Perekrutan kedua di Perbatasan Kota berjalan jauh lebih lancar daripada pertama kali, berkat jatah makanan musim dingin yang memungkinkan tim milisi mendapat porsi lebih banyak dan lebih baik. Setiap minggu pada hari kunjungan keluarga, banyak anggota tim menyelundupkan roti dan dendeng yang mereka hemat kepada Sobat. Roland memerintahkan Carter dan Kapak Besi untuk tidak ikut campur, sementara para Sobat itu dengan gembira membawa makanan pulang dan menyebarkan kabar ke tetangga sekitar.
Sebuah pasukan yang terdiri dari rakyat biasa sendiri sudah menjadi teladan promosi yang sangat baik. Percakapan antar tetangga jauh lebih efektif daripada promosi sengaja dari Balai Kota. Kini kebanyakan orang di kawasan lama kota kecil sudah tahu hal ini - Pasukan Milisi yang dibentuk Yang Mulia tidak hanya memberikan gaji besar, makan tiga kali sehari, pertempuran melawan makhluk jahat pun terlihat tidak terlalu berbahaya. Karena itu saat perekrutan kedua, jumlah orang dari kawasan lama meningkat signifikan, bahkan ada penduduk kawasan baru yang datang mendaftar.
Jumlah orang yang memenuhi syarat jauh melebihi perkiraan Roland. Maka Pasukan Milisi Kedua diperluas menjadi 200 orang, sehari-hari dilatih oleh Carter. Saat terompet tanduk berbunyi, mereka segera menuju tembok kota sebagai pasukan bantuan yang siaga.
Kepala Ksatria dan asisten menteri sama-sama mengajukan keberatan. Dari situasi saat ini, Pasukan Milisi Pertama sudah mampu menjalankan tugas pertempuran melawan makhluk jahat. Merekrut pasukan kedua dengan jumlah lebih dari dua kali lipat pasukan pertama dianggap tidak perlu. Pasokan makanan dan gaji di atas standar rakyat biasa akan memberatkan beban pengeluaran keuangan, sementara tambahan koin emas yang dihabiskan ini tidak menunjukkan efek nyata.
Tapi Roland tetap bertahan pada keputusannya.
Karena orang-orang ini bukan dipersiapkan untuk melawan makhluk jahat.
Dia belum berani memberitahu rencana yang sedang disusunnya dalam pikiran kepada anak buah. Niatnya untuk menyerang benteng sebelum Duke sempat bertindak - jika dorongan ini diungkapkan sekarang, Carter dan Barov mungkin sama sekali tidak bisa menerima.
Berbeda dengan Perbatasan Kota, Benteng Longsong sebagai garis perbatasan resmi Kerajaan Greycastle memiliki tembok kota setinggi 10 meter yang dibangun dari susunan batu bata. Duke dan Enam Keluarga Besar Wilayah Barat mendirikan kemah di kota dalam, dengan perkiraan pasukan yang bisa dimobilisasi sekitar seribu orang. Secara teori, dengan pasukan milisi kurang dari 300 orang ini, mustahil untuk menaklukkan benteng dalam pertempuran pengepungan - bahkan dengan senjata api lintas zaman sekalipun.
Karena eksistensi batu hukuman dewa, penyihir perempuan juga tidak bisa digunakan sebagai senjata pemenggalan kepala - hal ini telah berulang kali dikonfirmasi Roland kepada Nightingale. Bangsawan terkemuka seperti Duke Lyon dan Enam Keluarga Besar pasti akan mengerahkan semua kemampuan dalam membeli batu hukuman dewa - tentu saja, dengan dalih "sumbangan" ke publik. Batu yang membutuhkan penukaran mulai dari beberapa hingga puluhan naga emas ini mampu menyegel kemampuan penyihir dalam area tertentu, menjadi senjata paling ampuh gereja dalam melawan iblis sekaligus sumber pendapatan terbesar mereka tiap tahun.
Satu-satunya kesempatan Roland terletak pada pertempuran terbuka.
Berkat sistem era ini, sebagian besar perang antar pangeran menggunakan mode wajib militer. Untuk mencegah pasukan kabur di tengah jalan, pangeran biasanya ikut langsung dalam ekspedisi, memberi Roland peluang untuk menerapkan strategi penghancuran total. Namun cara memanfaatkan kesempatan ini masih menjadi teka-teki baginya. Bagaimanapun, semua pengalamannya dalam mengatur jebakan musuh berasal dari film atau kisah sejarah, tanpa pernah dipraktikkan secara nyata.
Karena belum menemukan jawaban, lebih baik fokus pada hal yang dikuasainya, pikirnya.
Roland meregangkan badan, keluar dari kantor, dan sendirian menuju gubuk kayu di halaman belakang.
Mesin Uap nomor dua yang telah selesai dirakit berdiri diam di tengah arena. Sekilas, penampilan fisiknya jauh lebih mulus dibandingkan Mesin Uap prototipe pertama. Jejak las pada komponen besar sudah tidak terlihat bergelombang seperti sebelumnya. Ini adalah mahakarya kemampuan baru Anna - kobaran api hijaunya bisa menyusup ke celah-celah sempit untuk melakukan penyolderan, menghasilkan komposisi kesatuan yang lebih baik dari sebelumnya.
