Memeluk erat telur itu di pelukannya, Gao Leihua diserbu beragam pikiran. Dulunya di Bumi, dia hanya berharap punya satu dua anak lalu hidup tenang sampai tua. Tapi tak disangka dia justru terdampar di dunia asing ini.
“Ayah, sedang memikirkan apa?”
Yue Rui bertanya sambil tersenyum.
“Haha, tidak ada.” Gao Leihua mengibaskan kepala, lalu berkata pada Yue Rui: “Kebetulan sekarang ada waktu, ayah akan mengajarkan beberapa hal padamu. Sebenarnya sudah lama ayah janji tapi belum sempat. Hehe.”
“Mengajari kami sesuatu, apakah skill khusus ayah yang tak ada duanya?”
"Telinga Yue Rui langsung tegak berdiri, menatap Gao Leihua dengan serius."
"Skill unik? Hm, bisa juga dibilang begitu, ini adalah hal-hal yang tidak menjadi milik dunia ini." Kata Lao Gao: "Dengar baik-baik."
"Yang akan kuajarkan adalah sesuatu yang sama sekali baru." Gao Leihua berkata dengan sungguh-sungguh.
"Sesuatu yang sama sekali baru?"
Mendengar Gao Leihua akan memberikan bimbingan, beberapa anak-anak langsung duduk dengan patuh sambil menegakkan telinga.
"Benar, sama sekali berbeda dengan energi tempur, sihir dan sebagainya yang biasa kalian kenal." Gao Leihua menjelaskan: "Sebenarnya untuk mengajarkan ini perlu dilengkapi dengan diagram meridian, tapi melihat situasi sekarang tidak ada waktu lagi. Aku akan mengajarkannya secara sederhana!"
"Istri, kemarilah dulu." Gao Leihua sambil menggendong telur, melambaikan tangan ke arah Jingxin.
"Hm, baik." Jingxin berdiri lalu mendekat ke sisi Gao Leihua dan duduk.
“Istri, tutup matamu dulu. Beberapa jam kemudian, aku akan memasukkan kekuatan mengerikan ke dalam tubuhmu, lalu mengalirkannya mengikuti pola satu siklus kecil. Ingat, hafalkan dengan cermat rute peredaran kekuatan mengerikanku.” Gao Leihua berkata pada Jingxin.
Jingxin menganggukkan kepala, memberi isyarat tidak ada masalah.
“Kendurkan tubuhmu, serahkan semuanya padaku.” Gao Leihua mengulurkan jari tangan kanannya, menempelkannya pada tubuh Jingxin.
Sehelai kekuatan mengerikan mengalir melalui jari Gao Leihua, memasuki tubuh Jingxin.
Dengan dantian sebagai titik awal, kekuatan mengerikan Gao Leihua perlahan bergerak mengelilingi tubuh Jingxin.
Setelah satu putaran, kekuatan itu kembali ke dantian. Di setiap titik akupunktur besar yang dilalui, Gao Leihua memberikan guncangan hebat dengan kekuatannya untuk memudahkan Jingxin menghafal.
“Huu!” Setelah satu siklus kecil selesai, Gao Leihua menghela napas dalam. Jenis pekerjaan anggun ini benar-benar menguras fokus.
Di hadapan Gao Leihua, Jingxin sudah membasahi tubuhnya dengan keringat harum. Aroma khas perempuan itu menyergap hidung Gao Leihua, membuat hati kecil Lao Gao berdegup kencang Bum! Bum!.
"Bagaimana perasaanmu?" Gao Leihua bertanya berbisik.
Jingxin memalingkan kepala dan tersenyum menggoda ke arah Lao Gao: "Luar biasa, Lei."
"Seandainya bisa, aku ingin mengulanginya lagi." Bisik Jingxin di telinga Gao Leihua dengan suara lembut.
"Glek!" Lao Gao menelan ludah dengan lahap. Sialan! Istriku masih sangat menggoda meski sudah menjadi ibu.
"Istriku, kau yakin sudah mengingat semuanya?"
Gao Leihua yang masih ragu bertanya lagi.
"Tenang, dengan tanda yang kau tinggalkan itu, takkan kulupakan dalam waktu singkat." Jawab Jingxin sambil tersenyum.
"Bagus. Jingxin, ulangi rute yang tadi kujalankan beberapa kali untuk memperkuat ingatanmu." Perintah Gao Leihua.
Jingxin menganggukkan kepala, menjauh dari depan Gao Leihua, lalu duduk di sampingnya sambil menutup mata untuk memperdalam kesan.
"Selanjutnya, siapa?" Gao Leihua mengusap keringatnya, bertanya.
"Aku, aku!" Yue Rui melompat-lompat sambil berlari ke arah Gao Leihua.
Kemudian duduk dengan penuh kesombongan di hadapan Gao Leihua.
Di sisi lain, Baobao, Xiao Jin Sha'er, dan Mengsi hanya bisa memandang Yue Rui dengan tatapan penuh kekecewaan. Tak ada cara, siapa pun tahu dia sang kakak sulung, para adik harus mengalah...
……
Huanhu perlahan membuka matanya, sementara dari atas kepalanya terasa gelombang kelembutan yang menyamankan.
Itu adalah sihir penyembuhan elemen air.
Sihir elemen air terkenal akan kemampuan terapinya, setara dengan sihir elemen cahaya.
Sihir elemen cahaya mengutamakan kecepatan dan efisiensi terapi, sedangkan sihir elemen air meski sedikit lebih lambat dalam kecepatan, memiliki efek penghilang rasa sakit yang kuat selama proses penyembuhan.
Inilah yang tidak bisa ditandingi oleh sihir aliran cahaya.
