Tangan Lao Gao perlahan mengelus belati militer. Persis seperti Haifast mengelus 'tiang penopang lautan'.
"Bos Gao, apakah belati pendek ini harus diurai?"
Haifast memanggil dengan suara lembut.
"Mengurainya?" Jari Gao Leihua mengelus pelan bagian mata belati militer. Kemudian, pergelangan tangannya bergerak.
Swoosh! Swoosh! Swoosh! Belati itu bagaikan bagian dari lengan Gao Leihua, melakukan berbagai gerakan berkesulitan tinggi di tangannya.
Tingkat kemilaunya membuat Haifast pusing melihatnya.
Belati ini memiliki makna absolut bagi penguasanya. Pengamat bisa melihat jelas, sementara yang terlibat kabur. Haifast sangat memahami rasa kehilangan di mata Gao Leihua.
"Sudahlah, akhirnya aku tidak tega melihatnya terurai." Gao Leihua menggenggam kembali belati itu, tersenyum licik pada Haifast. "Tuan Laut,"
"Sebenarnya, tidak mengurainya juga merupakan hal baik bagi Anda, Penguasa Baru."
Haifast menyipitkan mata berkata.
"Bagaimana maksudnya?"
Gao Leihua bertanya.
"Bos Gao, begini penjelasannya. 1K 'Paduan Ruang Ledakan Magnetik Tujuh Derajat' bisa menyimpan sepertiga kekuatan Dewa Senior. Sedangkan pisau pendek di tangan Anda ini beratnya paling tidak lebih dari 300K." Haifast tersenyum: "Penguasa, menurut Anda, berapa banyak kekuatan ilahi yang bisa ditampung senjata ini?!"
"Kekuatan seratus Dewa Senior?"
Gao Leihua menjawab.
"Tidak, Penguasa. Anda salah." Haifast tersenyum licik: "1K 'Paduan Ruang Ledakan Magnetik Tujuh Derajat' menyimpan sepertiga kekuatan Dewa Senior. Tapi 2K-nya justru bisa menyimpan kekuatan penuh satu Dewa Senior! Inilah keunikan logam jenis ini."
"Setelah memperkirakan, pisau pendek Anda ini mungkin bisa menyimpan seluruh kekuatan ilahi Anda! Paling tidak, tiga perempatnya!"
"Bos Gao, Anda sendiri adalah Dewa Petir. Anda pasti tahu dalam pertempuran antar dewa, setiap dewa berusaha menghemat kekuatan ilahi sebaik mungkin sambil mencoba memberikan pukulan mematikan ke rival. Bagaimanapun, konsumsi dan kecepatan pemulihan energi dewa tidak sebanding. Terutama dalam duel antar dewa setingkat, kadang sehelai tambahan kekuatan bisa merepresentasikan kemenangan di seluruh pertempuran!"
"Lalu bayangkan, Tuan, jika Anda tiba-tiba memiliki energi dua kali lipat? Hehehehe!" Haifaist tertawa mesum tak terbendung.
"Dua kali lipat kekuatan?!"
Tangan Gao Leihua tiba-tiba menggenggam erat belati militer itu. Rasa dingin menyebar dari bilah baja. Hatinya langsung bergejolak.
Syukurlah tidak memilih menghancurkan harta karun ini! Lao Gao bergumam dalam hati.
Hukum ruang - prinsip yang baru dikuasai Gao Leihua belum lama ini.
Namun selama ini, dia sama sekali tidak bisa memanfaatkan kaidah tak terbantahkan ini dalam skala besar.
Di antara penyebabnya, ketidakhandalan Gao Leihua dalam menguasai hukum ruang merupakan salah satu alasan; yang lebih penting lagi, konsumsi kekuatan mengerikan yang dihabiskan saat menggunakan hukum ruang terlalu besar, bahkan Gao Leihua saat ini pun tak sanggup menanggungnya.
