Lao Gao terpaksa mengakui si kurcaci itu memang seorang jenius.
Tapi sayangnya jenius ini berada di pihak yang berseberangan dengan Gao Leihua.
"Sayang sekali. Tapi, tidak semua orang seberani kau yang tidak takut mati. Hal yang kau sembunyikan, belum tentu tidak akan diungkap orang lain." Sudut bibir Gao Leihua melengkung sinis, mengibaskan benda hitam-putih di tangannya - yang ternyata adalah otak, bagian paling berharga dari si kurcasi jenius.
Di tangan satunya, Gao Leihua asyik memainkan selembar logam. Lembar logam inilah yang sempat digenggam kurcaci di wilayah terlarang, sekaligus 'esensi' dari domain terlarang yang diciptakannya.
Mulut kurcaci itu memang terkunci rapat, sampai mati pun tidak ada satu kabar pun yang bocor. Meski sebenarnya, Gao Leihua juga tidak memberi kesempatan lagi untuknya berbicara.
Tapi menurut Gao Leihua, sikap tutup mulut si kurcaci tidak berarti orang lain juga akan melakukan hal yang sama.
Gao Leihua tersenyum licik, menunjukkan senyuman paling penuh kasih sayang kepada delapan pria besar yang menggunakan "wilayah terlarang".
Bagaimanapun, tidak semua orang di dunia memiliki keteguhan hati seperti si kurcaci yang pantang menyerah.
Paling tidak, kedelapan pria ini bukan termasuk.
Setelah serangan Guntur Gila Gao Leihua menghancurkan wilayah terlarang itu, kedelapan pria ini kehilangan jerami penyelamat terakhir mereka.
Kemudian, ketika Lao Gao meletakkan tangan yang masih berlumuran otak si kurcaci dengan "ramah" di bahu salah satu dari mereka,
rongga mata kedelapan pria besar itu langsung berkaca-kaca.
Saat Gao Leihua memandangi mereka dengan tatapan "bersahabat" sambil tersenyum, mereka pun langsung mengaku segala hal.
"Kumohon, bebaskan kami."
Seketika, delapan pria garang tadi berubah wujud menjadi kelinci putih yang terluka, memandangi Lao Gao dengan pandangan suci.
“Wuih, membebaskan kalian sebenarnya tidak masalah. Asalkan kalian memberitahuku semua yang kalian tahu secara objektif. Aku berjanji akan menjamin nyawa kalian.”
Lao Gao berkata pada delapan pria itu.
Sebenarnya, bahkan jika mereka tidak mengatakan apapun, Lao Gao tetap akan menjaga nyawa bajingan-bajingan ini. Karena di tubuh mereka masih ada sesuatu yang sangat menarik minat Gao Leihua. Paling tidak, Gao Leihua tidak akan begitu cepat membunuh delapan orang malang ini.
Begitulah sifat manusia.
Saat kau memaksa mereka dengan kekerasan untuk mengorek informasi dari mulut mereka, mereka akan bersumpah mati untuk tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Tapi saat kau punya cara membuat mereka secara sukarela ingin bertahan hidup, mereka akan tanpa ragu-ragu mengungkapkan semua yang mereka tahu.
Tadi, si pendek itu adalah contoh tipe "sumpah mati tidak bicara". Bahkan si pendek bermaksud menjadi panutan agar anak buahnya yang lemah kemauan ini bisa sedikit lebih teguh.
Tapi tipu muslihat kecil semacam ini sudah sering Gao Leihua temui dulu di Bumi.
"Sejak awal, Lao Gao sudah bisa melihat bahwa kedelapan bajingan yang membentuk batas energi ini tidak memiliki tekad mematikan."
Hal ini terlihat ketika Gao Leihua mengancam si kurcaci dengan kalimat "Kau tidak bicara, bukan berarti yang lain juga diam.", lalu si kurcaci langsung mengumpatinya dengan sebutan "kotor".
Setelah mengetahui kedelapan pria besar ini tidak punya kemauan kuat, segalanya jadi lebih mudah. Cukup dengan menghabisi anggota paling keras kepala di antara mereka menggunakan taktik tak terbantahkan, maka sisanya yang ingin bertahan hidup akan mengaku segalanya. Seperti kedelapan pria besar bermata harimau yang berlinang air mata di hadapannya ini.
