Kemunculan tiba-tiba kucing rakun raksasa itu menarik perhatian Gao Leihua. Tatkala makhluk sebesar bukit itu melepaskan gelombang mentalnya, pupil iris mata pria itu menyempit tajam.
Bagai predator yang mengendap mangsa, sorot mata Gao Leihua kini memancarkan aura pembunuhan yang menggeliat.
Kucing tua menggunakan kekuatan spiritualnya sendiri, yang sama dengan memberitahu Gao Leihua bahwa dialah yang menyerang Jingxin!
"Delapan Tingkat, level Dewa Junior." Setelah mengamati kucing rakun raksasa ini, Gao Leihua dengan mudah mengetahui levelnya.
Orang-orang di benua ini tidak sengaja menyembunyikan kekuatan mereka. Di dunia yang menghormati yang kuat, setiap orang berharap aura mereka terpancar dalam kondisi paling hebat di depan orang lain. Jadi hampir tidak ada yang mau menyembunyikan kekuatan. Tentu saja, kecuali profesi gelap seperti pembunuh bayaran.
Di sisi lain, ketika kucing rakun sebesar gunung ini muncul, Peilos si Kucing Gemuk yang menguasai kas negara seolah melihat fajar dalam kegelapan! Tidak lain karena aura tak tertandingi dari makhluk raksasa ini. Aura kuat seperti ini memberi tahu semua yang hadir bahwa di balik tubuh sebesar gunung ini tersembunyi kekuatan yang setara dengan ukurannya.
Meskipun tidak bisa mengetahui seberapa kuat kucing rakun sebesar gunung ini, tetapi hanya dari segi auranya saja, bahkan sepuluh pejuang tingkat kesucian dari Suku Singa Emas pun tidak bisa menandinginya.
Dengan kata lain, gundukan daging kecil ini lebih kuat daripada sepuluh pejuang tingkat kesucian Suku Singa Emas, tidak lebih lemah! Memikirkan ini, hati Pelos si Kucing Gemuk dipenuhi harapan.
"Tolong selamatkan aku!" Pelos si Kucing Gemuk berteriak keras ke arah gundukan daging ini, takut suaranya terlalu kecil hingga tidak terdengar.
"Wu?!" Kucing Tua mengibaskan kepala. Setelah tenang, ia menutup mata sebentar.
Ada yang memanggilnya secara gaib?! Kucing Tua mengangkat alis, lalu menundukkan kepala memandang dingin manusia-binatang kucing rakun gemuk di bawah kakinya.
"Manusia-binatang, apakah kau yang memanggil Yang Agung ini?" Kucing Tua berkata pada Pellos, tubuh sebesar gunungnya memberikan suara yang setara. Suara kucing rakun bukanlah jenis yang bergemuruh, sehingga terdengar melengking dan agak menusuk telinga.
"Benar, kucing rakun perkasa yang tak kukenal. Atas panggilan spesial sukuku, kumohon selamatkan aku dari tempat bermasalah ini." Kucing Gemuk Pellos buru-buru menjawab. Asalkan gunung hijau masih ada, tak perlu khawatir tak ada kayu bakar. Meski kekayaan penting, namun nyawa tetaplah yang paling berharga.
"Cuma perlu membawamu pergi saja, benar kan?!" Kucing Tua tak sabar pada manusia-binatang gemuk di hadapannya. Meski sama-sama bagian dari keluarga kucing rakun, jelas terlihat Kucing Tua tak memiliki simpati pada makhluk hybrid gemuk ini.
"Lagipula, panggilan paksa adalah tindakan yang sangat dibenci, apalagi terhadap Kucing tua seperti dirinya yang sudah menjadi monster legendaris dewa. Meski belum memiliki pengikut seperti dewa-dewa lain, namun dia memang sudah berstatus dewa. Padahal dia yang begitu kuat ini, tak disangka dipanggil paksa oleh si bajingan gemuk menggunakan skill. Karena itu, Kucing tua saat ini benar-benar kesal."
"Ya, ya, tolong cepat bawa aku pergi. Aku tak tahan lagi berada di sini sedetik pun." Pelos si kucing gemuk berkata dengan suara gemetar menahan tangis.
"Baik, membawamu pergi dari sini, benar kan." Kucing tua mengulurkan cakarnya, menjepit tubuh manusia-binatang kucing rakun gemuk yang tergeletak di tanah.
