Di wilayah kekuasaan Suku Harimau yang sangat jauh dari Kota Rhein, Kekaisaran Manusia-Binatang
Putra kedua Gao Leihua, Yue Shi sedang duduk di kursi singgasana Kota Harimau Buas.
Sudut bibir Yue Shi melengkung, aura seorang raja yang semestinya terpancar jelas. Semua orang bisa melihat bahwa Yue Shi saat ini sedang sangat mantap!
“100 prajurit Suku Singa Emas berdirikan bulu-bulu dan rambut mereka berkibar, membentuk dua barisan di sisi kiri-kanan Yue Shi. 100 singa emas itu memandang dengan sikap merendahkan para tua yang sedang berlutut di tanah.”
Di bawah podium, mantan paus suku Harimau "Hu Gang" terduduk kaku dengan seluruh tubuhnya gemetar di hadapan Yue Shi. Saat ini, dia telah kehilangan segalanya. Sejak Kaisar Binatang Yue Shi tiba di wilayah suku Harimau, segala kekuasaannya pun luruh.
“Di momen genting Kekaisaran Bimon, kau malah berani memproklamasikan kemerdekaan? Sungguh tindakan gemilang, paus besar kesayanganku.” Yue Shi asyik memainkan seruling logam hitam di tangannya. Ini adalah Lung Di - hadiah perpisahan dari Gao Leihua yang berisi seekor naga hitam gelap, tunggangan mantan Ksatria Naga dari negara musuh.
Yue Shi tersadar bahwa saat ini dia benar-benar mencintai ayahnya sampai mati.
Gaya ayah selalu membuat Yue Shi merindukannya.
Semua orang tahu kemerdekaan Suku Harimau didukung oleh beberapa negara besar manusia di belakang layar.
Gao Leihua tak ragu-ragu, di hadapan seluruh dunia dengan spektakuler menghancurkan ibu kota Aliansi Komersial "Kota Nasi" yang paling vokal mendukung kemerdekaan Suku Harimau!
Meski terkesan kejam, tindakan Gao Leihua ini efektivitasnya luar biasa!
Seperti membunuh ayam untuk menakut-nakuti monyet, runtuhnya Aliansi Komersial membuat semua negara yang mendukung Suku Harimau baik terang-terangan maupun diam-diam segera memutus hubungan dengan kecepatan tertinggi.
Tanpa dukungan siapa pun, Suku Harimau tak membutuhkan sedikit pun tenaga Yue Shi.
"Sebagai Paus Kekaisaran Manusia-Binatang, kau justru ingin memecah belah tanah air kita. Tingkahmu membuatku membeku." Yue Shi memandang dingin pria tua kurus ini: "Kau yang seharusnya menjadi pemimpin spiritual malah mengkhianati Kekaisaran. Untuk apa kubiarkan kau hidup!"
Paus Hu Gang seketika gemetar ketakutan, wajahnya pucat pasi. Bahkan dia tak berani mengangkat kepala untuk menatap Yue Shi.
"Saat ini, apa lagi yang ingin kau katakan?" Yue Shi berkata dingin.
Hu Gang terjatuh lemas ke tanah. Perkataan Yue Shi telah mengumumkan hukuman mati baginya.
Awalnya, Hu Gang berpikir meski tanpa dukungan negara-negara manusia, dengan kekuatan Suku Harimau, dia tak perlu takut pada Yue Shi.
Tapi, dia lupa satu sosok penting——Dewa Hewan Rhein·Charlie!
Pemberontakan Suku Harimau tidak bertahan lama. Di bawah kehadiran langsung Dewa Hewan, wibawa Paus "Hu Gang" runtuh bagai gunung longsor.
Seberapa tinggi pun pamor Hu Gang di Suku Harimau, seluruh wibawanya sepenuhnya bertumpu pada posisi sebagai paus "Kuil Kekuatan".
Kehilangan Dewa Hewan, Hu Gang bukanlah apa-apa lagi!
Sebagai paus Dewa Hewan, namun melakukan hal-hal yang membuat "Dewa Hewan" murka, ini tak bisa tidak disebut sebagai kejadian yang menggelikan.
