Di Dewa, dua kekuatan tertinggi itu akhirnya bertabrakan.
Bola-Bola memaksakan penggunaan 【Prinsip Penciptaan】dengan kekuatan mengerikan miliknya, dan berhasil membuka domain dewa pencipta dunia 【Domain Dewa Pencipta】. Di wilayah itu, segala sesuatu akan tunduk pada kendali Bola-Bola.
Termasuk menciptakan sesuatu secara tiba-tiba, atau membuat benda yang tidak masuk akal menghilang dari dunia ini.
Setelah 【Domain Dewa Pencipta】terkembang, seluruh area yang tercakup bagai sebuah gulungan lukisan terungkap di hadapan Bola-Bola.
Pada gulungan lukisan itu, terpampang peta lengkap Penjara Iblis.
"Segala yang tak masuk akal, harus lenyap." Bola-Bola mengusap lembut bagian lukisan yang menggambarkan boneka-boneka yang sedang melawan Mengsi, Raja Kegelapan Berdarah, dan kawan-kawan.
Dengan usapan ringan ini, ribuan boneka yang sedang melawan Mengsi dan tiga ratus pasukan berkuda 'Iblis' tiba-tiba lenyap tanpa bekas, seolah mereka memang tidak pernah ada!
Inilah 【Wilayah Dewa Pencipta】! Wilayah yang menguasai segalanya di alam semesta. Di dalam wilayah ini, Bola-Bola bisa menciptakan prinsip maupun menghapus prinsip.
Mo yang sedang terjatuh di udara mengatupkan rahang rapat-rapat. Sebagai putra ketiga Dewa Pencipta, dia sangat memahami kengerian wilayah ini.
Felli Sang Burung Phoenix Api telah menyelesaikan penyatuan dengan Mo dalam seperseribu detik.
Satu-satunya yang bisa menandingi 【Wilayah Dewa Pencipta】 ini hanyalah kekuatan mengerikan penciptaan dunia.
"Kekuatan penciptaan dunia, dinyalakan penuh!" Pada detik ini, Mo tidak lagi menyimpan cadangan.
"Selanjutnya, giliranmu." Bola-Bola mengulurkan tangannya, menempelkan pada bagian langit——posisi Mo dalam gulungan lukisan itu.
Seketika, kekuatan prinsip berdarah dingin di dalam wilayah itu membelit tubuh Mo.
“Mau menghilangkanku, tak semudah itu!” Mo mengaum keras, kekuatan mengerikan penciptaan dunia di tubuhnya memancur deras bagai air mancur yang tak pernah kering.
Di atas gulungan lukisan, telapak tangan Bola-Bola menyala dengan segumpal cahaya keemasan. Itu tanda Mo sedang menggunakan kekuatan mengerikan penciptaan dunia untuk bertahan.
“Kalau begitu, hancurkan dulu kekuatan dewa di tubuhmu!” Bola-Bola menunjukkan kekejaman, kedua tangannya menekan kuat tubuh Mo.
【Prinsip Penciptaan】dan【kekuatan mengerikan penciptaan dunia】benar-benar bertabrakan dalam arti sebenarnya.
Dua kekuatan khusus dewa pencipta dunia ini, apa yang akan terjadi ketika saling berbenturan?
Gluk~ Raja Kegelapan Berdarah, Rhein·Charlie dan yang lain serempak menelan ludah. Mata mereka tertancap erat pada kedua belah pihak yang sedang berperang, tak berani melewatkan satu detail pun.
Apakah prinsip lebih kuat, ataukah kekuatan dewa yang lebih unggul?
Siapakah yang benar-benar akan tertawa di akhir?!
Tanpa suara...
Di hadapan Mo dan Bola-Bola, kilauan cahaya yang menyilaukan muncul secara bersamaan. Pupil keduanya menyempit, tidak mampu menahan rangsangan cahaya ini.
Mungkinkah ini situasi saling menghancurkan?
Tidak, tidak ada apa-apa yang terjadi!
