hanya Bola-Bola sendiri yang tahu, bahwa dirinya yang malang dari awal hingga akhir hanya melakukan satu hal——dia hanya mengulurkan lidah, menjilat dengan lembut.
Sejak kemunculan naga perak yang ramping itu, Bola-Bola sudah mencium aroma yang disukainya——wangi khas buah Longxian Guo.
Aroma buah Longxian Guo bagaikan memiliki daya magis, membuat tubuh Bola-Bola seperti kehilangan kendali dan tak sengaja mendekati sumber pancaran wangi tersebut.
Dalam proses mendekati sumber aroma buah Longxian Guo, Bola-Bola mengalami berbagai macam hambatan!
Akhirnya, dengan susah payah menggunakan kekuatan luar biasanya, Bola-Bola berhasil membersihkan semua rintangan dan mendekati sumber aroma. Kemudian, dengan mantap dia mengulurkan lidah dan menjilat sekali! Demi kebahagiaan seumur hidup sang Tuan Gao Leihua, Bola-Bola benar-benar hanya menjilat sekali! Benar! Jika sumpah dengan kebahagiaan sang Tuan tidak cukup meyakinkan, Bola-Bola siap bersumpah demi kebahagiaan dewa pencipta dunia——dia benar-benar hanya menjilat sekali.
Tapi masalahnya terletak pada tempat yang dijilat Bola-Bola! Di situ, adalah mulut sang Naga Perak.
Bagi seekor naga dewasa yang masih menjaga status perawan, tingkah laku ini sama seriusnya dengan kehilangan keperawanan!
Maka, naga perak yang dilanggar itu mengeluarkan raungan kemarahan!! Lengkingan naga bergemuruh seperti petir di telinga Bola-Bola!
Lengkingan marah itu dengan keras membangunkan Bola-Bola dari kenikmatan buah liur naga!
Setelah sadar, pandangan pertama Bola-Bola langsung melihat seekor naga raksasa berwarna perak di hadapannya! Matanya menatap tajam ke arahnya, yang membuat bingung adalah kedua mata indah itu memancarkan ekspresi kompleks. Marah? Benci? Malu? Pokoknya tatapannya sangat rumit.
"Bunuh aku, atau nikahi aku!" Naga perak itu menggigit gigi, memperlihatkan deretan gigi putih bersihnya ke arah Bola-Bola!
Tertegun!
Bola-Bola yang suci langsung tertegun oleh ucapan Naga Perak. Menikahinya?? Ini mustahil!
Bola-Bola tak pernah terpikir untuk menikahi makhluk hidup betina. Meski aroma khas dari mulut naga itu membuatnya takjub, tapi pernyataan sang naga benar-benar mengejutkan Bola-Bola yang polos.
Setelah tertegun, reaksi pertama Bola-Bola adalah berubah dengan "Dug!" menjadi wujud Slime Emas. Lalu, dengan kecepatan maksimal ia terbang menuju Gao Leihua.
Tapi Naga Perak di belakang jelas tak rela melepasnya. Meski kaget melihat Bola-Bola berubah jadi Naga Perak Bersayap Empat, sang naga segera terkembang sayapnya dan mengejar dengan cepat.
……
"Bola-Bola, apa yang kau lakukan padanya?" Lao Gao menariknya dari pelukan, memencet pipi gemuk Bola-Bola sambil bertanya.
Cakar mungil Bola-Bola menggaruk-garuk kepala. Kemudian, cakar kecilnya menunjuk ke arah Naga Perak di langit, lalu mengulurkan lidah kecilnya sambil melakukan gerakan menjilat.
"Menjilat?" Gao Leihua mengangkat alis, "Kau menjilatnya?"
"Hmm." Bola-Bola mengangguk, berbisik pelan.
"Lagipula, yang dijilat adalah mulutku." Naga Perak di langit mengangguk, menambahkan dengan suara lembut, "Hanya sedikit."
Baginya, aktivitas menjilat hanya boleh dilakukan oleh orang yang paling dikasihi. Apalagi yang dijilat Bola-Bola adalah mulutnya - area yang bahkan keluarga dekatnya pun tak boleh menyentuh. Tempat yang telah ia sumpahi atas nama Dewa Naga, bahwa hanya pasangan intimnya kelak yang berhak menyentuh.