Hu Gang segera dibuang oleh seluruh bangsaku harimau.
Kemerdekaan suku harimau juga bagaikan tontonan spektakuler, segera berakhir.
Bagaimanapun, bangsaku harimau memuja Dewa Hewan, bukan sang paus "Hu Gang".
"8 Agustus, hari ini benar-benar hari yang tidak biasa." Yue Shi menatap tajam ke arah Kota Rhein yang jauh, tersenyum.
"Kau juga merasakannya? Yue Shi." Rhein·Charlie tiba-tiba muncul di sisi Yue Shi, berkata.
"Haruskah kami pulang?" Yue Shi bertanya sambil memandang ke arah Kota Rhein.
"Tentu saja." Rhein·Charlie tersenyum: "Banyak tamu yang datang ke wilayah kekuasaan kami, sebagai tuan rumah tentu harus menemui para tamu ini."
……
"Monster legendaris" dan "Iblis" masih saling menatap tajam.
Waktu berlalu detik demi detik.
Tiba-tiba, suara busur listrik "plak-plak~plak-plak~~" bergema di udara.
Menyusul kemudian, langit yang tadinya diterangi terik matahari seketika tertutupi awan gelap yang pekat!
Di lapisan awan tebal, kilat emas beruntun berkedip di cakrawala!
Awan gelap tidak hanya menutupi Kota Rhein, tapi seluruh benua, bahkan dunia, dalam sekejap menjadi gelap gulita!
Dunia tiba-tiba kehilangan kilauan cahaya, seketika berubah menjadi gelap yang tak tertembus.
Ini persis seperti kiamat yang datang menyapa.
Mata Setan 'Gelap' dan komandan besar monster legendaris tiba-tiba bersinar terang.
Mulailah!
Kedua orang itu dalam hati berpikir secara serempak.
Braak~~ Braak~~ Braak~~!
Kilat langit menyambar turun tanpa henti, menghujam di depan barisan monster dan para Iblis.
Setiap sambaran petir dengan akurat mengukir satu titik jejak di permukaan tanah.
Sambaran semakin cepat, satu kilat satu jejak, segera di antara gemuruh dan kilatan, formasi magis yang anggun muncul di hadapan kedua faksi yang berhadapan.
Plak! Kilatan ungu terakhir menghujam tepat di pusat formasi magis.
Segera setelahnya, satu titik cahaya biru tua muncul tiba-tiba di atas formasi.
Energi liar mengalir deras dari titik cahaya ini.
Pada detik berikutnya, titik biru ini seolah disobek oleh tangan besar tak berbentuk dari dalam, terkoyak dari satu titik menjadi retakan.
Deng! Dong! Plak! Syuush!
Beberapa suara aneh berturut-turut terdengar sebelum retakan itu menghilang.
Kemudian, yang muncul di hadapan semua orang adalah sebuah pintu besar!
Sebuah pintu besar yang melayang di angkasa!
Tanpa dinding, tanpa ambang batas atau engsel, hanya pintu logam tertutup rapat yang melayang di udara.
Tak diragukan lagi, pintu yang muncul tiba-tiba ini adalah satu-satunya pintu masuk yang terhubung ke "Babel"!
Untuk memasuki Babel dan mencari harta karun, semua syaratnya hanyalah mendorong pintu tertutup ini.
"Monster legendaris" dan "Iblis" sama-sama tahu bahwa mendorong pintu ini adalah syarat untuk memasuki ruang dalam. Namun, kedua belah pihak tak ada yang berinisiatif mendekat.
Kedua belah pihak yang saling dikhawatirkan masih saling berhadapan, tak ada yang mau menyerang terlebih dahulu untuk membuka pintu.
"Yang Mulia Komandan Monster Legendaris." Akhirnya, Setan "Gelap" yang pertama berbicara, dengan tenang ia berkata: "Kondisi saling berhadapan seperti ini bukanlah solusi, bagaimanapun tak satu pun dari kita yang tahu apakah pintu ini akan menghilang lagi."
"Aku juga berpikir demikian, saling berhadapan bukanlah ide yang baik. Lalu, apakah Yang Mulia Setan memiliki saran brilian?" Jubah komandan rambut merah monster legendaris bergemetar ringan saat bicara, suaranya terdengar netral. Sepertinya menggunakan suara palsu.
