【Memanggil, kucing rakun perkasa.】"Manusia Kucing Rakun Perosakurosu" di bawah paksaan Siluman Hutan, dengan suara gemetar menahan tangis mengaktifkan skill bawaan klan kucing rakun.
《Panggilan Kucing Rakun Perkasa》, ini adalah skill yang dibenci oleh semua monster berbentuk kucing rakun. Setelah manusia kucing rakun mengaktifkan skill bakat ras ini, mereka akan memanggil kucing rakun terkuat dalam radius ratus li, lalu membuat makhluk perkasa ini bertempur sementara untuk mereka. Selain itu, semua monster yang memiliki penampilan seperti kucing rakun akan terpanggil - tak peduli seberapa hebatnya atau berapa tingkatan kekuatan mereka, semua akan dipanggil secara paksa.
Saat ini, di strata puncak Menara Babel, hanya ada seekor kucing rakun! Makhluk ini sedang mengulurkan cakarnya ke arah kotak tersebut.
"Oh, tidak~ menyebalkan, jangan, kau tak boleh melakukan ini!" Monster kucing rakun setinggi bukit itu menjerit pilu. Meski sudah berhasil meraih kotak indah itu, tubuhnya perlahan mulai menghilang...
Mata melihat kesuksesan sudah di depan mata, tiba-tiba dipanggil kembali oleh "manusia-binatang ras kucing rakun" yang tak terduga. Kucing tua itu tak bisa menahan amarah dalam hatinya, semburan darah keluar dari mulutnya. Seandainya Langit memberinya kesempatan lagi, saat pertama kali membawa manusia kucing rakun keluar dari Kekaisaran Bimon, pasti sudah dipotong-potong menjadi dadu daging. Tapi sayang, di hadapannya sekarang jelas tak ada peluang lagi.
Pada detik berikutnya, postur tubuhnya terpanggil dan muncul di sisi Siluman Hutan.
"Cekikikan~~" Siluman Hutan mengeluarkan tawa nyaring, tepat saat monster kucing rakun muncul di hadapannya, akar pohon yang terkubur di bawah tanah tiba-tiba terentang!
"Skill Dewa Siluman - Menyerap Kekuatan Mengerikan!" Akar raksasa langsung mengelilingi tubuh raksasa kucing rakun dengan rapat tak ada celah udara. Menggunakan agenda tersembunyi untuk mengantisipasi pihak yang tidak waspada, Siluman Hutan dengan santai berhasil menaklukkan monster kucing rakun.
Akar-akar raksasa yang membelit kucing rakun tiba-tiba mengeluarkan ribuan serabut akar. Meski tampak lunak, serabut-serabut itu menghujam keras ke dalam tubuh kucing rakun.
"Ah, ah! Auuu~~" Rangkaian jerit kesakitan terdengar dari tubuh kucing rakun yang jelas-jelas tersiksa oleh tusukan akar.
Siluman Hutan tertawa nyaring, sementara jalinan akar yang mengurung kucing rakun semakin mengerut kencang.
"Cekikikan, mantap sekali. Sudah lama tidak merasakan kenikmatan seperti ini." Siluman Hutan tertawa bernada mesum sebelum akhirnya melepaskan belitan akarnya, memperlihatkan bangkai kucing rakun yang telah berubah menjadi mumi kering.
Perubahan drastis ini membuat semua monster legendaris yang hadir di lokasi tertekan hebat.
"Kau bisa menggunakan kekuatan mengerikan di Menara Babel?" Naga Perak memandangi mumi kucing rakun dengan mata membelalak seperti sapi.
“Wuih, setelah Tuan membuka ruang kehampaan itu, wilayah terlarang yang menekan kekuatan mengerikan di tempat ini sudah lenyap.” Siluman Hutan memperlihatkan senyuman puas, berkata.
Semua monster legendaris mengatupkan rahang, memfokuskan pandangan kembali ke kotak yang di atas.