Kekuatan mengerikan penciptaan dunia dan Prinsip Penciptaan, keduanya adalah milik Dewa Pencipta. Seperti tangan kiri dan kanan Sang Pencipta. Bagaimana mungkin Dewa Pencipta membiarkan kedua tangannya saling membantai?
Hasil kontak fisik resmi antara Prinsip dan Kekuatan mengerikan ini - keduanya menghilang secara bersamaan!
Gulungan lukisan yang merepresentasikan wilayah di depan Bola-Bola menghilang, "kekuatan mengerikan penciptaan" pada tubuh Mo juga lenyap.
"Huu~~" Bola-Bola terengah-engah, langsung duduk terjatuh ke tanah. Akhir seperti ini sama sekali tidak terbayangkan olehnya.
Dibandingkan Bola-Bola, "Mo" yang melayang di angkasa mengalami nasib tiga kali lebih menyedihkan.
Seluruh tubuhnya terjatuh dari punggung Phoenix, terhempas ke tanah. Kekuatan mengerikan di tubuhnya lenyap seketika, Mo juga kehabisan tenaga secara tiba-tiba.
Keduanya tidak pernah menyangka akan menerima konsekuensi seperti ini.
Bola-Bola dan Mo menopang tubuh mereka, sekaligus saling memandang.
Siapa yang sebenarnya menang?
"Haha, hahaha!" Memandang Bola-Bola yang lemah tak berdaya, Mo tiba-tiba tertawa terbahak.
"Apa yang kau tertawakan." Bola-Bola mengatupkan gigi, berkata.
"Kau satu-satunya di antara mereka yang bisa melawanku. Tanpamu, dengan apa mereka menyerangku? Pada akhirnya, akulah yang akan tertawa di akhir!" Mo berjalan limbung lalu berdiri.
"Saat ini kau bahkan sulit menjaga diri sendiri. Dengan kondisimu sekarang, siapa pun bisa dengan mudah menghabisimu." Sudut bibir Bola-Bola melengkung.
Di tengah percakapan, Raja Kegelapan Berdarah sudah mengarahkan pisau rusaknya ke Mo untuk membunuhnya.
Boneka-boneka yang jumlahnya banyak di sekitar telah dihapus Bola-Bola dengan usapan ringan. Burung Phoenix Api masih di udara, dibandingkan kecepatan Raja Kegelapan Berdarah, Burung Phoenix pun tak sempat menyelamatkan Mo.
"Tidak, mereka tak ada cara menghabisi ku. Karena, ini adalah Penjara Iblis, wilayah kekuasaaanku!" Mo berkata dengan percaya diri.
"Divine Skill——Serigala Gelap Pembunuh!" Bola mata Raja Kegelapan Berdarah diselimuti kabut darah. Pisau rusak di tangannya seperti taring serigala abu-abu, langsung mengincar wajah Mo. Raja Kegelapan Berdarah menginginkan serangan satu pukulan pasti mematikan.
Dang!
Bunyi logam beradu yang jernih.
Sepasang pedang melengkung menahan serangan di depan Raja Kegelapan Berdarah.
Kemudian, siluet samar yang seluruh tubuhnya terbungkus zirah tulang putih muncul di hadapan Raja Kegelapan Berdarah.
Sosok berbaju zirah tulang ini memancarkan aura iblis yang mengungkap identitasnya: "Monster Terubah Iblis" bawahan Mo.
"Muncul semua, anak-anakku!" Mo menengadah dengan ekspresi penuh kesombongan.
Sesuai ucapan Mo, lima "Monster Terubah Iblis" yang persis sama dengan yang menahan Raja Kegelapan Berdarah muncul di sisi Mo. Mereka membentuk formasi lima arah melindungi Mo di tengah.
"Keenam makhluk ini adalah karya terbaikku!" Mo memandang sekelompok orang di sekitar Bola-Bola: "Mayat-mayat yang kau hapus itu cuma produk gagal belaka!"
