Meski jelas-jelas risi, tapi sikapnya terlihat tenang dan santai. Seolah dia berubah begini dengan enggan hanya untuk menghibur sang gadis.
Jika dia bereaksi lebay, pasti si iblis ini langsung berubah kembali dan pura-pura tak terjadi apa-apa!
Ternyata, melihat reaksinya, si iblis jadi tidak nyaman dan langsung ingin mundur:
"Kalau tidak boleh, aku kembalikan saja."
Jelas, bagi Raja Iblis yang biasa berbuat semaunya, transformasi seperti ini terasa sangat aneh. Apalagi penguasa nomor satu di dunia ini tak terbiasa menunjukkan kelemahan di hadapan orang lain.
Gadis itu tersadar, menarik lengan bajunya. Kedalaman matanya tiba-tiba dipenuhi senyuman.
——Dia baru teringat, Iblis kecil di tahun-tahun silam juga punya sikap kurang ajar seperti ini.
Tiba-tiba dia berkata pada si iblis:
"Kau menunduk."
Dengan penuh kecurigaan dia memandanginya, namun tetap menyodorkan pipi cantiknya mendekat.
Siapa sangka di detik berikutnya perempuan itu menyambar tanduk iblisnya, mengacak-acak rambutnya——persis seperti mengelus anjing kecil di Gunung Ming Yue.
Terdiam sejenak, kemudian wajahnya memerah karena malu dan marah: "Beraninya kau!"
Cultivator manusia yang licik!
Cultivator manusia yang hina!
Tapi perempuan itu sama sekali tidak takut. Bibirnya terkunci rapat, tersenyum bak rubah kecil cantik yang baru mencuri ikan, dengan tegas menolak melepaskan pegangan. Si iblis menghempaskannya dengan tanduk, melototi dengan mata phoenix merahnya yang berkilau seperti permata hitam yang terbakar.
Perempuan itu mengerutkan bibir, kembali tertawa.
Dengan kasar dia menarik perempuan itu masuk, pintu terkunci keras.
Matanya menatap tajam selama setengah hari, raut wajahnya berubah-ubah:
"Ternyata sudah hilang kewaspadaan, malah semakin berani!"
Ketika jari-jarinya berada di pelipisnya, dia masih mengawasinya dengan intens, seolah-olah tak bisa puas memandang.
Dengan nada licik, dia berkata: "Apa secantik itu? Biasanya tidak cantik?"
Dengan serius dia menjawab: "Biasanya juga cantik."
Dia mendengus: "Cultivator manusia yang pandai merayu!"
"Tapi, saat kau menjadi calon istri, kau paling cantik."
Wajah iblis itu menghitam.
Dengan nada dingin dia memerintah: "Pejamkan matamu, berhenti mengawasi."
Dia mematuhi dengan memejamkan mata, sadar bahwa melanjutkan pengawasan akan membuatnya murka.
Dia membuka persepsi spiritualnya lebar-lebar.
Dia tahu harga diri iblis ini besar, keinginannya berubah bentuk seperti ini membuatnya tak ingin mengkhianati niat baiknya.
Kali ini, dia berusaha keras membiarkan persepsi spiritualnya terbuka untuknya, tanpa perlawanan.
Mungkin karena transformasinya menjadi sosok iblis kecil, manifestasi spiritualnya juga mengecil.
Dengan demikian, terdapat perbedaan signifikan dengan Dewa Kegelapan.
Menghadapi iblis kecil seperti ini, selamanya dia takkan lagi mengasosiasikannya dengan Dewa Kegelapan.
Ternyata kali ini, persepsi spiritualnya tidak mengalami perlawanan sengit saat memasuki kekuatan spiritualnya.
Keduanya serentak menghela napas lega.
Hanya saja di akhir, sang iblis melihat segmen memori baru.
——Itu adalah gambaran dirinya di hamparan salju, tertembus ratusan anak panah di dada.
Awalnya dia perlahan membuka kekuatan spiritualnya untuknya, namun saat merunut memori ini - mimpi buruk terdalam yang tak bisa diterima dalam kesadarannya - refleksnya ingin menutup diri.