"Hehe." Setan "Gelap" tertawa ringan, tangannya mengelus cincin ruang di jarinya, kunci Babel berada dalam kendalinya. Siapa yang masuk lebih dulu tak akan mempengaruhinya.
Memikirkan hal ini, Gelap menatap ke atas sambil tersenyum: "Bagaimana jika aku mengalah, membiarkan pasukan Yang Mulia yang masuk lebih dulu?"
"Haha, kalau Yang Mulia Setan sudah bersikap seperti ini, terima kasih atas kebaikan Yang Mulia, aku takkan sungkan untuk maju duluan!" Komandan Besar berambut merah tertawa kering, melambaikan tangan ke arah bawahannya.
Seorang Golden Bimeng yang berdiri di sebelah kanan komandan besar melangkah keluar dari kerumunan, berjalan mantap menuju pintu besar itu.
Mata kedua belah pihak tertuju pada Golden Bimeng ini.
"Huu!" Golden Bimeng menarik napas dalam, melangkah beberapa kali hingga berada di depan pintu besar, lalu mengulurkan tangannya untuk mendorong pintu tersebut.
Dengan suara "Criiit~~~", di luar dugaan semua orang, pintu besar itu ternyata mudah sekali terbuka.
Setelah pintu terbuka, pandangan semua orang tertuju pada apa yang ada di baliknya!
Di balik pintu yang terbuka, terpampang di hadapan mereka sebuah ruang suram! Ruang abu-abu kehitaman yang luas tak terkira.
Semua yang terlihat oleh mata adalah hamparan abu-abu kehitaman. Langit abu-abu kehitaman, daratan abu-abu kehitaman! Bahkan kabut tebal di pintu masuk pun berwarna sama!
Selain abu-abu kehitaman, seluruh ruang seolah tidak memiliki warna kedua.
Yang hadir di lokasi bukanlah orang lemah, meskipun kabut abu-abu kehitaman sangat tebal, namun tidak bisa menghalangi pandangan orang-orang yang hadir.
Melalui kabut tebal ini, pandangan semua orang tertuju pada titik pusat tepat di tengah ruang ini.
Di pusat ruang abu-abu kehitaman ini, sebuah menara raksasa kuno muncul di hadapan manusia. Menara ini bagaikan bangau di antara kawanan ayam, terlihat begitu menyilaukan!
Megah namun tetap klasik, besar namun penuh keanggunan, dengan puncak menara yang menyentuh langit!
Pantas dijuluki "Menara Tong Tian" sebagai Babel.
Semua yang melihat Menara Babel tak ada yang tidak terkesima oleh aura megahnya!
An dan Komandan Besar saling memandang, jelas keduanya tak menyangka bahwa Menara Babel ternyata tidak berada di benua, melainkan di ruang dimensi lain.
Namun memang benar, seandainya Menara Babel tidak berada di ruang lain, pasti sudah ditemukan orang dari benua sejak lama.
“Silakan!” Setelah pintu Menara Babel terbuka, Setan "Gelap" melakukan gerakan mengundang kepada komandan besar monster legendaris.
"Terima kasih atas kesediaan Yang Mulia Setan." Suara androgini komandan besar monster legendaris bergema, diikuti anak buahnya yang bertubuh tinggi memasuki pintu satu per satu seperti ikan.
Dengan cepat, batalyon monster legendaris menghilang dalam kabut tebal nan misterius.
Komandan besar monster legendaris menjadi orang terakhir yang masuk, jelas-jelas khawatir para kultivator gelap akan menyergap pasukannya di tengah perjalanan.
Setelah komandan besar monster masuk, Setan "Gelap" melambaikan tangan kepada prajurit baja di belakangnya, memberi isyarat agar anak buah ini bersiap masuk.
"Gelap, apakah bijaksana membiarkan mereka masuk lebih dulu?" Sembilan Neraka yang berjubah putih itu perlahan mengibaskan kipas lipat batu giok di tangannya.