Sifat dasar naga memang sensual. Tapi prinsip "terlalu ekstrem akan berbalik" berlaku. Di antara klan Long yang penang nafsu, kadang muncul naga-naga raksasa yang memandang kesucian sebagai nyawa.
"Dan naga perak di hadapan ini, jelas termasuk kategori yang terakhir. Bagi naga cantik ini, menjilat mulutnya tanpa izin setara dengan seorang gadis manusia yang direbut keperawanannya..."
"Karena itulah dia mengucapkan kalimat itu: Bunuh dia, atau nikahi dia."
"Tampaknya konsep kesucian naga perak ini sebanding dengan wanita Tiongkok kuno," gumam Lao Gao sambil memandang Bola-Bola dalam pelukannya.
Senyum tipis mengembang di sudut bibir Lao Gao. Ia menatap naga perak di langit: "Membunuhmu tidak praktis. Seperti yang kau lihat tadi, Bola-Bola menghentikanku." Tangannya menunjuk Slime Emas Qiuqiu dalam dekapan.
"Jadi, kurasa Bola-Bola harus menikahimu." Gao Leihua menatap ke atas sambil tersenyum.
Mendengar ini, raut wajah naga perak di langit mulai melunak. Ia mengangguk perlahan.
"Tapi Bola-Bola bukan naga. Kau harusnya tahu ini." Gao Leihua tertawa.
"Aku tahu, dia adalah Naga Perak Bersayap Empat, salah satu jenis sub-naga." Naga Perak di udara menjawab.
"Sub-naga? Bisa dibilang begitu." Lao Gao tersenyum hehe, dia sengaja tidak menyebutkan wujud asli Bola-Bola adalah Slime Emas. Mungkin, ada sedikit kepentingan pribadi. Ras naga sangat sombong, mereka takkan pernah menganggap makhluk dasar rantai makanan seperti Slime.
Hehe, jangan salahkan aku nanti kalau tidak diberi tahu dulu. Memandang naga perak di langit, Lao Gao tertawa licik dalam hati: Sudah kukatakan padamu, Bola-Bola bukan dari ras naga.
"Kalau begitu, kita sepakat!" Gao Leihua memukul palu tanda keputusan: "Dari suku naga mana kamu? Beberapa hari lagi akan kubawa Bola-Bola melamar ke tempatmu!"
"Dari Suku Naga Es!" Kepala kecil naga perak itu mengangguk tanpa berpikir panjang.
Setelah mencapai kesepakatan, naga perak di langit dan Gao Leihua sama-sama memperlihatkan senyuman kerjasama lancar...
“Kakak Lao Gao, seharusnya kakak tidak seperti ini. Mengerti kan, kebahagiaan yang dipaksakan tidak akan bertahan.” Bola-Bola di pelukan berbicara dengan berhati-hati pada Gao Leihua, suaranya sangat lembut hanya terdengar oleh mereka berdua. Sebenarnya Bola-Bola sudah lama bisa berbicara bahasa manusia, hanya saja dia tidak terlalu suka menggunakannya.
“Hm? Kenapa? Apa Bola-Bola tidak suka dengan Long Perak itu?” Lao Gao menyeringai nakal sambil bertanya.
“Aku dan dia tidak mungkin bersama. Di antara kami tidak ada ikatan emosi sama sekali.” Bola-Bola berbisik pelan.
“Tidak ada ikatan emosi? Dasar sialan! Kau juga tahu istilah 'tidak ada ikatan emosi' ya? Kalau begitu kubalas tanya, kalau memang tidak ada perasaan, buat apa kau memaksakan ciuman itu?” Gao Leihua memperlihatkan giginya dengan mengancam ke arah Bola-Bola: “Hehe, tapi soal perasaan kan bisa dilatih pelan-pelan. Santai, tidak perlu buru-buru!”
“Kakak, kejadiannya tidak seperti yang kau bayangkan! Aku tidak memaksa menciumnya, aku cuma menjilat sedikit, hmph~~” Bola-Bola panik menjelaskan, tapi malah merasa penjelasannya semakin mencurigakan: “Kakak, intinya, buah yang dipaksa dipetik tidak akan manis!”