Lalu, Kucing tua mulai menarik kembali konsentrasi yang telah dipancarkannya.
Tapi, saat ini Kucing tua tak menyadari, seratus meter dari tubuhnya, sepasang mata hitam sedang menatap tajam tanpa jeda ke arahnya.
Gao Leihua menutup matanya, merasakan dengan seksama aliran konsentrasi Kucing tua.
"Tidak mungkin salah, pasti bajingan ini!" Gao Leihua merasakan dengan cermat gelombang konsentrasi yang memenuhi seluruh alun-alun ini. Meskipun kucing rakun sebesar gunung ini menunjukkan konsentrasi yang terlihat sangat kuat, namun tidak bisa menyembunyikan kelemahan di kedalamannya. Inilah ciri khas konsentrasi yang mengalami cedera parah.
Kucing rakun sebesar gunung di sini, ternyata benar dalang di balik serangan dua "Kucing Hutan Teleportasi" yang ingin menyerang Jing Xin sebelumnya.
"Menginjak sepatu besi namun tak ditemukan, tiba-tiba datang tanpa usaha!" Gao Leihua tersenyum licik. Tak disangka bajingan ini malah mengantarkan diri sendiri, maka Gao Leihua pun tak akan sungkan!
"Haruskah kami bertindak, Tuan?" Goethe meletakkan tangan di pedang darahnya. Melalui ikatan darah dengan Gao Leihua, para Ksatria Darah seperti Goethe dapat merasakan keinginan Gao Leihua untuk menghabisi kucing rakun raksasa ini.
Setelah merasakan niat Gao Leihua, Goethe mulai menatap tajam kucing raksasa ini sambil menghitung sudut serangan paling efektif. Tujuannya adalah eksekusi satu pukulan mematikan! Jika tidak memungkinkan, setidaknya harus memberikan cedera parah pada makhluk sebesar gunung ini.
"Huu! Jangan panik, terburu-buru tak akan membuahkan hasil baik." Di luar dugaan Goethe, Gao Leihua menarik napas dalam-dalam lalu berkata dengan tenang.
"?? Tapi Tuan, kalau tidak segera bertindak, makhluk ini akan kabur." Goethe mengernyitkan alis penuh kebingungan. Melalui hubungan perjanjian darah, ia bisa merasakan Gao Leihua sama sekali tidak berniat membebaskan kucing raksasa ini.
"Tenang, dia takkan bisa lari." Gao Leihua tetap kalem, jarinya mengetuk pelipisnya perlahan.
Goethe menganggukkan kepala, lalu berdiam diri di samping Gao Leihua. Goethe tahu, meskipun Gao Leihua lebih suka membuktikan diri dengan kekuatan, tapi sebaiknya jangan meremehkan kepala Gao Leihua.
"Kucing rakun tingkat Dewa, Kekaisaran Manusia-Binatang." Gao Leihua berbisik pelan.
Kucing rakun ini memiliki kekuatan Dewa Junior. Belakangan ini, Gao Leihua sudah banyak menemui monster legendaris tingkat Dewa sepanjang perjalanannya.
Kemunculan kucing rakun tingkat Dewa ini mengingatkan Gao Leihua pada "Angin Hitam", "Energi Daratan", "Serigala Langit", serta "Siluman Hutan" yang telah dijadikan binatang kontrak saat di pulau udara.
"Apakah mereka satu kelompok?" Gao Leihua mengelus dagunya.
Berdasarkan pengakuan Siluman Hutan yang telah dijadikan hewan peliharaan kontrak olehnya sendiri, sepertinya di bawah kendali suatu kekuatan tak dikenal, banyak monster legendaris kuat sedang menyusup ke Kekaisaran Manusia-Binatang. Target para monster ini kemungkinan adalah suatu benda yang akan muncul di Kekaisaran Manusia-Binatang sekitar tanggal 8 Agustus.
Dan tepat pada hari-hari sensitif mendekati bulan Agustus ini, kucing rakun tingkat Dewa ini tiba di Kekaisaran Manusia-Binatang.
Berdasarkan kepekaan yang terasah selama di Departemen Tiga Belas, Gao Leihua menghubungkan dua hal ini.
"Jika kedua peristiwa ini dikaitkan, maka alasan serangan kucing rakun terhadap Jingxin adalah karena butiran dewa elemen es dan salju tersebut." Sebab, belum lama ini empat monster tingkat Dewa yang ditemui juga terus-menerus menyisir benua untuk mencari butiran dewa.