Dia pun segera menarik diri.
Meski penutupannya sangat cepat, dia tetap sempat melihat gambaran itu.
Dia tak paham mengapa dalam pikiran perempuan ini muncul begitu banyak kenangan yang sama sekali belum pernah terjadi?
Sebelumnya sudah begini, kali ini pun sama.
Mimpi burukkah? Tapi ini terlalu mirip aslinya.
Untuk sesaat, keduanya terpaku dalam keheningan.
Masuk ke kekuatan spiritual berarti melintasi dunia batin seseorang, juga menyelami ide dan mimpi buruk terdalam.
Seperti setiap orang memiliki bekas luka yang tersembunyi di dasar hati.
Dia tidak bicara, dia pun tidak berniat mengelupas lukanya.
Namun, dia tak bisa mengabaikan gambaran itu.
Ia mengerutkan bibir, tiba-tiba berkata padanya:
“Tidak akan seperti ini.”
Mata phoenix merahnya berkilau seperti permata hitam terbakar, mendengus dingin: “Jika suatu hari benar terjadi, jadikan Aku sebagai perisai manusia.”
“Jalan iblis tidak mudah mati seperti kaum manusia.”
“Aku tidak takut sakit.”
“Tertembus ratusan anak panah di dada, Aku tetap tidak akan kesakitan.”
Saat mengucapkannya, sosoknya masih seperti pemuda, namun nada bicaranya penuh kesombongan.
Sekilas, iblis kecil yang berani ini seolah sedang membual——
Tapi dia tahu, Dia Bisa.
Iblis kecil sejak dulu selalu menepati janji, tak pernah mengelabuinya.
Melihatnya diam, wajah tampannya mendekat. Bulu mata panjangnya terangkat, memperlihatkan mata phoenix sempit yang sangat indah:
“Bagaimana, kau tidak percaya?”
Tiba-tiba dia tersenyum, hendak meraba tanduk iblisnya lagi. Secara refleks ia ingin menghindar, tapi teringat mimpi itu, setelah ragu sebentar, dia mendekatkan kembali tanduknya.
Rasanya seperti sedang mengusap anjing besar.
Meski anjing galak ini benar-benar buas.
Tapi dengan menyentuh tanduk iblisnya, hatinya langsung merasa lega.
“Aku percaya. Jika hari itu tiba, Yan Xueyi, pasti kujadikan kau tameng. Jangan salahkan aku kejam.”
Dia meliriknya, tertawa terdengar sinis: “Melindungi cultivator kecil sepertimu, masih sanggup kulakukan.”
“Selama aku hidup, kau takkan mati.”
Dia menepati janjinya.
Saat dia mati di kehidupan sebelumnya—dia sudah tiada lebih dulu.
Ujung jarinya terasa panas, ujung hatinya bergetar halus.
Dia pernah dikhianati, ditinggalkan, dimanfaatkan. Kini tak bisa lagi bersikap tulus pada orang lain.
Bibirnya mengucap "Aku bisa percaya", namun tetap seperti pasien demam di kegelapan malam yang tak berani memejamkan mata.
Namun bagai lapisan es tebal bernama kepercayaan, kini mulai meleleh perlahan di hadapan kobaran api yang membara ini.
Katanya: "Mari kita coba sekali lagi."
Dalam hati, ia yakin—kali ini pasti berhasil.
Persepsi spiritualnya kembali menyerbu kekuatan spiritualnya.
Terbayang wajahnya yang panik-terkejut saat pertama kali dicium, sosoknya yang menariknya keluar dari penghalang formasi pelindung hidup...
Ternyata, Yan Xueyi tak menemui perlawanan sama sekali. Dengan mulus menembus penghalang, segera memasuki kekuatan spiritualnya.
Umumnya cultivator hanya akan tahu bentuk kekuatan spiritualnya sendiri seumur hidup. Bahkan pada pasangan terkasih sekalipun, jarang yang saling membuka akses ke kekuatan spiritual masing-masing.
Alam kekuatan spiritual Zhao Jin Sui sebenarnya adalah wujud Gunung Ming Yue.
