"Tuan! Perempuan yang Tuan minta tadi, sudah kami bawa……"
Para Ksatria Darah yang tak tahu berusaha terbang dengan kecepatan maksimal menuju kelompok Gao Leihua.
Alis Yang Mulia Raja Lautan berkedut, sepasang matanya yang besar menatap perempuan di tangan para Ksatria Darah.
Itu adalah wanita yang sangat cantik. Ini kesan pertama Yang Mulia Raja Lautan, meski terpisah jarak sejauh ini, dia masih bisa merasakan daya pikat menggoda yang memancar dari tubuh perempuan itu.
"Gao Leihua!" Suara napas Yang Mulia Raja Lautan seperti kipas exhaust bocor, zzzz huu zzzz huu.
Lalu, pupil sebesar lentera itu menatap Gao Leihua: "Aku butuh penjelasan, menantu lelakiku yang baik."
"……" Lao Gao merasakan keringat dingin mengucur di pelipisnya.
Sebenarnya, Ksatria Darah membawa seorang perempuan ke sini bukanlah hal penting.
Yang terpenting sebenarnya adalah, saat berlari kencang ke sini, Ksatria Darah juga meneriakkan kalimat yang sangat ambigu.
Yang lebih parah, teriakan mereka justru terjadi di momen paling genting ini.
"Gek gek." Jing Xin di pelukan Gao Leihua menyeringai nakal.
……
Setelah penjelasan dari Gao Leihua dan Ksatria Darah, barulah semua orang tahu kronologi kejadiannya.
Lao Gao mengelus dagunya, mungkinkah penampilannya memang mirip playboy?
"Untung istriku tidak meragukanku." Lao Gao tersenyum licik ke Jing Xin dalam dekapan, bergumam dalam hati.
"Lalu, menantu lelaki, bagaimana rencanamu menempatkan dia?" Raja Lautan mengernyitkan alis, "Mengingat awalnya perempuan ini bersama monster legendaris, aku tak bisa percaya begitu saja."
“Aku juga tidak tahu harus bagaimana mengaturkan dia. Bagaimanapun, secara penampilan dia tidak terlihat seperti monster legendaris. Lagipula, aku tidak punya waktu untuk menjaganya.”
Gao Leihua mengusap dagunya berkata, mengingat tugas terpentingnya saat ini adalah merawat anaknya yang belum lahir, hal lain tidak menjadi perhatiannya.
“Begini saja, untuk sementara kuserahkan Ksatria Darah untuk mengawasinya. Karena dia pernah bersama monster legendaris, kemungkinan dia dari pihak monster tidak bisa dikesampingkan. Jadi, sebisa mungkin jangan biarkan dia kontak dengan siapapun. Di sisi lain, segera lakukan investigasi identitasnya. Semua keputusan baru diambil setelah identitasnya jelas.” Gao Leihua menyipitkan matanya: “Jika hasil investigasi membuktikan dia bukan bagian dari monster, tentu itu yang terbaik. Anggap saja aku melakukan perbuatan mulia.”
“Lalu bagaimana jika dia benar-benar dari pihak monster?”
Raja Lautan bertanya.
“Kalau begitu, lebih baik. Menghemat persediaan makanan.” Sorot mata dingin berkedip di balik kelopak mata Lao Gao yang menyempit.
“Ayah, dia sepertinya terluka?”
Xiao Jin Sha'er tidak tahu kapan sudah merangkak ke sisi gadis cantik ini. Sepasang matanya yang kecil menatap tajam ke ubun-ubun wanita cantik itu. Meskipun darah di sana sudah berhenti, namun karena sebelumnya hanya menggunakan terapi seadanya, luka itu masih terlihat sangat jelas.
"Bagaimanapun, lebih baik kita berikan terapi dulu untuknya." Jingxin menatap ke atas, berbisik pelan pada Gao Leihua.
"Baik. Nanti setelah pulang baru kita atur. Lagipula, waktuku di sini juga hampir habis."
Gao Leihua berkata.
Begitulah, bahkan Rubah Illusi sendiri tidak menyangka bisa begitu mudah mendekati Gao Leihua. Sebelum amnesia, dia sudah mencoba seribu satu cara untuk mendekatinya tapi tak menemukan solusi. Tapi setelah amnesia, tujuannya justru tercapai dengan mudah.