Sekalipun Gao Leihua memiliki "Jalan Petir Ungu" untuk mengoperasikan kekuatan mengerikan dan bisa memulihkannya dengan cepat, tetapi rasio kekuatan yang terkonsumsi dengan yang dihasilkan tetap tidak seimbang.
"Selain itu ada satu poin lagi, setelah kuperiksa dengan seksama, tingkat produksi pisau pendek di tangan Tuan ini sudah jauh melampaui kemampuanku. Bukan berarti aku meremehkan diri sendiri, sejujurnya aku benar-benar tertegun dengan kualitas manufaktur senjata ini."
Mata Ha Fast menatap belati militer di tangan Gao Leihua, berkata: "Bahkan sekarang aku berpikir, jangan-jaman senjata yang Anda pegang ini adalah salah satu dari sekian banyak senjata yang diproduksi secara rahasia oleh dewa pencipta dunia, namun tidak diketahui oleh para dewa-dewa."
“Senjata buatan dewa pencipta dunia?” Gao Leihua tertawa hehe. Untuk senjata lain apakah dibuat oleh dewa pencipta, Gao Leihua tentu tak berani memastikan. Tapi senjata di tangannya ini, Gao Leihua sangat tahu persis. Ini jelas-jelas dibawanya sendiri dari Bumi.
“Baiklah, belati militer ini aku tidak rela mengurainya. Lalu, adakah bahan pengganti 'Paduan Ruang Magnetik Tujuh Derajat' untuk dijadikan inti 'Tiang Penopang Lautan'?”
Gao Leihua masih belum menyerah dengan rencana "Tiang Penopang Lautan".
“Untuk sementara belum ada. Tapi, mungkin kita bisa mencari 'Paduan Ruang Magnetik Tujuh Derajat' ke berbagai tempat. Bisa jadi di benua ini masih tersisa beberapa yang belum ditemukan orang.”
Haifasite terpaksa menghibur Gao Leihua seperti ini.
“Sayang sekali.”
Gao Leihua tertawa pendek, berkata.
"Namun, Tuan. Meskipun saat ini aku tidak bisa membuat 'tiang penopang lautan'. Tapi aku masih bisa membuat perlengkapan lengkap yang sesuai untuk semua rekan seperjuangan kita terlebih dahulu." Haifast yang berasal dari Ksatria Darah, secara alami tahu bahwa saat bertarung melawan musuh, tingkat pertempuran Ksatria Darah berkurang drastis karena kurangnya dukungan senjata legendaris.
Jika seratus Ksatria Darah ini dipersenjatai, Haifast berani bertaruh! Tingkat pertempuran mereka pasti akan naik drastis lebih dari separuh!
"Asalkan Anda bisa menyediakan bahan yang cukup."
Haifast tersenyum.
"Benarkah? Haha, luar biasa! Kalau butuh bahan apapun untuk pembuatan, bilang saja, jangan ragu."
Gao Leihua tertawa terbahak, ini bisa dianggap sebagai kompensasi atas penyesalan tidak bisa membuat "tiang penopang lautan".
"Namun, Penguasa, jika saya harus mulai bekerja sekarang, masih kurang satu faktor penting." Haifast mengelus kepala botaknya yang garang, tersenyum licik: "Saat ini saya masih membutuhkan seorang asisten! Seorang ahli dalam menyalakan api!"
"Ahli menyalakan api? Itu mudah!" Begitu mendengar frasa "menyalakan api", Lao Gao segera teringat pada satu sosok!
Jenderal Kavaleri Darah pertama di bawah komando Lao Gao - Goethe!
Ingat, Goethe sebelumnya ditempatkan Gao Leihua di Kekaisaran Manusia-Binatang untuk mengelola kekayaan yang direbut dari "Kota Nasi".
"Saya akan segera menghubunginya." Gao Leihua tersenyum licik.
Tak lama kemudian, Gao Leihua berhasil terhubung dengan Goethe.