Kucing rakun menghilang. Tapi Satan·An, Zeus·Cahaya dan yang lain yang terus menerjang ke depan tidak berhenti, mereka mempercepat kecepatan lebih cepat menerjang, targetnya adalah kotak itu!
“Graa!” Di saat yang sama, Gao Leihua melolong panjang, belati militer hitam di tangannya meledak dengan kekuatan mengerikan yang kolosal. Kekuatan Lao Gao yang terkuras tiba-tiba terisi kembali.
Melihat beberapa penguasa kuat yang sedang menyapu ke arah kotak, Gao Leihua tersenyum licik.
Dia mengulurkan tangan, jari-jari jenjangnya menggerakkan pola mistis di udara, hukum waktu yang baru dipelajari langsung digunakan!
“Waktu·Terbalik!” Jari Gao Leihua melesat di hadapan Satan·An dan kawan-kawan. Di antara Langit dan Bumi, seolah berguncang halus, tapi juga seperti tak ada perubahan.
Satan·An, Zeus·Cahaya, dan yang lainnya tidak merasakan energi aneh apa pun, terus menyerbu ke depan.
Tepat ketika mereka sampai di hadapan Gao Leihua, hal-hal aneh terjadi.
Sekeras apa pun mereka terbang, jarak antara mereka dengan kotak itu sama sekali tidak berkurang!
"Mungkinkah ini kekuatan ruang?" Zeus·Cahaya curiga, tapi segera menghapuskan pikiran itu sendiri.
Zeus·Cahaya dan Satan·An sama-sama adalah entitas yang menguasai hukum ruang, ruang yang hancur takkan bisa menahan langkah mereka.
"Apa yang terjadi?" Satan·An bertanya dengan bingung.
Zeus·Cahaya, Satan·An, dan beberapa orang lainnya yang terlibat tidak menyadari keanehan, tapi para pengamat di samping justru melihat fenomena ganjil.
Zeus·Cahaya, Satan·An, dan beberapa orang lainnya melakukan hal sangat aneh: sesekali terbang maju, sesekali terbang mundur. Maju lagi, mundur lagi.
Seperti rekaman video yang diputar——mundur——diputar——mundur……
Pada akhirnya, Zeus dan Satan serta yang lain hanya bisa menatap Gao Leihua berjalan terhuyung-huyung mendekati kotak itu, menyaksikan tangan jenjang Gao Leihua dengan lembut mengangkat kotak tersebut.
Jiu You terus memeluk lengan Gao Leihua, tak mau melepas. Saat Gao Leihua mengambil kotak itu, bola mata Jiu You berkedip sesaat.
Namun segera, dia menggelengkan kepala perlahan, tidak merebut kotak tersebut. Bagaimanapun dia bukan Jiu You yang dulu, mustahil merebut barang dari tangan ayahnya sendiri untuk diberikan kepada Satan·An.
"Hehe, milikku tetap milikku. Takkan ada yang bisa merebut." Gao Leihua tersenyum tipis, berbalik lalu mengayunkan jarinya.
Zeus·Cahaya dan yang lain langsung terlepas dari belitan, terbang keluar dari siklus memalukan yang terus berulang itu.
"Sepertinya...aku kalah." Memandang kotak di tangan Gao Leihua, sorot mata Satan·An memancarkan kekecewaan samar.
“Gao Leihua, apa yang terjadi tadi?” Zeus·Cahaya bertanya berbisik, dia hanya melihat Gao Leihua melambaikan jarinya lalu menghentikan langkah mereka.
“Hukum waktu yang baru saja kusadari.” Gao Leihua tersenyum tipis sambil mengangkat kotak di tangannya, bertanya: “Inikah Prinsip Penciptaan dan kekuatan mengerikan penciptaan dunia?”
“Hm, jika tebakanku benar, Prinsip Penciptaan dan kekuatan itu ada di dalam kotak ini.” Zeus·Cahaya mengangkat bahunya: “Buka kotaknya, maka kau akan mendapatkan Prinsip Penciptaan yang utuh beserta kekuatannya.”
