Tak ada suara batu bata pecah, Komandan Besar Monster Legendaris membuka mata perlahan dan menatap batu bata di tangannya.
Tiga simbol magis yang berat terlihat sedang berputar mengelilingi batu bata.
Kemudian, chu! Suara itu. Tiga Tulisan Magis itu tak disangka menyusup ke dalam batu bata. Atau lebih tepatnya, tiga butir Tulisan Magis seperti disedot masuk ke dalam batu bata!
Menyusul, kilatan cahaya menyilaukan yang sama seperti sebelumnya menyala-nyala dari dalam gua!
Auuu~ Krak krak krak!
Gesekan batu raksasa yang kaku dan berat.
Pintu raksasa yang tersegel selama tak terhitung tahun, di bawah pengaruh energi misterius, perlahan membuka pemandangan menara kepada umat manusia.
Luas dan aura dahsyat! Ini adalah kesan pertama semua orang yang menyaksikan adegan lantai pertama dalam benak mereka.
Seluruh lantai pertama Babel dibangun dari tumpukan batu raksasa yang tak terhitung, sungguh luas tiada tara!
Sebenarnya, Babel ini pondasi dasarnya sudah tidak layak disebut menara. Struktur ini lebih pantas disebut sebagai kastil raksasa yang luar biasa besar.
Bahkan hanya lantai paling bawah ini, luas areanya sudah lebih besar dari seluruh kompleks istana Kekaisaran Cahaya.
Seluruh istana, termasuk auditorium utama, ruang samping, alun-alun, dan area-area kecil lainnya! Ini membuktikan betapa luasnya tingkat pertama ini.
Di! Di! Di!
Setelah pintu besar terbuka, suara di-di yang berirama cepat bergema.
Kemudian, sebuah adegan yang membuat bulu kuduk merinding muncul. Di kegelapan lantai pertama Babel, titik-titik merah tak terhitung tiba-tiba menyala.
Titik-titik merah itu bagaikan mata kawanan serigala kelaparan di malam gelap.
"Pantas mati, itu 'Penjaga Tipe Galess'!" Komandan Besar Monster Legendaris yang berpengalaman langsung mengenali tumpukan barang yang memenuhi menara ini. Mereka adalah monster mesin magis penjaga ketertiban alam surga - "Penjaga Tipe Galess"! Jenis monster yang mustahil dihancurkan!
"Melihat tak terhitung titik merah di dalam sini, setidaknya ada puluhan ribu 'Penjaga Tipe Galess' yang bertumpuk lapis demi lapis di sini!"
"Begitu membayangkan puluhan ribu 'Penjaga Tipe Galess' di tempat ini, sementara semua kekuatan supernatural di pihak mereka telah disegel, bulu kuduk Komandan Besar Monster Legendaris langsung merinding. Ini benar-benar pekerjaan yang tidak manusiawi!"
"Aku, sialan!" Di sisi lain, Satan·An yang melihat pintu besar ini tak disangka terbuka, mulutnya menganga sampai bisa menelan bulan purnama utuh!
"Benar-benar, kunci ini ternyata asli! Pintu besar Babel ini benar-benar terbuka!"
Pada detik ini, Satan·An pun tidak tahu ide apa yang sedang dirancang Gao Leihua.
"Mungkinkah rubah kecil Humei'er itu benar-benar mencuri kunci asli dari tangan Gao Leihua? Ini terlalu mengada-ada!"
"Hah, An, lihatlah tepat di tengah lantai pertama." Sembilan Neraka di sampingnya batuk pelan, berkata pada "An".
"Hm?" Dark mengerutkan matanya, memandang ke tepat di tengah. Di tengah kepungan titik-titik sinar merah itu, terdapat pintu cahaya biru berbentuk setengah lingkaran. Karena tertutup oleh banyak titik merah yang menarik perhatian, jika tidak diperhatikan benar-benar, sulit melihat pintu teleportasi yang samar-samar itu.
"Pintu teleportasi?" Dark terkejut.
"Ya, pintu teleportasi ke lantai dua." Jiu You berkata. Sebelum datang ke sini, Jiu You sudah berusaha mengumpulkan beberapa informasi tentang Menara Babel.