Hutan lebat dengan bambu ramping, angin sepoi-sepoi berhembus perlahan. Sebuah sungai kecil mengalir dari puncak gunung, terdapat pondok bambu dengan perlengkapan teh di tepi sungai. Tiga hingga lima gulungan naskah berserakan di tanah, dilengkapi qin kuno dan rak buku.
Sunyi dan elegan, namun terasa sangat dingin.
Pedang Kunlun berada di samping pondok bambu;
《Kunlun Jianjue》melayang-layang di udara.
Konon kekuatan spiritual merepresentasi dunia batin seseorang. Dunianya benar-benar terlalu sepi.
Si iblis ini setelah masuk, beraksi seolah di rumah sendiri. Langsung merebut tempat tidur bambunya, berbaring sambil menekuk kaki panjangnya, menunjukkan sikap takkan pergi.
Zhao Jin Sui menunggu setengah hari, menyadari dia benar-benar tak bergerak.
"Yan Xueyi, bangun bekerja."
Hasilnya dia meliriknya, merebut buku di tangannya dan menutup wajahnya, "Tidur siang dulu."
Zhao Jin Sui: “……”
Inikah konsekuensi memberi kepercayaan?
Sudah mulai menyesal.
Dia memperpanjang-panjangkan di tempat tidur bambu itu, setelah namanya dipanggil tiga kali "Yan Xueyi" olehnya, barulah perlahan-lahan menarik buku itu dari wajahnya, menatap kekuatan spiritualnya dengan pandangan menyelidik.
——Karena rohnya tidak stabil, "langit" di atas kekuatan spiritualnya kini terlihat sangat samar dan usang, seolah berlubang banyak.
Yang disebut memperbaiki roh ini sebenarnya adalah menambal bagian-bagian yang samar dan usang itu untuknya.
Iblis kecil itu mendekat, langsung mulai menaikkan harga seenaknya: "Panggil aku Kakak, baru akan kuperbaiki sekarang."
Pandangannya panjang: "Yan Yan, kalau tidak segera bertindak, aku akan mencari Guangping."
Ia mendengus, menariknya mendekat, lalu memejamkan mata.
Alisnya mengerut, merasakan sensasi invasi yang kuat.
——Sesungguhnya proses perbaikan ini adalah semacam penjahitan, menggunakan kekuatan rohnya untuk menambal rohnya yang compang-camping.
Mereka adalah orang yang sangat berbeda, satu seperti api hitam yang membara, satunya lagi embun pagi yang dingin. Meski dua sifat yang bertolak belakang, menggunakan api hitam untuk memperbaiki es yang mengandung mayat justru menciptakan harmoni yang aneh.
Perasaan ini sangat ajaib, seolah sejak saat ini ada hubungan misterius yang terjalin antara dia dannya.
Agak mirip dengan pertama kalinya berciuman.
Aura saling bertautan, gigi dan bibir saling bergantung, saling menggigit.
Persilangan es dan api menimbulkan rasa pusing yang ganjil.
Jiwa yang samar dan usang perlahan mulai pulih.
Tak tahu berapa lama, saat ingin melangkah lebih jauh, keduanya merasakan penolakan dari kekuatan spiritual yang tercerai berai - mungkin sudah mencapai batas maksimal.
Dia meninggalkan kekuatan spiritual dengan badan berkeringat dan kepala pusing.
Baru saja membuka mata, iblis ini sudah mengawasi bibirnya, entah sedang memikirkan apa.
Saat ini dia sudah kembali ke penampilan normalnya yang penuh sifat agresif dan kecantikan tajam. Saat meneguk teh dingin, jakunnya bergerak halus seperti binatang buas yang belum kenyang.
Dalam hati, dia berpikir: Rasanya mirip berciuman, ya, lumayan enak.
——Bisa ditambah beberapa kali lagi.
——Untung tidak menyerahkan pada Guangping!!
Namun si iblis ini mungkin tidak tahu, nutrisi jiwa pada orang biasa tidak akan seharmonis ini.
Dibandingkan dengan kepuasan si iblis, Zhao Jin Sui butuh waktu cukup lama untuk menghilangkan rasa pusing yang pekat itu.
