Apakah sejarah yang membentuk pahlawan, atau pahlawan yang menciptakan sejarah?
Hubungan ini selalu sulit untuk dipahami.
Ada yang berpendapat pahlawan muncul dari kekacauan, ada juga yang percaya kemunculan pahlawan justru memicu kekacauan.
Tapi semua ini sebenarnya tidak penting.
Selama itu pahlawan, pasti akan memancarkan kilau yang mempesona. Jika itu emas, pasti akan selalu berkilau!
Dalam dua hari, monster-monster legendaris di seluruh benua serentak bergerak. Baik Singa Api berperingkat tinggi maupun Serangga Es berperingkat rendah. Bahkan beberapa monster yang telah dijinakkan oleh manusia mulai menunjukkan gelagat ingin memberontak. Ini jelas-jelas bukan hal kebetulan, melainkan rencana yang telah disusun sejak lama oleh Mo, putra ketiga Dewa Pencipta. Dengan tangannya sendiri, dia mengangkat Komandan Besar Monster Legendaris——Phoenix Api Felli, lalu menguasai sebagian besar monster di dunia dalam satu gerakan.
Saat ini, semua monster di benua mulai berkumpul dengan lima monster tingkat Dewa sebagai pusatnya, kemudian melancarkan serangan terhadap semua makhluk berkesadaran.
Sebenarnya jumlah monster hasil modifikasi yang mencapai level Dewa cukup banyak. Sayangnya sebagian besar gugur sebelum sempat beraksi——mereka menemui ajal menyedihkan di tangan Gao Leihua.
Kini yang masih hidup dan bisa bergerak pasca modifikasi hanya tersisa lima monster ini.
Seekor kura-kura raksasa berdarah sub-naga, seekor Golden Bimon Beast, dua harimau kegelapan, serta seekor unicorn yang jatuh dalam kemerosotan.
Kecuali lima monster ini, awalnya ada satu monster lagi yang paling kuat setelah komandan besar—Golden Bimeng bernama Xiao Jin.
Namun saat ini Xiao Jin sedang berada di pulau kecil itu memulihkan lukanya, meskipun tidak ada yang tahu luka apa yang dideritanya. Dia menolak untuk kembali menginjakkan kaki ke daratan. Sebelumnya, karena kecerdasan monster secara umum rendah dan tidak ada pemimpin yang jelas, manusia, peri, manusia-binatang dan makhluk berkesadaran lainnya tidak menganggap monster sebagai ancaman. Padahal beberapa monster sebenarnya sangat kuat.
Baru setelah monster-monster ini mulai mengamuk, berbagai makhluk berkesadaran seperti manusia, peri, manusia-binatang baru menyadari kekuatan mengejutkan para monster.
Hampir dalam semalam, puluhan negara kecil-menengah manusia dihancurkan rata oleh para monster!
Pasukan monster yang mengamuk tak tertandingi.
Benua dunia fana kini telah menjadi medan kekacauan. Di tengah kekacauan ini, tibalah saatnya para pahlawan muncul.
Di tengah kekacauan ini, beberapa anak Lao Gao bagaikan bintang paling cemerlang, tanpa keraguan menjadi sosok pahlawan tingkat legenda.
Selama dua hari, pertempuran antara monster legendaris dengan berbagai negara menunjukkan kemenangan mutlak tanpa catatan kekalahan.
Namun, "Kaisar Binatang" baru bernama Yue Shi, menghentikan rekor "tak terkalahkan" para monster.
Pada hari ketiga setelah pemberontakan monster, pasukan 20.000 monster yang dipimpin enam makhluk super bergerak menuju Kekaisaran Manusia-Binatang.
Sang Kaisar Binatang "Yue Shi" tanpa basa-basi memimpin sepuluh pendekar pedang suci dari Klan Singa Emas, disusul satu batalyon Raksasa Bermata Satu Kegelapan, dengan gagah berani menyongsong pasukan monster.
Di hadapan nilai kekuatan militer mengerikan para Raksasa Bermata Satu Kegelapan, pasukan monster ini dihancurkan hingga menjadi ampas.
"Yue Shi" menciptakan kemenangan pertama makhluk berkesadaran atas monster legendaris. Kemenangan krusial ini membakar semangat tempur semua orang.
Selanjutnya, putri Lao Gao yang merupakan Santa Perempuan baru Suku Peri "Yue Rui" bersama sekitar seratus lebih "Ksatria Darah" yang berkilauan darah, berhasil menyelami Hutan Peri yang dikepung rapat oleh monster. Kemudian membawa semua peri keluar dengan selamat dari Hutan Peri, dan tiba dengan selamat di Kekaisaran Bimon untuk bergabung dengan pasukan manusia-binatang. Sekalian juga menghabisi lebih dari separuh monster yang mengepung hutan.