"Kesempatan hanya satu, Dark." Jiu You berbicara cepat kepada "Dark": "Selagi Komandan Besar Monster Legendaris belum bereaksi, kau harus secepat mungkin menerjang ke sana, lalu tarik kunci di pintu besar. Setelah itu langsung masuk ke pintu biru itu, kau pasti bisa!"
"Aku masuk sendirian? Lalu kalian bagaimana?" Dark mengerutkan alisnya, "Jika aku pergi, siapa yang bisa menahan Komandan Besar itu di sini?"
"Cepat pergi!" Sembilan Neraka tiba-tiba mengamuk kepada "You", ini pertama kalinya Sembilan Neraka membentak You, mungkin juga terakhir kalinya: "Hanya ada satu kesempatan, kau ingin semua pengorbananku sia-sia?"
You terkejut oleh teriakan Sembilan Neraka, kemudian dengan hati membatu ia melesat dengan kecepatan luar biasa menuju pintu besar.
Komandan Besar Monster Legendaris terkejut oleh teriakan Sembilan Neraka, memalingkan kepala ke arah sumber suara, lalu menyadari You ternyata sedang menyergap ke lokasi ini dengan kecepatan fantastis.
"Iblis, berubah!" Di angkasa, You menggeram. Bola matanya berubah menjadi hitam pekat, semburan energi kegelapan yang mencapai titik ekstrem meletus. Ini adalah kekuatan hitam legam dari Sembilan Neraka, kegelapan yang sempurna. Energi ini membawa pemberontakan dan kutukan. Kekuatan chaos absolut, kegelapan, dan kesialan. Energi ini memberi kesan begitu jahat!
Energi kegelapan bagai angin topan mengelilingi tubuh You.
Dug! Pada detik berikutnya, tubuh You muncul dari pusaran angin itu.
Sisik-sisik hitam tak terhitung mengelilingi seluruh tubuh An, kepala An membentuk wujud iblis yang mengerikan hingga puncak.
Hanya lengan kirinya yang tetap putih bersih seperti biasa, terlihat sangat mencolok!
"Roar!" Satan·An meneriakkan dahsyat, lengan kiri mencengkeram membentuk cakar, langsung mengincar Komandan Besar Monster Legendaris!
An tidak langsung menuju ke "kunci" itu, dia memperhitungkan jika dirinya langsung mengambil "kunci" tersebut, sang Komandan Besar Monster Legendaris pasti bisa mengambilnya lebih dulu.
Karenanya, An lebih dulu menyasar Komandan Besar Monster Legendaris, memaksanya mundur!
An sedang bertaruh, bertaruh sang Komandan Besar akan menghindari puncak kemarahannya!
Tepat! Karena serangan tiba-tiba An, Komandan Besar Monster Legendaris tak berani menghadapi kekuatannya, sedikit mundur ke samping, menghindari puncak kemarahannya!
Senyum! Sudut bibir Satan·An mengembang menunjukkan senyum tipis.
“Pantas mati, bahaya! Kunci!” Komandan Besar Monster Legendaris segera menyadari telah melakukan kesalahan besar, tapi terlambat!
Di angkasa, tubuh Satan·An dengan tak terbantahkan bergeser ke kanan, cakar yang ditumbuhi sisiknya telah mencengkeram batu bata di pintu besar!
“Terima kasih Komandan telah membawakan kunci untukku, aku akan kasar menerimanya.” Suara An menjadi parau, seolah ada dua orang sedang berduet. Setelah berkata, sepasang sayap hitam di punggungnya mengepak keras, seluruh tubuhnya berubah menjadi kilatan cahaya hitam melesat ke pintu teleportasi setengah lingkaran.
“Bajingan sialan, licik! Berhenti!” Komandan Besar Monster Legendaris kehilangan kendali, mengembangkan sayap di punggungnya ingin menyusul.
Senyum sinis mengembang di sudut bibir An. Niatnya adalah memicu kemarahan komandan monster ini agar mengikuti dengan erat, sehingga Sembilan Neraka dan yang lain bisa lebih aman.
Tapi, sang Komandan Besar Monster Legendaris justru tidak mengejar Satan·An.
"Graaa~~~" Komandan Besar Monster Legendaris meneriakkan suara mengerikan, dari balik Braak-nya terpancar pupil iris merah darah yang bahkan lebih membeku daripada mata para "Penjaga Tipe Galess" di Menara Babel.