Satu-satunya yang membuatnya legah adalah kondisi tubuhnya sudah membaik signifikan.
Nutrisi jiwa jelas merupakan proyek besar. Kini sudah sepertiga selesai, mungkin butuh dua kali lagi untuk benar-benar pulih.
Tiba-tiba dia berhenti.
Tunggu——
Baru saja ia sadar, di kekuatan spiritualnya telah muncul tengkorak raksasa yang tidak diketahui asal-usulnya.
Ia memandang lebih dekat, tengkorak itu seketika berubah menjadi sosok iblis kecil, mulai melayang-layang di kekuatan spiritualnya.
Sesaat menyilangkan kaki di ranjang bambunya, sesaat mengerutkan dahi sambil mengamati pedangnya, lalu menyelinap ke kamarnya dan menolak keluar.
Sepertinya meninggalkan tulisan:
"Pada tahun-bulan-hari tertentu, si iblis ini telah datang ke sini, mengklaim sepenuhnya untuk dirinya sendiri."
Zhao Jin Sui: ……
Ia hendak menanyakan pada si iblis itu, tapi dia sudah berubah menjadi asap hitam melayang ke sebelah.
Ia mengetuk daun pintu sebelah: "Yan Xueyi, ini tidak adil! Aku belum pernah masuk ke kekuatan spiritualmu!"
Tapi dia sudah masuk ke ruang utama kekuatan spiritualnya.
Suara malas-malasan yang penuh kelicikan khas iblis terdengar:
"Yang rohnya tidak stabil bukan Aku."
——Pasti ini balas dendam karena ia meraba tanduk iblisnya dan mengusap kepalanya seperti anjing besar.
Dia menggoda: "Punya kemampuan, coba kau masuk ke sini?"
Memasuki kekuatan spiritual Penguasa Iblis, tingkat bahayanya sudah jelas. Dia tidak bodoh, siapa yang mau mengirim diri ke depan pintu!
Iblis di seberang itu duduk di dekat jendela, senyum mengambang di sudut mulut, berpikir malas-malasan:
Kecuali suatu hari dia bisa memasukinya, tidak mungkin dia akan menunjukkan kekuatan spiritualnya.
Kekuatan spiritual sang iblis sebenarnya adalah gambaran dunia iblis - malam abadi dengan Jurang Setan raksasa.
Malam abadi di dunia iblis berbeda dengan malam di dunia kultivasi. Tak ada bintang, bulan pun tiada, hanya gas rawa dan kegelapan.
——Namun di kekuatan spiritual iblis ini, ada satu bulan purnama.
Cahaya bulan menyinari ribuan li, menerangi padang gersangnya.
Zhao Jin Sui kini sudah memulihkan sepertiga rohnya, cukup untuk menggunakan energi spiritual secara normal.
Sebelumnya, dia selalu merasakan "Jiwa tidak melekat pada tubuh" - perasaan seperti terpisah sekat tipis dari tubuhnya sendiri. Inilah yang disebut "Roh Tidak Stabil".
Namun kini, dia memiliki sensasi yang lebih jelas terhadap tubuhnya sendiri.
Lalu dia segera menyadari——
Di _dantian_-nya telah terkumpul energi spiritual putih susu yang berputar-putar perlahan, secara bertahap melebarkan saluran energi dan _dantian_-nya.
Jelas perubahan ini bukan hal yang baru terjadi. Karena kondisi Roh Tidak Stabil, dia sama sekali tidak menyadari transformasi tubuhnya.
Tampaknya dia akan memasuki Tahap Yuan Bayi menengah!
Sejak terbangun, tingkat kultivasinya selalu mandek di fase Yuan Bayi awal.
Sebenarnya kecepatan ini sudah cukup baik. Chao Taichu sendiri terjebak di fase Yuan Bayi awal selama 50 tahun, baru perlahan memasuki tahap menengah di usia 400 tahun.
Entah karena mempelajari ulang _Kunlun Jianjue_, kemajuan menuju tahap menengah ini jauh lebih cepat dibanding kehidupan sebelumnya.
