Prinsip dan struktur generator arus searah sangat sederhana. Roland pernah membongkar lebih dari sepuluh motor mobil mainan di masa kecilnya, mulai dari motor Papan Putih biasa hingga legenda Emas Super, bahkan pernah melilitkan kabel tembaga rotor sendiri. Semua motor ini adalah contoh klasik mesin DC.
Generator DC dan motor DC memiliki struktur identik. Pada esensinya, keduanya merupakan perangkat yang sama dengan fungsi pertukaran. Cukup dengan memutar rotor menggunakan mesin lain, membuat konduktor terus-menerus memotong garis medan magnet, maka arus induksi akan terus mengalir.
Dengan bantuan Bulan Teka-teki dan Anna, Roland hanya membutuhkan setengah hari untuk merakit motor DC sederhana. Bagian stator seluruhnya terbuat dari kayu yang diberi sifat magnetik oleh Bulan Teka-teki. Komutator di ujung rotor tertancap pada kayu gelondongan yang memiliki lubang di pusatnya untuk disambungkan ke poros mesin uap. Desain ini memudahkan produksi sekaligus menjamin insulasi antar komutator.
Sedangkan mesin uap model baru menjadi ajang pertunjukan keahlian luar biasa Anna yang mereka saksikan dari samping. Saat diperlukan komponen besar, ia menggerakkan Api Hitam untuk membungkus tumpukan batang besi seperti kain, melelehkannya sebelum mengecilkan api untuk menekan menjadi lembaran sesuai ukuran, lalu memotongnya menjadi bentuk akhir.
Pada hari berikutnya, ketika Roland bersiap ke halaman belakang ruang tempa untuk menguji efek generator, pengawal membawa kabar baik yang membuatnya sangat gembira - ahli alkimia kepala dari bengkel alkimia Kota Chishui telah tiba di Perbatasan Kota, dan yang datang bersama bukan hanya satu orang.
……
Keimo Steril pergi dengan ketegasan. Di sore hari itu juga ia membawa keluarga dan belasan murid naik kapal dagang menuju Perbatasan Kota. Sayangnya, setelah lama ragu-ragu, Chames menolak undangannya.
Ia tidak membocorkan isi surat ini ke alkimiawan lain. Semakin banyak yang tahu, waktu keberangkatan akan semakin tertunda. Keimo khawatir kabar keberhasilan pembuatan kaca kristal akan segera sampai ke telinga Duke. Jika sudah begitu, akan sulit pergi - untuk barang mewah dengan keuntungan setinggi ini, Duke pasti ingin mencengkeramnya erat di tangan.
Ia telah menulis formula kaca dan metode pembakaran di perkamen kulit kambing, menyimpannya di lemari formula ruang pemurnian. Ini sebagai balasan atas dana besar Duke untuk membangun bengkel alkimia. Namun di hadapan prinsip alkimia sejati, baik kaca kristal maupun bengkel alkimia sama sekali tak berarti.
Lima hari kemudian, Keimo akhirnya bertemu sang penulis surat - penguasa Perbatasan Kota, Roland Wimbledon.
Di ruang penerimaan kastil, baru saja menyelesaikan ritual penghormatan dan belum duduk dengan nyaman, ia sudah buru-buru berkata: "Yang Mulia, saya ingin berdiskusi mendalam dengan alkimiawan Paduka."
“Alkimiawanku?” lawan bicara tersenyum, “Sebelum kamu datang, tidak ada satu pun alkimiawan di Perbatasan Kota. Tapi sekarang, kaulah alkimiawanku.”
“Yang Mulia maksudkan... formula-formula alkimia itu semuanya ditulis oleh Anda sendiri?” Kaemo sengaja mengabaikan kalimat terakhirnya, ekspresi wajahnya mulai memucat. Tiba-tiba terlintas kemungkinan lain di pikirannya - lawan bicaranya adalah seorang Pangeran yang seluruh pengetahuannya berasal dari ajaran Guru istana. Jika bahkan dia mengetahui hal-hal ini, bukankah berarti asosiasi alkimia ibu kota kerajaan sudah menguasai esensi perubahan alkimia sejak lama? Sementara dirinya masih bermimpi untuk melampaui mereka, sungguh menggelikan jika hal ini tersebar.
“Tidak sepenuhnya,” jawab Roland, “Formula-formula ini berasal dari kitab kuno berusia lebih dari empat ratus tahun. Aku menemukannya secara kebetulan. Tampaknya ratusan tahun lalu, mereka menyebut alkimia sebagai 「Huaxue」.”