"Hehe, tidak apa-apa. Buah yang dipaksa dipetik tidak akan manis, tapi aku bisa tambahkan gula!" Gao Leihua berkata dengan senyum nakal.
"Kakak, kau akan menyesal!" Bola-Bola menggaruk cakarnya dengan gusar, "Aku bersumpah, nanti kau pasti akan menyesal!"
"Apa yang harus kusesali? Ini salahmu sendiri yang menjilat mulut gadis kecil itu. Sekarang apa yang bisa kulakukan? Dalam situasi seperti ini, apa kau mau aku membunuh Naga Perak ini?"
"......" Bola-Bola diam membisu, menyelip ke dalam pelukan Gao Leihua tanpa bergerak. Gao Leihua tak menyadari sudut bibir Bola-Bola melengkung membentuk sudut aneh. Senyum Bola-Bola terlihat sangat licik...
Naga Perak di langit perlahan mendarat menyambut Gao Leihua. Sinar keperakan berkilat di tubuh sang naga. Di angkasa, naga itu berubah menjadi gadis berambut perak yang imut. Naga dewasa memang bisa berubah wujud menjadi manusia, terbukti benar!
Dengan lembut membelai Bola-Bola, senyum nakal di wajah Gao Leihua berubah menjadi senyum getir. Meskipun Bola-Bola sangat kuat, namun tak bisa mengubah fakta bahwa dia adalah seekor Slime. Jarang ada naga betina cantik yang mengantarkan diri sendiri seperti ini, Gao Leihua benar-benar tak ingin melewatkannya. Lao Gao tak ingin di kemudian hari harus mencari pasangan Slime untuk Bola-Bola. Jadi, meski Bola-Bola tak setuju, Lao Gao tetap tak ingin melepas naga perak cantik yang datang sendiri ini...
Tepat saat Gao Leihua terjerumus dalam kondisi merenungkan.
Kesempatan emas!! Saat perhatian Gao Leihua sepenuhnya tertuju pada naga raksasa di langit - tentu saja ini hanya anggapan keenam siluet ini sendiri. Di dalam Aliansi Komersial, enam orang tak mencolok tiba-tiba memancarkan kilatan merah menyala dari mata mereka! Cahaya ini persis seperti pria yang sudah lama berpuasa tiba-tiba melihat gadis cantik telanjang bulat!
Mereka mengira ini adalah peluang langka seribu tahun. Pada detik berikutnya, enam siluet itu menyerbu ke sini dari enam arah dengan formasi pengepungan yang rapi.
Enam bayangan ini dalam pandangan manusia sudah mencapai batas maksimal tubuh manusia. Bayangan mereka menciptakan enam ilusi seperti avatar yang samar!
"Bodoh." Gao Leihua menyeringai dingin. Di matanya, enam bayangan ini bergerak lambat seperti rekaman video yang macet.
Udara berdesis mendesis, elemen petir di sekitar tubuh Gao Leihua melesat cepat bagai macan tutul yang sedang memburu.
Tak perlu Lao Gao bertindak, siapapun yang mendekat dengan niat jahat akan langsung disambar petir dari langit. Elemen-elemen ini tak akan membiarkan siapapun melukai Dewa mereka!
Kilatan petir ungu-emas menerangi separuh langit! Inilah amukan sang Penguasa Halilintar!
Enam batang arang hangus terkulai jatuh dari angkasa...
"Haruskah kami bertindak, Tuan yang terhormat?" Suara Raksasa Bermata Satu menggema bagai guntur musim semi. Sorot mata mereka dipenuhi aura fanatik.
“Apakah kaum manusia-binatang sudah siap semua?” Gao Leihua tidak segera menjawab raksasa bermata satu, melainkan terlebih dulu memalingkan kepala ke arah istana.
“Lebih dari 10.000 prajurit manusia-binatang telah dipulangkan melalui formasi teleportasi di bawah pimpinan Jenderal Rhein Bruce.” Komandan Kavaleri Darah Godard perlahan menghunus pedang panjangnya, karena ia merasakan maksud penguasa barunya.
“Baiklah, saatnya kita juga pergi.” Mata hitam Gao Leihua menyapu pasukan bantuan Aliansi Komersial di bawah: “Sebelum berangkat, untuk tingkah mereka tadi, aku harus melakukan sesuatu...”