Ia teringat kelancarannya saat mengalahkan laba-laba besar itu, serta pemahaman baru terhadap tiga tingkat pertama Ilmu Pedang Kunlun... Kesempatan tidak datang dua kali, Zhao Jin Sui tak lagi ragu. Langsung memberi tahu Yan Xueyi, ia memulai masa bertapa.
Perbedaan antara setiap tahap Yuan Bayi sangat signifikan.
Dari tahap Yuan Bayi awal ke menengah——
Saluran energi akan melebar, cadangan energi spiritual di *dantian* juga bertambah dua kali lipat!
Cadangan energi spiritual di *dantian* sangat vital bagi cultivator. Saat menghadapi formasi pelindung hidup, penggunaan Pedang Kunlun untuk menangkis pukulan mematikan itu hampir menyedot habis energi *dantian*-nya; saat berhadapan dengan iblis tak terkendali, akhirnya energi *dantian*-nya benar-benar terkuras hingga terpaksa bertarung jarak dekat... Semua ini akibat cadangan energi yang kurang memadai.
Ia memejamkan mata, membiarkan energi spiritual putih susu terus memelihara tubuhnya, melebarkan saluran energi, membersihkan *dantian*-nya sendiri, memasuki kondisi misterius nan istimewa.
Sebulan kemudian.
Dia membuka mata.
Kilauan emas di tubuhnya terus beroperasi selama tiga Siklus Energi, baru pelan-pelan memudar.
Seluruh tubuh terasa ringan tak tertahankan, dantian telah diperluas sepenuhnya, bahkan memobilisasi energi spiritual pun menjadi sangat lancar.
Dia berdiri, membuka perlindungan, mencoba melompat-lompat di Kota Yuan Yang. Ditemukannya tubuhnya semakin ringan, seolah tubuhnya menjadi selembar bulu, terbebas dari ke-tambun-an asli;
Sampai di pinggiran kota, mengangkat Pedang Kunlun, mencoba tingkat embun beku. Seketika, seluruh jalan raya pegunungan membeku menjadi lapisan-lapisan es! Pepohonan di sekitar pecah menjadi potongan-potongan kecil setelah membeku!
Dengan gerakan anggun membentuk bunga pedang, dia menyarungkan pedangnya!
Es menghilang, memulihkan pemandangan musim semi yang hangat di sekeliling.
Dulu saat di tahap awal Yuan Bayi, tingkat embun beku itu memang cocok untuk serangan area luas, tapi daya memukaunya belum sekuat ini. Kini dengan pedang kecil embun beku yang terkonsentrasi, mungkin setiap tusukan bisa menuntut nyawa.
——Namun dia tahu, ini masih belum cukup.
Perbedaan antara Hua Shen dan Yuan Bayi bagai langit dan bumi.
Seperti di kehidupan sebelumnya saat menggunakan tingkat kelima embun beku di fase Hua Shen——bahkan sanggup membekukan ribuan li tanah.
Pemahaman cultivator Hua Shen dari kehidupan sebelumnya adalah harta yang sangat berharga, ditambah "Kunlun Jianjue". Dia harus mencapai Hua Shen lebih cepat dari sebelumnya.
Saat berbalik, dilihatnya sosok iblis bertengger di batang pohon, sepertinya sudah lama mengintai.
Dengan malas ia berkata:
"Selamat, mau duel?"
Gadis berpedang itu tersenyum: "Tidak usah terburu-buru, aku harus mengurus orang lain dulu."
Dia terdiam, ekspresi santainya berubah menjadi licik sambil berbisik:
“Kau jangan sampai lupa, jiwamu masih dua per tiga belum diperbaiki.”
Dia memandangnya, akhirnya mengucapkan: "Yan Xueyi, aku tidak bisa kembali ke dunia iblis bersamamu sekarang."
Dia harus mengejar petunjuk Chao Xiaotu untuk mencari Batu Pelengkapi Langit. Jika tebakannya benar, pastilah berada di Tai Xuan Wu Ji.
Disangkanya sang iblis akan marah-marah, melototi dia. Tapi ternyata tidak. Sang iblis tiba-tiba diam seribu bahasa, hanya memandanginya.