“Dan sampah-sampah itu, aku bisa menghasilkan sebanyak yang kumau!” Mo menggerakkan tangannya, dari segala penjuru Penjara Iblis kembali memancur deras boneka-boneka kerasukan iblis dalam jumlah besar.
"Pasukan berkuda iblis, hadang mereka!" Mengsi segera memberi perintah kepada tiga ratus pasukan berkuda iblis.
Bersamaan itu, Mengsi dan Rhein·Charlie dengan cepat berpindah ke sisi Bola-Bola. Mencegah Bola-Bola terluka.
"Kau lihat sekarang?" Mo membuka kedua tangannya, tertawa terbahak: "Pada akhirnya, akulah yang akan menang! Hahahaha!"
"Hmph, sombong apalagi? Cuma dengan enam bajingan ini, bisa apa kau terhadap kami?" Mengsi bersuara dingin: "Membunuh enam makhluk ini, bukanlah hal sulit!"
"Benar! Membunuh mereka berenam, sama sekali tidak sulit!" Raja Kegelapan Berdarah yang sedang bertarung dengan satu "monster iblis" mengaum: "Tiga jurus!"
Dug! Satu tebasan melontarkan sepasang pedang melengkung dari tangan monster iblis itu.
Krak! Menyusul tebasan kedua yang menghancurkan baju zirah tulang pada monster yang dirasuki iblis itu. Sekaligus melontarkan sang "monster yang dirasuki iblis" menjauh.
Plak! Plak! Plak! Mo bertepuk tangan keras: "Bagus, pantas jadi eksistensi puncak kekuatan para dewa. Tapi—"
"Tidak, keenam bajingan ini bukan untuk menyerang kalian." Mo menyeringai sinis, dengan gerakan acuh menarik "monster yang dirasuki iblis" yang dilontarkan Raja Kegelapan Berdarah ke area aman.
Lalu, Raja Kegelapan Berdarah dan yang lain menyaksikan adegan yang tak terbayangkan.
Mo membuka mulutnya, menggigit leher "monster yang dirasuki iblis" itu. Darah hitam menyemprotkan wajah Mo.
"Auuu~~" "monster yang dirasuki iblis" itu mengeluarkan suara erangan tertahan sebelum mati. Tubuh besarnya mengerut dengan cepat.
Dug! Mayat "monster yang dirasuki iblis" itu dilemparnya begitu saja ke samping.
"Kekuatan... sedang pulih." Mo menatap ke atas dengan senyum sadis.
"Enam 'monster yang dirasuki iblis' ini sama sekali bukan untuk pertempuran." Mereka hanyalah existensi sebagai cadangan energi bagi Mo untuk mengisi ulang kekuatannya.
Pemahaman awal terhadap "prinsip ruang" membutuhkan konsumsi energi ilahi yang tak sanggup ditanggung Mo. Ini hanyalah cadangan darurat saat energi ilahinya terkuras habis. Hal ini memiliki kemiripan prinsip dengan belati militer hitam Gao Leihua, walau cara yang digunakan Mo sungguh memuakkan.
"Sekarang, siapa lagi di antara kalian yang bisa menghadangku?" Mo mengusap darah di sudut bibirnya.
"Sejak lama, aku memahami satu prinsip." Mo tertawa penuh kesombongan: "Jangan pernah membuka kartu trufmu pada rivalmu. Menyimpan satu kartu truf berarti engkau akan meraih kemenangan."
"Perhatikan baik-baik, inilah kartu trufku!" Aura iblis pekat menyelimuti tubuh Mo: "Transformasi Iblis!"
Semburan energi gelap berputar mengelilingi tubuh Mo. Kulitnya mulai bermetamorfosis, akhirnya membentuk lapisan kulit mirip dinosaurus berwarna giok hitam pekat.
Selama ini semua orang tertipu oleh identitas Mo sebagai putra ketiga Dewa Pencipta, tak ada yang menyangka Mo ternyata gila-gilaan sampai membuat dirinya sendiri mengalami transformasi iblis. Contoh Satan·An sudah jelas di depan mata, tak ada yang menduga Mo akan memilih jalur transformasi iblis.