“Membuka kotak?” Gao Leihua mengutak-atik kotak itu: “Bagaimana caranya?”
“Kunci Babel.” Zeus·Cahaya berkata sambil tertawa.
“Haha, Kunci Babel!” Satan·An yang berdiri di samping langsung mata berbinar mendengar ini: “Kuncinya, ada padaku.”
“Hm?” Zeus·Cahaya menahan tawa dengan susah payah sambil menatap adiknya.
“Prinsip Penciptaan diserahkan padaku, kekuatan penciptaan untukmu.” Satan·An berkata: “Bagaimana?”
“Satan, mungkin kau akan kecewa.” Zeus·Cahaya tersenyum.
“?” Satan·An bertanya dengan curiga.
“Hehe, karena kunci asli selalu ada di tanganku.” Lao Gao tersenyum licik, jarinya melambai mengaktifkan cincin ruang yang memancarkan kunci beraura magis.
Mata Satan·An menyempit sejenak.
Lalu dia menghela nafas redup: “Gao Leihua, aku tunduk.”
“Hehe.” Gao Leihua mengangkat bahu.
Di bawah bimbingan Zeus·Cahaya, Gao Leihua menyelipkan batu bata itu ke celah kecil kotak, memaksanya masuk dengan berdesakan.
Plak!
Setelah batu bata masuk, tiga tulisan rune magis berat melesat dari kotak dan mencap stempel di puncak Menara Babel!
Pada detik berikutnya, puncak Menara Babel hancur berkeping.
Seberkas kilatan putih menyusup dari puncak menara, menyelimuti tiga orang di sekitar kotak: Gao Leihua, Zeus·Cahaya, dan Satan·An.
Seperti layaknya lift, ketiganya perlahan naik ke angkasa. Mereka berhasil dikeluarkan dari Menara Babel.
"Langit!" Gao Leihua tak kuasa menghela nafas setelah berhasil keluar dari Babel.
Menara Babel, menara yang benar-benar menembus langit! Tepat seperti legenda.
Puncak Babel yang tak terduga telah menembus atmosfer, dari kejauhan terlihat planet bulat sempurna.
"Mirip sekali," gumam Gao Leihua. Dari sudut pandang ini, planet tersebut sangat mirip dengan Bumi.
"Lihat depan," Satan·An bergumam dalam hati.
Di hadapan Gao Leihua dan yang lain, tak terhitung meteor kecil melayang di alam semesta, membentuk jalan lurus bagai mistar!
Di ujung jalan meteor itu, nebula yang memancarkan cahaya menyilaukan membentang.
"Di sanalah target kami. Mari kita lanjutkan," ujar Zeus·Cahaya dengan tenang.
Gao Leihua mengangkat alisnya, seolah Zeus·Cahaya menyembunyikan beberapa hal darinya.
"Maaf, Gao Leihua." Zeus·Cahaya sepertinya membaca pikiran Gao Leihua: "Awalnya kukira kekuatan penciptaan dunia dan prinsip ada dalam kotak itu, hanya aku sendiri yang perlu masuk ke sini. Tak kusangka malah membuatmu ikut terbawa ke sini bersamaku."
"Apa yang ada di dalam sana?" Satan·An juga mengerutkan alisnya, Ayah lebih memihak Kakak. Sang Kakak mengetahui hal-hal yang bahkan tak ia ketahui.
"An." Zeus·Cahaya tertawa, suaranya terdengar getir: "Apakah kau selalu merasa Ayah lebih memihak padaku?"
"Bukankah memang begitu?" Satan·An menyeringai sinis: "Paling tidak, kau tahu jauh lebih banyak daripada yang kuketahui."
"Semakin banyak yang kau tahu, semakin berat beban yang harus kau pikul." Zeus·Cahaya menghela napas: "Ayo, setibanya di sana kau akan mengerti semuanya."
"Tempat apa itu?" Gao Leihua berbisik pelan.
“Asal usul alam semesta, tempat peristirahatan terakhir yang dipilih Dewa Pencipta Dunia untuk dirinya sendiri……”