——Kini, bahkan janji untuk tidak menyakitinya pun tak sanggup diucapkannya.
Setelah hening sejenak, ia berkata: "Kebetulan, aku juga punya urusan yang harus diselesaikan."
Di musim semi, bunga persik bermekaran berkilauan.
Iblis ini memperhatikannya dengan serakah, sorot matanya seolah ingin mengukir wajahnya di dalam hati. Dia sangat membenci perpisahan, bahkan kepergiannya sepercik detik pun membuatnya merasa galak dan kesia-siaan, bagaikan binatang buas yang harus terus mengawasi harta karunnya. Dulu, mungkin mereka selalu saling menghunus pedang, tak pernah bertukar kata manis, sehingga dia masih bisa menahan diri untuk tak bertemu dalam waktu lama.
Tapi setelah dia mulai tersenyum padanya, memanggilnya "Yan Yan", segalanya berubah indah bak mimpi.
Mimpi yang seolah telah dikhayalkan si iblis ini sejak lama, ilusi palsu yang diciptakannya sendiri.
Kedua orang itu berhadapan, terbenam dalam diam.
Setelah waktu yang panjang, hampir bersamaan mereka berkata:
"Kau akan pergi sekarang?"
"Kau akan pergi sekarang?"
Keduanya terkejut.
Si iblis berbisik sinis, menutupi kesepian dalam matanya, dengan nada lega berkata:
“Kau mau pergi juga tak apa, bawa mata berbinar itu, juga mak comblang. Gadis kecil bernama Lingyun itu kau bawa juga, dunia iblis kami tak mau cultivator manusia.”
Zhao Jin Sui mendapati dia sudah menyelesaikan semua ucapan, untuk sesaat tak bisa menahan senyum manis.
Ia memandang sosok iblis di seberang yang perlahan berbalik, tiba-tiba berkata:
“Kalau begitu... hati-hati di jalan.”
“Jaga diri tetap aman.”
Sosok Raja Iblis itu kaku seketika.
Iblis yang terlahir dari Jurang Setan, seumur hidupnya belum pernah mendengar bisikan seperti ini; lagipula siapa yang akan memperhatikan apakah iblis semena-mya yang merentangkan cakar itu akan menemui bahaya?
Selamat, waspada.
Dia berpikir: Cultivator manusia yang cerewet.
Lalu berpikir lagi: Cultivator manusia pengkhawatir langit runtuh.
Pikirannya masih berlanjut: Seandainya ini mimpi, lebih lama sedikit tentu baik.
Dia melemparkan kalimat: “Plin-plan seperti ibu mertua, seolah kau adalah menantuku.”
Setelah mengucapkan kalimat itu, si Raja Iblis langsung berubah menjadi kabut hitam dan menghilang tanpa bekas.
Zhao Jin Sui menatap ke atas, namun iblis itu sudah lenyap.
Guangping dan Penguasa Iblis muncul di antara gunung-gunung sepi.
Panglima Moye telah membawa puluhan prajurit iblis, siap siaga dalam formasi tempur.
Selama sebulan Zhao Jin Sui bertapa, Guangping dan Penguasa Iblis sempat kembali ke dunia iblis.
Yan Xueyi ingin melakukan satu hal, sesuatu yang sangat penting hingga ia rela sementara tidak mengikuti cultivator pedang itu demi menyelesaikannya.
Sepanjang sepuluh ribu tahun, naluri emosional aura setan yang tak terkendali hampir melekat pada semua iblis - tak pernah ada yang bisa tetap sadar saat diserang aura setan.
Tapi kini, Penguasa Iblis tiba-tiba merasa ini tak bisa dibiarkan. Ia ingin perubahan.
Guangping menghela napas: "Yang Mulia, Anda tahu, ini hampir tidak mungkin."
Penguasa Iblis berkata datar: "Guangping, aku pernah melakukannya."
Ekspresi Guangping menunjukkan keterkejutan.
Penguasa Iblis:
"Saat aku menikamkan golok, hampir saja merenggut nyawanya, aku pernah berhasil."
"Ujung golok meleset satu cun."