“Hehe, biarkan mereka masuk duluan, apa hubungannya?” Dark tertawa ringan sambil mengelus cincin ruang di tangannya. Maksud Dark sudah jelas. Kunci masih ada di tangan kita, masa takut dengan tingkah Monster Legendaris?
“Baiklah, kita juga masuk sekarang.” Dark berkata pada bawahan di belakangnya setelah melihat para Monster Legendaris sudah masuk semua.
Kemudian, Dark membawa sekelompok 'Iblis' masuk ke dalam pintu besar ini.
Personel yang dibawa Setan 'Dark' berkualitas tinggi. Formasi yang rapi dengan cepat memasuki pintu besar ini.
……
Setelah orang-orang dari dua faksi besar 'Iblis' dan 'Monster Legendaris' masuk, dari dalam semak belukar di sekeliling serta pepohonan, muncul kembali sosok manusia tak terhitung. Siluet-siluet ini ada yang tinggi kurus, postur tubuh beragam.
Jelas, ini semua adalah kekuatan kecil yang ingin mengambil keuntungan dari situasi.
Dengan kesepakatan diam-diam, meski jumlah kekuatan kecil ini banyak, mereka tidak saling konflik. Satu per satu mereka memasuki pintu besar itu, menghilang dalam kabut abu-abu kehitaman.
Tapi, apakah tempat dimana Menara Babel berdiri bisa semudah itu dimasuki sembarang orang?
Tanpa kekuatan yang memadai, takkan ada syarat untuk masuk ke tempat ini.
Eliminasi adalah prolog abadi di tempat ini!
Hanya satu, dan hanya akan ada satu orang yang mendapatkan barang di dalam Menara Babel.
Begitu orang-orang dari kekuatan kecil ini menginjakkan kaki di ruang Babel, reaksi segera terjadi.
Saat pertama melangkah melewati pintu dimensi ini, tiba-tiba semua orang merasakan seluruh kekuatan dewa, energi magis, energi tempur dan segala bentuk kekuatan mereka terkunci.
Kekuatan besar monster legendaris dan "Iblis" datang dengan persiapan, tentu sudah tahu tentang larangan penggunaan energi dewa disini. Makanya mereka mengirim ahli pertempuran jarak dekat.
Sedangkan banyak dari kekuatan kecil yang masuk belakangan tidak mengetahui hal ini.
Bahkan sejumlah praktisi sihir pun ikut memasuki wilayah ini.
Ujian, bukan sekadar mengunci kekuatan mengerikan!
Saat kekuatan mengerikan mereka terkunci seketika, sulur-sulur tak terhitung muncul dari kabut!
"Sulur Bi Jia" adalah tumbuhan yang dirasuki iblis, secara kemampuan setara dengan monster tingkat menengah.
Dalam keadaan normal dengan perlindungan kekuatan mengerikan, sulur-sulur Bi Jia level menengah ini takkan mampu melukai siapapun!
Tapi saat kemampuan terkunci, sulur-sulur rendah ini justru berubah jadi iblis pemburu nyawa!
Dua pertiga pendatang berikutnya tewas di tangan sulur-sulur yang mereka remehkan ini.
Jerit kematian memenuhi seluruh ruang Menara Babel.
Regu monster dan "Iblis" yang sudah mempersiapkan diri, meski kekuatan mengerikan mereka terkunci saat masuk ruang Menara Babel, cepat beradaptasi.
Kedua belah pihak membawa anak buah dengan kemampuan tempur jarak dekat yang luar biasa.
Sulur-sulur semacam ini semua dipaksa dipotong oleh mereka, sama sekali tidak bisa memberikan pengaruh sedikitpun pada kedua belah pihak. Kecepatan maju kedua faksi sama sekali tidak berkurang.
Ada banyak jalan menuju "Babel" di pusat.
Mungkin tidak ingin terlalu dulu memicu konflik, kelompok "Iblis" dan "monster legendaris" ini dengan kesepakatan diam-diam memilih dua jalan berbeda.
Babel semakin jelas terlihat di mata kedua belah pihak.
Bahkan dua belas patung kristal setinggi lebih dari sepuluh meter di pintu masuk Babel terlihat benar-benar jelas! Dua belas patung tersebut adalah patung raksasa emas.