Namun, bagi Rubah Illusi, kedekatan dengan Gao Leihua ini belum tentu merupakan hal baik.
Karena jika tebakanku benar, binatang kontrak Gao Leihua, Siluman Hutan, segera akan tiba...
……
"Graaa~~~" Golden Bimon Beast mengaum keras, raungan raksasanya mengguncang seluruh pulau kecil. Monster-monster di pulau itu segera memeluk kepala mereka sambil terbaring gemetar di tanah.
Tempat ini adalah markas besar monster legendaris - salah satu dari Tujuh Kepulauan Langit Seberang, yaitu "Pulau An Ye".
"Lima hari! Lima hari!" Golden Bimon Beast menggeram, genap lima hari telah berlalu tanpa secercah informasi tentang Gao Leihua!
Seolah-olah Gao Leihua tiba-tiba menghilang dari muka dunia, tanpa meninggalkan jejak sama sekali.
"Waktu pembukaan Menara Babel hanya tujuh hari. Tinggal dua hari lagi."
Postur tubuh sebesar gunung itu mondar-mandir gelisah, guncangan tubuh raksasanya membuat seluruh Pulau An Ye bergetar.
Terhina! Sepanjang hidupnya, Golden Bimon Beast belum pernah merasakan penghinaan seperti ini! Ketidakmampuan melacak Gao Leihua membuatnya merasa kekuatannya sia-sia!
Di hadapan makhluk legendaris itu, sekelompok monster yang berlutut di bawahnya gemetar ketakutan.
Langit, bawah tanah, di dalam air!
Semua tempat yang bisa dicapai oleh monster legendaris, sudah dicari semuanya. Sama sekali tidak ada jejak Gao Leihua.
"Sialan, tinggal dua hari lagi. Apa yang harus kulakukan!"
Golden Bimon Beast berhenti, pandangannya tertuju pada benua yang jauh.
"Yang Mulia Emas, apa yang harus kami lakukan? Waktu sudah hampir habis."
Di sisi Golden Bimon, seekor "Binatang Angin" berwarna hijau berkata padanya. "Binatang Angin" ini dikirim oleh Komandan Besar Monster untuk menyampaikan pesan dan bertanggung jawab membawa pulang kunci Babel yang asli.
"Darimana aku tahu harus bagaimana!" Golden Bimon Beast memutar kepala dengan kasar, memperlihatkan giginya ke arah "Binatang Angin" itu. Brengsek! Kalau saja binatang ini bukan utusan Komandan Besar, dengan sikapnya tadi, tubuhnya sudah berubah menjadi kotoran manusia di dalam perutku!
Ditolak oleh tatapan Golden Bimon Beast, "Binatang Angin" segera menyusutkan kepalanya, tak berani bersuara.
"Tenangkan diri, Yang Mulia Emas." Tiba-tiba suara tenang terdengar. Seorang pria berkulit kecokelatan masuk dari depan pintu, berbicara dengan tenang pada Golden Bimon Beast. Anehnya, dia sama sekali tidak peduli dengan aura kuat yang dipancarkan makhluk tersebut.
Kepalanya terangkat, memperlihatkan sepasang mata serigala merah! Dari penampilannya, ini jelas seekor monster serigala humanoid. Bila diamati lebih detail, tangan-tangan pria ini terlihat pendek dan cacat.
Ini adalah seekor Bèi!
"Akhirnya kau datang juga, Qing Bei." Golden Bimon Beast malah mengendurkan posturnya setelah melihat pria ini.
"Hm, sempat mengumpulkan beberapa intelijen di perjalanan. Jadi agak terlambat."
Pria yang dipanggil Qing Bei menganggukkan kepala halus sambil berkata.
“Menyebalkan, kau harus tahu, dua hari lagi pintu besar Babel akan dimatikan! Jika terlambat sedikit, jangan harap kembali. Langsung minta orang mengantarkan kepalamu!”
Golden Bimon Beast mengaum.
“Aku tahu, makanya aku buru-buru ke sini, bukan?”