Meski membutuhkan tekad luar biasa, meski mungkin hanya satu detik, itu sudah merupakan hal yang tak terbayangkan.
Guangping tak lagi berbicara——
Yan Xueyi Sang Penguasa Iblis, sejak sepuluh ribu tahun silam telah menjadi bangsa iblis terkuat. Selain aura setan pekat di Kota Yuan Yang, Guangping tak pernah melihatnya kehilangan kendali, di kalangan bangsa iblis ini bagai keajaiban.
Sepanjang sepuluh ribu tahun, tak ada bangsa iblis yang berpikir untuk menjaga kesadaran saat tak terkendali, dialah yang pertama.
Barangkali——ini benar-benar bisa dilakukan?
Tidak lama sebelumnya, Sang Penguasa Iblis mendapat kabar:
"Tai Xuan Wu Ji" baru-baru ini memperoleh ilmu berharga "Ming Xin Jue" yang bisa membuat cultivator menjaga kejernihan kesadaran saat mengalami gangguan energi dalam.
Kabarnya ilmu ini didapat dari ruang rahasia cultivator tingkat dewa yang tewas sepuluh ribu tahun lalu. Baru muncul saja telah menggemparkan dunia kultivasi, namun secepat itu pula kabarnya tak lagi disebarkan.
——Karena ini terlihat sangat terbatas manfaatnya bagi manusia, bagaimanapun juga tidak ada orang yang setiap hari mengalami gangguan energi dalam.
Malah dari ruang rahasia cultivator tingkat dewa yang tewas sepuluh ribu tahun lalu hanya mengeluarkan brengsek seperti ini, sangat merusak suasana!
Namun, kabar ini segera diketahui oleh Yan Xueyi.
Jika bisa membuat kesadarannya tetap sesekali jernih saat aura setan menyerang dan tak terkendali, meski hanya sesekali, sebentar saja?
Meski tidak tahu apakah kabar ini asli/palsu, seberapa efektif《Ming Xin Jue》ini, dan apakah berguna bagi Bangsa Iblis, tapi dia tetap memutuskan untuk bertindak.
——Dengan membawa sekelompok orang seperti ini, sudah cukup untuk merampok sesuatu dari Tai Xuan Wu Ji itu.
Guangping menyatukan telapak tangannya seraya berkata: "Anda tahu, tindakan Anda ini mirip seperti apa?"
Langkah Penguasa Iblis terhenti sejenak.
"Seperti seekor singa yang berusaha mencabut cakarnya sendiri, mengikis gigi taringnya."
Guangping:
"Tapi Anda harus tahu, singa tanpa cakar dan taring, masih bisakah disebut singa?"
Penguasa Iblis terdiam sejenak, setelah lama akhirnya tertawa malas-malasan:
"Biksu, tak perlu kau khawatirkan ini."
Di dalam Kota Tai Xuan.
Setengah bulan yang lalu, Chao Xiaotu membawa sebuah peti mati kembali ke Tai Xuan Wuji.
Dia berlutut di depan pintu kakeknya Shi Chunqiu, memohon:
"Kakek, tolonglah! Pasti ada caranya, selamatkan Kakak Senior Su!"
Setelah lama, seorang tua berambut putih keluar dari dalam:
"Untuk apa begini? Lentera jiwanya padam, aura-nya hilang, sudah jelas dia mati!"
"Tapi... tapi Nyonya Zi bilang ada cara!"
"Nyonya Zi mengatakan Shixiong masih bisa dihidupkan kembali! Kakek, kau ahli formasi Yin-Yang, pasti ada caranya!"
Setelah lama, dia menghela napas panjang, "Akan kucoba."
Namun, Shi Chunqiu mengaktifkan formasi besar Yin-Yang pencari jiwa, hasilnya nihil.
Chao Xiaotu berjaga di sampingnya sehari semalam tanpa tidur, penuh harap.
Shi Chunqiu akhirnya menggelengkan kepala padanya:
“Hamba tak berdaya, jiwanya sudah sejak lama lenyap dalam siklus reinkarnasi.”