Terakhir, ada Paus baru "Kuil Cahaya" Shajia. Shajia tidak memiliki prestasi mengalahkan monster secara langsung.
Tapi dengan ketegasan tangan besi, dia mempersatukan negara-negara manusia yang sebelumnya tercerai-berai untuk pertama kalinya.
Yang tidak patuh, pantas dihukum mati. Di bawah taktik tangan besi ini, akhirnya semua kerajaan manusia berkumpul bersama. Bersama-sama melawan pasukan besar monster.
Anggota kelompok Lei terus menerus mengirimkan kabar yang didapat ke telinga Shajia, Yue Shi, dan Yue Rui. Membuat mereka bisa mendapatkan kabar pertama sekaligus melakukan penilaian paling akurat.
……
Di sisi lain, di dalam Laut Karang itu.
"Dewi Kehidupan" yang merupakan Ibu para Dewa dengan lembut menggendong telur kristal itu. Anak itu belum lahir, sang Ibu para Dewa sudah lebih dulu menetapkan status ibu baptis untuk dirinya sendiri.
Saat lengan giok putih bersih Dewi Kehidupan mengelus cangkang telur kristal, sehelai energi kehidupan murni dimasukkan ke dalam cangkang telur kristal itu melalui usapannya.
Saat ini, Raja Lautan Poseidon sedang berdiri dengan penuh hormat di sisi Dewi Kehidupan. Sebelumnya, Raja Lautan menepati janjinya dengan menghapus seluruh klan ular manusia dari catatan sejarah suku laut. Namun kini sang Raja Lautan terlihat agak kaku. Meskipun secara hubungan dia kini terkait dengan Dewi Kehidupan (bahkan secara garis keturunan dia lebih senior dari Dewi Kehidupan), tetap saja sang Raja Lautan merasa tidak nyaman di hadapan Ibu para Dewa ini.
Di sisi lain, Jingxin yang duduk di sebelah Dewi Kehidupan tampak jauh lebih tenang. Mungkin karena terlalu lama bersama Gao Leihua, Jingxin tidak merasa canggung sama sekali meski berada di dekat Ibu para Dewa.
"Jingxin, anakmu yang belum lahir ini sudah memiliki kesadaran spiritual. Pantaslah sebagai buah cintamu dengannya." Dewi Kehidupan dengan lembut menyerahkan telur kristal itu kepada Jingxin.
“Hm, Terima kasih atas berkah Dewi Kehidupan.” Jingxin tersenyum manis, merasa senang mendengar pujian untuk anaknya.
Beberapa hari terakhir ini, Dewi Kehidupan dan Jingxin yang merawat anak ini.
“Lapor~~~” Tiba-tiba seorang pengawal putri duyung berteriak keras sambil menerobos masuk.
“Ada apa?” Poseidon mengangkat alis, bukankah Dewi Kehidupan sedang ada di sini? Masih berani berteriak kencang.
“Yang Mulia Sang Raja Lautan, bahaya! Monster-monster laut kita juga mulai mengamuk.” Prajurit ikan duyung itu melapor keras setelah masuk.
“Bahkan yang di laut juga tak karuan?” Poseidon mengerutkan kening, dia sudah tahu tentang kerusuhan monster di daratan.
Karena itu Jingxin mengatur anak buah Gao Leihua untuk membantu anak-anaknya.
Karena ketidakhadiran Gao Leihua, seluruh anak buahnya secara alami diatur oleh Jingxin.
Jingxin menyuruh seluruh klan Raksasa Bermata Satu untuk pergi mendukung putra kedua "Yue Shi" yang berada di wilayah bangsa binatang. Lalu Yue Rui diperintahkan membawa Ksatria Darah untuk membantu Suku Spiritual. Personel yang ditinggalkan Gao Leihua memang sedikit, tapi semuanya adalah keberadaan yang sangat kuat.
Sedangkan putra sulung Shajia, sementara ini bisa dibilang yang teraman. Jadi Jingxin hanya menugaskan Jenderal Kavaleri Darah "Goethe" dan "Dewa Tukang Hafaist" untuk bertanggung jawab atas keamanannya. Jika situasi memburuk, Goethe harus menyelamatkan Shajia beserta menantu perempuan Bixi. Orang lain tidak sempat dipertimbangkan lagi oleh Jingxin.
"Sepertinya monster-monster ini ingin menghancurkan semuanya sampai habis. Bahkan monster laut pun mulai memberontak." Poseidon mengatupkan giginya.
"Tenanglah, Xiao Dunzi." Saat itu, Ibu Kehidupan bangkit berdiri. Ia mendekati Raja Lautan, berjinjit lalu menepuk kepala Poseidon.