"Kami akan mengaku segalanya, kami benar-benar akan mengaku!"
Pria besar yang ditepuk bahunya oleh Gao Leihua buru-buru berkata, jantungnya berdebar khawatir tangan itu bergeser beberapa sentimeter ke atas dan meledakkan kepalanya dengan gemilang.
"Pertama, di mana si Rubah Siluman yang kalian sebutkan?" Lao Gao menepuk bahu pria itu dengan ramah sambil menyipitkan mata, "Atau harusku tanya - di mana rencana kalian menyergap istriku?"
"Ini aku tahu, aku tahu! Dengar Yang Mulia pernah sebut, lokasi PENYERANGAN MENDADAK ada di jalan menuju tempat ini."
Pria besar Nomor 1 terbata-bata, segera mengungkap semua hal yang diketahuinya. Sebagai delapan orang yang diaktifkan si cebol di wilayah terlarang, status mereka di pihak monster cukup tinggi sehingga secara garis besar masih bisa mengetahui beberapa hal.
"Selain itu, aku tahu siluman kecil Huanhu sepertinya punya hubungan dengan suku ular!"
Pria besar Nomor 2 menambahkan.
"Putri Yue Xi memberikan intelijen pada kami, bilang Putri Jingxin akan mengunjungi Laut Karang untuk menemui Anda."
Pria besar Nomor 3 menyelipkan keterangan.
"Jadi, para siluman kecil Huanhu itu sudah menyusupkan pasukan di sepanjang jalan ke Laut Karang."
Pria besar Nomor 4 melanjutkan penjelasan.
"Baiklah!" Lao Gao memuji kedelapan pria jujur ini. Lalu bertanya lagi: "Lalu, berapa banyak pasukan yang kalian siapkan untuk menyergap istriku?"
“Sepertinya, ditambah pasukan Putri Yue Xi dari Suku Laut dan pasukan Ular, seharusnya ada, puluhan ribu.” Pria besar yang ditopang Gao Leihua itu merasa ingin buang air kecil, menjawab dengan gemetar.
“Puluhan ribu? Sial!”
Gao Leihua mengambil napas dalam-dalam, mengumpat. Ekspresi cemas terpancar di wajahnya.
Awalnya Gao Leihua tidak khawatir jika hanya beberapa orang yang menyergap. Bagaimanapun, ayah mertuanya bukan sembarang lawan. Paling tidak, di jari Jingxin masih ada cincin hitam berisi Dewa Pedang setingkat dewa.
Tapi mendengar jumlah puluhan ribu, Gao Leihua merasa hampir gila.
“Sialan, bajingan-bajingan ini gila?!” Lao Gao berkata, untuk menculik istrinya, mereka sampai memakai puluhan ribu orang!
Yang tidak diketahui Lao Gao adalah Pangeran Ular Locke sengaja mengerahkan kemewahan besar untuk membawa Jingxin pulang. Sebenarnya, ini karena mentalitas macho si Pangeran Ular setengah manusia itu.
“Tidak, aku harus pergi ke tempat Jingxin.” Gao Leihua buru-buru berkata.
“Gao, kau ingin menyelamatkan istrimu?”
Si gemuk di samping menatap Gao Leihua.
“Ya, aku harus segera ke sana. Dengan puluhan ribu orang, aku tidak tenang meninggalkan kekasihku.”
Lao Gao berkata.
Kemudian, tangan Gao Leihua menggores formasi panggilan di udara.
Kilatan cahaya merah darah berkedip, disusul belasan ksatria berwarna merah muncul di sisi Gao Leihua.
Mereka adalah pelayan paling setia Gao Leihua, Sang Ksatria Darah.
“Jaga delapan bajingan ini sampai aku kembali.” Gao Leihua menunjuk delapan pria besar yang menyusut di sudut, kepada Ksatria Darah.
“Patu perintah, Tuan.” Ksatria Darah menjawab dengan wajah datar. Kepatuhan adalah tugas utama mereka.