Chao Xiaotu langsung bersujud di tanah, bergumam, “Bagaimana mungkin?”
Ia tertegun cukup lama, lalu berdiri hendak berlari keluar: “Tidak boleh, aku harus mencari ayah! Masih ada yang bisa kutemui, bukankah sekte Persatuan Harmonis masih memiliki anggota lain?!”
Shi Chunqiu menghadangnya:
“Jiwa sudah lenyap, bahkan dalam siklus pun tidak dapat ditemukan, mana mungkin dihidupkan kembali?!”
“Panggil orang! Antar nonaku pulang, jangan lagi membuat kenakalan!”
Harapan terakhirnya pupus, tubuh Chao Xiaotu terlihat rapuh yang mengkhawatirkan.
Baik hilangnya Shixiong maupun ayahnya yang mengorbankan lengan, semua ini ditotal pun tidak sebesar dampak ucapan Shi Chunqiu padanya.
Kakak Senior Su adalah pemeran utama pria, Pemilik Nasib Agung, bagaimana mungkin mati?
“Dia tidak mengerti, dia jelas sudah mengalami reinkarnasi sekali, dia juga mengetahui garis besar alur cerita, bahkan mendapatkan restu Kakak Senior Su, jelas-jelas menguasai semua keuntungan!”
Saat Shi Chunqiu menyadari sesuatu tak beres, Chao Xiaotu sudah menunjukkan tanda-tanda gangguan energi dalam!
Dia segera menangkap Chao Xiaotu dan membawanya ke ruang dalam, memaksakan beberapa botol Elixir, hendak memukulnya sampai pingsan. Tiba-tiba Chao Xiaotu meraih lengannya.
“Kakek! Kakek!”
“Kakek! Aku tahu Tai Xuan Wu Ji kalian paling adil dan bijaksana! Tahukah kau bahwa Zhao Jinsui itu berkolusi dengan Bangsa Iblis, membunuh Nyonya Zi! Bahkan menyebabkan kematian seluruh keluarga Kakak Senior Su!”
“Apa katamu?” Shi Chunqiu mengerutkan dahinya keras, “Apakah ucapan ini benar-benar? Jangan sembarangan bicara.”
Chao Xiaotu segera mengangkat tangannya:
“Aku bersumpah, Kakak Senior Su, Paman Keluarga Su, Nyonya Zi semua mati karena dia! Jika ada setitik kebohongan dalam ucapanku, biarlah aku disambar petir lima kali!”
“Dia telah bersumpah, namun petir langit tidak mengguruh.”
“Ini membuktikan bahwa hal ini sama sekali tidak palsu, bukanlah omong kosong yang dikarang Chaoxiaotu karena gangguan energi dalam dan kegilaan.”
Ekspresi Shi Chunqiu langsung berubah serius.
“Aku sudah mengetahui hal ini, pasti akan melakukan penyelidikan menyeluruh. Kau istirahatlah dulu dengan baik.”
Shi Chunqiu menyerahkan Chaoxiaotu kepada Tante Ping. Memandangi Chaoxiaotu, Tante Ping menghela napas, “Mengapa setelah hidup di Kunlun dengan baik-baik, pulang kembali menjadi seperti ini?”
Raut wajah Chaoxiaotu tampak berkunang-kunang, sama sekali tidak mendengar ucapan orang lain.
Dia tak bisa menerima kematian Su Liuyun——Jika dia mati, untuk apa pengorbanannya di kehidupan sebelumnya? Untuk apa segala jerih payahnya di kehidupan ini? Seperti seorang penjudi yang telah mempertaruhkan semua taruhan, yakin akan menang, namun tiba-tiba mengalami kekalahan total.
Seorang pecundang bermata merah, buru-buru mencari pelampiasan untuk ketakutannya.
Chao Xiaotu tiba-tiba bertanya pada Tante Ping: “Tante, sejak surat buruan Tai Xuan dikeluarkan, adakah cultivator yang berhasil selamat?”
Tante Ping berkata datar:
“Sejak berdirinya Tai Xuan Wu Ji, selama lima ribu tahun, cultivator yang masuk daftar buruan tidak ada yang selamat.”
