「Hukum Kedua Termodinamika: Tidak mungkin mentransfer panas dari benda bersuhu rendah ke tinggi tanpa menimbulkan efek lain, atau tidak mungkin mengambil panas dari sumber tunggal dan mengubahnya sepenuhnya menjadi kerja berguna tanpa efek samping, atau dalam proses termal irreversibel, pertambahan entropi selalu lebih besar dari nol.」
Roland menyalin hukum ini rapi di kertas - menggunakan aksara dunia ini. Sekilas mirip tulisan cacing, ia benar-benar tak paham bagaimana penduduk lokal bisa mempelajari aksara serumit ini.
Jika ditanya hukum fisika mana yang paling membosankan, Roland pasti memilih Hukum Kedua Termodinamika. Ia memberitahu kita bahwa panas selalu mengalir dari tinggi ke rendah, ketidakteraturan menggantikan keteraturan, entropi terus bertambah. Pada akhirnya semua akan kembali ke Kekosongan, alam semesta akan menjadi kehampaan total.
Namun dunia ini terbebas dari belenggu peningkatan entropi. Energi sihir bisa tercipta dari kekosongan, ini bahkan lebih hebat dari penemuan mesin gerak abadi! Kekuatan iblis? Roland mencemooh, mereka tak memahami esensi kekuatan ini. Dalam skala besar, ini bahkan bisa mengubah seluruh alam semesta.
Tapi untuk sekarang, mari mulai dengan mengubah Winterfell.
Roland bersenandung kecil sambil merobek kertas dan melemparkannya ke perapian. Melihatnya berubah menjadi abu dalam kobaran api, ia merasakan sensasi menghancurkan sangkar yang memuaskan.
Asisten menteri menatap gerakan Pangeran Keempat yang tahu-tahu, bingung. Untungnya Pangeran memang selalu seperti itu, bertindak tanpa pola jelas. Namun ia bisa melihat hati sang Pangeran sedang gembira.
"Sudah selesai, 'Penyihir' dihukum gantung pada tengah hari." Barov melaporkan.
"Hm, seharusnya tidak ada yang melihat sesuatu kan?" Roland mengetuk-ngetuk pena, "Lagipula mereka semua memakai tudung kepala."
Untuk mencegah gereja dan Persaudaraan Penyihir datang menuntut, Roland memerintahkan kepala penjara mencari narapidana hukuman mati dengan postur mirip Anna dari penjara bawah tanah sebagai pengganti. Selain Kepala Ksatria dan asisten menteri, semua diberi 20 naga emas sebagai uang tutup mulut. Bagi mereka, ini pendapatan yang sangat besar.
Barov pernah menyarankan untuk membuat saksi mata "diam selamanya", namun ditolak tegas oleh Roland. Ia tahu rahasia ini tak bisa dijaga lama, tapi tidak masalah. Justru ia berharap kabar ini bocor - asal bukan sekarang. Konflik dengan gereja pasti terjadi. Siapa bisa mentolerir idiot-idiot itu menyia-nyiakan sumber daya? Ketika penyihir lain tahu ada kota kecil di perbatasan kerajaan yang membiarkan mereka hidup bebas bahkan memberi perlakuan istimewa, apa yang akan mereka pikirkan?
Di era manapun, talenta selalu yang paling penting.
“Kalau begitu baiklah,” Roland memberi perintah, “Selanjutnya, kumpulkan data perdagangan, pajak, dan pengeluaran penting wilayah perbatasan selama setahun. Juga statistik jumlah dan skala bengkel-bengkel di kota seperti besi, Nagi, tembikar, dan sejenisnya.”
“Rekaman ini perlu tiga hari untuk disusun, tapi…” Barov mengangguk terlebih dahulu, lalu tampak ragu-ragu.
“Masih ada apa?” Roland tahu saatnya ujian kemampuan retorika tiba. Semua yang dilakukan kemarin pasti menimbulkan pertanyaan. Meskipun dikenal sebagai playboy, kepribadian buruk tidak berarti otaknya bermasalah. Menyembunyikan penyihir di mata asisten menteri jelas seperti melawan dunia.
“Yang Mulia, saya tidak mengerti…” Barov memilih kata-kata dengan hati-hati, “Meski dulu Anda sering bermain-main, tapi masih dalam batas wajar. Namun… mengapa mengambil risiko besar menyelamatkan penyihir? Meski gereja yang menetapkan sihir ini, Ayahanda Yang Mulia Kaisar Wimbledom juga sangat menyetujuinya.”