Berdasarkan semangat pengembangan dimana model lanjutan harus lebih kuat dari model awal, dan modifikasi iblis harus melebihi model lanjutan, Mesin Uap nomor dua kini telah dilengkapi dengan governor gaya sentrifugal. Sebagai sistem kendali otomatis pertama dalam sejarah manusia yang dilengkapi sistem umpan balik, lolosnya alat ini ke tahap produksi bisa disebut sangat berarti. Strukturnya sederhana: dua batang tipis berengsel dengan bola besi di ujungnya yang terhubung ke poros putar utama, menyerupai helikopter bambu mainan masa kecil. Cukup putar batang utama dengan cepat, dua "daun" ini akan terangkat secara otomatis oleh gaya sentrifugal.
Pada governor, dua bola besi ini berfungsi sebagai "daun" - saat mesin uap bekerja memutar poros utama, peningkatan output daya akan mempercepat putaran bola. Gaya sentrifugal membuat bola naik, menarik tuas untuk mengecilkan katup. Saat output daya turun, putaran bola melambat. Di bawah pengaruh gaya gravitasi, posisinya turun sehingga katup terbuka lebih lebar. Dengan ini, mesin uap dapat mempertahankan operasi pada daya yang relatif stabil.
Berkat pengatur kecepatan ini, Mesin Uap nomor dua kini mampu menangani tugas pemrosesan yang lebih presisi.
Sementara itu, roda gigi yang sebelumnya dikirim ke Bengkel Pandai Besi untuk diproduksi telah selesai seluruhnya, kini tertata rapi di sudut gudang.
Jika dilihat dari standar jalur produksi industri, tidak satu pun roda gigi ini bisa disebut memenuhi syarat. Semuanya pantas dibuang ke kotak cacat dan menunggu untuk dilebur ulang. Namun di era ini, mereka adalah karya seni yang langka - roda gigi dengan desain involute memiliki keindahan harmonis alami, cakram yang dilumuri lemak babi memancarkan kilau khas logam.
Selain rangkaian roda gigi, alas dan landasan yang dikerjakan tukang kayu dengan mengupas, serta komponen lain telah siap. Ia menyuruh pengawal di luar pintu memanggil Anna, lalu bersama-sama mulai merakit mesin bor bertenaga uap pertama.
Dalam rencana Roland, ini adalah cara tercepat untuk memproduksi senjata api secara massal.
Membuat laras senjata dengan ditempa manual oleh pandai besi sangat menyita waktu dan tenaga. Dengan mesin bor, ia cukup menuang tongkat besi lalu mengebornya langsung dengan bor, sehingga mampu memproduksi belasan laras senjata sehari.
Selain itu, dengan mengganti mata pisau, mesin bor juga bisa digunakan untuk mengukir alur laras. Senapan flintlock dengan alur laras akan memiliki akurasi tembak yang lebih tinggi.
Dengan demikian, ia yakin bisa mempersenjatai dua tim milisi - hampir tiga ratus orang - sebelum musim dingin berakhir.
Namun Roland tetap tidak bisa memastikan apakah rakyat wilayahnya dapat tetap tenang mengisi amunisi, membidik, dan menembak ketika menghadapi serangan frontal ksatria, alih-alih menjatuhkan senjata dan kabur. Bagaimanapun, kedua tim ini dibentuk dalam waktu singkat dan sama sekali tidak memiliki pengalaman bertarung melawan orang lain.
Karena itu, ia harus mengerahkan daya penghancur yang lebih besar ke panggung pertempuran, menghancurkan musuh sepenuhnya sebelum mereka sempat membentuk formasi serangan.
Jawabannya adalah artileri.
Sebagai dewa perang dalam sejarah peperangan manusia, daya penghancur dan aura menggetarkan yang dibawa artileri tidak bisa dibandingkan dengan senjata api. Meriam lapangan 6-pon memiliki jangkauan yang cukup untuk melancarkan serangan saat musuh berkumpul. Pasukan campuran di era ini mustahil mempertahankan disiplin di bawah hujan tembakan meriam. Hanya dengan 3-4 meriam lapangan, musuh bahkan tidak akan mendapat kesempatan untuk menyerang.
Ia telah merencanakan semuanya langkah demi langkah - dengan mesin frais manual, roda gigi fungsional dapat diproduksi. Dengan roda gigi dan mesin uap generasi kedua yang dapat mengontrol kecepatan, ia akan mendapatkan mesin bor bertenaga uap. Dan dengan mesin bor uap ini, berbagai laras senjata dan laras meriam dapat diproduksi.
Masih tersisa setidaknya dua bulan sebelum Bulan Iblis berakhir. Asalkan rencana ini berjalan lancar, milisi Perbatasan Kota akan memiliki kekuatan fisik yang setara dengan pasukan Duke.