Saat ini, di posisi kepala Rubah Illusi, tiga gadis kecil putri duyung yang mahir dalam metode terapi air sedang melakukan perawatan akhir pada lukanya.
Awalnya, Gao Leihua hanya asal melemparkan mantra penyembuhan ke kepala Rubah Illusi. Efek terapi itu hanya setara dengan plester penahan perdarahan, yang menyatukan kembali lapisan epidermis saja.
Baru setelah tiga terapis ikan air merapikan kembali lukanya, luka di otak Rubah Illusi benar-benar sembuh total.
Setelah lukanya menyatu, ingatan Rubah Illusi pun berangsur pulih.
Kehilangan memori sementara sebelumnya terjadi karena pukulan berat di kepala yang membuat otaknya masuk ke mode perlindungan diri secara bawah sadar.
Kini setelah lukanya diobati, ingatan Rubah Illusi secara alami kembali normal.
"Di mana ini?" Rubah Illusi merasa kehausan setelah baru saja sadar, dengan susah payah mengucapkan kalimat itu.
"Nona, kau sudah bangun." Pendeta ikan yang bertanggung jawab atas terapi kali ini tersenyum.
Setelah membersihkan noda darah di kepala Rubah Illusi, tiga Nona ikan baru menyadari kecantikannya.
Bahkan sebagai perempuan, mereka terpaksa menghela napas melihat daya tarik bawaan lahir yang dimilikinya.
"Di mana ini?" Rubah Illusi menjilat bibir keringnya, bertanya.
"Ini adalah Istana Peristirahatan Ikan Laut Karang."
Pendeta ikan itu tersenyum.
"Istana Ikan." Rubah Illusi mengangguk setelah mengeluarkan suara pendek.
Namun tiba-tiba, sesuatu terlintas dalam pikirannya!
"Apa?! Laut Karang, Istana Ikan!!" Rubah Illusi melompat bangun dari ranjang, Bukankah Istana Ikan Laut Karang ini tempat pria iblis——Gao Leihua mengerami telur?!
"Mengapa, aku ada di tempat ini?" Mata Rubah Illusi membelalak lebar.
Keringat dingin memancur deras dari tubuh Rubah Illusi!
"Nona, ada apa denganmu?" Pendeta Ikan bingung memandang Rubah Illusi. Melihat keringat dingin terus mengucur di wajah Rubah Illusi, dia mengira si Rubah Illusi lagi mengalami sakit aneh. Dengan sigap pendeta itu menggenggam tangan Rubah Illusi dan menghantamkan metode terapi elemen air.
Tenangkan diri, tenangkan diri! Merupakan perintah untuk mengendalikan emosi.
Rubah Illusi menghirup napas dalam-dalam, berusaha keras menstabilkan pernapasannya.
Tenang, tenang. Lawan tidak membunuhku, berarti mungkin masih ada vitalitas dalam diriku.
"Bolehkah aku tahu, siapa yang membawa saya ke sini?" Rubah Illusi menelan ludah, bertanya dengan berhati-hati.
“Oh, itu menantu kerajaan kami, Gao Leihua yang membawamu ke Laut Karang. Lalu Putri Jingxin sendiri yang mengantarmu ke tempat ini untuk terapi.” Pendeta ikan-ikan ini berpikir, kalau sampai diantar langsung oleh Putri Jingxin, pasti ini sosok yang luar biasa. Jadi dia menjawab semua pertanyaan tanpa ragu.
“Mengantarkanku sendiri?” Bola mata indah Rubah Illusi berkedip-kedip, dia sama sekali tidak mengerti maksud Gao Leihua melakukan ini.
“Nona, apakah memorimu sudah pulih?” Tanya pendeta ikan MM di samping yang kebetulan membuka kunci misteri ini untuk Rubah Illusi.
Mungkinkah aku kehilangan ingatan, lalu baru bisa lolos dari tribulasi ini?
Rubah Illusi berusaha mengingat-ingat, namun hal-hal setelah pingsan sama sekali tidak bisa diingatnya.
“Mungkin ini sebuah peluang.” Rubah Illusu memaksa diri tetap tenang, lalu bergumam dalam hati.
Bukankah dia sendiri yang ingin mendekati Gao Leihua?!
Ini jelas-jelas peluang terbaik yang diberikan Langit untuknya!
Sekarang, yang perlu dilakukannya hanyalah menemukan cara untuk memberitahukan posisi Gao Leihua kepada Komandan Besar Monster Legendaris kapan saja!
Ini benar-benar... Luar biasa!
Memikirkan hal itu, sebuah rencana muncul di benak Rubah Illusi.
"Sepertinya... aku masih tak bisa mengingatnya." Rubah Illusi sengaja mengerutkan alisnya, menunjukkan ekspresi kesulitan.
Setiap kedip mata dan senyuman sang kecantikan mampu membuat sesak di dada.
Tiga pendeta ikan itu seketika tergugah oleh Rubah Illusi.
"Bisakah kalian membawaku menemui Tuan Kedua Mertua? Aku ingin tahu mengapa aku berada di sini." Mata phoenixnya yang menggoda menatap tiga pendeta ikan...
……
"Tuan, aku telah tiba!" Suara mengerikan dari kontrak spiritual Siluman Hutan sudah terdengar sebelum wujud fisiknya muncul.
Saat ini Siluman Hutan sedang sangat bangga.
Kedua tangannya (atau cabang pohon?) menjinjing dua ikatan "Qiangziyu". Inilah tujuan awal Gao Leihua memanggilnya keluar.
Meski memakan waktu cukup lama, perjalanan ini berhasil mendapatkan dua keuntungan: intelijen dan penyelesaian misi!
Dia bisa dibilang telah menyelesaikan lebih dari target misi yang diberikan...