Lalu, delapan pria yang membuat 'wilayah terlarang' itu diikat oleh belasan Ksatria Darah yang bermuka sangar.
Membayangkan kehidupan menyedihkan yang mungkin mereka hadapi, delapan pria besar itu pun dilanda kesedihan mendalam...
"Si gemuk, aku harus pergi ke tempat istriku. Ini tidak boleh ditunda sedetik pun."
Gao Leihua berkata pada si gemuk.
Si gemuk menganggukkan kepala sebagai tanda pemahaman. Dia bisa melihat Gao Leihua adalah pria yang sangat mencintai istrinya.
"Si gemuk, aku ingin meminta bantuanmu."
Gao Leihua melanjutkan.
"Katakan saja, temanku. Selama si gemuk ini mampu melakukannya, tak akan ada penolakan dariku."
Si gemuk menepuk dadanya sambil mengiyakan.
"Tolong jaga anakku sementara waktu."
Gao Leihua menyerahkan telur berlian di tangannya kepada si gemuk.
Awalnya dia ingin menitipkan anaknya pada Ksatria Darah, tapi kemudian ingat bahwa Ksatria Darah saat ini adalah makhluk hidup yang terbuat dari darah. Mereka tidak cocok untuk mengerami telur. Setelah pertimbangan matang, akhirnya pilihannya jatuh pada si gemuk - satu-satunya pria yang bisa dipercaya untuk tugas ini.
"Serahkan padaku! Aku berjanji dengan nyawaku akan menjaga baik-baik anakmu."
Si gemuk menepuk-nepuk dada tembemnya sambil tertawa terbahak.
"Gao Leihua tersenyum tipis. Terhadap si gemuk yang baru dikenalnya ini, Gao Leihua justru memiliki kepercayaan mutlak."
"Bukan tanpa alasan. Hanya karena tadi, si gemuk dengan ganas menyelami wilayah terlarang untuk menyelamatkan anak Gao Leihua."
"'Gao, pergi cepat dan pulang segera. Jangan sampai anakmu yang baru lahir melihatku pertama kali, lalu menganggapku sebagai Ayahnya.'"
Si gemuk meledek Gao Leihua.
"'Hm!' Gao Leihua mengangguk lemah, lalu pergi tanpa menoleh..."
……
"Kecepatan Gao Leihua luar biasa. Bahkan di dasar laut ini, kecepatannya tetap mengejutkan."
"Tapi, Gao Leihua belum lari lama sudah parkir."
"Tiba-tiba, Lao Gao menganga lebar menatap arah depan kapal! Di depannya, seluruh lautan membeku dengan cepat terlihat mata telanjang!"
"'Ya ampun, mungkinkah ini domain tingkat dua 'kristal es' ayah mertua?'"
Gao Leihua pernah mencobakan domain tingkat dua Haikhuang. Konon domain tingkat dua "Kristal Es" Haikhuang bisa membekukan segalanya. Tapi Lao Gao benar-benar tak menyangka domain Haikhuang bisa sehebat ini. Namun, tampaknya ada yang berbeda.
Es abadi mengkristal dengan kecepatan luar biasa, segera mencapai depan Gao Leihua.
Tak berpikir panjang lagi, Gao Leihua segera melesat ke langit. Meski tak takut dengan pembekuan ini, lebih baik menghindar bila bisa.
Saat Gao Leihua meluncur ke udara, jantungnya serasa mau keluar dari dada.
"Benar-benar, sangat sialan, megah!!" Gao Leihua menghela nafas kagum!
Melayang di langit memandang ke bawah, seluruh permukaan laut bagai dimasukkan ke kulkas, sama sekali membeku.
Sepanjang pandangan mata, hanya ada es abadi!
Hamparan permukaan es yang berkilauan sehalus cermin, membuat orang sangka ini bukan lautan tapi "Dataran Es Kutub" di ujung utara benua itu!
……
Di langit ribuan meter dari Gao Leihua, seorang wanita cantik luar biasa juga membelalakkan matanya, memandang lautan di bawah yang telah berubah menjadi dataran es sambil menelan ludahnya dengan keras.
Di samping sang kecantikan ini, puluhan monster legendaris berpostur besar sedang menari-nari di udara.