"Transformasi iblis, inikah yang kau sebut kartu truf?" Jiu You berjongkok di samping Bola-Bola, terus menggunakan "Pemulihan" pada slime emas yang lemah itu. Tapi upayanya seperti setetes air di padang pasir, hampir tak berpengaruh.
"Tidak, ini berbeda dengan transformasi iblis kalian." Mo berkata dengan penuh kesombongan.
Penjara Iblis adalah tempat dimana Mo meneliti transformasi iblis kakak keduanya Satan·An. Selama ribuan tahun Mo terus mempelajari mengapa para dewa menjadi begitu kuat setelah "transformasi iblis".
Hasil penelitian ribuan tahun akhirnya membuahkan hasil. Tanpa perlu jatuh menjadi "iblis sejati", tapi tetap bisa mencapai transformasi iblis.
Mirip dengan kondisi Gao Leihua, namun sebenarnya berbeda esensi.
Gao Leihua langsung menyatu dengan sebuah "Inti Iblis".
"Sedangkan penelitian Mo adalah memindahkan dan menransplantasikan 'aura iblis', mengembangkan kedewaannya menjadi 'Magi Core'. Di tingkat yang lebih tinggi, masih jauh tertinggal."
"Tapi bagaimanapun juga, perasaan dipenuhi kekuatan jenis ini sungguh luar biasa." Mo melambaikan lengannya yang raksasa sambil tertawa nyaring berulang-ulang.
Bola-Bola menarik napas dalam-dalam lalu menatap ke atas ke arah Mo: "Sungguh buruk rupa."
"Buruk atau tidak, apa bedanya? Bagaimanapun, berkat transformasi iblis, kalian semua akan mati hari ini!" Mo terus tertawa nyaring: "Aku menyimpan satu kartu truf, sedangkan kau tidak. Jadi kemenanganku sudah sewajarnya!"
"Hah~~" Bola-Bola batuk kecil, anehnya wajahnya saat ini sama sekali tidak menunjukkan kekhawatiran atau ketakutan.
"Jika bicara soal kartu truf." Bola-Bola terengah-engah lemas: "Sebenarnya aku juga punya satu."
Tawa Mo terhenti, ekspresinya berkerut khawatir. Sejak awal, wajah Bola-Bola memang tidak menunjukkan sedikitpun ekspresi cemas.
“Ini adalah kartu truf yang baru kudapatkan beberapa menit lalu.” Bola-Bola tersenyum licik.
“Kartu truf yang didapat beberapa menit lalu? Jangan membuat orang tertawa!” Mo tertawa histeris, tubuh besarnya bergerak dengan kelincahan luar biasa: “Kau pikir kartu truf itu apa? Ingin dapat langsung bisa memiliki?!”
Dua pisau pendek emas itu sudah tidak cocok dengan tubuh Hei. Maka sekarang, Mo menyapu telapak tangan membentuk pisau, mengincar Bola-Bola.
Tak ada yang bisa menghadang di depan Mo yang dirasuki iblis. Raja Kegelapan Berdarah tak sanggup, Rhein·Charlie pun tak mampu.
Tebas tangan itu semakin mendekati Bola-Bola, tapi dia sama sekali tidak khawatir. Dia terus tertawa.
Ruang di sekitar Bola-Bola tiba-tiba disobek diam-diam oleh seseorang, entah sejak kapan.
Lalu, sebuah tangan robot dengan ringan menahan tangan raksasa Mo.
“Siapa bilang kartu truf tak bisa didapat dalam beberapa menit?” Bola-Bola tertawa: “Ada yang pernah memberitahuku, keberuntungan juga bagian dari kekuatan.”
“Kartu trufku.” Bola-Bola bersandar ke belakang: “Adalah kakak laki-lakiku Gao Leihua.”
Pupil iris Mo menyempit, di matanya, rambut putih itu begitu menyilaukan...