Qing Bei dengan tenang mendekati Golden Bimon Beast, lalu mengeluarkan gulungan kitab dari pelukannya.
“Barang apa ini?” Golden Bimon Beast bertanya.
“Beberapa dokumen tentang pria itu——Gao Leihua.”
Qing Bei membuka gulungan kitab, lalu menyelipkan kembali tangannya ke kantong celana.
“Apa kau menemukan sesuatu?” Golden Bimon Beast buru-buru bertanya.
“Jangan terburu-buru, biarkan kujelaskan perlahan.”
Qing Bei berkata.
“Pertama, kami sudah yakin kunci Babel ada di tangan Gao Leihua, benar kan.”
Qing Bei melanjutkan.
“Hal itu sudah pasti.” Golden Bimon Beast menganggukkan kepala.
"Dengan demikian, setelah kupikirkan, ada dua kemungkinan alasan mengapa Gao Leihua belum muncul. Pertama, dia sudah dihabisi orang lain!"
"Itu mustahil." Golden Bimon Beast langsung menyanggah, "Gao Leihua ini, menurut perkiraan kami setidaknya sudah sebanding denganku! Manusia dengan jabatan setinggi ini, sekalipun dibunuh pasti akan meninggalkan sedikit jejak!"
"Benar juga, berarti hanya ada kemungkinan kedua."
Qing Bei menatap ke atas dan berkata, "Dia ingin menggenggam kunci itu sampai detik-detik terakhir!"
"Lalu, ketika semua orang mengira waktu sudah habis, kehilangan harapan akan Babel, dan mundur dari menara itu sekejap - dia akan terbang masuk! Dengan begitu, saat itu tidak akan ada seorang pun yang bertarung merebut barang di dalam Babel!"
"Karena itulah dia menyembunyikan diri sambil membawa kunci Babel ini!"
Qing Bei bersikap tegas.
Golden Bimon Beast dan monster-monster yang hadir di ruangan itu mengangguk setuju. Analisis Qing Bei sangat masuk akal! Dan paling mungkin terjadi!
“Jika dia sengaja bersembunyi, dengan tingkat monster yang kami kirimkan, mustahil mendeteksi keberadaan levelnya!”
“Tepat sekali!”
Mata Golden Bimon Beast berkilau, analisis Qing Bei sangat akurat. Monster yang dikirimkannya cuma tingkat menengah-tinggi, bahkan ada yang berpangkat rendah. Kalau Gao Leihua sengaja bersembunyi, siapa bisa menemukan eksistensi levelnya!
“Lalu, bagaimana cara kami menemukannya?”
Golden Bimon Beast berkata, Qing Bei pantas dijuluki "Penasihat Militer Pertama" di antara monster, sejajar dengan "Jiu Junshi" dari kelompok "Iblis" masa lalu yang dijuluki "Lengkingan Naga dan Rintihan Phoenix"!
“Jika dia tak mau muncul sendiri, kita harus memaksanya keluar!”
Mata serigala Qing Bei menyala dingin.
“Memaksanya keluar?”
“Ya.” Qing Bei'er menunjuk gulungan kitab yang dikeluarkannya: “Semua yang tercatat di sini adalah hal-hal yang diperhatikan pria itu! Cara memaksanya keluar, tergantung pada isi kitab ini.”
Golden Bimon Beast segera menunduk memandang. Samar-samar terlihat peta di bagian paling atas dengan tiga negara bertanda jelas “Kekaisaran Manusia-Binatang”, “Kekaisaran Es”, dan “Kekaisaran Cahaya”.
Saat melihat tulisan Kekaisaran Manusia-Binatang, jantung Golden Bimon Beast mendadak berdebar kencang. Tiba-tiba ia teringat pada dewa manusia berperangai buruk itu.
Seorang pria yang membuat semua orang tak kuasa menumpahkan segala julukan "perkasa" ke dirinya.
Berkat pria itu, Golden Bimon memiliki masa kecil yang cukup "berkesan".
Bahkan di Kekaisaran Manusia-Binatang pun namanya masih harum, setidaknya, dewa pelindung kekaisaran saat ini masih berupa makhluk bernama Golden Bimon...