Sorotan mata sang Komandan Besar kini tertuju pada Sembilan Neraka di sisi "Iblis"!
"Lagi-lagi ini ulahmu kan?! Jiu Junshi, Penasihat militer tercerdas di antara para 'Iblis'." Kembali ia mengulurkan tangan kanannya, senyum sadis berlapis-lapis: "Kali ini, siapa yang akan menyelamatkanmu?!"
Dengan menepukkan sayap di punggungnya dengan keras, sang Komandan Besar Monster Legendaris langsung menyerbu Sembilan Neraka!
Seandainya ia memilih mengejar Satan·An, mustahil menyusul dalam waktu singkat. Bahkan jika berhasil merebut kembali kunci pun bukan hal mudah.
Daripada begitu, lebih baik membunuh semua bawahan An terlebih dahulu, lalu memimpin seluruh pasukan monster legendaris untuk bertempur melawan An! Kemungkinan merebut kunci akan jauh lebih tinggi seperti ini.
Jiu You perlahan menutup matanya, nyawanya memang sudah tidak lama lagi.
Kematian, baginya, hanyalah masalah waktu. Saat ini, dia sama sekali tidak peduli.
Dug! Satu telapak tangan Komandan Besar Monster Legendaris menghantam tubuh Jiu You dengan keras, tubuh Jiu You seperti layang-layang putus talinya, terbang mundur...
……
"Sialan, akhirnya masuk juga!" Kelompok Gao Leihua akhirnya berhasil menyelami Menara Babel.
Ruang kelabu membuat kelompok Gao Leihua yang baru menginjakkan kaki di Menara Babel merasa tidak nyaman.
Sama seperti orang lain, setelah memasuki ruang yang diciptakan Dewa Pencipta Tertinggi ini, seluruh kekuatan kelompok Gao Leihua terkunci.
Menyusul, saat kekuatan mereka terkunci seketika, tak terhitung sulur menyembul dari kabut!
"Sulur Bijia" adalah jenis tumbuhan yang dirasuki iblis, jika dihitung, kekuatan mereka setara dengan monster tingkat menengah.
"Setelah kekuatan terlarang, 'Sulur Bijia' ini benar-benar membuat pusing, persis seperti meminjam kewibawaan harimau!"
Melihat sulur-sulur ini terus bermunculan, rombongan Gao Leihua dan Zeus juga mulai pusing karena jumlahnya yang luar biasa banyak dengan taktik gerilya yang tak terduga!
Tanpa dukungan kekuatan suci, satu-satunya cara menyerang sulur-sulur ini adalah dengan membelahnya satu per satu menggunakan senjata di tangan. Ini hal yang sangat merepotkan.
Saat Gao Leihua dan Zeus masih pusing menghadapi sulur-sulur ini...
"Sial!" Terdengar teriakan penuh wibawa menggelegar!
"Siluman Hutan" yang sejak masuk ke ruang ini terlihat lemas tak bertenaga tiba-tiba menjadi perkasa seolah mengonsumsi obat perangsang! Ia seketika kembali ke tubuh asli siluman pohon - sebatang pohon raksasa yang luar biasa besar!
"Dasar sulur-sulur kecil tak berarti, berani menantang di hadapanku?!"
Siluman pohon mengumpati, pada detik berikutnya akar-akar tak terhitung muncul dari tanah, seketika membelit "Sulur Bija" itu.
Lalu, Siluman Hutan tersenyum menyeramkan, di batangnya terbuka sebaris gigi kayu.
Akar siluman itu setelah membelit sulur, tanpa ragu langsung disuapkan ke mulut!
Gigi kayu membuka dan menutup, meski dari kayu namun memiliki kualitas logam!
Sulur Bija mencicit kacau, tapi digigit remuk oleh Siluman Hutan, sari hijau beterbangan, namun tak mampu mengganggu nafsu makannya.
Bagai mesin penghancur, sulur-sulur tak terhitung ditelan dengan kecepatan luar biasa ke perut siluman, berubah menjadi bagian nutrisi tubuh besarnya.
Siluman yang tadi merasa menjadi beban kelompok Gao Leihua, kini menjadi pionir eksplorasi...