Tak perlu dikatakan lagi, wanita cantik tak tertandingi ini adalah monster legendaris yang bekerja sama dengan menantu kerajaan - Rubah Illusi, Kecantikan Rubah.
Saat ini Kecantikan Rubah sudah terpaku oleh semua yang dilihatnya, setiap sudut yang terlihat olehnya dipenuhi kristal es.
Tanpa keraguan, semua bajingan yang menyusup dalam radius beberapa kilometer itu sudah hancur total!
Kini dia tahu, Rencana Penangkapan Jingxin telah gagal total.
"Sepertinya aku harus menunggu Bos Emas datang sendiri," bisik Rubah Illusi pelan.
"Rubah, ada yang datang," di belakang Kecantikan Rubah, seekor Elang Berwajah Manusia mengepakkan sayapnya sambil berbisik pelan.
"Hm? Ada yang datang?" Rubah Illusi menoleh ke arah yang ditunjuk elang berwajah manusia. Seketika, wajah Rubah Kecantikan berubah pucat pasi.
Penglihatan Rubah Kecantikan cukup tajam. Meski terhalang jarak ribuan meter, ia langsung mengenali sosok berambut putih terang yang mencolok di kejauhan.
Rambut putih itu terlalu familiar baginya.
Itulah pria legendaris yang sedang diburu para monster gaib - Gao Leihua!
Mungkinkah, bahkan dia pun kalah? Rubah Kecantikan merenung pilu. "Dia" yang dimaksud tentu pria tua satu-satunya yang selamat dari "Menara Babel" terakhir, si kurcaci berkepala meledak itu.
Apakah bahkan wilayah terlarang pun tak sanggup membunuh pria ini? Rasa takut menyergap Rubah Kecantikan.
Tatkala memandang lautan beku tak wajar di bawahnya, perasaan tak berdaya menguasai dadanya.
Betapapun briliannya strateginya, di hadapan kekuatan yang begitu besar dan tak tertahankan, rencana matang yang disusunnya bagaikan dongeng yang menggelikan.
Namun mungkin situasinya belum mencapai titik terburuk. Rubah Illusi teringat satu hal——pria ini seharusnya tidak mengenaliku!
Rubah Illusi bergumam dalam hati.
Aku mengenalnya, dia tidak mengenaliku! Ini adalah syarat yang cukup baik!
Dengan cepat, berdasarkan syarat ini, sebuah rencana utuh mulai muncul kembali dalam benak Rubah Illusi.
Karena dia tidak mengenal dirinya, maka dia bisa mencari alasan untuk mengikuti pria ini. Kemudian, menunggu kesempatan untuk memberi tahu Bos Emas tentang posisi spesifik pria ini kapan saja!
Bagaimanapun juga, surat telah dikirim melalui bawahan. Dia yakin Bos Emas akan segera kembali.
Anggap saja ini sebagai upaya menebus kesalahan. Meski tidak bisa menyerahkan kepala pria ini secara langsung, setidaknya pastikan Bos Emas menguasai pergerakannya!
Rubah Illusi bergumam dalam hati.
Sayangnya, Rubah Illusi takkan pernah menyangka bahwa pasukan bantuan Bos Emas yang dinantikannya mustahil datang selamanya!
Memang, saat ini Gao Leihua memang tidak mengenalinya.
Namun percayalah, tak lama lagi Gao Leihua pasti akan segera mengenali dirinya.
Sebab, rupanya di bawah komando Gao Leihua ada seorang anak buah bernama "Siluman Hutan". Di tangan anak buah ini, terdapat dua surat rahasia yang ditulis sendiri oleh seseorang dan Adipati Kedua. Dan jelas, anak buah ini juga mengenal si Kecantikan Rubah ini.
Dan sekarang, anak buah Lao Gao ini sedang berlari kencang menuju Laut Karang sesuai perintah Gao Leihua. Meskipun kecepatan larinya... agak lambat. Tapi mau bagaimana lagi, jangan berharap pohon besar bisa bergerak cepat di dasar laut.
Tapi dengan kecepatannya ini, dia pasti akan tiba tepat pada momen genting...