Mendengar perintah Gao Leihua untuk kembali, Goethe bersama beberapa Ksatria Darah lainnya muncul di aula melalui panggilan kontrak.
"Omong-omong, Penguasa. Putra Tuan dan Dewa Hewan telah kembali."
Setelah tiba, Goethe melaporkan kondisi terkini Kekaisaran Manusia-Binatang selama beberapa hari terakhir kepada Gao Leihua.
"Sudah kembali, lalu bagaimana dengan hadiah yang kuberikan untuk mereka, apakah dia menyukainya?" Gao Leihua tersenyum.
"Putra Tuan bilang, dia sangat menyukai hadiah yang Tuan berikan." Goethe berkata: "Selain itu, aku juga telah menyampaikan kabar kehamilan Putri Jingxin kepada mereka. Perkiraanku mereka akan segera bertamu ke sini. Saat itu, sang putra sudah sangat tidak sabar untuk datang, tapi dia harus menyelesaikan urusan di Kekaisaran Bimon terlebih dahulu. Perkiraanku dalam dua tiga hari lagi dia akan tiba."
"Bagus!" Gao Leihua menepuk bahu Goethe, berkata: "Sekarang, akan kuperkenalkan seorang Jenderal Kavaleri Darah baru padamu."
"Ternyata benar ada Jenderal Kavaleri Darah baru muncul. Pantas saja sejak pagi aku merasakan indra keenam tertentu." Senyum tipis mengembang di wajah tampan Goethe, tangan menjulur dari jubah pendekar putihnya: "Bro, kamu siapa?"
"Hafast." Hafast berbisik pelan.
“Hafaster?!!” Mata Goethe langsung membelalak lebar. Dia benar-benar tak menyangka partner barunya adalah sang legenda Dewa Tukang: “Apakah ini Hafaster sang Dewa Tukang?!”
“Ya, Dewa Tukang itu.” Gao Leihua berkata pada Goethe.
“Goethe, kali ini kuperintahkanmu datang karena ada misi sangat penting untukmu.” Gao Leihua menepuk bahu Goethe.
“Silakan perintahkan apapun, Tuan. Goethe akan lakukan segalanya!” Goethe menjawab dengan lantang.
“Seperti kata pepatah, emas pasti akan bersinar suatu hari!” Gao Leihua mengelus belati militer di pelukannya: “Goethe, hari ini kau juga punya kesempatan untuk bersinar!”
“Mohon petunjuknya, Tuan!” Goethe sudah mulai bersinar - matanya berbinar-binar!
“Nah, kau pasti sudah tahu reputasi Hafaster. Sekarang, dia sedang butuh seseorang untuk menyalakan api!” Gao Leihua menepuk bahu Goethe.
“……”
Tepat! Kesempatan untuk bersinar dan memancarkan panas! Menjadi tukang kayu bakar memang akan membuatmu bersinar dan kepanasan.
"Sudut mata Goethe berkedut-kedut seperti kesurupan……"
……
Markas besar monster legendaris —— "Pulau An Ye" dari Tujuh Kepulauan Langit Seberang
Penasihat militer monster legendaris, Qing Bei'er menyipitkan matanya: "Kita hanya punya dua hari! Lebih spesifik, waktu untuk melaksanakan rencana ini hanya satu setengah hari!"
"Kita harus memaksa Gao Leihua keluar dalam satu setengah hari!"
"Tidak masalah!" Golden Bimon Beast menjilat sudut bibirnya: "Meski monster legendaris tingkat dewa yang tersisa hanya beberapa, itu sudah cukup untuk menyelesaikan misi ini."
"Kalau begitu, bertindaklah!"
Qing Bei'er melempar beberapa gulungan kitab ke langit dengan keras!
Nasib klan monster legendaris —— tetap gemilang atau kembali menjadi bahan pembantaian, semuanya tergantung aksi kali ini!
Oh~ Auuu.
Gelombang raungan monster legendaris bergema di seluruh pulau……