Tampaknya jawaban yang tidak didapat dari Siluman Hutan, mungkin bisa diperoleh dari kucing rakun ini. Gao Leihua menatap ke arah kucing rakun itu sambil mengangkat kepala.
“Aku cuma perlu membawamu pergi dari tempat ini, benar kan.” Lao Li mencengkeram manusia-binatang gemuk itu dengan cakarnya.
“Ya, ya.” Kucing gemuk Perlos mengangguk sekuat tenaga.
“Sialan, masalah besar. Pegang erat!” kucing tua itu mengumpat. Tubuhnya sebesar gunung berdentum plak-plak sementara unsur sihir perak berputar seperti busur listrik di sekujur tubuhnya.
Wujud asli kucing tua ini adalah monster legendaris "Kucing Hutan Teleportasi" yang menguasai kemampuan teleportasi sejak lahir.
Tadi, dengan konsentrasi penuh, dia melacak aura rekan sesama penyusup - Lao Niu, lalu mengatur koordinat teleportasi berdasarkan lokasi sapi tua itu.
Kilatan cahaya perak berkedip - teleportasi diaktifkan...
“Mereka pergi, apa yang harus kami lakukan? Penguasa baru?” Goethe bertanya setelah menyaksikan kucing rakun sebesar gunung itu melakukan lompatan ruang.
“Tidak apa-apa, mereka takkan bisa melarikan diri.” Gao Leihua menyipitkan matanya: “Aku perlu tahu, apa yang dicari monster legendaris ini di Kekaisaran Manusia-Binatang. Dan mengapa begitu banyak monster menjadi 'Dewa'.”
Makhluk hidup di benua ini yang ingin menjadi dewa adalah hal yang sangat kejam. Monster legendaris tingkat Dewa yang muncul berombong-rombong belakangan ini membuat Gao Leihua harus mulai memikirkan sesuatu.
Semua jawaban ini mungkin bisa ditemukan pada tubuh kucing rakun ini.
“Goethe.” Gao Leihua memalingkan kepalanya ke arah Goethe.
“Ya, dengan penuh hormat, Tuan.”
“Jagalah Xiao Yin baik-baik.” Gao Leihua menyerahkan naga perak "Xiao Yin" ke tangan Goethe: “Untuk urusan selanjutnya di Kekaisaran Manusia-Binatang, awasi dengan baik. Jangan sampai 10.000 prajurit kita dirugikan.”
“Siap, Tuan.” Godard telah memahami maksud Gao Leihua. Ia mengangguk sambil menjawab: “Selama itu milik 10.000 prajurit, aku takkan membiarkan siapapun merebutnya.”
Yin menatap Gao Leihua, atau tepatnya menatap Bola-Bola di bahunya: “Kau mau ke mana?” tanya Yin.
“Mengejar kucing hutan ini.” Kedua bola mata Gao Leihua berkilat.
“Tapi, tadi itu Kucing Hutan Teleportasi. Dia kabur menggunakan lompatan ruang, apa kau bisa mengejarnya?” Xiao Yin memang pantas jadi keturunan klan naga dengan memori warisan, dia sudah melihat wujud asli kucing hutan itu adalah makhlik teleportasi.
Bagi orang biasa, atau bahkan dewa sekalipun. Mengejar rival yang kabur dengan teleportasi adalah hal yang mustahil.
Xiao Yin juga berpikir demikian. Menurutnya, meski Gao Leihua sehebat apapun, mengejar target yang menggunakan teleportasi tetap bukan hal mudah.
“Haha.” Komandan Kavaleri Darah Godard tiba-tiba tersenyum tipis.
“Apa yang kau tertawakan?” Xiao Yin mengerutkan mulutnya sambil menatap tajam Goethe dengan tatapan penuh amarah.
“Ruang bukanlah masalah bagiku.” Gao Leihua tersenyum hehe, dengan lambaian tangannya sebuah jalur ruang hitam legam muncul di hadapannya.
Mulut mungil Xiao Yin terbuka lebar seperti gerbang kota. Lama tak bisa menutupnya, bahkan air liur menetes ke lantai tanpa disadari.
Singkatnya, benak Xiao Yin kosong melompong. Warisan klan Naga membuatnya tahu satu hal penting:
Prinsip ruang adalah wilayah terlarang para dewa pencipta. Yang bisa menembusnya hanyalah tingkat legendaris yang tak terjangkau para dewa?...