Roland berpikir sejenak, lalu bertanya datar, “Menurutmu, wilayah perbatasan ini tempat yang baik?”
“Err, ini…” Meski tak paham kaitan pertanyaan ini, Barov menjawab jujur, “Tidak bisa dibilang baik.”
“Sangat buruk. Dibanding Kota Golden Spike dan Pelabuhan Bi Shui, berapa persen kemungkinanku mengalahkan saudara kandung itu?”
“……” Asisten menteri itu membuka mulut, tapi tak menjawab.
“Hampir nol. Jadi aku harus mencari cara lain，” Roland dengan wajah dingin melihat lawan perlahan terjerumus dalam jebakannya sendiri，“cara yang bisa memberikan kesan mendalam pada Ayah.”
Ia tidak menggunakan sudut apakah penyihir termasuk golongan jahat atau tidak, karena itu kurang efektif - Barov telah menjadi asisten menteri keuangan selama 20 tahun, bisa dibilang politikus yang mumpuni. Bagi politikus, keuntungan lebih meyakinkan daripada konsep baik-jahat. Selain itu, pendekatan emosional juga tidak cocok untuknya. Roland mengingat kembali perbuatan Pangeran Keempat sebelumnya, menyadari dirinya jelas bukan termasuk kubu yang baik dan teratur.
Maka ia memilih konflik abadi antara kekuasaan Raja dan sihir dewa sebagai titik masuk. Pengaruh gereja yang terus membengkak telah menjadi duri di hati Wimbledon III. Gereja mengklaim dunia ini berputar sesuai perintah dewa, sementara Paus adalah juru bicara dewa. Jika rakyat menemukan penjelasan mereka penuh celah dan bukan kebenaran mutlak, kekuasaan agama akan goyah.
Penjelasan langsung seperti「Penyihir bukan jahat, jadi aku ingin menyelamatkan mereka」sulit dipercaya. Namun jika diubah menjadi「Penyihir bukan jahat, aku bisa menggunakan ini untuk serangan pada gereja」, Barov akan mudah terpandu ke kesimpulan yang telah ia siapkan.
“Tidak peduli seberapa makmur wilayah yang dikelola saudara kandungku, itu hanyalah milik gereja. Mereka sudah menyebarkan doktrin hak ilahi raja. Jika hanya mereka yang dinobatkan Paus yang dianggap raja sah, apakah penguasa nyata tanah ini masih kita?” Roland berhenti sejenak, “Ayah melihat harapan padaku: sebuah kerajaan tanpa kendali gereja, di mana keluarga kekaisaran memiliki semua hak. Maka pilihannya sudah jelas.”
Mengganti 「bermusuhan dengan seluruh dunia」menjadi「hanya bermusuhan dengan gereja」jauh lebih mudah diterima – apalagi Barov sendiri berada di pihak keluarga kekaisaran.
“Begitu pula, jika dia menyadari orang-orang berkemampuan unik ini bisa menjadi titik ungkit melawan gereja, perintah pemburuan hanyalah lelucon di atas kertas. Satu sisi mustahil, sisi lain kemungkinannya bukan nol. Menurutmu, pantaskah aku mengambil risiko ini?” Roland menatap tajam asisten menteri, “Jangan ragukan keputusanku, Barov. Kau sudah jadi asisten menteri 20 tahun, bukan? Jika aku jadi Winton IV, gelar ‘asisten’-mu bisa dihapus. Atau lebih jauh... misalnya Tangan Raja?”
……
Melihat siluet tubuh Balov yang mundur dan pergi, Roland menarik napas lega. Terlihat dia tidak terlalu memperhatikan janjinya sendiri, ini wajar, bahkan Roland sendiri tidak pernah percaya bahwa rencana gila yang baru saja dibuat ini bisa terwujud. Tapi itu sama sekali tidak penting, yang utama adalah membuat Balov yakin bahwa dirinya benar-benar berpikir seperti itu—sebuah rencana sederhana yang bisa dipikirkan oleh borju muda malas, tidak hanya sesuai dengan pola pikir Pangeran Keempat yang membenci gereja, sekaligus membuka jalan untuk merekrut lebih banyak penyihir wanita di masa depan.
Adapun pemikiran sejatiku? Meskipun mereka tahu, tetap tidak akan bisa memahami.
Roland memanggil pelayan, "Panggil Nona Anna untuk menemuiku."
Selanjutnya, waktunya mengurus urusan yang sebenarnya. Pikirnya dengan penuh semangat.