"……" Mendengar sebutan "Xiao Dunzi", wajah Poseidon dipenuhi tawa getir penuh kepasrahan. Namun dia tidak hanya tidak bisa menolak panggilan ini, malah harus berjongkok sedikit agar Yang Mulia Dewi Kehidupan bisa dengan mudah menepuk kepalanya...
"Kau tak perlu khawatir. Jika ada monster laut yang berani bertindak semena-mena di sini, aku janji tidak akan tinggal diam." Ucapan Dewi Kehidupan ini bagaikan obat penenang bagi Poseidon.
"Lanjutkan pengawasan ketat terhadap pergerakan monster-monster ini." Perintah Poseidon bergema.
Monster laut sama berbahayanya dengan rekan darat mereka, bahkan lebih kuat.
Dunia ini setara dengan Bumi, di mana luas lautan jauh melebihi daratan. Monster laut pun jauh lebih kuat dibanding monster darat.
Berita terus berdatangan membanjiri telinga Poseidon.
Dari pengamatan suku laut, monster-monster ini mulai berkumpul. Tapi anehnya, mereka tidak menyerang wilayah suku laut, malah mulai melakukan pendaratan ke daratan!!
“Setelah menemukan situasi anih, mata-mata suku laut segera menyampaikan kabar ini kepada Poseidon.”
“Menyerang daratan?” Poseidon merenung sejenak: “Mungkinkah mereka ingin memusatkan semua perhatian di atas benua?”
“Ayah, apa yang harus kita lakukan?” Jingxin memperlihatkan ekspresi panik, beberapa anaknya berada di daratan: “Haruskah kita membantu Shajia dan yang lain?”
“Bagaimana cara membantu?” Poseidon tersenyum getir, ia pun tak berdaya menghadapi situasi ini.
Sebagian besar suku tempur laut tidak bisa naik ke daratan.
Sedangkan monster laut kuat ini jelas-jelas tidak memiliki batasan tersebut.
Jika semua monster ini sudah sampai di daratan, Poseidon pun takkan bisa berbuat apa-apa.
Selain itu, sang Raja Laut sendiri saat ini tidak bisa meninggalkan tempat ini. Jika pergi, siapa yang akan memimpin dan bertanggung jawab atas ulah monster laut di dasar samudra?
“Ayah, masih belum ada kabar dari Lei?” Jingxin mengelus lembut telur kristal di pelukannya sambil bertanya.
“Belum ada.” Yang Mulia Sang Raja Lautan menggelengkan kepala, sementara belum ada kabar tentang Gao Leihua.
Sepertinya, kelompok Bola-Bola meski telah keluar dari Menara Babel itu, masih belum sampai ke tempat Jingxin. Juga belum memberitahu Jingxin bahwa Gao Leihua sementara terkungkung di puncak menara.
Hanya tidak diketahui apa yang sedang disibukkan kelompok ini selama dua hari terakhir?
“Lapor~~” Sebentar kemudian, datang lagi seorang mata-mata melapor.
“Bilang.” Poseidon tidak banyak bicara.
“Yang Mulia, monster-monster laut masih terus mengumpulkan diri perlahan, dan tampaknya target mereka kali ini bukanlah benua.” Kata mata-mata: “Pasukan depan memperkirakan mungkin kali ini sasaran mereka adalah klan kami.”
Wajah Sang Raja Lautan seketika menjadi muram.
“Apakah semua personel non-tempur dari klan kita sudah ditempatkan dengan baik?” tanya Sang Raja Lautan.
“Semua telah diatur dengan sempurna.” Seorang perwira laut yang bertanggung jawab atas hal ini melangkah maju, mengangguk.
“Baik. Bersiaplah.” Kata Sang Raja Lautan dengan nada dingin. Lautan yang telah tenang selama bertahun-tahun ini, akan mengalami keributan besar.
“Lei, mengapa belum kembali sampai saat ini?” Jingxin mengelus pelan cangkang telur kristal di tangannya, dalam hati terasa sedikit kekhawatiran yang samar.
Seolah merasakan kegelisahan Jingxin, seluruh cangkang kristal itu bergetar halus. Seperti sedang menghibur ibunya.
Jingxin tersenyum sambil menepuk-nepuk cangkang itu. Hingga kini ia masih tak bisa membayangkan, bagaimana benda sebesar ini bisa keluar dengan selamat dari isi perutnya...
“Tenanglah, aku bisa merasakan bahwa dia baik-baik saja sekarang.” Ibu Kehidupan menepuk bahu Jingxin, berbisik pelan untuk menenangkan.
Bzz, telur kristal itu terus bergetar halus di tangan Jingxin. Secara diam-diam, di posisi jari Jingxin, muncul celah tipis yang hampir tak terlihat pada cangkangnya.
Sepertinya bahkan anak Gao Leihua pun sudah tak tahan menunggu...