Telapak tangan komandan besar monster legendaris berputar, sebuah "batu bata" yang sangat biasa muncul di telapak tangannya. Senyuman percaya diri muncul di sudut bibir komandan besar...
Gelap membawa para "Iblis" yang datang belakangan namun lebih dulu sampai. Dibandingkan monster legendaris, mereka tidak memiliki bajingan-bajingan berat itu, sehingga kecepatannya justru lebih cepat sedikit daripada monster legendaris.
Cincin ruang di tangan An berkedip, sebuah "batu bata" hitam muncul di genggamannya. Sebentar lagi akan ketahuan siapa yang memenuhi syarat untuk menguasai Menara Babel!
Sampai saat ini, An masih yakin bahwa kunci hanya ada satu - yaitu yang di tangannya ini.
"Sayang, dia tidak datang," bisik An tiba-tiba kepada Jiu You: "Awalnya kami sudah janji untuk ke sini bersama."
"Dia? Maksudmu Gao Leihua?" Sorot mata Jiu You memudar: "Sepertinya dia tidak akan datang."
"Haha, Jiu, kecewa karena dia tidak muncul?" canda An.
"Tidak, tentu saja tidak," sangkal Jiu You dengan tegas.
Saat Jiu You hendak membela diri...
"Hati-hati!" Teriak An tiba-tiba, menarik tubuh Jiu You ke belakangnya.
Secara bersamaan, formasi magis raksasa muncul di udara dengan Menara Babel sebagai pusatnya!
Formasi magis itu mengelilingi dua cabang pasukan - "monster legendaris" dan "Iblis".
Di bawah kepungan formasi magis, para monster legendaris dan "Iblis" merasakan seluruh tubuh terasa berat secara tiba-tiba.
Ini formasi magis gravitasi! Formasi magis gravitasi sepuluh kali lipat yang penuh!
Namun, bukan hanya itu saja.
Suara krek, krek terus-menerus terdengar.
Dua puluh patung kristal di depan gerbang Menara Babel memancarkan sinar merah menyilaukan dari mata mereka, lalu dua belas patung tiba-tiba bergerak.
Memandang dua belas patung ini, sudut bibir Hei Yu menampakkan senyum getir. Kekuatan dewanya disegel, ditambah gravitasi sepuluh kali lipat, dan dua belas patung kristal setinggi belasan meter yang jelas bukan lawan mudah ini.
Seperti dikendalikan oleh seseorang, dua belas patung kristal secara pintar dibagi menjadi dua regu - satu regu menerjang ke arah "monster legendaris", sementara regu lain menyerbu "Iblis".
Dalam konfrontasi kekuatan melawan kekuatan ini, pihak monster jelas memiliki keunggulan besar. Dari regu monster, Binatang Emas Bimon Raksasa mengaum keras menyambut enam patung kristal. Kemampuan pertempuran jarak dekat Bimon Emas tak tertandingi di dunia. Dalam situasi ini, Bimon Emas tanpa rasa takut langsung menerjang, bertarung sengit dengan suara "Dug dug dug!".
Bersamaan itu, beberapa monster berpostur besar juga menerjang. Sepertinya pihak monster tidak mengalami masalah berarti.
Sehelai senyum mengembang di sudut bibir Komandan Besar berambut merah.
Kemudian, dibawah perlindungan beberapa monster kecil, sang komandan besar bergerak perlahan menuju pintu Menara Babel.
Pintu Menara Babel tidak kalah besarnya dibandingkan pintu gerbang Kekaisaran Cahaya!
Di sisi lain, An yang melihat komandan besar monster bergerak ke pintu, segera memusatkan perhatian padanya.
Lalu, An melihat... Tangan rampang komandan besar monster legendaris muncul dari balik jubah, di tangan sang komandan besar, dengan terkejut terbaring sebuah —— batu bata abu-abu kehitaman yang biasa!!!
Bagaimana mungkin ini terjadi!!
Sudut bibir An berkedut sejenak, bagaimana bisa muncul suara batu bata?? Tangan An tak sengaja meraba-raba cincin dimensi, sebuah batu bata abu-abu kehitaman yang persis sama muncul di tangannya...
