Pada hari kedua setelah Anna sadar, Nightingale segera berpamitan pada Roland.
"Meski alasan pastinya tak jelas, tapi dia mungkin penyihir pertama yang selamat melewati hari Kebangkitan," kata Nightingale penuh semangat sebelum berangkat. Setelah lama bersama Roland, dia mulai terbiasa menggunakan istilah "Kebangkitan" untuk menggambarkan transformasi penyihir. "Aku akan membawa saudari-saudari Persaudaraan. Kuharap Yang Mulia bisa menerima mereka, seperti menerima Anna."
Roland sangat menginginkan hal ini. Seorang Anna saja sudah melampaui proses tempa panas, membuat kota kecil melihat fajar era industri. Apa arti segumpal penyihir? Tentu, dengan mempertimbangkan keamanan, dia tetap berusaha menahan Nightingale, berharap sang penyihir menunggu hingga Bulan Iblis berakhir sebelum pergi ke Pegunungan Terjepit.
Namun Nightingale jelas tak sabar. "Musim dingin ini, masih banyak yang harus menghadapi rintangan ini. Jika berita ini sampai lebih cepat, mungkin lebih sedikit yang meninggalkan kita. Tenang, iblis biasa takkan mendeteksi keberadaanku."
"Lalu kapan hari Kebangkitanmu?" tanya Roland terakhir kali.
Nightingale melompat ke punggung kuda. "Di penghujung musim dingin dan awal musim semi," kibasnya, meninggalkan siluet tubuh untuk Sang Pangeran. "Jangan khawatir, rasa sakit itu semakin berkurang belakangan ini."
Jawaban ini membuat Roland penuh arti.
Roland juga terus memikirkan alasan Anna bisa melewati Hari Kebangkitan dengan lancar. Bagaimanapun, Anna mengatakan setelahnya bahwa dia sama sekali tidak merasakan kesakitan, ini benar-benar membalikkan segala norma pemahaman Nightingale—penjelasan seperti "kekuatan penyihir perempuan berasal dari Iblis, makhluk jahat yang najis" muncul karena hal ini, sementara kondisi mengerikan darah menguap dan kulit hangus saat kematian menjadi bukti tak terbantahkan kekuatan yang terjerumus.
Namun Roland sejak awal tidak pernah memikirkan ke arah itu.
Dia menyisir ingatan Pangeran Keempat, tapi tidak menemukan bukti eksistensi dewa sejati atau iblis di dunia ini. Jika kekuatan bukan anugerah dewa, maka tidak seharusnya dijadikan standar untuk membedakan baik-jahat. Faktanya, bahkan di dunia dimana para dewa sering campur tangan di duniawi, para pengikutlah yang lebih dulu memilih kubu mereka sebelum dianugerahkan energi dewa, bukan sebaliknya.
Menurut deskripsi Nightingale, penyihir perempuan adalah wadah terkonsentrasinya energi sihir. Mungkinkah karena energi sihir tidak bisa dilepas sehingga merusak wadahnya sendiri? Roland yakin kemungkinan ini sangat tinggi. Penyihir perempuan yang mendapat permusuhan dan penindasan dari kebanyakan orang, pasti memilih menyembunyikan kemampuan mereka, berpura-pura menjadi manusia biasa, hidup dengan penuh kehati-hatian. Ini menyebabkan mereka jarang mendapat kesempatan menggunakan energi sihir sebelum dewasa.
Roland tentu tidak menganggap kastilnya kebetulan menjadi tempat strategis yang subur. Dia bertanya pada Anna dan mengetahui sebelumnya dia juga mengalami kesakitan yang sulit ditahan. Jika ada perbedaan di tahun ini, itu adalah sejak datang ke kastil, dia hampir setiap hari menggunakan kekuatan ini.
Jawaban terakhir Nightingale secara samar membenarkan tebakannya—kemampuan menghilang bahkan jika sering digunakan tidak akan menarik perhatian, ditambah dia pernah dipaksa melatih kemampuan ini, sekarang digunakan dengan lebih lepas, sehingga efek samping Hunwu di Hari Kebangkitan hanya berdampak kecil padanya.
Roland segera memperketat pelatihan Nanawa setelah kembali ke kastil. Jika tidak ada korban luka di garis pertahanan, harus menyembuhkan berbagai hewan kecil. Jika tebakan ini bisa dibuktikan melalui Nanawa, artinya bagi penyihir perempuan akan berubah drastis—kutukan iblis akan menjadi Anugerah surgawi. Selama wilayahnya tetap terbuka untuk penyihir, mereka akan terus berdatangan.
Bagaimanapun, setelah gelombang ini, segala sesuatu kembali ke jalur ortodoks.
Roland mulai mempercepat produksi mesin uap nomor dua, sekaligus proses membiasakan Anna dengan kemampuan barunya.
Gudang belakang kastil dibangun kembali, kali ini untuk menahan angin dan salju. Sebagai basis eksperimen, wilayah teritorinya masih dianggap paling aman saat ini.
Menurut penjelasan Nightingale, kemampuan penyihir perempuan akan stabil setelah dewasa, dan mungkin mengembangkan cabang baru. Roland belum melihat manifestasi kemampuan baru Anna, namun penggunaan apinya sudah sangat berbeda dari sebelumnya.