“Hua...xue?” Kaemo merasa lega mendengar formula tersebut bukan berasal dari asosiasi alkimia ibu kota, namun jawaban Sang Pangeran tetap membuatnya terkejut. Buku alkimia berusia lebih dari empat ratus tahun? Padahal asosiasi alkimia ibu kota kerajaan sendiri baru berusia di bawah dua ratus tahun. Apakah generasi sekarang justru kalah dari leluhur?
“Benar, dalam kitab kuno, para sarjana menyebutkan sebuah hipotesis bernama teori ketidakbinasaan materi. Materi penyusun segala sesuatu di dunia tidak akan hilang atau bertambah, mereka hanya berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Misalnya kue ini,” Roland menunjuk kue di atas meja panjang, “setelah dimakan, sebagian diserap tubuhmu, sebagian dikeluarkan dari tubuh. Jika bagian yang diserap dan dikeluarkan dijumlahkan, massanya harus setara.”
“Tunggu... Yang Mulia,” Kaemo merenung, “jika sepotong kayu kubakar menjadi serbuk, berapa pun cara menimbangnya, berat serbuk hasil bakar pasti lebih ringan dari kayu asli. Jika materi tak binasa, ke mana perginya bagian yang hilang itu?”
“Ini juga dijelaskan dalam kitab,” Roland tersenyum, “mereka berubah menjadi gas dan air. Sedangkan air menguap oleh panas api, jadi akhirnya hanya tersisa sampah yang terlihat.”
“Gas?” Kaemo merasakan sesuatu di hatinya hampir terungkap, “Apakah udara juga memiliki berat?”
“Tentu, semua materi memiliki massa.” Sang Pangeran mengangguk, “Untuk membuktikannya mudah, masukkan serpihan kayu ke botol, tutup rapat lalu letakkan di neraca. Setelah seimbang, bakar serpihan itu. Pada akhirnya kau akan temukan berat botol tak berubah. Karena gas hasil pembakaran tak bisa keluar, tetap tertahan di dalam botol.”
“Ini... juga tertulis dalam kitab kuno?” Kaemo bertanya tak sabar, “Bisakah saya melihat buku itu?”
“Jika kau mau menerima beberapa syarat dariku.” Roland mengangkat tangan.
“Silahkan katakan.”
“Pertama, Anda harus bekerja untuk saya dengan gaji yang dihitung berdasarkan upah Anda saat di bengkel alkimia Kota Chishui. Kedua, begitu menerima pekerjaan ini, Anda wajib mematuhi peraturan kerahasiaan. Artinya, tidak boleh membocorkan isi pekerjaan kepada alkimiawan lain. Ketiga, jika setuju, kita akan menandatangani kontrak. Kontrak ini berlaku selama 5 tahun. Setelah lima tahun, Anda bebas memilih untuk tetap atau pergi, dan hasil alkimia tidak lagi dibatasi oleh peraturan kerahasiaan - bisa ditunjukkan kepada alkimiawan atau guild alkimia lain. Sebagai imbalannya, jika menerima tiga syarat ini, Perbatasan Kota akan menyediakan tempat tinggal dan laboratorium kimia. Saya juga akan meminjamkan buku 《Kimia Dasar》 untuk Anda baca. Jika ada yang tidak dimengerti, bisa bertanya pada saya.”
Syarat-syarat ini terdengar tidak terlalu memberatkan, pikir Kaemo. Meski istilah seperti "peraturan kerahasiaan" dan "laboratorium kimia" terdengar asing di telinganya, garis besar maksudnya masih bisa dipahami. Kontrak lima tahun juga tidak terlalu lama, padahal sebelumnya dia mengira sang pangeran akan memintanya tinggal selamanya di Perbatasan Kota.
Lagipula... Sekeras apapun syaratnya, dia ingin menyaksikan langsung buku yang mencatat esensi alkimia itu.
Memikirkan hal itu, Kaemo bangun dan sedikit membungkuk: "Siap mengabdi pada Yang Mulia Pangeran."
"Bagus, kita sepakat," sang Pangeran tampaknya tidak terlalu memperhatikan ritual protokoler. "Tempat kerjamu di tepi Sungai Redwater. Setelah kontrak ditandatangani, saya akan mengajak Anda berkenalan dengan laboratorium dan menjelaskan penggunaan serta prosedur pengoperasian peralatan kaca."
“Yang membuat Kepala alkimiawan merasa sedikit tidak beres adalah, mengapa Yang Mulia Pangeran bisa berbicara tentang alkimia dengan begitu mahir, bahkan memberi kesan penuh keyakinan? Bukankah dia hanya seorang bangsawan biasa yang kebetulan menyentuh kitab kuno alkimia? Tapi ini semua detail kecil, dia menekan keraguan dan bertanya, ”Tidak tahu apa yang perlu saya buat untuk Yang Mulia?”
“Asam berkonsentrasi tinggi, semakin banyak semakin baik.” Jawab Sang Pangeran.