Tidak, apakah ini masih bisa disebut kobaran api?... Pikir Roland. Jika api sebelumnya masih dalam batas kewajaran, api hijau redup ini sudah melampaui pemahaman konvensional.
Dia menamakannya 「Api Hati」.
Karena api ini bisa eksis berdua saja terpisah dari Anna, sekaligus bisa mengubah bentuk di bawah pengaruh keinginan Anna. Seperti yang sedang dilakukannya sekarang——
Sekecup kobaran api kecil berdiri di atas plat besi berjarak 2 meter darinya, bergoyang perlahan seolah memberi salam. Tapi Roland tahu, itu adalah kendali Anna. Biasanya, api ini bisa mempertahankan kehangatan yang dekat dengan suhu tubuh, hanya ketika Anna ingin menaikkan suhu barulah warnanya berubah dari hijau pucat ke hijau tua dalam seketika, sambil melonjakkan panas ke tingkat tinggi. Demikian pula, api bisa berubah dari sekecup kobaran menjadi gumpalan besar, atau bergerak perlahan dengan kecepatan rendah.
Sayangnya, api ini tak bisa menjauh lebih dari 5 meter dari Anna. Setelah berbagai uji coba, begitu melebihi jarak 5 meter, Api Hati akan menghilang.
Ciri khas lain Api Hati adalah kemampuan Anna memanggil beberapa kobaran api——meski saat ini ia masih pas-pasan mengendalikan dua kobaran sekaligus.
Belakangan ini situasi di perbatasan terbilang laut tenang. Makhluk jahat masih muncul di luar tembok kota, tapi tanpa kehadiran spesies campuran, makhluk biasa sulit menembus pertahanan. Seperti dikatakan Roland, yang kuat makin kuat, yang cepat makin cepat, tapi tetap saja hanya binatang buas. Meski tembok pertahanan begitu panjang, mereka terkendali ke bagian tengah, sehingga pasukan milisi ratusan orang pun bisa mengatasinya.
Jadi selain inspeksi rutin harian, Roland punya banyak waktu untuk fokus pada pembangunan.
Dia telah mengalokasikan sebidang wilayah di sebelah selatan kastil, merencanakannya sebagai area permukiman untuk para penyihir perempuan setelah kedatangan mereka. Sebagai investor proyek ini, ia menunjuk Karl sebagai penanggung jawab untuk membangun deretan rumah bata berlantai dua di lokasi tersebut. Pertimbangan juga diberikan pada tata letak yang estetis dan fungsional, akses keluar-masuk yang mudah, serta sistem drainase yang efisien, dengan tujuan menjadikannya sebagai kawasan percontohan.
Roland sempat mempertimbangkan apakah akan menyebarkan para penyihir perempuan di kawasan permukiman baru dan lama, hidup berdampingan dengan warga kota. Namun akhirnya ia memutuskan untuk mengurungkan niat tersebut. Meskipun pendekatan itu dapat mempercepat pemahaman rakyat wilayah terhadap para penyihir, namun selama kesalahpahaman belum sepenuhnya teratasi, konsekuensi yang timbul dari potensi masalah bisa bersifat tak tersembuhkan. Apalagi saat ini pengaruh para penyihir perempuan hanya terbatas pada satuan milisi.
Selain itu, Roland juga tidak bisa menjamin bahwa para penyihir yang dibawa Nightingale semuanya berhati polos dan tidak berbahaya - kebanyakan dari mereka telah mengalami penderitaan dan kesengsaraan duniawi yang dalam, sehingga sulit lagi disebut sebagai sosok yang polos. Penyihir seperti Anna dan Na Nava hanyalah minoritas kecil di antara mereka.
Oleh karena itu, permukiman terpusat akan memudahkan pengelolaan. Roland harus menyusun peraturan dan tata tertib terkait sebelum kedatangan mereka. Dalam hal ini, Roland sama sekali tidak memiliki pengalaman yang bisa dijadikan acuan - bagaimanapun dia bukan petugas kantor kemampuan supernatural Badan Keamanan Nasional, maupun pencipta aliansi pembalasan dendam. Siapa yang tahu cara mengelola sekelompok individu berkemampuan supernatural? Ia terpaksa menggunakan metode manajemen sumber daya manusia perusahaan biasa sebagai sistem dasar sementara, sambil meraba jalan sambil menyusuri batu untuk penyempurnaan di kemudian hari.
Roland tentu tahu rencana ini penuh celah, tetapi sebagai perintis, kalau dia tidak melakukannya siapa lagi yang akan melakukannya? Bersembunyi di kota kecil perbatasan ini dengan ekor terkepit, mungkin butuh 10 tahun untuk sekadar menyentuh ambang industrialisasi. Tapi dia bukan pendeta taois yang berlatih kultivasi, berapa 10 tahun lagi yang dimilikinya?
Untuk memimpin era maju dan berdiri di garis depan reformasi, seseorang harus memiliki semangat sembarangan.
Saat dia mencatat semua pemikiran ini di kertas kulit kambing, Barov mendorong pintu masuk.
Dia mengibaskan salju di tubuhnya, memberi hormat pada Pangeran dan berkata, "Yang Mulia, utusan dari Benteng Longsong telah tiba."
